Chi Wan tidak bergerak dan masih tetap di sana. Ia menutup matanya lalu dengan malas berkata, "Lelah…, tapi tidak bisa tidur…."
Jujur saja, rasa ngantuk itu sangat terlihat jelas, sekujur tubuhnya sudah lemas seperti mau rontok. Malahan, rasa pegal juga membuatnya sangat tidak nyaman dan tidak bisa tidur.
Tangan Chi Wan mengusap ke bagian dada Feng Yihang, "Sayang…. Dadamu bagus sekali…."
"Iya?" Tanya Feng Yihang dengan mata yang menyipit dan nada bicaranya agak melengking.
"Selama kamu pergi keluar kota kali ini, apakah tidak bertemu perempuan cantik sama sekali di Amerika?" Tanya Chi Wan yang berusaha melawan rasa ngantuknya dan tetap membuka mata memandang pria itu, "Teknik mereka pasti sangat bagus, kenapa tidak pergi mencoba dan menikmatinya?"
Feng Yihang menjawab seolah itu yang terjadi, "Menahan nafsu."
"Kamu memangnya bisa….?"
Padahal tadi siang sungguh terlihat bersemangat sekali. Dari mananya terlihat seperti orang yang dapat menahan nafsu? Pembohong!
"Selesai sekarang."
Mendengar itu, Chi Wan seketika terdiam. Ia dengan nada bicara yang hampir menangis kemudian bertanya, "Bagaimana? Jadi aku adalah orang pertama yang akhirnya menghancurkan pertahanan nafsumu? Kamu keterlaluan sekali…. Membuat aku menerima semuanya…."
Sudut mulut Feng Yihang tersenyum dan memeluk badan Chi Wan, "Kamu masih berani banyak bicara, ya! Sepertinya, hukuman tadi masih tidak cukup kuat untukmu."
"Heh, mana ada….!!!"
Perkataan Chi Wan belum selesai, namun mulutnya sudah ditutupi oleh pria itu.
Seketika suhu di kamar itu seakan langsung memanas naik lagi!
Sejujurnya, tubuh Chi Wan masih sangat sensitif. Lagi pula, orang yang dikenalnya ini sudah berbaring di pelukannya. Ditambah, ia juga sudah menahan nafsunya selama seminggu, membuatnya langsung tergoda lagi.
Mereka berdua pun seolah kembali menjadi sepasang suami-istri yang baru menikah!
Chi Wan sama sekali tidak bisa menolaknya, pinggangnya ditahan oleh kedua tangan pria itu dan dipeluk dengan sangat erat.
Feng Yihang dengan napas yang mengarah langsung ke wajah Chi Wan langsung berkata, "Kalau kamu tidak mengingat hukuman ini. Awas saja kalau kamu masih berani datang terlambat untuk menemuiku."
Chi Wan menangis, "Tidak berani lagi…."
Kalau setiap hari dihukum dengan cara seperti ini, ia pasti tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya ini.
"Sayang, maafkan aku…." Chi Wan seketika menimpa badan suaminya yang kekar dan menggigit bibirnya, "Ini juga demi kesehatan badanmu. Jadi, kita harus lebih berhati-hati…"
Feng Yihang tidak tergesa-gesa balik menatap perempuan yang menimpanya dan tersenyum, "Aku tidak mengira dengan caramu menatap dan menggodaku sekarang, kamu sungguh sedang meminta ampun kepadaku!"
Chi Wan terdiam. Andai boleh jujur, ia benar-benar bisa menangis dihadapan pria ini.
"Lalu, tubuhku sangat bagus."
Ya, aksi nyata akan selalu menang daripada sebuah wacana yang hanya bisa terucap.
"Iya benar tubuhmu memang bagus."
Feng Yihang menyetujui fakta yang sangat nyata dan mengaku kepada Chi Wan bahwa badannya memang sangat bagus!
Seperti yang dikatakannya, sensinya sungguh tidak bisa terpuaskan.
Setelah tidur malam ini, Chi Wan tidur sampai pagi hari dan bangun didalam pelukan Feng Yihang.
"Selamat pagi suamiku…." Chi Wan mengangkat kepala dan melihatnya.
"Pagi." Feng Yihang sudah terbangun dan tidak lama langsung menundukkan kepala melihat ke arah Chi Wan. Tatapannya itu juga membawa senyuman yang menenangkan.
Kelihatan sangat jelas, setelah mereka melewati percintaan kemarin dengan sangat senang, suasana hati Feng Yihang masih terasa senang sampai pagi hari ini.
Bibir mereka berdua menyentuh dengan pelan dan ciuman ini termasuk ciuman selamat pagi.
Jari-jemari Feng Yihang mengusap rambut perempuan itu dan berkata, "Memikirkan kita akan bercerai, sebenarnya masih ada rasa yang sulit untuk merelakannya. Apalagi perempuan seperti kamu, perempuan yang penurut dan pintar. Sungguh jenis perempuan yang sangat susah dicari."
Bisa dikatakan Chi Wan benar-benar tidak mencari masalah apapun kepadanya. Bahkan sebagai istri Feng Yihang, ia benar-benar sudah merasa cukup.
Chi Wan tidak seperti perempuan lainnya yang mencintai kekayaannya dan juga ingin menyombongkan status yang dimiliki pria itu.
Ketika Feng Yihang memerlukannya, maka Chi Wan akan menjadi istri yang baik. Namun saat Feng Yihang tidak memerlukannya, maka ia pun juga melewati kehidupannya sendiri tanpa mengganggunya.
"Bagaimana mungkin?" Chi Wan tersenyum dengan ringan saat mendengarkan ungkapan suaminya itu, "Kalau kamu memberikan uang yang banyak, perempuan manapun pasti akan menuruti semua perkataanmu."
"Benarkah?" Tanya Feng Yihang dengan tidak percaya dan tersenyum.
"Iya." Chi Wan menganggukkan kepala dan menambahkan, "Seperti aku. Kalau kamu tidak memberikanku uang, aku pasti akan sangat tidak senang dan membuatku sakit kepala."
Senyuman Chi Wan sekarang begitu lembut dan hangat.
Perkataan ini tidak lama kemudian menjadi kenyataan.
Feng Yihang tertawa dan berkata, "Aku menyukai kejujuranmu ini."
Suasana hati Feng Yihang sangat baik, lalu mengatakan kepadanya untuk tidak akan membuat masalah dengan pemilik mobil Audi itu sebentar.
Untungnya, Feng Yihang sudah tidak marah dan tidak peduli dengan pemilik mobil Audi itu. Ia menanggapinya dengan langsung setuju pada permintaan Chi Wan.
Ketika makan pagi, Chi Wan menceritakan alasannya terlambat. Walau demikian, ia tidak mengatakan masalah yang terjadi antara dirinya dengan Jiang Chengyun. Chi Wan hanya mengatakan bahwa keterlambatannya itu terjadi karena ada masalah pekerjaan. Ia meyakinkan tidak melihat pesan darinya.
"Sebenarnya, aku ingin menunggu kita benar-benar telah bercerai baru bekerja, tetapi perusahaan itu langsung ingin aku masuk. Aku pun tidak ada cara lagi, sayang…"
"Ya, aku tahu..."
Hal yang terpenting adalah waktu bercerai sudah dekat. Jadi, Feng Yihang juga tidak menolak saat Chi Wan ingin mencari pekerjaan.
*****
"Direktur Feng, itu bukankah Nona Chi?"
Lampu lalu lintas di depan berubah menjadi kuning. Mobil Bentley mengurangi kecepatannya dan perlahan-lahan berhenti di depan garis putih itu.
Perkataan supir itu membuat Feng Yihang mengangkat kepalanya dan melihat ke arah samping gedung tempat Chi Wan barusan masuk ke dalamnya.