Chereads / Suamiku Dingin.. Oh, Suamiku Imut / Chapter 8 - Menyiksa Orang Yang Jalang

Chapter 8 - Menyiksa Orang Yang Jalang

Di Yanmo memperhatikan gadis kecilnya yang tampak gelisah ini. Tatapannya pun berubah menjadi lembut dan tangannya semakin erat merangkul pinggul gadis ini.

Oleh karena itu, pernikahan Lin Qianyi yang terasa seperti film drama pun telah terlihat hasil akhirnya. Sambil melihat buku kecil di tangannya, Lin Qianyi jadi merasa ingin menangis dengan adanya kejadian ini.

Kalau ibunya mengetahui bahwa Lin Qianyi telah menjual dirinya sendiri, apa yang akan dipikirkan ibunya? Apakah langsung menangis tersedu-sedu atau langsung memarahinya habis-habisan?

Sambil berjalan masuk ke dalam kantor sipil, Lin Qianyi baru menyadari satu hal!

Sekarang ini sudah tengah malam dan ia penasaran dengan alasan kantor sipil ini masih buka pada jam seperti ini! Hal yang paling penting adalah kenyataan tentang hari ini. Ya, hari ini seharusnya hari libur!

Selain itu, bukankah kantor sipil hanya buka jam 9 pagi sampai jam 5 sore saja? Lagi pula, bukakah kantor pemerintah seperti ini akan tutup pada akhir pekan?!! Namun, apa yang terjadi sekarang? Mengapa pegawai kantor sipil masih begitu rajin? Apakah semuanya sedang begadang untuk mengerjakan sesuatu?!!

Lin Qianyi merasa telah masuk ke dunia mimpi karena suasana yang terasa tidak nyata ini. Andaikan memikirkannya lebih jauh pun, Lin Qianyi juga semakin merasa curiga sekarang. Ya, jangan-jangan ini hanyalah dunia mimpinya? 

Lin Qianyi tentu masih tidak menyangka dengan adanya kenyataan seperti ini. Ia juga tidak tahu penyebab kantor sipil ini masih buka di tengah malam ini. 

Kenyataan seperti ini tentu tidak mungkin terjadi karena hanya dengan panggilan dari pria ini. Tidak mungkin dengan adanya pria ini membuat para pegawai kantor sipil ini langsung datang kembali ke kantor ini. Malahan, mereka dengan hormat melakukan hal ini untuknya.

Setelah mengurus dan mendapat pengesahan surat nikah mereka, kedua orang ini kembali ke dalam mobil. Di dalam mobil, Di Yanmo seketika menyebut satu nama restoran kepada Yan Yi. Yan Yi yang mendapat perintah itupun dengan hormat mengemudikan mobil ini ke arah tempat restoran itu.

Selama mengendarai mobil ini, Yan Yi tidak sengaja melihat kaca belakang dan menyadari bahwa bosnya sedang tersenyum bahagia di belakang. Gambaran pemandangan itu membuatnya sangat terkejut!

Yan Yi sama sekali tidak menyangka bahwa bosnya sekarang sudah menjadi suami orang lain! Hal paling penting adalah sikap bosnya yang terkenal begitu angkuh. Namun saat ini, citra dinginnya itu telah dilelehkan oleh gadis itu!

Ya, bosnya ini memang sangat angkuh dan sensitif dengan berbagai hal yang membuatnya tidak nyaman. Akan tetapi saat Yan Yi memperhatikan sikap bosnya sekarang, apakah bosnya masih orang yang sama?!!

Jawabannya tentu saja sama, bosnya hanya menaruh perhatian kepada gadis yang begitu lemah-lembut saja. Hmmm... salah, gadis itu sudah menjadi nyonya bos sekarang.

Lin Qianyi yang masih mengira dirinya masih ada di dunia mimpi, sekarang sedang dibawa ke restoran oleh Di Yanmo. Kedua orang ini berjalan masuk ke dalam ruangan, dan Yan Yi sendiri hanya duduk di lobi restoran. Ia sendiri hanya menikmati masa lajangnya yang kesepian ini….

Yan Yi masih kesal memikirkan bosnya yang sudah mendapatkan seorang gadis sebagai istrinya. Sambil meratapi keadaannya sendiri, asisten ini pun merasa bahwa dirinya sudah menjadi seorang lajang yang menyedihkan bila dibandingkan dengan bosnya.

Saat memperhatikan keadaan jalan yang ada di luar ternyata sangat sunyi, dalam tatapan Yan Yi tiba-tiba berubah. Ia berharap semoga nyonya muda ini bukan suruhan orang lain. Kalau tidak, ia tidak akan membiarkan gadis itu berada di samping bosnya meski bos juga bisa saja akan membunuhnya!

Di dalam ruangan, Lin Qianyi yang dibawa ke dalam ruangan ini pun mencoba meyakinkan dirinya. Tangannya seketika bergerak sebentar ke bawah meja. Ia pun mencubit pahanya dengan sangat kuat untuk meyakinkan dirinya tidak sedang bermimpi.

Pahanya pun kesakitan sampai wajah Lin Qianyi tampak ingin menjerit, tetapi dengan sangat cepat pulih kembali. Sayangnya, kejadian ini tidak dilewatkan oleh tatapan Di Yanmo.

Di Yanmo dengan anggun meminum anggurnya untuk menutupi senyumannya.

Melihat pria itu sedang minum anggur, Li Qianyi juga baru menyadari bahwa lelaki ini masih sangat menggoda. Lin Qianyi sampai tidak sadar bahwa dirinya menelan ludahnya sendiri. Ia pun mengambil gelas air putih dan meminumnya demi menahan sikap untuk tidak melakukan hal yang akan disesalinya.

"Ee…. itu, kamu…."

Lin Qianyi baru ingin bertanya kepada pria itu apakah ada waktu pada akhir pekan ini. Kemudian saat baru ingin menyampaikannya, ucapannya itu sudah dipotong oleh pria tersebut.

"Di Yanmo." Ucap pria itu dengan suara yang dingin lalu sepasang matanya menatap Lin Qianyi.

"Hmmm?"

Lin Qianyi tidak mengerti tatapan pria itu, dan ia juga masih belum sempat bereaksi. Bisa dikatakan bahwa dirinya telah terlena oleh suara itu.