Mendapat pesan seperti itu, Chi Wan langsung memukul belakang punggungnya yang hampir patah itu. Ia seolah seperti seorang pekerja rodi yang akhirnya diberikan jatah hari libur. Ah, senangnya…!!!
Akhirnya malam ini Chi Wan tidak perlu melayani Direktur Feng lagi!
Saat menoleh ke arah kotak kecil yang ada di atas meja itu.
Chi Wan pun bertanya-tanya kapan benda itu ada di situ? Apakah hadiah itu untuknya?
Chi Wan membuka dengan perlahan-lahan dan curiga. Hadiah itu nyatanya adalah sebuah kalung berlian pandora yang sangat indah, kualitasnya sangat bagus, dan warnanya sangat cerah serta jernih. Sekali lihat, Chi Wan pun tahu bahwa harganya pasti sangat mahal.
'Tunggu, tanggal 18?'
'Ya Tuhan….!!!'
Chi Wan mengira bahwa kemarin malam suaminya itu hanya sembarangan bertanya. Ia sungguh salah mengira bahwa hari itu bukan momen penting baginya.
Ternyata…. Kemarin adalah hari pernikahan mereka yang ke empat tahun?
Kalau tahu dari awal, Chi Wan juga tidak perlu begitu menderita!
Chi Wan lalu memotret kalung itu dengan asal-asal dan mempublikasikannya ke situs Weibonya. Ia pun memberikan keterangan, [Suami, aku telah menerima hadiahnya! Selamat hari pernikahan kita yang ke empat yang terlambat ya! Maafkan aku yang lupa kemarin…. Tolong dimaafkan!]
Terakhir, Chi Wan juga juga tidak lupa untuk menandai akun Feng Yihang.
Inilah kelebihan dari internet, tidak ada yang tahu benar atau palsu. Jadi, Chi Wan tidak perlu takut.
Tidak lama kemudian, Chi Wan menyadari Feng Yihang telah membalas foto yang telah dipublikasikannya di situs weibonya. Lelaki itu membalasnya dengan komentar, [Tidak apa-apa, hukuman telah diberikan kemarin malam.]
Satu balasan dari Weibo yang memperlihatkan mereka sedang bermesraan langsung membuat kehebohan yang menakutkan!
Tidak hanya ibu-ibu yang heboh, dari jagat media sosial pun juga ada rumor bahwa istri Feng Yihang yang sangat rendah hati itu akhirnya muncul ke permukaan.
Sebelum satu detik kemudian, Chi Wan ternyata ditandai oleh group ibu-ibu yang mengidolakan Feng Yihang. Mereka menyindir Chi Wan agar jangan bersikap tidak tahu diri seperti itu.
Namun sedetik kemudian, Feng Yihang dengan cepat membalas unggahan Weibo itu lagi dengan kata-kata mesra yang tidak jelas.
Dasar Feng Yihang….
Dia orang yang pandai mempermalukan orang!
Waktu itu ID Chi Wan masih bernama 'pria kecilku yang tampan', namun setelah Feng Yihang membuat kehebohan saat itu. Chi Wan pun mengubahnya menjadi 'priaku yang tampan di rumah'.
Para pembaca jagat dunia maya mulai berdiskusi tentang status sebenarnya dari 'priaku yang tampan di rumah'. Walau demikian, kedua orang pemeran utama yang membuat masalah ini sama sekali tidak peduli.
Si pemeran utama pria, Feng Yihang. Ia seakan tidak merasa ada masalah dan lanjut mengurusi pekerjaannya. Setelah membalas unggahan Weibo tersebut, ia tidak merasa telah membuat sebuah kehebohan.
Di sisi lain, tepatnya di pihak pemeran perempuan utama, Chi Wan. Setelah melihat balasan dari Feng Yihang, ia juga tidak menganggap itu masalah dan langsung menutup akun Weibonya.
Selama empat tahun mereka selalu mempertahankan sifat yang saling menghormati. Ia sejak awal sudah terbiasa dan tidak merasa aneh sama sekali!
******
Hari Senin.
Setelah pulang dari pekerjaannya, Chi Wan menjemput Chi Xiaobai dari sekolahnya. Kemudian saat melihat anaknya sedang menatap seorang gadis kecil dengan misterius, Chi Wan menghela napas dengan tidak berdaya , "Anakku tersayang, apakah kamu sudah punya pacar?"
Chi Xiaobai yang mendengar pertanyaan itu langsung menatapnya dengan tidak senang.
Anak ini juga tidak mengatakan kepada Chi Wan isi di dalam tasnya.
"Namanya Beibei." Ucap Chi Xiaobai.
"Oh! Beibei, ya? Nama yang sangat imut!" Komentar Chi Wan sambil menutup pintu.
Setelah kembali ke apartemen mereka, Chi Xiaobai duduk di atas sofa dan mengambil hadiah dari dalam tasnya.
Gadis bernama Beibei itu merupakan anak yang dibesarkan oleh keluarga tunggal. Tepatnya, anak itu hanya dirawat oleh seorang ayah. Namun, ayahnya itu sebenarnya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Chi Wan.
Setelah mendapatkan dukungan dari putrinya, ayah Beibei itu baru mendapatkan keberanian untuk memberikan hadiahnya kepada Chi Wan melewati Chi Xiaobai.
Chi Xiaobai memikirkannya. Ia teringat bahwa ibunya ini juga akan bercerai sebentar lagi. Lagi pula, punya banyak pilihan pria juga juga salah satu hal yang bagus. Chi Xiaobai pun langsung setuju untuk mengambil tugas dari ayah Beibei.
"Chi Wan, ini hadiahmu…."
"Oh?" Chi Wan yang kebetulan sedang membaca sebuah pesan seketika sangat terkejut. Ia pun segera izin kepada anaknya, "Tetapi sayang, nanti ibu akan keluar. Tolong, kamu baik-baiklah di rumah bersama dengan Bibi Zhang, ya! Kalau aku tidak pulang, maka jangan tunggu aku untuk makan. Oke, Anak baik!"
"Hei, hadiahmu!"
"Nanti aku akan melihatnya di perjalanan!" Chi Wan bergegas berjalan menuju pintu dan kembali keluar. Chi Wan pun tergesa-gesa mengambil hadiah itu dan ikut meninggalkan ruangan.
Ya, pesan yang membuat Chi Wan kembali terburu-buru adalah pesan yang berisi kabar bahwa Feng Yihang menyuruhnya untuk menunggunya kembali ke rumah. Pria itu juga mengabarkan bahwa dirinya akan pulang secepatnya.
Ketika Chi Wan sampai, Feng Yihang masih belum pulang dan meletakan hadiahnya di atas meja. Ia pun segera pergi ke atas untuk mandi.
Chi Xiaobai merasa ini tidak benar, walaupun Chi Wan tidak mengatakan tujuannya untuk pergi, namun hanya ada satu tempat yang ditujunya saat hari sudah malam!
Chi Xiaobai pun cepat-cepat mengangkat telepon dan segera memberitahu Chi Wan agar tidak melihat isi dari hadiah itu!
Ketika Feng Yihang masuk ke dalam rumah, ponsel yang ada di atas meja berbunyi terus menerus.
Feng Yihang pun melihat sekeliling dan mendengar suara air dari lantai atas. Ia pun paham bahwa Chi Wan sedang mandi.
Feng Yihang berjalan masuk dan membungkukkan badan untuk mengambil ponsel itu….
Seketika Feng Yihang melihat layarnya dan bertuliskan "Pria Tampan"?
Melihat kedua kata itu, kemudian Feng Yihang juga melihat sebuah hadiah di atas meja. Tatapan mata Feng Yihang menjadi sangat berbahaya dan tatapannya lebih murka daripada biasanya.
Lagi pula saat melihat surat perceraian yang ada di tangannya, Feng Yihang juga merasa tidak senang dan langsung masuk ke dalam ruang kerja. Ia pun melempar surat itu dengan kesal.
Feng Yihang sebenarnya memanggil Chi Wan untuk bersiap memberikan ini kepadanya.
Namun mengingat itu sekarang? Ah, lupakan saja!
"Suamiku?"
Keluar dari kamar mandi, Chi Wan mengeringkan rambutnya yang masih basah. Awalnya, ia masuk ke dalam kamar untuk mengecek keberadaan seseorang. Namun saat keluar dari kamar dan melangkah menuju ruang tamu, Chi Wan masih tidak menemukan seorang pun.
Padahal, ia jelas-jelas mendengarkan ada suara seseorang di rumah ini. Ya, Feng Yihang seharusnya telah kembali.
'Apakah di ruang kerja?'
Setelah memikirkan ini, Chi Wan dengan telanjang kaki berjalan ke ruangan itu.
Ia membuka pintu dan mulai mencari, "Suami? Kamu di sini ya…."
Chi Wan kenapa bisa merasa…. suasana di ruangan ini sangat menakutkan?
Feng Yihang berjalan ke depan jendela dan entah apa yang sedang dilihatnya.
Chi Wan berjalan ke sana dan memeluk pinggang Feng Yihang dari belakang. Ia pun tersenyum sambil bertanya, "Suamiku, aku memanggilmu ke sana-kemari. Namun, kenapa kamu tidak menjawab panggilanku?"
Feng Yihang membalikkan badannya dan menatap Chi Wan dengan kecurigaan.
Baju tidur Chi Wan agak pendek, jadi terlihat kulit paha yang putih seperti kapas itu, kakinya sungguh lurus dan jenjang, kulitnya juga sangat bagus. Dengan berjalan telanjang kaki, kakinya menunjukkan jejak langkah yang agak basah di lantai.
Setelah mandi, ia juga tidak memakai baju dalaman lagi. Baju tidur yang agak longgar juga tidak bisa menyembunyikan lekukan badannya yang indah itu. Tekstur dan bentuk dadanya itu juga sangat menarik perhatian.
Saat ini Chi Wan menatap pria itu dengan tatapan tidak bersalah. Ia tersenyum menatapnya sambil menunjukkan bibir seksi yang menggoda. Kedua pipinya pun berwarna merah merona seperti sedang menantangnya.
Kemungkinan besar karena tidak puas dengan dirinya. Chi Wan jadi merasa sedang bersama pria yang berbeda.
Dalam hati, Chi Wan sesungguhnya merasa terkejut. Ia sampai bertanya-tanya di dalam hati, 'Kenapa ini? Tatapan matanya itu sangat menakutkan…'
Ya, tatapan mata lelaki itu seolah ingin memakannya…
"Ah, ya!" Jerit Chi Wan, pinggangnya langsung ditangkap oleh tangan besar pria itu dan langsung memeluknya erat dalam pelukannya.
Kemudian, bibirnya yang seksi itu langsung dikecup dan membuat Chi Wan merasakan ada amarah yang tidak pernah dilihatnya dari pria itu.
Chi Wan tidak bisa menyembunyikannya, badannya seakan dikendalikan oleh pria itu dan langsung memaksanya untuk ke sudut dinding di dekatnya.
Kedua tangannya ditangkap dan dihadapkan ke jendela. Chi Wan pun mulai menerima serangan penuh nafsu dari Feng Yihang.
Setelah selesai melakukannya, Feng Yihang memulai yang kedua kalinya lagi.
Mendapat perlakuan seperti ini, Chi Wan sejujurnya tidak mengerti. Sebenarnya, dari mana amarah pria ini? Selain itu, kenapa dilampiaskan ke badannya?
Chi Wan merasa dirinya tidak melakukan kesalahan apapun!
Setelah itu, Feng Yihang juga tidak mengatakan apapun kepadanya. Ia dengan tidak senang pergi ke kamar utama.
Saat ini, Chi Wan seperti boneka yang dibuang oleh pemiliknya. Ia seakan kehilangan perhatian dan ditinggalkan begitu saja di ruang kerja.
Apa maksud pria itu? Apa dia tiba-tiba memanggil Chi Wan pulang hanya untuk melampiaskan ini kepadanya?
Memikirkan ini, Chi Wan pun tiba-tiba merasa ada satu perasaan yang tidak senang.
Walau bagaimanapun, hal seperti ini sungguh keterlaluan sekali….
Walau demikian, Chi Wan tetap memikirkan sikap suaminya seharian ini. Sampai saat ini, Feng Yihang tidak mencari perempuan lain. Lelaki itu juga pulang ke rumah dan mencarinya layaknya suami pada umumnya.
Akan tetapi melihat sikapnya tadi, apakah Chi Wan patut memberikannya perhargaan sebagai "suami yang baik" padanya?
Chi Wan tidak berani masuk ke kamar utama utama untuk mengganggunya. Ia takut akan disiksa nantinya. Ia pun mengambil selimut dan tidur di atas sofa ruang tamu.
******
Di pagi harinya, Chi Wan bangun dan masih berada di atas sofa. Selain itu, sosok Feng Yihang juga tidak kelihatan di dalam rumah.
Sialan….
Direktur Feng ternyata bisa bersikap sangat keterlaluan! Lelaki itu bahkan tidak sama sekali menggendongnya untuk kembali ke kamar!
Chi Wan pun jadi bisa membayangkan pagi ini pria itu turun dengan ekspresi wajah yang dingin, kemudian ia tidak mengatakan apapun dan langsung meninggalkan rumah.
Setelah beres-beres dan mengganti baju untuk keluar, Chi Wan baru mengambil hadiah yang diletakkannya di atas meja. Ia mengambil hadiah itu dan membuka kotak itu untuk mengetahui isi di dalamnya.
Saat membukanya, kemudian Chi Wan mengerutkan keningnya!
Ah, ternyata pesan dalam hadiah itu berisi permintaan untuk dijadikan sebagai pacarnya!
'Ehmm ayahnya Beibei…., Yang mana lagi itu?' Pikir Chi Wan yang sudah melupakannya.
*****
Chi Wan pun kembali ke apartemennya. Saat melihat anaknya, ia pun membicarakan hadiah yang dibawanya kemarin.
"Oh, jadi kamu sedang menjual ibumu?" Sambil melihat jam tangan dengan tenang, Chi Wan pun mengantar Chi Xiaobai ke sekolahnya.
Di jalan, ia mengambil hadiah untuk menilainya.
"Di mana tempat untuk membelinya? Kalau melakukan pertukaran yang menguntungan, baru bisa melakukan jual-beli! Aku tidak menerima barang apapun dari Paman Jin, hanya membantu menyampaikan saja!" Chi Xiaobai menjelaskan dan tidak ingin menerima tuduhan dari ibunya.
Chi Wan yang tidak percaya hanya menatapnya dengan diam.
Chi Wan semakin merasa anak ini semakin mirip dengan Feng Yihang. Lagi pula, masih begitu kecil sudah mengetahui masalah jual-beli, hal aneh apa yang akan dilakukannya saat sudah besar nanti?
"Oh, itu ayah Beibei!"