Chereads / Terjebak di Antara Dua Hati / Chapter 17 - Semua Orang Keluar, Chi Wan Tetap Disini!

Chapter 17 - Semua Orang Keluar, Chi Wan Tetap Disini!

Walau dapat dikatakan bahwa mereka sedang berciuman. Namun lebih tepatnya, Chi Wan sedang menerima serangan kebencian yang telah ditahan pria itu selama beberapa tahun ini.

Jiang Chengyun menggigit bibir tipis Chi Wan dan tidak lama kemudian mencium bau darah. Lelaki ini pun baru melepaskan diri dan mengusap bibirnya yang sudah berdarah.

"Lima tahun yang lalu, mengapa kamu tidak mengatakan apapun dan menghilang?"

Jantung Chi Wan langsung berdebar dengan sangat cepat dan berusaha untuk mengontrol dirinya.

Walau demikian, Chi Wan tetap menatapnya dengan perkataan dan nada bicara yang dingin, "Karena bosan, tidak suka lagi."

Nada bicaranya ini sangat tenang seolah mereka adalah orang yang saling tidak mengenal.

Chi Wan sebenarnya sengaja bersikap seperti ini. Apalagi, ia juga menyadari bahwa dirinya yang sekarang sudah bukan lagi Chi Wan yang pernah dicintai Jiang Chengyun lima tahun lalu.

Setelah mengatakan hal itu, tidak peduli apapun ekspresi wajah yang ditunjukkan Jiang Chengyun, Chi Wan langsung membalikkan badan dan meninggalkan tempat itu.

Tiba-tiba pintu terbuka dan semua orang di luar langsung terkejut. Kemudian, mereka dengan cepat langsung bersembunyi.

Mereka melihat kelopak mata Chi Wan memerah.

Lalu pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang sangat nyaring, seperti suara kursi meja yang dibanting.

Ya, bos besar murka!

Barusan, apa yang sebenarnya terjadi di dalam?

Chi Wan hanya berhenti satu detik dan langsung berjalan keluar dari ruangan itu.

Semua orang berpikir dan dalam hati sudah bisa memastikan satu jawaban. Ya, mereka mengira bahwa Chi Wan yang angkuh itu mendapat teguran keras oleh Direktur Jiang. Perempuan ini tidak hanya tidak menyadari kesalahannya dan menyesalinya, namun malah membantah ucapan Direktur Jiang!

Semua karyawan mengira bos besar marah dan Chi Wan mendapatkan dampak yang sangat parah!

Jiang Chengyun keluar dari ruangan rapat dengan ekspresi wajah yang sangat marah. Pria ini seperti seekor singa yang murka dan tidak ada orang yang berani mendekatinya. Semuanya seakan takut dan langsung menyingkir ke samping koridor.

Jiang Chengyun melihat bayangan yang menghilang dari pintu kaca itu dan wajahnya lebih marah serta suram.

Karena bosan? tidak suka lagi?!

Sangat bagus!

Pikiran Jiang Chengyun sungguh kesal dan tidak terima dengan ucapan Chi Wan tadi.

Namun seketika, ada salah seorang yang menegur Jiang Chengyun dengan hormat dan takut, "Direktur Jiang, apakah perlu aku membawa Anda berkeliling…."

"Pergi." Jiang Chengyun hanya menjawab dengan satu kata singkat ini. Walau demikian, perkataan itu diucapkan dengan tegas dan tenang. Terlihat jelas bahwa Direktur Jiang sedang menahan emosinya.

Jiang Chengyun dengan langkah yang besar meninggalkan perusahaan itu.

"Semuanya kembali bekerja!" Gao Meng sebenarnya juga telah dipermalukan oleh Jiang Chengyun, tetapi ia masih harus membubarkan semua orang.

Walaupun Jiang Chengyun telah membeli Perusahaan Xing Feng sebagai pemegang saham terbesar, tetapi di dalam perusahaan masih tetap sama dan semua jabatan tidak ada yang berubah. Jika direktur utama tidak ada, berarti Gao Meng masih tetap pemimpin tertinggi di kantor ini.

Di sisi lain, Chi Wan menangis di atas atap. Awalnya ia memastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada orang di sana. Setelah itu, ia langsung mencurahkan tangisannya. 

Kalau Chi Wan tetap di sana satu detik lagi, ia takut akan menangis tepat di depan pria itu.

Ya, Chi Wan sudah tidak menginginkannya.

Seketika ponselnya berdering.

Dari suara yang menjawab, tampaknya itu adalah suara Xue Xiaoxiao.

"Xiaoxiao…." Chi Wan berkata sambil menahan tangisannya. Ia pun berkata lagi, "Aku melihat dia lagi."

Seketika panggilan itu menjadi hening sebentar. Seakan memahami maksud dari ucapan Chi Wan, ia pun bertanya, "Jadi… apa yang aku baca di berita itu benar? Jiang Chengyun telah membeli Perusahaan Xing Feng?"

Inilah alasan Chi Wan menghubunginya.

Xue Xiaoxiao sebelumnya sempat menebak bahwa alasan Jiang Chengyun melakukan itu…. karena mengetahui Chi Wan kembali ke Perusahaan Xing Feng?

Namun mendengar kabar dari Chi Wan sekarang, Xue Xiaoxiao jadi lebih pasti dalam memahami kabar ini!

Chi Wan masih tetap berjongkok, satu tangannya menekan sekitar jantungnya, "Xiaoxiao, aku sangat sedih…"

Beberapa tahun ini, Chi Wan selalu mengira bahwa dirinya telah lupa cara jantungnya berdebar….

Xue Xiaoxiao masih hening karena tidak tahu langkah yang tepat untuk menghibur teman baiknya ini, "Wanwan, kalau sedih, ya menangislah. Tidak perlu menahannya."

Xue Xiaoxiao tahu, sekarang hati Chi Wan pasti sangat sedih. Tidak lama setelah mendengar suara tangisan Chi Wan, Xue Xiaoxiao pun juga ikut merasakan kesedihan temannya itu.

Menunggu suara tangisan itu semakin kecil, Xue Xiaoxiao bertanya, "Apa kamu berpikiran untuk memberitahukan hal yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu kepadanya?"

Setelah menangis cukup lama, Chi Wan perlahan-lahan menarik emosinya. Bersamaan dengan itu, ia juga menggigit jempol tangannya.

Chi Wan seketika berkata dengan suara serak dan gemetar, "Sudahlah, lima tahun sudah berpisah. Jadi, bagaimana bisa berubah?"

"Ah..."

Xue Xiaoxiao menghela napas panjang.

Ia sebenarnya merasa sangat menyayangkan saat-saat itu. Pada tahun itu, hubungan Chi Wan dan Jiang Chengyun membuat orang di sekitarnya begitu iri. Ia merasa tidak ada yang bisa memisahkan mereka berdua.

Namun pada akhirnya….

Kemungkinan mereka berjodoh nyatanya tidak terlalu cukup. Lagi pula, tidak semua orang yang saling mencintai bisa bergandengan tangan sampai akhir.

Begitu keluar dari gedung, perasaan Chi Wan sudah hampir tenang sepenuhnya. Ia awalnya membuka ponselnya dan melihat layar, perempuan ini pun tampak bingung.

Ya, pesan dari Feng Yihang!

Pesan itu dikirim sejak dua jam yang lalu dan mengabarkan sesuatu padanya. Feng Yihang ternyata sudah pulang dan sampai di bandara. Pria itu meminta dirinya untuk menjemputnya di bandara Yan Cheng.

Tapi, dua jam yang lalu? Bukankah itu artinya sekarang?

Kesedihannya langsung hilang dalam sekejap, di dalam benaknya sekarang sedang berpikir, 'Astaga, kacau!'

Chi Wan langsung melambaikan tangan dan memanggil taksi. Ia pun masuk ke dalam mobil, "Pak! Tolong pergi ke bandara Yan Cheng, cepat!"

Sementara itu, di bandara Yan Cheng. 

Di atas layar sudah tertulis bahwa penerbangan yang berasal dari New york telah mendarat lima belas menit yang lalu.