Sekarang, apakah Chi Wan sungguh menggunakan nada bicara yang terkesan bercanda itu untuk menjelaskan hubungannya dengan Jiang Chengyun?
"Wanwan, kamu jangan begini! Kenapa kamu harus menyiksa dirimu sendiri? Lagi pula, kejadian waktu itu sama sekali bukan kesalahanmu! Kalau kamu masih seperti ini, aku akan memberitahukan kenyataannya kepada Jiang Chengyun!"
"Xiaoxiao...!" Chi Wan mengerutkan keningnya, "Aku tidak ingin ada hubungan apapun dengannya, semuanya sudah berlalu begitu lama. Kalau memang kita berteman, maka jangan mengungkitnya." Jawab Chi Wan.
Xue Xiaoxiao sudah tidak ada cara lagi.
"Cepat atau lambat, aku akan membuat diriku sendiri mati kelelahan! Ya sudah, aku tutup telepon dulu." Chi Wan terburu-buru menutup telepon.
Bila mengingat kejadian seharian ini, Chi Wan benar-benar tidak bisa bersembunyi di manapun!
Lagi pula, Kenapa Chi Wan harus berurusan dengan Jiang Chengyun lagi? Apakah lelaki itu masih belum mau pergi merelakannya, ya?
Saat Chi Wan bersiap untuk segera menjauh dari ruangan Jiang Chengyun, ia secara tidak sengaja melihat ada orang lain ada di ruang itu. Ya, orang itu adalah Xiang Ran!
Karena penasaran, Chi Wan tidak jadi kabur dan malah berjalan mendekat ke ruangan itu.
"Direktur Jiang…. Ini adalah makanan manis yang aku buat sendiri." Seketika terdengar suara seperti itu dari dalam.
Dengan sudut pandang Chi Wan, ia bisa melihat ekspresi wajah Jiang Chengyun.
Menanggapi tawaran Xiang Ran, Jiang Chengyun mengerutkan keningnya dan berkata dengan dingin, "Menyingkir sana."
Mendapat respon yang dingin itu, tangan Xiang Ran yang memegang sekotak makanan itu menjadi kaku.
Chi Wan tidak bisa melihat wajah Xiang Ran, tetapi sekarang perempuan itu pasti merasa sangat canggung.
"Direktur Jiang…." Ucap Xiang Ran dengan nada ragu.
Walaupun tidak tahu yang terjadi di sana, tetapi Xiang Ran tampaknya ingin menjalin hubungan dekat dengannya. Perempuan itu memang suka menjalin hubungan dekat dengan atasannya, termasuk dengan ketua editor. Ketika itu, Chi Wan juga pernah melihat mereka berdua bersama dan kelihatannya agak mesra.
Teringat akan hal itu, Chi Wan pun menganggapnya sebagai angin lalu saja. Lagi pula, sikap perempuan itu juga merupakan pilihan hidupnya sendiri. Chi Wan tentu tidak ingin ikut campur di dalamnya.
"Aku bilang menyingkir sana." Jiang Chengyun berjalan dan tangannya melambai seakan tidak tertarik dengan pemberiannya. Ia bahkan membuang kotak yang isinya makanan manis pemberian Xiang Ran ke lantai.
Xiang Ran hanya bisa tertegun.
Chi Wan juga agak terkejut.
Cara Jiang Chengyun menolaknya itu sama sekali tidak memperdulikan hal yang dirasakan hati perempuan.
Jiang Chengyun berhenti tidak jauh dari Xiang Ran dan membelakanginya. Ia berkata, "Perempuan yang paling aku benci ada dua jenis, pertama adalah perempuan yang tidak perawan dan kedua adalah perempuan yang dengan mudah memberikan dirinya kepada orang lain."
Sekarang mereka berdua berganti sudut pandang dan Chi Wan bisa melihat wajah yang malu dari Xiang Ran.
'Ya, tidak perlu melihat lagi!' Pikir Chi Wan.
Saat Chi Wan bersiap untuk meninggalkan ruangan itu. Tiba-tiba ia mendengar ada seseorang yang menyebut namanya.
Ternyata orang tersebut adalah Xiang Ran. Di dalam ruangan itu, ia berkata dengan tidak senang mengenai Chi Wan, "Kalau begitu, bagaimana dengan Chi Wan? Kenapa Chi Wan adalah pengecualian?"
"Kalau mendengar desas-desusnya, Chi Wan adalah perempuan dari kedua jenis wanita yang paling kamu benci! Direktur Jiang, bukankah kamu juga sudah tahu bahwa dia sudah ternodai oleh banyak pria…."
"Tutup mulutmu!" Jiang Chengyun mengerutkan keningnya dan nada bicaranya terdengar sangat suram, "Kalian tidak pantas dibandingkan dengan Wanwan!"
Tidak disangka, perkataan Xiang Ran ternyata membuat Jiang Chengyun marah.
Walaupun sudah banyak sekali hal yang sudah terjadi sampai sekarang, mungkin Jiang Chengyun sempat menyakiti Chi Wan. Walau demikian, ia tidak memperbolehkan orang lain untuk menyakiti Chi Wan!
Chi Wan berjalan mundur dan menempel ke dinding, ada perasaan aneh yang muncul di dalam hatinya.
Ini bukan hanya membahas perihal tentang cinta, kan! Selain itu, apa tidak masalah menyebutkan posisi Chi Wan di hatinya tepat di depan perempuan lain?
Jiang Chengyun tidak lagi kembali, ia langsung pergi keluar dan tidak melihat Chi Wan yang sedang bersembunyi di dekat sana.
Chi Wan sedang menunggu Xiang Ran juga pergi, tetapi siapa yang menyangka Xiang Ran menemukannya dan mereka saling bertatapan.
Chi Wan tersenyum, "Kalau aku mengatakan, aku tidak mendengarkan apapun, kamu percaya?"
"Apa kamu senang sekarang?" Xiang Ran merespon dengan kesal. "Chi Wan, apa yang sebenarnya bagus darimu? Kamu tidak jauh bedanya dengan barang bekas, tetapi kenapa Jiang Chengyun masih begitu menyayangimu? Lagi pula, bagian mana dariku yang tidak bisa dibandingkan denganmu? Paling tidak aku lebih bersih darimu!" Tambah Xiang Ran.
"Andai aku menganggap itu sebagai cinta, kamu juga masih tidak percaya ya?" Chi Wan tersenyum seperti tidak bersalah, "Alasan yang lebih bagus dan elegan mungkin adalah seseorang yang memiliki kelebihan apapun akan tetap kalah dengan seseorang yang sudah mendapatkan kesan di hati pria itu. "
"Xiang Ran, kamu tidak akan bisa dengan mudah merubah hati pria itu. Apalagi, kamu juga belum terlalu bagus di matanya" Tambah Chi Wan.
"Dasar kamu perempuan rendahan!" Xiang Ran mencaci maki dengan kesal.
Melihat tangan Xiang Ran yang tampaknya akan mengarah ke wajah Chi Wan, perempuan ini tersenyum sambil menatap ke arah belakang Xiang Ran. Ia pun seketika berseru, "Direktur Jiang."
"Siapa yang mau kau takuti?" Xiang Ran tentu tidak percaya. Ia juga ingat bila Jiang Chengyun juga baru saja pergi meninggalkan tempat ini!
Dasar wanita ini!
'Walau pria yang disukainya tidak berhasil didapatkannya, namun apa masih berani begitu angkuh?' Pikir Chi Wan.
Sayangnya, Xiang Ran sudah sangat marah. Ia pun langsung mendorongnya.
"Aku telah gagal, karena aku bukan orang sepertimu yang secara tidak tahu malu melepaskan baju untuk menggoda seorang pria! Chi Wan, aku tidak pernah bertemu dengan perempuan yang tidak tahu malu seperti dirimu!"
Namun nyatanya, Jiang Chengyun memang tidak terlalu jauh dari mereka. Ia melihat Chi Wan mundur selangkah.
Badan Jiang Chengyun tentu dengan alaminya maju ke depan, tetapi ia sulit mendekat ke samping Chi Wan.
"Kamu merasa bahwa perbedaan di antara kalian hanya pada siapa yang paling mudah melepaskan baju, ya?" Tanya Jiang Chengyun dengan nada yang sangat dingin dari belakang Xiang Ran, "Kalau tidak percaya bisa dicoba!"
Mendengar suara itu, Xiang Ran langsung tertegun.
Bagaimana mungkin bisa! Ternyata itu benar Bos besar….
'Chi Wan, dasar perempuan itu…. Ya, dia pasti sengaja melakukannya!' Pikir Xiang Ran.
Xiang Ran menutup erat mulutnya, Jiang Chengyun yang ada di belakangnya membuatnya merasa sangat malu sampai kehilangan muka.
Maksud Jiang Chengyun itu adalah….
Walaupun Xiang Ran telanjang bulat sekalipun tepat di depan pria itu, namun pria itu juga sama sekali tidak tertarik dengannya, kan?
Sekarang, Jiang Chengyun sungguh telah ada di sini. Xiang Ran pun tidak berani melakukan apapun dan hanya bisa memelototi Chi Wan dengan tatapan benci dan menahan air mata sampai meninggalkan tempat ini.
Sebaliknya, Jiang Chengyun berjalan ke arah Chi Wan dengan marah, "Kenapa tidak bersembunyi?"
Xiang Ran saat ini bergerak terlalu jauh. Ia seharusnya tahu bila dirinya dapat mengambil tindakan lain. Sayangnya, ia hanya berdiri dengan bodoh di sana!
"Kalau aku bersembunyi, bukankah tidak bisa melihat wajah marahmu yang sekarang?" Chi Wan tertawa.
Mengapa tidak bersembunyi….
Mungkin jawaban Chi Wan tadi sudah cukup memberikan alasan.
Atau…. Jangan-jangan Chi Wan ingin melihat tatapan sekilas pria itu yang sedang mempedulikannya?
Apakah dalam hati pria itu masih ada Chi Wan?
Tiba-tiba Jiang Chengyun melihat lengan Chi Wan.
Salah satu bagian lengannya itu terlihat adanya luka goresan yang terkena pot kasar. Tampaknya, Chi Wan tergores oleh ranting-ranting yang agak kasar di dekatnya.
Walaupun hanya sedikit kelihatan ada darah, tetapi goresan itu menggores lapisan kulitnya yang halus. Melihat itu, tatapan Jiang Chengyun berubah menjadi lebih marah daripada tadi.
"Kamu ini bodoh, ya?"
Dasar perempuan ini!
Mengapa tidak bisa melindungi dirinya?
"Ah…. hanya luka gores saja kok…." Chi Wan sama sekali tidak peduli dengan luka kecil itu, "Direktur Jiang, kalau tidak ada masalah lagi aku mau kembali duluan."
Jiang Chengyun sebenarnya ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Namun melihat ekspresi wajah Chi Wan yang ingin menjauh itu, ia langsung menelan kembali perkataan itu ke dalam perutnya.
"Direktur Jiang, tolong anggap kamu tidak melihat apapun. Jangan melakukan hal yang tidak perlu, ya! Tentu, aku juga mungkin telah berpikir terlalu banyak."
Chi Wan meninggalkan senyuman yang anggun dan hangat itu kepada Jiang Chengyun. Sayangnya, hal itu malah membuat lelaki itu merasa mengingat kembali gadis bodohnya yang beberapa tahun lalu telah meninggalkannya.
Seketika saat itu, suasana hati Jiang Chengyun menjadi sangat kacau. Ia pun sampai menendang sebuah pot tanaman di dekatnya.
Sejak awal, Chi Wan sudah bisa pergi jauh meninggalkannya. Namun, kenapa dirinya masih tetap berhenti di tempat awal?
Apa masih tidak bisa melupakannya?
Apakah benar-benar tidak bisa melupakannya?
*****
Pada malam hari, ponsel Chi Wan berbunyi dan melihat ada pesan dari Feng Yihang di layarnya. Tampaknya, lelaki itu memintanya untuk kembali ke rumah mereka dan menunggunya disana.
"Apakah itu dari Feng Yihang lagi?" Tanya Chi Xiaobai yang sedang menundukkan kepala bermain games.
"Ah…. sayang….. sebenarnya…."
"Pergilah!" Chi Wan yang khawatir Chi Xiaobai akan sedih, ia malah dengan tenang melambaikan tangan, "Ingat untuk mengenakan gaun merah ini, ya! Aku sangat suka." Balas Chi Xiaobai.
Uang yang dibuang oleh ibu Jiang digunakan untuk membeli gaun itu, Chi Xiaobai yang memilih dan tampak terkejut dengan harganya. Namun ia tetap menggunakan semua uang itu untuk membeli hadiah ulang tahun itu lebih awal.
Warna merah tua, warna yang sangat mencolok.
Mendengar permintaan itu, Chi Wan hanya terdiam.
Lagi pula, saat ini sudah larut malam. Bila Chi Wan mengenakan gaun merah ini untuk mencari Feng Yihang, apakah anak kecil itu tidak merasa sesuatu yang aneh mengenai ibunya?
Chi Wan sama sekali tidak menyangka Feng Yihang ternyata lebih cepat sampai daripada dirinya.
Saat membuka pintu rumah itu, ia langsung melihat Feng Yihang sudah mengenakan baju rumah dan sandalnya. Pria itu sedang berjalan di tangga untuk turun ke lantai bawah.
"Suamiku, kenapa kamu bisa sampai duluan?"
Feng Yihang sedang membaca dokumen, juga tidak mengangkat kepala untuk menatap Chi Wan. Sambil membaca dengan cepat dan teliti, ia juga berkata, "Mengapa begitu malam?"
"Bus yang agak malam!" Chi Wan juga baru mengganti sepatunya dengan sandal rumah dan dengan perlahan memasuki rumah.
Tiba-tiba, Feng Yihang berhenti di salah satu anak tangga. Ia pun menjawab, "Kamu tinggal saja dulu. Lagi pula, rumah ini juga kosong."
Seperti hari ini, Feng Yihang selalu merasa ada sesuatu yang janggal ketika pulang ke rumah dan tidak melihat istrinya itu menyambut dengan senyuman yang manis.
Memikirkan hal ini, sepasang matanya menyipit.
Apakah pria ini sudah terlalu terbiasa dengan sikapnya?
Ya, sudah empat tahun sejak mereka sudah menikah.
"Tidak bisa, aku sudah tinggal di sini selama empat tahun, terlalu banyak kenangan yang terjadi di sini. Oleh karena itu, belakangan ini aku masih membiasakan diri untuk tinggal di rumah yang baru…."
"Ehmm… Lagi pula, seharusnya akan ada perempuan baru yang akan tinggal di rumah ini, kan? Suamiku, kapan aku benar-benar pindah secara resmi dari rumah ini?" Tanya Chi Wan dengan tenang.
"Proses perceraian sudah dilakukan oleh Gao Jiesen."
Sebenarnya sejak surat keterangan perceraian itu selesai dibuat, surat tersebut masih terbaring di dalam raknya dan masih belum memberikannya kepada Chi Wan.
Feng Yihang berpikir sejenak dan menambahkan penjelasannya, "Tidak perlu berpikir seperti itu, nanti aku akan memberi tahu Gao Jiesen bahwa rumah ini akan menjadi milikmu. Kamu bisa terus tinggal di sini."
Perkataan ini tidak sama dengan syarat yang diajukannya di awal. Walaupun telah bercerai, Chi Wan sudah dikabarkan untuk tidak mendapatkan apapun dari harta pria ini.
Direktur Feng ini, kenapa begitu baik hati? Apakah sedang kasihan dengannya?
"Aku tetap menolaknya! Biaya perawatan tiap bulannya saja sudah sangat mahal, aku tidak mampu merawatnya!"
Feng Yihang mengangkat kepala dan ingin mengatakan sesuatu. Namun, ia tiba-tiba tampak bingung sejenak.
Ya, Feng Yihang tidak pernah melihat Chi Wan memakai baju berwarna merah. Perubahan warna di mata pria itu sungguh terlihat berbinar penuh ketertarikan dan hampir terpesona.