"Oh benarkah?" Tanya Chi Wan sambil tersenyum, "Aku hanya tahu kamu yang gagal, jangan menggunakan dirimu untuk membandingkannya denganku, ya! Paling tidak, aku pernah berhasil."
Chi Wan telah menjadi istri Feng Yihang selama empat tahun dan sudah tertulis sah secara hukum!
Mereka mungkin mengira bahwa Chi Wan yang melayaninya, tetapi kenapa tidak ada yang berpikiran bahwa sesungguhnya tidak demikian? Lebih tepatnya, Feng Yihang yang telah melayaninya.
Dapat dikatakan bahwa Chi Wan menikmati semua pelayanan dari Feng Yihang secara gratis. Jadi, apa ada yang masih merasa keberatan?
Jika ada yang tidak senang, tunjukan saja orangnya. Ayo, datang saja ke sini!
"Kamu…." Lan Youyou merasa tidak terima tapi juga tidak mampu membalas perkataan Chi Wan yang justru membuatnya semakin marah. "Sekarang kamu sudah keluar dari permainan ini, masih saja begitu sombong!" Ucap Lan Youyou.
Hah! Sejak kapan Chi Wan bersikap sombong? Ia justru melakukan hal yang sebaliknya. Sejujurnya, Chi Wan takut bila ada yang mengetahui statusnya. Ia pun selalu menyembunyikan identitasnya.
Sekejap kemudian, Chi Wan menyadari bahwa saat ini sudah tidak banyak waktu lagi. Ia juga tidak ingin melanjutkan percakapan ini lagi.
Chi Wan berjalan ke samping Lan Youyou dan berhenti di depannya. Kemudian ia menundukkan kepala sambil tersenyum dan berkata, "Oh iya, kalau kamu ada waktu untuk bisa mengetahui kenikmatannya, aku bisa memberitahukannya padamu."
"Sebagai orang yang pernah merasakannya, aku bisa menceritakan teknik Tuan Feng di atas ranjang yang benar-benar sangat memuaskan, tidak akan membuatmu kecewa." Ucap Chi Wan dengan rasa bangga.
Chi Wan pun menutup percakapan ini dengan senyuman yang lebih cerah dan mengedipkan mata dengan nakal.
Melihat Lan Youyou yang marah, hal itu malah membuat Chi Wan menjadi lebih senang.
*****
"Ibu, apa yang kamu lakukan?" Chi Xiaobai bertanya pada ibunya
"Menghitung uang." Jawab Chi Wan tanpa mengangkat kepala.
Chi Xiaobai memperhatikannya dan ibunya itu tetap fokus menghitung jumlah perhiasannya.
Chi Wan mengambilnya tadi siang saat mengunjungi rumahnya yang selama ini ditinggalinya bersama Feng Yihang. Semua perhiasan ini adalah pemberian dari Feng Yihang kepadanya ketika ada acara atau saat lelaki itu baru pulang dari perjalanan bisnisnya.
Selama melakukan perjalanan bisnis, Feng Yihang selalu membawakan hadiah kecil kepadanya. Setidaknya saat suasana hati pria itu sedang sangat baik, ia juga bisa secara tiba-tiba memberikan hadiah khusus kepadanya.
Dari sudut pandang yang lain, Feng Yihang sungguh terlihat seperti sosok suami yang benar-benar sangat baik. Setiap ada hari besar, pria itu juga tidak pernah lupa memberikan hadiah kepadanya.
Memikirkan itu, membuat Chi Wan merasa kehidupannya selama ini bisa dikatakan cukup nyaman!
Chi Xiaobai yang pintar langsung mengerti, "Mau menjualnya? Kamu sudah sangat miskin, ya? Kalau begitu, aku tidak mau pergi ikut jalan-jalan lagi."
"Sayang, kamu tidak perlu khawatir. Lagi pula, ibu ada uang! Kamu ingin pergi berlibur keluar negeri juga bukan masalah bagiku!" Jawab Chi Wan dengan tenang.
"Bukankah ibu baru saja bercerita jika sudah mengkhianati perusahaan dan sedang diberhentikan dari pekerjaan? Ibu yakin kalau bulan ini bisa mendapatkan gaji?" Tanya Chi Xiaobai sambil memegang wajahnya.
"Sayang, kamu dengar darimana?" Chi Wan mengangkat kepala.
"Ibu Xiaoxiao yang mengatakannya!"
Chi Wan tertegun sejenak. 'Dasar Xiaoxiao mulut ember! Kenapa masalah apapun selalu diberitahukan kepada anak ini!' Keluh Chi Wan.
"Tidak ada masalah seperti itu! Jangan-jangan Ibu Xiaoxiao sedang berbohong kepadamu, ya!"
Melihat kecurigaan dalam mata Chi Xiaobai, Chi Wan langsung tergesa-gesa meresponnya, "Apa maksudmu Sayang? Jadi kamu lebih percaya ibu Xiaoxiao dairpada ibu kandungmu sendiri?"
"Ah… sudah ngantuk, tidur."
Chi Xiaobai turun dari kursi. Dari belakang terlihat ekor kecil yang sedang bergoyang di piyamanya dan anak kecil itu sudah masuk ke dalam kamar.
Chi Wan sendirian di ruang tamu yang berantakan itu.
'Dasar Chi Xiaobai, kamu anak yang nakal!'
'Siapa yang menurunkan sifatmu yang seperti itu?'
Sebelum tidur, Chi Wan memeriksa akun Weibonya. Hari ini, banyak sekali yang menandai akunnya dengan berbagai postingan dan komentar. Bahkan, jumlahnya lebih tinggi daripada biasanya.
Walau demikian, Chi Wan tampaknya tidak terlalu heboh. Sambil menutup mata, ia juga mengetahui akibat dari berita siang hari ini yang mengabarkan mengenai Feng Yihang.
Malahan ada salah satu komentar yang mendapatkan "like" paling banyak. Komentar itu berisi, [Pasti di rumahnya ada pria lain, apakah suamimu selingkuh karena sikapmu itu?]
Awalnya, Chi Wan hanya ingin main-main dan membalas komentar yang paing disukai banyak orang. Ia juga menandai komentar itu ke akun Feng Yihang.
[Suamiku, Feng Yihang. Ada yang mengatakan bahwa kamu sedang selingkuh selama di luar. Aku dan putramu menunggu di balik pintu.]
Selama waktu luang ini, Chi Wan hanya menghabiskan lelahnya dengan melihat sekilas di berita halaman Weibo itu. Foto perempuan itu mengenakan masker warna putih. Tidak seperti biasanya, tampaknya wajahnya itu memang ditutupi secara sengaja.
Oleh karena itu ada banyak orang yang menebak perempuan di balik masker itu. Apakah ini adalah istri Feng Yihang itu? Beberapa orang menduga bahwa kedua orang itu sedang liburan bulan madu di Rusia.
Ditambah lagi, balasan Chi Wan yang begitu membuat orang menerka-nerka di halaman Weibo tersebut. Kebanyakan orang sudah menganggap rumor ini sebagai basa basi dan lelucon saja, tidak ada yang menganggapnya serius.
Namanya juga gosip, sebenarnya juga tidak terlalu dianggap serius.
Siapa yang menganggap serius, maka akan dianggap sebagai pecundang!
Chi Wan sebenarnya memikirkan Feng Yihang sedang ditemani oleh perempuan cantik itu. Ia juga menduga bahwa pria itu pasti tidak ada waktu untuk melihat Weibo. Chi Wan pun meletakkan ponselnya dan berbaring untuk tidur.
Tetapi tidak lama kemudian, ponselnya mulai berbunyi lagi.
Feng Yihang membalas Weibo Chi Wan, [Manis, jangan marah.]
Melihat beberapa kata itu, entah apa yang dirasakan oleh Chi Wan. Ia langsung tampak bingung di dalam selimutnya.
Chi Wan pun membalas komentar Weibo itu tepat di bawahnya, [Selamat malam.]
Hanya dengan dua kata itu langsung membuat semua orang heboh dengan istri Feng Yihang. Mereka kembali membahas kemesraan kedua orang itu.
Hanya dengan keinginan anehnya untuk mengucapkan selamat malam, sedetik kemudian, ponselnya langsung mendapat banyak pemberitahuan baru.
Feng Yihang juga membalasnya dengan dua kata, [Selamat malam.]
Chi Wan terkejut lalu tersenyum.
Kalau mereka memiliki hubungan suami-istri yang biasa dan terjalin dengan damai seperti saat pertama, maka hubungan itu akan selamanya terlihat sangat bagus.
Chi Wan kemudian beralih ke aplikasi chat dan membalasnya lewat pesan pribadi, [Jangan bermain dengan ponselmu lagi! Hati-hati, nanti perempuan cantikmu marah, loh! Perempuan itu sangat susah dihibur!]
Wah..., seperti seorang istri yang begitu lembut. Chi Wan menunjukkan sikap yang hangat dan pengertian. Di mana mau mencari perempuan seperti dirinya?
Feng Yihang tidak kembali membalas pesannya lagi. Chi Wan pun menebak bahwa suaminya itu sekarang sedang sibuk bercinta dengan perempuan cantik!
Chi Wan pun meletakkan ponselnya dan menarik selimutnya. Setelah tertidur beberapa jam, ia merasa bingung dan membalikkan badannya.
Ketika menyampingkan badannya, tangan kirinya diletakkan ke tempat yang kosong.
Seketika itu, Chi Wan memikirkan sesuatu dan membuka matanya.
Ia sadar bahwa gorden jendelanya masih belum sepenuhnya tertutup. Terlihat ada cahaya dari bulan yang menembus jendelanya. Terangnya cahaya itu sedikit masuk ke dalam ruangannya. Walau demikian, cahaya itu cukup untuk membuat keadaan kamarnya terlihat sangat jelas.
Ya, ini sungguh seperti di rumahnya sendiri….
Dalam keadaan tidak terlalu sadar, Chi Wan seakan merasa bahwa rumah ini adalah rumah tempat tinggalnya bersama dengan Feng Yihang. Ia pun membayangkan bahwa Feng Yihang ada di sampingnya.
Chi Wan membalikkan badannya dan rasa ngantuknya sedikit berkurang.
Kesepian di tengah malam seperti ini membuat dirinya merasa kosong dan tidak nyaman.
Perasaan ini…. Apakah ini perasaan yang sedang menunggu seseorang?
Feng Yihang sedang tidak berada di sampingnya. Ia pun merasakan ada sesuatu yang kurang di dalam hatinya.
Benar-benar…..
Ya, kebiasaan memang adalah jejak yang paling menakutkan.
******
"Ibu, apa yang kamu lakukan?" Tanya Chi Xiaobai yang terbangung karena gerakan Chi Wan yang mau masuk ke dalam selimutnya.
"Ada petir, aku takut kamu ketakutan!" Chi Wan seketika masuk ke dalam selimut dan memeluk Chi Xiaobai.
".... Jelas-jelas kamu sendiri yang sedang ketakutan kan?"
Chi Wan hanya terdiam mendengar anaknya mengetahui kebohongannya.
'Sebal, kenapa langsung mengungkapkannya tepat di depannya!'
"Ah!" Chi Xiaobai menghela napas lagi dan mengulurkan tangan kecilnya untuk mengetuk dahi Chi Wan. Anak kecil ini pun seketika berkata, "Ibu, bagaimana jika kamu tidak akan bertemu dengan Feng Yihang lagi?"
"Hah? Kenapa… kenapa?" Chi Wan membalas sambil mengetuk kepalanya.
"Lain kali, di mana kamu akan menemukan pria yang akan memanjakanmu?"
Ekspresi wajah Chi Xiaobai kelihatan sangat khawatir sekali!
"Dasar anak kecil! Kamu terlalu mengkhawatirkan banyak hal!"
'Ehmm… Manja ya?'
'Apa yang dipikirkan Chi Xiaobai?'
'Um…..'
"Maaf, kamu masih diberhentikan sejenak dari pekerjaanmu. Kalau benar terbukti bahwa kamu yang melakukannya, aku merasa bahwa gajimu juga tidak cukup untuk membayar ganti rugi untuk perusahaan itu! Jadi, kamu masih yakin akan mendapatkan gaji?" Seketika Chi Xiaobai memecah lamunan Chi Wan.
Lagi pula, hal ini diketahui langsung oleh anak itu dari orang yang bekerja di bidang keuangan.
Sebenarnya, Chi Wan ingin menggunakan gaji itu untuk membayar cicilan mobilnya. Sayangnya, ia malah mendapat masalah ini dan membuatnya harus menghadapinya dengan tidak berdaya.
Namun sudah tidak ada cara lagi, Chi Wan juga sudah ingin bersiap menukar semua perhiasan itu. Setelah bercerai, ia pun masih tidak berdaya menghadapi kehidupannya.
Demi mendapatkan kesenangannya, seorang perempuan rela menghamburkan riasannya yang begitu berharga. Sayangnya, Feng Yihang sudah tidak lagi memandangnya. Jadi, untuk apa Chi Wan harus merias diri hanya untuk menemuinya?
Dengan menukar perhiasan itu menjadi uang, Chi Wan setidaknya masih bisa bertahan hidup untuk sementara waktu.
*****
Di toko perhiasaan.
"Perempuan cantik, apakah kamu benar-benar ingin menjual semua ini?" Tanya salah satu pegawai toko perhiasan tersebut.
Semua perhiasaan itu memang terlihat sebagai barang mewah, harganya juga pasti sangat mahal. Selain terlihat sangat berharga, semua perhiasan ini adalah produk terbatas dan sangat susah untuk mendapatkannya.
"Iya! Semuanya." Chi Wan mendorong semua perhiasaan yang ada di depannya ke depan.
"Baik, kalau begitu aku akan memeriksanya terlebih dahulu. Tolong tunggu di sini sebentar." Pinta pegawai toko itu.
"Baik."
Setelah karyawan toko mengambil perhiasan di dalamnya, Chi Wan juga tidak melakukan apapun dan hanya melangkah untuk berkeliling sambil melihat-lihat.
Namun bersamaan dengan itu, Chi Wan merasa ada orang yang sedang menatapnya. Ia pun menoleh ke arah kiri dan melihat sesuatu…
Hal itu langsung membuat Chi Wan terkejut.
Jiang Chengyun!
Kenapa pria itu bisa ada di sini?
Dengan cepat, Chi Wan kembali lebih tenang berkata, "Direktur Jiang, kebetulan sekali."
"Iya, kebetulan." Jiang Chengyun membalas sapaannya dengan wajah yang tidak menunjukkan ekspresi sama sekali.
Dalam hati Chi Wan, ia sesungguhnya merasa terkejut.
Chi Wan tidak tahu hal yang ingin pria itu lakukan!
Kalau Chi Wan tidak membalikkan badan, apakah pria itu masih akan terus memperhatikannya seperti itu?
Andai orang lain yang memikirkan hal ini, tentu sudah membuat siapapun merinding!
Chi Wan tersenyum dengan sangat tenang. Ia membiarkan Jiang Chengyun menilai keadaannya sendiri. Lagi pula, pria itu juga tidak akan mendapatkan hasil apapun darinya.
Bila mengingat perdebatan mereka yang terakhir, apakah Chi Wan benar-benar telah berubah? Apakah sungguh telah berubah menjadi tidak punya hati padanya, atau memang dari awal sudah tidak ada perasaan apapun padanya?
Kalau memang pilihannya adalah jawaban kedua, apakah kemampuan bersandiwara perempuan ini benar-benar sebagus itu sampai tidak pernah ketahuan?
Jiang Chengyun berjalan perlahan-lahan mendekatinya, Chi Wan juga tidak mundur. Ia berpura-pura tenang dan berdiri di sana sambil tersenyum, membiarkan pria itu mendekatinya.
Chi Wan bukan dewa, ia tidak mungkin bisa bersikap tenang sampai tidak kelihatan senang ataupun sedih, seakan tidak ada harapan dan permohonan.