Chi Xiaobai pergi dan mengangkat kepala untuk mengatakan sesuatu. Namun saat melihat Beibei, ia langsung masuk ke sekolah.
Ayah dari Beibei berjalan ke arahnya dengan ramah dan menyapa, "Hai ibunya Chi Xiaobai, namaku Jing Quan, Ayahnya Beibei. Apakah aku boleh mentraktirmu minum kopi sejenak?"
Chi Wan setuju dan merasa bahwa masalah hadiah itu harus dijelaskan dengan jelas.
*****
Setelah menemukan kedai kopi.
Dua orang tua ini sebenarnya memiliki banyak topik pembicaraan, sehingga mereka mudah dalam memulai percakapan.
Ayah Beibei kelihatannya orang yang sangat jujur, juga tidak bisa banyak berbicara. Pria ini sungguh terlihat seperti pria yang baik.
"Maaf Tuan Jing, aku merasa… aku harus mengembalikan hadiahmu. Kalung itu harganya pasti sangat mahal."
"Maksudmu…. Kamu menolak hadiahku, ya? Bagian mana yang tidak kamu sukai? Aku bisa memberikan sesuatu lain yang kamu sukai."
"Tentu bukan." Chi Wan langsung membalas. Ia pun tersenyum ramah dan melanjutkan, "Dua orang bersama juga bukan hanya disebabkan salah satunya tampak baik. Hanya saja, aku tidak sedang ingin menjalin hubungan untuk mencarikan ayah bagi Chi Xiaobai…,"
"Aku ingin… menjalani hidup ini sesuai nasib saja. Pertama, aku harus bertemu dengan orang yang aku sukai. Kemudian, aku akan memikirkan masalah tentang kecocokannya dengan Chi Xiaobai. Jadi maaf, Ayah Beibei…. aku rasa diriku bukan orang yang cocok." Tutup Chi Wan.
Selama hidupnya, Chi Wan sudah menganggap status pernikahan itu sebagai transaksi yang memiliki nilai. Agar tetap mampu menjalani kehidupannya yang paling susah dilewati, ia sungguh harus memikirkan pernikahan keduanya dengan lebih teliti.
Kalau tidak bisa mendapatkannya, Chi Wan juga tidak terlalu keberatan untuk membesarkan Chi Xiaobai sendiri.
Pernikahaan yang tidak bahagia hanya akan membuatnya terjebak di dalamnya dan juga akan melukai anaknya.
Chi Wan termasuk beruntung bisa bertemu dengan Feng Yihang. Kalau diberi kesempatan menikah untuk yang kedua saat ini, ia juga tidak berani mengambil kesempatan ini dan mempertaruhkan anaknya!
Masalah hadiah dari Ayah Beibei pun diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan masalah apapun.
Chi Wan menghela napas lega dan bersandar ke kursinya. Ia tiba-tiba menatap ke arah luar jendela dan tampak bingung.
Di luar kedai kopi itu, tanpa sadar sudah terparkir sebuah mobil Bentley yang tidak asing bagi Chi Wan. Mobil itu berada tepat di samping jalan. Salah satu jendela mobil itu juga setengah terbuka dan memperlihatkan Feng Yihang yang sedang menatap dingin sampai berpapasan tepat di matanya.
'Kenapa dia bisa ada disini?' Pikir Chi Wan.
Ketika Ayah Beibei pergi meninggalkan tempat untuk membayar tagihan tersebut, seketika Chi Wan langsung pamit dan berlari keluar.
Mobil Bentley itu masih tetap berhenti dan langsung membuka pintu. Chi Wan pun masuk ke dalam. Di dalam, Chi Wan melihat Feng Yihang tidak mengusirnya keluar. Hal ini menunjukkan bahwa lelaki itu juga berharap bahwa Chi Wan segera masuk ke dalam.
"Suamiku…." Chi Wan menyapa sambil menggigit bibirnya. Ia pun langsung melanjutkan, "Kamu sepertinya sedang salah paham. Aku bisa menjelaskannya!"
"Jelaskan." Jawab Feng Yihang dengan dingin seakan memberikannya satu kesempatan untuk menjelaskannya.
"Orang itu adalah temannya temanku. Dia tiba-tiba memberikan hadiah agar bisa berpacaran dengannya. Tadi, aku baru saja mengembalikan hadiah itu kembali kepadanya dan juga menolaknya!" Chi Wan berbohong sedikit dan menatapnya dengan serius. "Suamiku…. Apakah kamu sudah datang dari tadi?"
"Ya, barusan." Jawabnya dengan tenang dan menatap tajam ke arah istrinya itu.
Wajah pria itu sama sekali tidak menunjukkan ekspresi. Chi Wan pun tidak bisa menebaknya dan hanya bisa bertanya dalam hati, mungkinkah jawaban yang dikatakannya itu sudah cukup?
Sekarang Chi Wan sangat ketakutan, ia takut kalau Feng Yihang mengikutinya dari awal dan telah mengetahui keberadaan Chi Xiaobai!
Dapat dikatakan, Chi Wan tidak bisa menebak pikiran suaminya itu sama sekali!
Ia sungguh tidak bisa mengerti maksud dari ekspresi wajah pria itu. Sebenarnya, apa yang sedang dipikirkannya….???
Sebelum mengetahui hal yang terjadi dengan jelas, Chi Wan pun tidak berani bertindak.
"Barusan? Barusan itu, maksudnya sudah berapa lama?" Tanya Chi Wan lagi.
Kedua mata Feng Yihang menyipit dan menoleh ke arahnya, "Sekarang kamu bertanya kepadaku? Bukankah aku yang seharusnya bertanya kepadamu?"
Feng Yihang yang menangkap basah Chi Wan, tentu lelaki itu yang bertanya!
Feng Yihang sangat memperhatikan masalah dominansinya di sini.
Chi Wan yang merasakan itu pun hanya bisa tersenyum, "Tentu saja kamu yang bertanya kepadaku. Aku hanya merasa…. kalau kedatanganmu agak terlambat, maka bukan saat yang paling tepat. Mengenai pemikiranmu tentang hal yang bisa membuat kita salah paham, aku masih bisa langsung menjelaskannya."
"Barusan, ya barusan."
Chi Wan langsung terdiam.
******
Setelah bertemu secara kebetulan di kedai kopi, Chi Wan masih tidak tenang dan khawatir kalau Feng Yihang mengetahui keberadaan Chi Xiaobai.
Andai saat itu Feng Yihang benar-benar melihat Chi Xiaobai…. Apakah ada yang perlu dibuktikan olehnya? Chi Wan hanya takut bila wajah Chi Xiaobai yang ada kemiripan dengan pria itu adalah kebetulan yang akan mengejutkannya!
Sesungguhnya, Chi Wan ingin mencari tahu dari pendapat Feng Yihang secara langsung. Dengan mengetahui jawaban pria itu, ia baru bisa membuat dirinya merasa lebih tenang. Walau demikian, Feng Yihang tidak lagi mencarinya setelah waktu itu.
Selama bekerja seperti sekarang ini, Chi Wan tidak henti-hentinya untuk menggigit alat tulis di tangannya secara terus menerus. Ia sungguh dihantui rasa khawatir akan hal itu. Ah, aneh….
Walaupun Chi Wan menyadari bahwa dirinya sudah bukan lagi menjadi istri Feng Yihang yang sah, tetapi kehidupan mereka berdua selalu sangat damai. Walaupun Feng Yihang tidak merindukannya, apakah badan pria itu juga tidak merindukannya?
Selama berada di luar negeri, tepatnya di New York selama seminggu waktu itu. Feng Yihang sudah menghubunginya beberapa kali untuk memberitahukan bahwa dirinya sedang 'merindukannya'.
Sedangkan beberapa waktu belakangan ini, Feng Yihang melakukan perjalanan bisnis untuk kesekian kalinya. Malahan, ia pergi ke Rusia hampir selama satu bulan. Sampai sekarang pun, tidak ada satu pesan pun yang dikirim darinya!
Memikirkan itu, Chi Wan hanya bisa menggerutu kesal. 'Direktur Feng, sebenarnya kamu sudah digoda oleh perempuan cantik dari Rusia dan sangat menikmatinya, kan!'
Hah..., sudahlah! Setidaknya dengan ditemani oleh perempuan cantik dari Rusia itu selama satu bulan, Chi Wan tidak perlu khawatir bahwa pria itu akan memintanya memenuhi nafsunya selama semalaman lagi!
"Pakkk!" Jiang Xin tiba-tiba mengulurkan tangan dan mengenepuk tangan di depannya, "Wanwan, apa yang sedang kamu pikirkan?"
"Tidak ada, apa ada masalah?" Tanya Chi Wan sambil tersenyum.
"Tidak, aku sedang mencari bahan berita edisi berikutnya, sungguh memusingkan untuk mencari topik yang bagus. Ah…. Wanwan, kamu tahu tidak tentang ID Weibo yang sedang heboh itu?"
Tangan Chi Wan yang sedang memegang alat tulisnya langsung terjatuh ke meja dan mengangkat kepala sambil pura-pura bodoh, "Iya?"
Ah, kenapa tiba-tiba mengungkit akun miliknya….
Hal ini membuat Chi Wan sangat terkejut!
"Kamu pasti sudah tahu mengenai direktur perusahan Feng Chen, Feng Yihang? Semua orang sedang membicarakan tentang ID akun yang katanya milik istri Feng Yihang!"
"Iya? Benarkah?" Chi Wan tersenyum sambil bertanya pada kecurigaan Jiang Xin.
Andai Chi Wan tidak menyadari ketidaktahuan Jiang Xin ini, mungkin saja ia akan mengira bahwa rekan kerjanya itu sedang mencurigainya?
"Aku sama sekali tidak tahu! Bagaimana kalau kita menjadikan itu sebagai bahan majalah nanti? Namun tidak ada kabar lain yang terdengar jelas… Akan tetapi, aku merasa desas-desus itu memang benar! Akun itu adalah satu-satunya akun yang diikuti oleh akun Feng Yihang. Bahkan, Feng Yihang hanya membalas dua kabar Weibo yang hanya berhubungan dengan akun itu saja!"
Chi Wan tersenyum dan merasa logika dari Jiang Xin itu ada benarnya juga.
"Malahan, tidak hanya itu saja yang aku perhatikan. Waktu itu, akun tersebut juga mengatakan bahwa dirinya sedang duduk dan menunggu dikirim uang. Bukankah itu adalah pengakuan bahwa mereka akan bercerai. Jadi, ada kemungkinan seperti itu, kan?" Jelas Jiang Xin.
Sambil berpikir sejenak, Jiang Xin pun menambahkan keraguannya, "Walau demikian, Feng Yihang mengubah itu semua dengan cepat dan mengatakan tidak akan bercerai. Ya... namanya juga hubungan suami-istri, pasti akan bertengkar, Menurutmu, bagaimana tentang masalah ini?"
"E…" Chi Wan pura-pura tidak tahu. Kemudian ia tersenyum dan berkata, "Mungkin saja, kan? Yah…, siapa yang tahu!"
Chi Wan sebenarnya juga sangat menginginkan Feng Yihang untuk segera menandatangani surat itu.
Lagi pula, sudah satu bulan masalah tersebut tidak segera diselesaikannya. Chi Wan pun sempat berpikir, 'Sebenarnya kami ini akan bercerai atau tidak?'
"Wanwan?" Panggil Jiang Xin lagi.
"Iya?"
"Bagaimana pendapatmu?"
"Apa?" Tanya Chi Wan yang masih belum mengerti hal yang dimaksud Jiang Xin.
"Tentang Feng Yihang! Apakah mau membuat berita tentang pria itu?"
Chi Wan tersenyum, "Sekarang kamu adalah ketua editor dari majalah edisi A. Kamu yang harus memutuskannya, tidak perlu bertanya kepadaku. Kamu hanya perlu memintanya dan aku akan melakukannya."
"Aku sudah terbiasa mengikutimu!" Jiang Xin memegang rambutnya.
Walaupun Chi Wan sekarang hanyalah menempati jabatan sebagai seorang editor biasa, namun ia menempati posisi itu dengan masih mempertahankan karisma serta aura kepemimpinannya.
Setiap gerak-gerik Chi Wan sungguh terlihat sangat anggun. Meskipun situasinya terasa dingin dan suram, namun tetap menunjukkan sikapnya yang sangat tenang. Hal inilah yang membuat Jiang Xin selalu meminta pendapatnya!
Jiang Xin pun duduk disamping Chi Wan dan bertanya, "Wanwan, apakah kamu mau ikut hadir dalam acara perkumpulan minggu ini? Kamu bisa membawa suamimu juga ke sana."
"Hmmm… Mengapa?"
"Ya, agar setiap orang di divisi majalah edisi B dapat melihatnya! Kamu tidak tahu mereka sekarang sedang menggosipkanmu. Mereka membicarakan semua barang-barang bermerek yang kamu pakai di sekujur tubuhmu."
"Apa?" Chi Wan sudah bisa menebak dan bertanya dengan tersenyum.
"Ada desas-desus yang mengatakan bila kamu telah menjual diri kepada pria hidung belang!" Jiang Xin menggunakan alasan palsu tersebut karena takut Chi Wan akan marah padanya.
"Oh, benarkah?" Chi Wan agak terkejut dengan kabar ini. Ekspresi wajah Chi Wan seolah menunjukkan bahwa orang yang dibicarakan itu bukan dirinya.
"Mereka yang membuat gosip itu! Ketika aku mendengarnya, aku tentu menyuruh mereka untuk tidak membahas tentang kabar angin seperti itu! Tetapi mereka malah mengatakan bahwa aku juga belum pernah bertemu dengan suamimu. Jadi, aku tidak menemukan alasan yang tepat untuk membantumu!" Jawab Jiang Xin.
"Wanwan, aku merasa bahwa kamu lebih baik membawa suamimu datang. Paling tidak, tunjukkan pada mereka bahwa suamimu adalah orang dengan jabatan tinggi dari perusahaan tertentu dan memiliki penghasilan yang tinggi. Mereka semua pasti akan terkejut saat melihatnya! Huh, dasar orang yang suka meremehkan orang lain!" Tambah Jiang Xin dengan panjang lebar.
Jabatan tinggi? Direktur utama dari perusahaan Feng Chen, apakah masih kurang tinggi?
Mengenai Gaji, besarnya penghasilan suaminya itu sesungguhnya membuat Chi Wan tidak bisa menebaknya. Andai memberitahukan kepada mereka pun, pasti akan membuat orang-orang itu ketakutan!
Melihat Chi Wan tersenyum, Jiang Xin merasa aneh dan bertanya, "Kenapa kamu malah tersenyum?"
"Bukan apa-apa. Kalau mereka bertanya lagi, kamu hanya perlu menyetujui hal yang kamu tahu saja."
Setengah benar dan bohong, apakah keduanya benar-benar sangat penting?
"Ah? Bagaimana mungkin bisa begitu!" Jawab Jiang Xin lesu.
"Aku tidak terlalu memperdulikan ucapan mereka, mulut juga mulut mereka. Kita juga tidak bisa menggunakan benang dan jarum untuk menjahitnya! Editor Jiang, kamu jangan memperdulikanku. Aku masih ada satu artikel yang masih belum selesai. Kalau masih belum selesai, maka aku perlu lembur mengerjakan itu dan hal itu akan membuat kulitku semakin jelek!"