Chereads / Suamiku Dingin.. Oh, Suamiku Imut / Chapter 7 - Kamu Bersedia Menikah Denganku?

Chapter 7 - Kamu Bersedia Menikah Denganku?

Tidak lama kemudian, mobil dengan cepat sampai ke kantor sipil. Lin Qianyi pun dibangunkan oleh seorang pria dengan suara yang lembut dan masih agak tidak sadar untuk turun dari mobil.

Angin meniup ke arahnya dan membuat kesadaran Lin Qianyi yang masih setengah sadar menjadi lebih segar. Ia pun mengangkat kepala dan melihat tulisan 'Kantor Sipil' yang besar. Namun saat sudah sampai di sini, Lin Qianyi merasa agak menyesal.

Walaupun pria ini sangat tampan, menggoda, dan kelihatannya juga sangat lembut. Akan tetapi, ia tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya baru pertama kali bertemu hari ini.

Pertama kali bertemu dan langsung mengajaknya menikah? Perkembangan hubungan seperti ini kedengarannya sangat cepat sekali….

Walau Lin Qianyi melakukan ini demi menghindari tangisan ibunya dan memilih menikah secara mendadak seperti ini. Namun, apakah benar-benar pantas hal ini untuk dilakukannya kepada pria ini?

Namun sekali lagi, pilihan Lin Qianyi hanya ada di antara dua pilihan. Mati tenggelam oleh air mata ibunya atau menikah dengan seorang pria asing? Kedua pilihan ini pun berputar di dalam otak Lin Qianyi dan membuat wajahnya yang cantik itu terlihat gelisah.

Di Yanmo turun dari mobil dan berjalan ke pintu samping tempat Lin Qianyi akan keluar. Ia melihat wajah gelisah gadis itu dengan tatapannya yang terlihat sedang tersenyum.

"Ayo kita masuk..."

Sambil mengajaknya, tangan panjang Di Yanmo bergerak untuk merangkul ke pinggul Lin Qianyi. Saat sepasang kakinya melangkah dan menarik Lin Qianyi dengan yakin, Lin Qianyi yang awalnya tidak bergerak pun akhirnya juga ikut masuk ke dalam Kantor Sipil.

Lin Qianyi yang masih bingung untuk melakukan keputusan itu, merasa tubuhnya agak kaku dan tegang. Kedua tangannya pun terangkat sedikit.

Namun saat menatap kembali ke arah pria itu, keinginannya untuk menyingkirkan tangan lelaki itu dari pinggulnya ditahan dengan kuat.

Reaksi dari Lin Qianyi tentu dilihat dan dirasakan oleh Di Yanmo, tetapi ia masih tetap terus berjalan memasuki kantor sipil sambil merangkul gadis ini.

"Uhuk…. Itu Tuan, kita…. Kita sepertinya baru pertama kali bertemu, ya? Apakah kamu sungguh bersedia menikah denganku? Kamu tidak memikirkannya lagi?"

Lin Qianyi mengangkat kepala dan melihat pria itu. Tinggi pria ini sebenarnya tidak seberapa, mungkin hanya lebih tinggi sekitar satu kepala darinya. Namun hal ini masih membuatnya merasa malu.

Saat ini Lin Qianyi merasa sangat gelisah dan bingung. Ia memang ingin menghindari masalah ibunya. Namun, ia juga tidak terlalu berharap sampai harus mengambil keputusan untuk menikah seperti ini. Sambil berpikir lagi, Lin Qianyi sampai sekarang masih belum mendapatkan ide yang paling bagus selain menikah dengan pria ini.

Kalau Lin Qianyi bertanya kepada pria ini, apakah ia boleh memintanya untuk berpura-pura menjadi pacarnya dan ikut pulang dengannya ke rumah sebentar agar bertemu dengan ibunya? 

Akan tetapi, bisa saja pria itu menilai bahwa gadis seperti Lin Qianyi ini adalah seorang penipu. Apalagi zaman sekarang banyak sekali orang bersedia melakukan penipuan. Hal semacam itu biasa dilakukan hanya untuk mencari kekayaan dan perhatian agar dipandang lebih baik..

Di luar pikiran tadi, tampaknya tidak perlu tahu juga mengenai kekayaan pria ini. Andaikan pria ini memiliki latar belakang pria biasa, namun penampilannya yang begitu sempurna ini pasti membuat banyak sekali wanita yang tertarik dengannya. 

Ya, tidak terkecuali Lin Qianyi. Ia juga sangat tertarik dengan penampilan pria ini!

Lin Qianyi tentu tidak akan mengakui perasaannya ini kepada orang lain. Lagi pula, ia juga sebenarnya memiliki niat tersembunyi untuk menikah dengannya. Walau demikian, ia juga tidak berani melakukan tujuannya ini.

Lin Qianyi bertanya seperti tadi pun juga karena tidak ingin menyiksa pria itu. Andaikan pria itu menolaknya, maka ia masih dapat menggunakan alasan pria itu untuk menghibur dirinya. Ia pun akan rela menerima dan melihat tangisan ibunya.

Akan tetapi, saat Lin Qianyi bertanya seperti tadi, tampak adanya perasaan kecewa di wajahnya. Di Yanmo pun langsung memberikan jawaban keyakinan yang mengejutkan, "Tidak perlu! Kita sudah ada di sini, maka jangan dibuang-buang begitu saja. Lalu…. Aku juga merasa sangat puas dapat menikah denganmu."

Di Yanmo mengatakan perkataan itu, tetapi ekspresi di wajahnya tetap terlihat dingin. Anehnya tidak tahu penyebabnya, Lin Qianyi masih merasa ada kehangatan di wajah tampannya itu. Apakah dirinya masih merasa mabuk?

Lin Qianyi menarik tatapannya, lalu merasa dirinya mungkin hanya salah sangka dengan jawaban pria ini. Bagaimana mungkin pria yang tidak ada ekspresi seperti ini memiliki kehangatan? Lin Qianyi merasa bahwa dirinya sedang tidak bisa berpikir karena ketampan pria itu!!

Lin Qianyi sekarang merasa sangat bingung, kemudian mengatakan perkataan yang sama sekali tidak sesuai dengan akal sehatnya.

"Sebenarnya, aku juga sangat puas denganmu." Ucap Lin Qianyi yang ingin rasanya menggigit lidahnya sendiri.

Akal sehat? Apakah semua akal sehatnya sudah dibuang habis olehnya?!!