Ruanruan dengan menurut memberikan handphonenya kepada Mu Shen, kemudian dia melihat Mu Shen yang memasukkan nomor telepon ke dalam handphonenya.
"Kelak kalau ada yang kamu tidak mengerti, telepon dan tanya saja, belajarlah dengan baik."
Saat mengatakan itu, wajah Mu Shen terlihat sangat tenang, tapi matanya menatap wajah Ruanruan.
Ruanruan kemudian melihat layar handphonenya dan saat melihat ada kontak lain selain masternya, dia membaca nama kotak itu 'Papa' dan seketika dia menganggukkan kepalanya dengan gembira.
"Apa aku boleh menelpon Papa kapan saja? Apa Ruanruan tidak akan mengganggu pekerjaan Papa?"
Mu Shen tanpa merasa malu dan tetap tenang menjawab, "Tidak."
Setelah mendengar itu Ruanruan menjadi semakin senang. Dia melihat ke arah Mu Shen dengan bahagia, matanya sangat berbinar, "Kalau begitu jika ada yang Ruanruan tidak mengerti, Ruanruan akan menelpon untuk bertanya kepada Papa."
Master dalam beberapa hari ini tidak akan menghubungi Ruanruan, jadi Ruanruan akan bertanya kepada Papa saja! Pikir Ruanruan.
"Hm. Sekarang sudah siang, aku pergi dulu." Mu Shen bersikap seolah menjadi pekerja yang rajin. Dia bangkit berdiri dan langsung pergi, tapi langkah kakinya sangat pelan tidak seperti biasanya.
"Papa, Ruanruan antar sampai depan." Ruanruan melompat turun dari kursinya lalu berlari menghampiri Mu Shen, kemudian dia menarik tangan besar Mu Shen, Xiao Baibai tentu saja mengikuti Ruanruan seperti penjaganya.
Mu Shen hanya menjawab 'Hm', kemudian dia membiarkan Ruanruan menggandeng tangannya dan mereka berjalan dengan kecepatan normal.
Setelah mengantar Mu Shen pergi bekerja, Ruanruan kembali meneruskan membaca buku yang hari sebelumnya dia baca.
***
"Cepat, cepat, cepat Direktur sudah datang, semuanya bubar!"
Begitu mendengarnya, para pegawai yang sebelumnya masih berkumpul dan bergosip seketika dengan cepat berlari kembali ke posisi mereka masing-masing lalu kembali mengerjakan pekerjaan mereka.
Sekretaris Jin dan Li Yan saling bertukar pandang. Sorot mata Sekretaris Jin terlihat sangat bangga, lalu tanpa bersuara dia menggerakkan bibirnya dan berkata 'Aku menang'.
Li Yan dengan wajah datar merasa sangat sebal karena dia kalah bertaruh sehingga terpaksa kehilangan uangnya. Kenapa aku bisa-bisanya memutuskan untuk bertaruh uang dengan perempuan ini?!
Sekretaris Jin dengan wajah bangga merapikan riasannya dan setelah memastikan semuanya sudah sempurna, dia berjalan bersama dengan Li Yan untuk menyambut kedatangan Mu Shen.
"Direktur, rapatnya akan segera dimulai." Li Yan bicara dengan sopan kepada Mu Shen. Dia benar-benar ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Mu Shen. Kemarin Mu Shen datang terlambat dan pulang lebih awal, sedangkan hari ini dia hampir saja datang terlambat.
Mu Shen melihat jam lalu langkah kakinya menjadi semakin cepat.
"Berikan dokumen yang sudah disiapkan kepadaku."
Dia mengulurkan tangannya kemudian Sekretaris Jin memberikan dokumen yang diminta itu ke tangan Mu Shen. Mereka semua berjalan mengikuti Mu Shen pergi menuju ruang rapat.
Sedangkan di saat yang sama di dalam ruang rapat, para petinggi perusahaan melihat ke arah kursi Mu Shen yang kosong dengan kebingungan.
"Apa yang terjadi? Hari ini Direktur Mu belum datang?"
"Tidak tahu, mungkin ada hal yang menghambatnya."
"Aku dengar kemarin Direktur datang lebih siang daripada biasanya. Apa yang sebenarnya terjadi hingga membuat robot pekerja seperti dirinya bersikap seperti itu?"
Seorang laki-laki paruh baya mengusap dagunya sendiri, "Hm… Menurut kalian, apa mungkin Direktur Mu yang dingin itu akhirnya jatuh cinta? Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya."
Beberapa orang-orang di sana juga memikirkan hal itu dan banyak dari mereka merasa bahwa hal itu mungkin saja benar-benar bisa terjadi.
"Tidak mungkin, Direktur Mu kita itu adalah manusia berhati besi, tidak mungkin dia jatuh cinta seperti yang kalian pikirkan."
Tapi ada banyak juga orang yang tidak setuju dengan hal itu.
Beberapa petinggi perusahaan itu terus mendiskusikan kemungkinan Mu Shen jatuh cinta hingga saat pintu terbuka, Li Yan langsung berdeham.
Saat itu mereka semua dengan cepat langsung duduk dengan tegak dan bersikap seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.
Mu Shen memperhatikan mereka semua dan itu membuat para petinggi perusahaan itu menjadi semakin tegang.
Walaupun ada di antara dari mereka yang lebih tua daripada Mu Shen, tapi mereka sama sekali tidak berani bersikap santai di depan Mu Shen karena mereka pernah melihat bagaimana dinginnya Mu Shen jika itu berkaitan dengan profesionalisme.
Dulu saat Mu Shen masih muda, dia menggunakan otaknya untuk mengambil alih dan mengatur seluruh perusahaan hanya dalam waktu beberapa bulan.
Mu Shen yang sekarang jauh lebih hebat. Dia bersikap lebih tenang dan tidak bisa diprediksi, jadi tidak ada dari mereka yang berani berbuat hal yang aneh-aneh karena tidak ada yang ingin menanggung konsekuensinya.
Mu Shen berjalan menuju tempat duduknya. Saat dia memulai rapat dengan wajah datar, semua orang langsung merasa lega dan setelah itu mereka semua mulai bekerja dengan serius.
Saat rapat berjalan, di tengah rapat tiba-tiba terdengar suara sebuah handphone berbunyi.
Mu Shen mengerutkan alisnya, para bawahannya itu seketika menjadi tegang dan mereka semua melihat ke arah handphonenya masing-masing, dan seketika merasa lega saat tahu itu bukan berasal dari handphone mereka.
Semua orang menjadi bertanya-tanya darimana asal suara itu.
Semua orang terus mencari hingga akhirnya semua orang melihat ke arah Mu Shen.
Mu Shen, "..."
Mu Shen mengatur suara nada dering khusus hanya untuk 1 kontak di dalam handphonenya, yaitu untuk Ruanruan.
Mu Shen berdeham kemudian dengan wajah serius berkata, "Istirahat sebentar."
Dia mengeluarkan handphonenya dan mengangkatnya, kemudian sebuah wajah yang menggemaskan dalam sekejap muncul di layar ruang rapat.
Mu Shen langsung mengatur pengaturan sehingga hanya dia yang bisa melihatnya dari layar handphonenya. Sebelum senyum gembira terlihat di wajah Sekretaris Jin, wajah Ruanruan yang menggemaskan sudah menghilang dari layar.
Wajah tersenyumnya seketika tertegun, kemudian wajahnya terlihat dingin dan dia melihat ke arah Mu Shen dengan sorot mata sedikit kesal.
Aku sudah beberapa hari tidak bertemu dengan Si manis, benar juga, selanjutnya saat bertemu dengannya aku harus meminta nomor teleponnya! Pikir Sekretaris Jin.
Semua orang yang melihat itu seketika langsung membelalakkan matanya dan terkejut melihat wajah anak kecil yang muncul di layar.
Mereka semua melihat ke arah Li Yan dengan sorot mata kebingungan dan sorot mata mata mereka seolah serentak bertanya 'Siapa tadi?'.
Li Yan langsung melihat ke langit-langit dan bersikap seolah tidak melihat apapun.
"Papa~"
Saat mendengar Ruanruan dengan suara manis memanggil dirinya, sorot matanya seketika menjadi lembut. Semua orang yang ada di sana langsung terkejut seperti baru saja melihat hantu, terlebih lagi saat Mu Shen menjawab panggilan Ruanruan dengan mengatakan 'Hm' dengan santai.
Mereka tentu saja tidak mendengar perkataan Ruanruan karena Mu Shen sejak tadi sudah menggunakan earphone sehingga hanya dia yang bisa mendengar perkataan Ruanruan.
Semua orang di dalam ruangan rapat itu merasa ketakutan karena mereka sama sekali tidak pernah melihat raut wajah Mu Shen yang 'hangat' seperti sekarang, seperti merasa ada yang tidak biasa!
Bahkan ada banyak orang yang diam-diam mencubit kaki mereka sendiri. Seketika terdengar banyak suara menahan sakit karena banyak dari mereka yang tanpa sengaja mencubit diri mereka terlalu keras!
Mu Shen melihat ke arah mereka dengan sorot mata dingin, kemudian mereka semua langsung menutup mulut mereka masing-masing dan kembali tenang.
Tapi di saat yang sama mereka juga merasa bahwa sikap Mu Shen barusan tidak seperti Mu Shen yang mereka kenal.
Saat berpikir seperti ini, mereka melihat Mu Shen tersenyum! Hal itu membuat mereka semua menjadi semakin takut!
Li Yan, "..."
Apa mereka tidak merasa reaksi mereka terlalu berlebihan? Batin Li Yan.
"Papa, apa Papa sedang sibuk? Apa Ruanruan mengganggu Papa?"
Ruanruan sedang duduk di atas kursi, dia meletakkan sebuah buku di atas kakinya dan memegang handphone dengan kedua tangannya. Dia mencoba melihat ke sekeliling layar handphonenya untuk melihat lingkungan di sekitar Mu Shen karena dia takut akan mengganggu Mu Shen saat bekerja.
Mu Shen langsung melihat ke semua orang yang ada di ruang rapat lalu menjawab dengan suara serius, "Tidak, ada apa?"
Saat Ruanruan mendengar bahwa dirinya tidak mengganggu Mu Shen, dia langsung mengambil bukunya ke depan layar handphonenya lalu menunjuk beberapa huruf yang ada di buku itu dengan jarinya yang berisi.
"Papa, ini lihatlah, Ruanruan tidak pernah melihat huruf-huruf ini sebelumnya, bagaimana cara membacanya?"