Jantung Chi Wan berdebar dengan cepat.
Di dalam sekolah terlihat sosok seorang ibu-ibu yang biasa memanjakan anaknya yang sangat bandel. Anak itu bernama Jiang Hanyu. Karakter anak itu sangat dominan dan mudah mendapat kasih sayang orang lain. Dari perilakunya saja sudah terlihat bahwa anak itu sering dimanjakan oleh orang tuanya..
"Xiaobai!" Chi Wan dengan cepat membuka pintu. Semua orang melihat ke arahnya bahkan Chi Xiaobai sendiri juga mengerutkan keningnya lebih banyak.
"Apa yang terjadi?" Chi Wan tergesa-gesa berjalan ke arah Chi Xiaobai bertanya.
"Xiaobai terjatuh! Itu karena Jiang….."
Ada satu gadis kecil di samping Chi Xiaobai yang kebetulan juga sekelas dengannya juga, perkataannya masih belum selesai dan langsung ditutup oleh orang tuanya. Setelah itu, orang tua itu berkata sambil tersenyum lembut, "Anak kecil sembarang berbicara, jangan dianggap serius!"
Sebenarnya, malah anak kecil yang tidak bisa berbohong!
Sangat jelas maksud dari gadis kecil itu, Chi Xiaobai mengalami kecelakaan juga karena perbuatan yang dilakukan Jiang Hanyu kepadanya.
Hanya saja, ibunya langsung menutup mulutnya dan tidak memperbolehkan berkata lagi. Kenyataan atas kejadian ini sebenarnya juga sudah terlihat jelas, tetapi ia juga tidak ingin mencari masalah dengan keluarga Jiang.
Chi Wan membuka telapak tangan Chi Xiaobai dan melihat tangannya agak lecet karena terjatuh. Hal itu membuat hati Chi Wan langsung merasa kesakitan.
Chi Xiaobai langsung menarik tangannya kembali dan menggelengkan kepala, "Aku tidak merasa ada masalah!"
"Bagaimana mungkin tidak ada masalah! Tangan itu sudah lecet dengan parah! Guru, apa yang sebenarnya terjadi?"
Walaupun hanya luka yang sangat ringan, tetapi ini membuat hati Chi Wan sangat sedih.
Guru itu langsung berjalan ke arahnya dan menarik Chi Wan ke samping sambil berkata, "Ibu Xiaobai, masalah seperti ini akan lebih baik jika diperkecil saja!"
Sebenarnya, masalah ini berawal dari gadis kecil itu. Gadis itu sebenarnya gadis yang disukai Jiang Hanyu, tetapi gadis kecil itu tidak memperdulikannya. Sebaliknya, ia sangat suka bersama dengan Chi Xiaobai. Hal itu membuat Jiang Hanyu sangat tidak senang dan dengan kuat mendorong Chi Xiaobai.
Keluarga Jiang memang terkenal memiliki latar belakang keluarga yang bereputasi tinggi, para guru tentu tidak terlalu ingin membuat masalah ini menjadi besar.
Sekarang, mereka sedang menghibur dan membujuk Chi Xiaobai untuk tidak melaporkan hal ini kepada orang tuanya. Sayangnya pada saat ini, Chi Wan malah sudah muncul….
"Tidak boleh! Apanya masalah besar diperkecil?"
"Ibu Xiaobai…." Guru itu menarik Chi Wan namun tetap merasa serba salah.
Chi Wan tidak peduli, ia tidak ingin membiarkan masalah ini begitu saja. Ia harus menyelesaikan permasalahan ini dengan adil dan bersiap untuk menarik Chi Xiaobai keluar.
Pada saat ini Nyonya Jiang tiba-tiba berdiri dan melakukan satu tindakan yang membuat orang di dalam kantor menjadi sangat terkejut.
Nyonya Jiang seketika membuka tas dan mengambilkan beberapa lembar uang tunai. Ia langsung melemparkannya di atas kepala Chi Wan dan Chi Xiaobai. "Apa di dunia ini masih ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan uang? Kalau ingin ganti rugi, langsung katakan saja. Anakmu memang didorong oleh putra kesayanganku, memangnya kenapa? Dengan uang sebanyak ini, kalian bisa memakainya selama satu bulan? Atau mungkin satu tahun?"
Keadaan pun seperti hujan uang sekarang.
Guru yang berdiri di samping menghadapi situasi yang membuatnya merasa dipermalukan seperti ini. Ia tidak tahu hal yang harus dilakukannya, "Nyonya Jiang…."
"Sayang, ayo kita pulang!" Lalu tidak memperdulikan mereka menarik Jiang Hanyu yang terpesona keluar dari ruangan.
Chi Wan yang mendapat lemparan tumpukkan uang itu hanya bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia pun berlutut di depan Chi Xiaobai dan sepasang matanya langsung basah.
"Xiaobai, maaf…."
Chi Wan tidak tega membuat Chi Xiaobai yang masih begitu kecil merasakan kekejaman dari dunia ini. Ia sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa seolah membuat hatinya dengan mudah ditusuk dengan pisau oleh mereka.
Chi Wan tiba-tiba menangis dan membuat semua orang di dalam ruangan itu bingung untuk meresponnya.
Hal ini sebenarnya juga bukan masalah yang besar. Permasalahan ini hanya berkaitan tentang dua anak kecil yang sedang berkelahi. Walaupun tidak ada aksi untuk saling minta maaf, orang tua juga tidak sampai menangis di depan anak, kan?
"Ini…" Ibu dari gadis kecil itu berdiri, "Guru, kalau tidak ada masalah lagi, kami pulang dulu, ya."
Setelah masalah ini selesai, orang tua dari gadis itu seperti ingin kabur. Sejujurnya ia merasa agak bersalah dan tidak enak kepada hal yang dialami Chi Wan.
"Ibu.., kenapa kamu menangis? Kamu lihat, aku tidak mendapat luka yang parah dan tidak berdarah sama sekali." Chi Xiaobai berdiri di sana dan memperlihatkan telapak tangannya.
Benar-benar tidak ada luka yang parah, hanya luka ringan anak kecil yang terjatuh saja.
Tidak ada orang yang mengetahui kesedihan yang dirasakan di hati Chi Wan.
Ia menggenggam telapak tangan Chi Xiaobai dan menciumi tangan itu.
Chi Xiaobai mengulurkan tangan dan menghapus air matanya karena melihat ibunya masih menangis, "Sudah jangan menangis, aku benar-benar tidak apa-apa. Ayo, kita pulang."
Chi Xiaobai sangat pengertian dan hal itu membuat air mata Chi Wan semakin tidak bisa berhenti lagi.
Sebelumnya saat Chi Wan datang untuk mengetahui kabar anaknya. Namun, Chi Xiaobai hanya mengerutkan kening dan terlihat sangat tidak senang. Guru itu pasti juga sedang menasihatinya seperti tadi.
Sekarang demi menghibur diri sendiri, anak itu malah berpura-pura seolah masalah ini sudah tidak ada.
Chi Wan tentu langsung memeluk Chi Xiaobai. Ia mendekapnya ke dalam pelukannya dan tidak melakukan apapun.
"Ibu…."
"Biarkan ibu memelukmu sebentar... Hanya sebentar saja." Chi Wan dengan pelan bersandar ke pundak kecil Chi Xiaobai dan menenangkan emosinya sendiri.
Chi Xiaobai pun tidak bergerak dan sangat penurut.
Ada beberapa masalah yang telah lama disembunyikan di dalam hati Chi Wan. Masalah hari ini baru sumbu peledaknya saja, hanya perlu memantik api yang tersembunyi dan akan segera membuat ledakkan dalam hatinya. Bila hal itu terjadi, maka semua benteng ketenangannya pun akan runtuh.
Semua ini terjadi karena Chi Wan hanya menjadi orang yang mau menerima saja. Sejujurnya sesakit atau sesedih apapun masalahnya, hal itu tidak akan mempengaruhi ketenangannya.
Namun bila masalah itu sampai dirasakan oleh anaknya, Chi Wan tidak akan tega membuat Chi Xiaobai merasakan semua itu.
Barusan Chi Xiaobai tiba-tiba berpikir, kalau Chi Xiaobai adalah anak dari Feng Yihang, maka ia pasti tidak akan membuat Chi Xiaobai seperti ini. Tidak peduli apapun yang terjadi, ia pasti akan melindungi Chi Xiaobai, benarkan?
Guru itu mengambil semua uang yang bertebaran di lantai dan masih merasa serba salah. Namun, ia pun tetap memberikannya, "Ibu Xiaobai, apakah uang ini masih mau kamu…."
"Mau!" Chi Xiaobai dengan cepat mengambil dan merapikan uang itu, "Tentu saja mau! Minta maaf tapi tidak dikasih uang, masih lebih baik dikasih uang kertas!"
Chi Wan pun seketika tertegun mendengarkan ucapan anaknya.
"Ah! Uang seperti ini benar-benar sangat mudah didapatkan. Kalau tahu dari awal seperti ini, aku juga sudah membuat tangan kananku ikut lecet!"
Chi Wan dan gurunya kini tertegun bersama mendengar ucapan anak kecil ini.
Chi Xiaobai membalikkan badan dan memberikan uang kepada Chi Wan, "Sini, ibu cepat pergi membeli gaun yang cantik. Aku yang akan membayarnya!"
Semua orang dewasa ini pun hanya memandang kaku dengan celotehan anak kecil ini. Dasar Chi Xiaobai...
Seketika kemudian, Chi Wan tertawa. Semua perasaan sedihnya langsung hilang seakan hari yang cerah baru saja datang setelah hujan.
Sudahlah, yang penting Chi Xiaobai tidak mendapat masalah. Sebagai ibunya, Chi Wan juga masih tetap mengkhawatirkan anaknya.
"Iya, ayo kita pulang."
Di sisi lain, Guru itu merasa agak gelisah. Ia sebetulnya masih sangat khawatir dengan cara penyelesaian ini. Walau demikian, akhirnya… apakah memang sudah terselesaikan begitu saja?
*****
"Suamiku, apakah kamu belakangan ini merasa terlalu lelah? Aku sampai melihat ada rambut putih di kepalamu."
"Dimana?
Chi Wan dengan cepat mencabut satu, tetapi tidak diperlihatkan kepadanya, "Ah, salah lihat…. Ternyata efek dari cahaya lampu."
Sedetik kemudian, badan Chi Wan berputar dan masuk kedalam pelukan pria itu. Feng Yihang tidak percaya bila Chi Wan salah melihatnya, "Apa yang sedang kamu rencanakan?"
"Sedang merencanakan…." Chi Wan tersenyum dan mencium leher pria itu, "Ingin memakanmu sampai perutku puas."
Kemudian, bibirnya itu langsung dicium oleh Feng Yihang.
Hari sudah semakin malam. Dalam suasana seperti ini, sudah diketahui pihak yang akan menjadi ganas dan menyergap mangsanya.
Walau ucapannya ke arah situ, namun kepala Chi Wan sedang memikirkan sesuatu yang lain. Ia hanya tiba-tiba sangat ingin tahu, sungguhkah Chi Xiaobai dan Feng Yihang memiliki hubungan darah!
Selain itu, masalah USB waktu itu juga masih belum menunjukkan hasil. Chi Wan pun masih belum sepenuhnya lepas dari kecurigaan. Akan tetapi, ia masih tetap kembali lebih awal ke kantor di keesokan harinya.
Setelah mengetahui maksud dari bos besarnya, semua orang juga tidak berani berkomentar.
Chi Wan pun kembali ke perusahaan dan saat ini sedang berjalan ke pintu untuk masuk ke dalam ruangan. Semua orang pun menatapnya dengan tatapan aneh.
Chi Wan masih mengira bahwa pemanggilan dirinya ke kantor ini karena masalah Jiang Chengyun. Namun nyatanya, Jiang Xin yang menunggunya di sana dan langsung menariknya untuk memperlihatkan sebuah video.
Video itu adalah gambar dua hari yang lalu saat Lan Youyou melemparkan air kepadanya. Ternyata…. ternyata ada orang yang memotretnya dan mempostingnya ke media digital.
Karena jaraknya agak jauh, jadi suaranya tidak kedengaran. Hanya dengan durasi selama satu menit merekam video dari sekeliling, topiknya adalah istri dengan selingkuhan!
Namun pada saat ini, semua penonton mengira bahwa Lan Youyou adalah istri Feng Yihang, sedangkan Chi Wan malah yang menjadi selingkuhannya!
Walaupun jaraknya agak jauh, tetapi Chi Wan bisa merasakan posisi kamera yang menyoroti kurang baik pada kejadian itu. Alhasil, mereka tidak pasti akan mengenal Lan Youyou, tetapi mereka hanya akan mendapatkan wajah Chi Wan!
Ya, mungkin hal inilah yang membuatnya terus diperhatikan semenjak tadi.
Dengan adanya video ini, rumor tentang Chi Wan menjadi selingkuhan orang semakin nyata. Tatapan mereka lebih banyak yang menunjukkan sindiran dengan ekspresi jijik.
Atau mereka sama sekali tidak mengerti bahwa Chi Wan sedang melindungi kekasih gelap yang harusnya bersembunyi. Inilah penyebabnya dirinya bisa berani begitu mulia dan angkuh!
Dengan kecurigaan pertanyaan dari Jiang Xin, Chi Wan hanya menjawab dengan singkat dan tidak begitu memperdulikannya.
Tidak lama kemudian, Xue Xiaoxiao juga menghubunginya.
"Apa yang terjadi? Perempuan gila mana yang melakukan ini kepadamu?"
Chi Wan berjalan keluar dari ruangannya agar mereka tidak mendengarkannya.
"Siapa lagi kalau bukan Lan Youyou! Perempuan itu bahkan belum berhasil memikat pria itu, tapi malah datang menemuiku dengan kasar! Hachiue... sampai membuatku bersin-bersin."
"Dia… kalau dia, aku tidak khawatir. Orangnya memang bodoh! Tidak mati ditanganmu saja sudah termasuk bagus!" Xue Xiaoxiao tertawa terbahak-bahak.