"Iya, aku sampai sekarang masih bisa merasakan tulangku terasa masih remuk." Ucap Chi Wan sambil menepuk pundaknya sendiri, "Kalau dia bisa mencari perempuan lain dahulu untuk meredakan nafsunya, maka aku juga tidak perlu seperti sekarang ini."
"Woi... woi! Apa kamu berharap suamimu mencari perempuan lain? Apa kamu benar-benar istrinya yang pertama?"
Chi Wan tersenyum dan balik menyindir, "Kamu juga tidak tahu hubungan kami yang sebenarnya."
Untuk masalah seperti itu, Xue Xiaoxiao tidak pernah mengatakan apapun. Chi Wan sendiri adalah orang yang dewasa, ia membuat keputusan dengan pemikirannya yang dalam. Sebagai teman baiknya, ia tidak mau ikut campur dalam masalahnya.
"Oh iya, jadi apakah Xiaobai adalah putranya? Kalau kamu sudah merasa tidak mungkin berbaikan dengan Jiang Chengxi…. Apakah kamu tidak memikirkan untuk hidup bersama Feng Yihang saja? Kalian juga sudah menikah selama empat tahun, apakah kamu bisa memastikan bahwa dia sungguh tidak menyukaimu?"
"Fuuh…. apa yang kamu bilang! Aku dan dia, kami berdua hanya ingin mendapatkan hal yang kami mau. Kami tidak memikirkan hal yang lainnya!"
Mengenai hal ini, Chi Wan jadi melihatnya dengan sangat jelas.
Saat kembali ke kantornya pun, Chi Wan bahkan hampir bisa merasakan tatapan seseorang yang mengawasinya.
Ia pun bersiap menunggu kembali ke kursinya dan baru mengerti kejadian yang terjadi setelah Jiang Xin mengatakannya.
Ya, hal yang ditakutkannya bernar terjadi. Jiang Chengyun sudah datang!
Kemudian, Chi Wan mendapat kabar bahwa dirinya diminta segera menghadap ke dalam ruangannya.
Di perusahaan ini sudah tidak ada ruangan lain yang tersisa. Alhasil, ruang milik Gao Meng pun berubah menjadi milik Jiang Chengyun sekarang. Untungnya beberapa ruangan lainnya masih tetap dan tidak akan berubah.
"Wanwan, apakah perlu aku menemanimu pergi?" Jiang Xin menawarkan dirinya karena Chi Wan adalah salah satu anggotanya di divisi majalah edisi A.
"Tidak perlu. Tepat di siang yang panas seperti ini, dia tidak mungkin memakanku." Chi Wan membalas sambil tersenyum.
Jiang Xin menatap dengan penuh kekhawatiran dan mengantar Chi Wan ke dalam ruangan Jiang Chengyun.
Ada orang yang mengatakan, Chi Wan tidak memiliki masalah. Jadi, apakah kemarin malam melakukan hal yang memalukan? Sekarang, Chi Wan menggunakan barang-barang bermerek terkenal di sekujur tubuhnya. Jadi, penampilannya itu tidak kelihatan seperti karakter Chi Wan yang biasanya!
Kalau tidak ada masalah, apa alasan Direktur Jiang meminta Chi Wan masuk sendirian ke dalam ruangannya?
"Sana pergi bekerja! Jangan seharian bergosip tentang atasan kalian!" Xiang Ran membentak dengan kesal kepada karyawan junior dan tatapannya juga melihat ke arah ruangan divisi itu.
'Chi Wan….' pikir Xiang Ran dengan sinis.
******
"Direktur Jiang, kamu mencariku."
"Wanwan, di sini hanya ada kita berdua. Kenapa kamu segan sekali?" Jiang Chengyun membalikkan kursinya dan kedua matanya menyipit, "Lima tahun tidak bertemu, kamu semakin cantik!"
"Terima kasih atas pujiannya Direktur Jiang."
"Tidak perlu sungkan." Ucap Jiang Chengyun masih tetap menatap Chi Wan.
Jiang Chengyun mencoba untuk mencari sesuatu dari ekspresi wajah Chi Wan, tetapi tidak berhasil menemukannya sama sekali.
Terakhir, Jiang Chengyun tidak bisa menahan perasaan yang mengganjal di hatinya. Ia pun seketika berjalan ke depannya dan menatapnya dari atas ke bawah. Setelah itu, Jiang Chengyun berkata dengan nada bicara yang aneh, "Wanwan, aku ingin sekali membuka hatimu dan melihat apakah hatimu itu dibuat dari besi!"
Ah, pertemuan yang kedua. Setelah menerima adegan ciuman secara tiba-tiba dari lelaki itu, sekarang Chi Wan masih bisa bersikap dengan tenang. Ia seolah telah melupakan tentang kejadian saat itu!
Walau Chi Wan sudah bertemu dengannya beberapa kali, setidaknya sikapnya sudah tidak begitu dingin!
Tidak seperti kemarin, kali ini Chi Wan memiliki sedikit persiapan. Ia sengaja mundur selangkah dan menatap ke mata Jiang Chengyun. Ia menjawab dengan tenang, "Direktur Jiang, aku bisa mati kalau hatiku dibelah!"
Jiang Chengyun hanya memandang Chi Wan mundur selangkah. Dalam hatinya, perilaku perempuan itu sungguh tidak menyenangkannya.
'Hah! Apa maksudnya ini? Apakah Chi Wan takut denganku?' Pikir Jiang Chengyun dalam hati.
Seketika Jiang Chengyun menangkap pergelangan tangan Chi Wan agar tidak mundur selangkah lagi. Ia pun berkata seakan menegaskan sesuatu, "Kamu sedang menolak kehendak hatimu!"
Chi Wan dengan berani tertawa dan menatapnya, "Direktur Jiang, kamu jangan berpikir terlalu banyak, ya!"
"Jangan memanggilku Direktur Jiang!" Bentak Jiang Chengyun.
Kata "Direktur Jiang" yang keluar dari mulut Chi Wan itu seakan memiliki arti yang lain! Hal ini membuat Jiang Chengyun menjadi tidak senang.
Jiang Chengyun pun menatapnya dengan lebih tajam. Ia menatap ke pakaian, anting-anting dan mencium parfumnya….
Setiap barang itu adalah barang yang sangat mewah dan harganya sangat mahal.
"Apakah rumor itu benar? Benarkah kamu menjadi kekasih gelap seseorang?" Tanya Jiang Chengyun dengan nada bicara yang jijik.
Wajah yang alami nan indah ini tersenyum, "Maaf Direktur Jiang, aku tidak bisa mengatakan apapun."
Pada pertemuan yang kedua ini, Jiang Chengyun nyatanya masih merespon Chi Wan dengan kejam. Sayangnya, tidak ada yang kalah dan menang kali ini.
Siapapun dari mereka juga tidak mungkin mendapatkan hal yang diinginkan.
Chi Wan menghela napas lega ketika keluar dari ruangan itu.
Mengenai hari selanjutnya, seharusnya ia sudah tidak bisa terlalu mudah diatur lagi.
"Kak Wan! Apa yang dikatakan oleh Direktur Jiang?"
"Bukankah aku sudah mengatakan untuk memanggil namaku saja?" Ucap Chi Wan.
"Tidak terbiasa…. Selalu kembali lagi!" Balas Jiang Xin.
Dalam hati Jiang Xin, Chi Wan adalah seniornya dan itu sudah tertanam di dalam otaknya cukup lama.
"Tidak ada apa-apa. Hanya menegaskan sesuatu bahwa masalah mengenai Jiang Chengxi sudah tidak perlu diungkit lagi."
"Ah..., sayang sekali!"
Jiang Xin merasa bahwa edisi B akan dirasa lebih baik sekarang. Apalagi setelah mendapat kabar ini, anggota yang mengerjakan majalah edisi B juga akan senang.
Tetapi mereka juga tidak bisa melakukan apapun, bos besar juga sudah berubah dan tidak mungkin menolak mengikut peraturan yang baru ini.
*****
Hari Sabtu.
Feng Yihang yang baru saja pulang dari pemeriksaan lapangan sudah kembali ke kantornya. Namun, ia tidak langsung turun dari mobilnya.
"Hari ini tanggal berapa?" Tanya Feng Yihang.
"Tanggal delapan belas, Direktur Feng." Jawab Yan Qing yang sedang duduk di samping kursi pengemudi.
"Ehmmm… tanggal delapan belas, ya?" Tanya Zheng Hao melanjutkan, "Eee… tanggal delapan belas bukankah hari pernikahaan Direktur Feng dengan Nona Chi?"
"Direktur Feng, jadwal berikut juga bukan acara yang sangat penting." Yan Qing sengaja mengingatkan.
Feng Yihang berpikir sejenak dan menganggukkan kepala, "Pulang ke rumah."
Bila diingat kembali, Feng Yihang juga sudah dua hari tidak bertemu dengan Chi Wan.
Kembali ke rumah kecil tempatnya tinggal bersama Chi Wan, Feng Yihang langsung membuka pintu dan menyadari bahwa Chi Wan tidak sedang berada di rumah.
Ia pun berpikir sejenak dan baru mengingat beberapa hari yang lalu bahwa istrinya itu sudah melapor bahwa dirinya telah bekerja di perusahaan Xing Feng.
Saat ini adalah pertama kali bagi Feng Yihang kembali ke rumah dan tidak melihat sosok bayangan kesayangannya sedang duduk di sofa untuk menunggunya pulang. Kadang, sosok Chi Wan itu sengaja menunggunya sampai tengah malam.
*****
Sekitar jam 11 malam, ada jejak pintu sudah dibuka.
Chi Wan yang membuka pintu dan langsung mengetahui bahwa Feng Yihang sedang duduk di sofa. Chi Wan pun dengan tampak bingung berkata, "Suamiku?"
Chi Wan tentu kaget. Lagi pula, bagaimana bisa lelaki itu ada di rumah?
"Kenapa malam sekali baru pulang?" Tanya Feng Yihang sambil mengerutkan keningnya.
Sebagai orang yang menunggu di rumah ini, ternyata hati Feng Yihang sangat tidak senang!
Di sisi lain, mengingat selama empat tahun ini Chi Wan juga beberapa kali pernah menunggunya seperti itu, dalam hati Feng Yihang merasa jadi aneh. Ia pun melihat Chi Wan berjalan ke arahnya dan keningnya yang mengerut kaku pun perlahan mereda.
Ya, Feng Yihang benar-benar tidak bisa menyalahkannya.
Walau demikian, Feng Yihang tidak menunjukkan ekspresi apapun. Ia pun seketika langsung memeluk pinggang Chi Wan ke dalam pelukannya.
Setelah selama dua hari berpisah, mereka pun memuaskan rasa kasih dan sayang dengan berciuman yang begitu lama. Mereka berdua bahkan merasa tidak ingin saling melepaskannya.
Baru berpisah selama dua hari, badannya dengan cepat seakan membara dengan panas. Apalagi saat bibir istrinya itu menyentuh bibirnya dengan hangat.
Chi Wan sekarang duduk di atas pangkuannya, dua tangannya diletakkan di pundaknya dan terus menciumnya.
Ada beberapa hal yang Chi Wan sudah pahami.
Walaupun sudah mendekat waktu perceraian. Namun selama empat tahun ini, tidak ada yang membuatnya merasa berbeda meski mendapatkan kurang atau lebih ciuman darinya.
Apalagi, Chi Wan juga tidak terlalu menolak hal yang diperbuat Feng Yihang.
Untuk masalah ini, bukan hanya Feng Yihang sendiri yang mendapatkan kenikmatan, Chi Wan pun juga mendapatkan keuntungannya. Mereka berdua memiliki nafsu yang membara sebagai sesama anak muda. Jadi, hal ini tidak merugikan atau menguntungkan ke salah satu pihak.
Chi Wan juga mengaku beberapa kali kepada Xue Xiaoxiao. Bila menyampingkan keburukan Feng Yihang, namun teknik bercinta yang dimiliki lelaki itu dinilai sangat bagus dan memuaskan!
Kemudian dahi mereka saling menyentuh. Chi Wan pun menghembuskan napas yang hangat dan mulai berkata, "Sayangku, kapan kita akan bercerai?"
Chi Wan sudah menandatanganinya, ia sudah mengira bahwa masalah ini akan sangat cepat diselesaikan. Lagi pula, masalah ini tertunda karena lelaki itu sedang pergi melakukan perjalanan bisnis.
Sekarang, Feng Yihang sudah kembali dari perjalanan bisnisnya selama dua hari. Jadi, kenapa masih belum ada berita apapun?
"Ah!"
Chi Wan menjerit pendek karena badannya tiba-tiba dilemparkan Feng Yihang ke atas sofa.
Tatapannya yang kabur menatap ke arah pria itu.
Feng Yihang mengangkat kedua tangan Chi Wan ke atas kepalanya dan sekujur badannya melangkahi badannya.
Feng Yihang pun menunduk dan mencium Chi Wan sebentar. Dengan napas yang berat dan suara yang serak, ia berkata, "Apakah aku tidak pernah mengatakan kepadamu, kalau melakukan hal penting seperti ini jangan pernah merusak suasana hati dengan mengungkit masalah itu denganku?"
Apalagi masalah seperti perceraian, tentu akan aneh bila membahasnya saat mereka berdua sedang mengumbar nafsu seperti sekarang ini. Sungguh bertolak belakang dengan hal yang dilakukan keduanya.
Chi Wan mengerutkan keningnya.
Baginya, jelas-jelas masalah perceraian adalah masalah yang lebih penting!
Chi Wan tidak mungkin membuka mulut, apa yang ingin dikatakan langsung ditutup oleh ciuman Feng Yihang.
Setelah itu, Feng Yihang berbisik pelan tepat di daun telinga Chi Wan. Sambil tersenyum, ia berkata, "Membuat kamu tidak fokus dengan masalah lain adalah kesalahanku…."
Mendengar itu, daun telinga Chi Wan menjadi sangat panas.
Tidak….
Apakah sudah terlambat baginya untuk mengakui kesalahannya?
Ya, kelihatannya….. sudah terlambat!
Setelah bercinta di atas sofa, Chi Wan digendong Feng Yihang menu menuju kamar utama. Chi Wan menangis tanpa air mata dan tidak bisa menerima, ia pun ingin meminta ampun.
Feng Yihang memberikannya satu kesempatan dengan tegas berkata, "Beritahu aku, apa yang kamu tahu tentang hari ini? Kalau benar, aku akan mengampunimu."
Ternyata Chi Wan selalu disiksa sampai kelelahan. Namun, apa yang dimaksudnya tentang hari ini!
******
Keesokan harinya, Chi Wan bangun saat hari sudah menunjukkan siang hari. Ia pun melihat ke tempat Feng Yihang dan lelaki itu sudah tidak ada di sana. Di atas ranjang, Chi Wan melihat ada kertas yang tampaknya sengaja ditinggalkan.
Dalam kertas itu terdapat pesan. Pesan itu berisi kabar bahwa Feng Yihang tidak akan pulang cepat hari ini. Chi Wan pun diperbolehkan untuk tidak perlu menunggunya pulang.
"Ah….!"