"Aku adalah putra dari keluarga Song. Kalau kalian berani maju, maka berhati-hatilah. Ingat, Keluarga Song tidak akan memaafkan kalian!"
Song Yancheng mengucapkan ancaman itu dengan eksepsi wajah yang bangga. Ia yakin bahwa Di Yanmo tentu mengenal dan mengetahui reputasi Keluarga Song. Dalam pikirannya, Di Yanmo akan langsung minta maaf kepadanya setelah menyampaikan ini.
Kemudian, Lin Qianyi yang mendengar ancaman dari Song Yuancheng mengerutkan keningnya, tetapi ia tidak memiliki rasa takut sama sekali.
Ekspresi wajah Di Yanmo juga sama sekali tidak berubah. Ia memandang seolah Song Yuancheng seperti orang yang telah mati di matanya.
Yan Yi dengan tatapan tidak senang seketika bergerak dengan sigap dan langsung menuju ke hadapan Song Yuancheng. Song Yancheng tidak sempat bereaksi dengan adanya serangan dari Yan Yi yang menodongkan satu pisau di lehernya.
Kemudian, Lin Qianyi menatap Song Yuancheng terjatuh lagi di atas lantai yang penuh dengan puing-puing kaca.
Lin Qianyi dengan mata terbelalak pun merasa tidak tahan dan kasihan kepada pria itu.
Setelah Song Yuancheng pingsan, Yan Yi tidak perlu menunggu perintah dari bosnya dan sudah langsung membawa keluar Song Yuancheng agar tidak menganggu bossnya dengan gadis cantik ini.
Lin Qianyi melihat Yan Yi yang memiliki tinggi badan 1,8 meter itu membawa Song Yuancheng dengan mudahnya. Pemandangan ini membuat mulut Lin Qianyi sedikit menganga dan bertanya, apakah pria ini telah makan obat demi tenaga yang super kuat?
Melihat pria yang ada di sampingnya penuh dengan karisma, hal ini membuat Lin Qianyi tiba-tiba mengingat satu hal yang sangat amat penting!
Dua hari yang lalu, tepatnya sebelum ibunya sedang berlibur keluar negeri, beliau sudah memberikan perintah yang sangat jelas. Setelah pulang dari liburannya, Lin Qianyi diharuskan membawa seorang pacar untuk dipertemukan dengan ibunya.
Bila hal itu tidak dipenuhi, maka akan berakibat menyakitkan. Ya, ibunya akan menangis dengan berlebihan dan akan sangat mempermalukannya di hadapan tetangganya! Selain itu, air mata itu seolah bisa menenggelamkan dirinya!
Mengenai masalah ini, Lin Qianyi juga baru saja putus dengan mantannya. Menyadari ini, dari mana ia bisa mendapatkan pacar?!
Lalu, kalau ibunya mengetahui Lin Qianyi sudah putus dengan mantannya karena direbut oleh perempuan lain. Ah, hal itu pasti akan sangat mempermalukannya. Ya, ibunya akan mengejeknya dan memintanya untuk menjadi lebih feminim lagi.
Bila hal itu terjadi, hal ini akan menyulitkannya untuk melupakan mantan pacarnya itu.
Agar tidak diejek gara-gara masalah ini sampai seumur hidup oleh ibunya, maka Lin Qianyi memutuskan untuk menarik pria ini menjadi pacarnya!
Mata Lin Qianyi berbinar dan merasa ide ini sangat bagus. Ia pun menangkap lengan pria itu dan ingin menyampaikan keinginannya ini.
Namun, ia pun terpikirkan bahwa status pacar seperti ini akan lebih mudah putus kapan saja. Andai suatu ketika pria ini memutuskannya disaat-saat yang paling penting, bagaimana Lin Qianyi harus menghadapinya?
Nanti tidak saja merasa dirugikan, ia pasti juga akan dimarahi habis-habisan oleh ibunya. Hal-hal semacam itu sangat tidak pantas baginya.
Akhirnya, Lin Qianyi memutuskan hal yang mengubah nasibnya. Ya, ia memutuskan mengajak pria ini untuk menikah dengannya!
Kalau sudah menikah, maka pria ini tidak akan kabur darinya, kan? Selain itu, mengurus surat perceraian juga tidak bisa selesai dalam satu atau dua hari saja. Andai dirinya tidak bersedia bercerai pun, maka perceraian pun juga tidak akan terjadi.
Di sisi lain, Di Yanmo menunduk melihat tatapan gadis di dalam pelukannya itu sudah berubah. Tatapannya juga berubah semakin hangat dan lembut.
Pada saat ini, Lin Qianyi mengangkat kepala dan melihat Di Yanmo dengan tegas. Kemudian, ia pun menyampaikan keinginannya, "Aku menyukaimu, ayo kita menikah, bagaimana?..."
"Sebenarnya aku orang yang memiliki sikap baik hati, akan bersedia mengikutimu ke manapun kamu pergi dan juga bisa menghangatkan selimut. Aku yakin pasti akan membuatmu puas." Tambah Lin Qianyi.
Tanpa menunggu balasan dari Di Yanmo, kedua tangan Lin Qianyi sudah memegang tangan Di Yanmo dan menariknya keluar dari pintu bar.
Lin Qianyi baru menarik Di Yanmo keluar dari bar dan sudah melihat Yan Yi masuk ke dalam mobil yang agak kecil.
Kemudian, Lin Qianyi langsung dengan cepat berjalan ke arahnya dan menarik pintu mobil. Ia pun mengajak Di Yanmo agar segera masuk ke dalam mobil. Seolah takut pria ini akan kabur darinya, Lin Qianyi mengawasinya dengan cermat sampai ke dalam mobil. Selama itu, tangan kecilnya tetap memegang erat tangan pria itu.
Melihat bosnya sendiri masuk dalam mobil ini, Yan Yi baru menyadari bahwa tangan bosnya ini masih dirangkul dengan erat oleh gadis itu. Ia pun makin mengakui bahwa gadis ini adalah perempuan paling berani yang mendekati bosnya dengan cara seperti ini!