Walau pria yang menggodanya tadi sudah tidak terlalu mengganggunya. Namun dalam hati, Lin Qianyi masih merasa kurang nyaman. Lebih tepatnya, ia jadi ikut merasa takut kepada pria yang menolongnya ini. Peristiwa ini adalah kesan pertamanya dapat melihat seorang pria dapat begitu berbahaya.
Merasakan tatapan dari Lin Qianyi, Di Yanmo menundukkan kepala dan melihat ke arah gadis dalam pelukannya. Ia langsung terpana. Di Yanmo seakan baru pertama kali melihat seorang gadis yang berwajah kecil dan memiliki lapisan merah muda yang menawan.
Hati yang sudah mati dan kesepian ini pun tiba-tiba berdebar lagi. Jantungnya berdebar hanya karena gadis kecil dalam pelukannya ini.
Tiba-tiba Lin Qianyi melihat dalam tatapan dingin pria itu memancarkan sedikit perasaan yang berbeda. Ia pun merasa ragu dan langsung menghindari tatapan itu.
Tatapan yang berbeda dari pria itu membuat Lin Qianyi merasa terkejut, seolah ia telah menjadi mangsa dari seekor binatang liar dalam kegelapan. Hal ini memunculkan perasaan takut yang membuatnya sampai merinding.
Walaupun Lin Qianyi ketakutan, tetapi pria ini telah menolongnya. Ia harus menyampaikan rasa terima kasih kepadanya.
Lin Qianyi pun perlahan-lahan melepaskan diri dari pelukan pria itu. Wajahnya memperlihatkan senyuman manis terlebih dulu dan menatap ke arah pria itu dengan tulus. Ia dengan lembut berkata, "Tuan, terima kasih."
Di Yanmo mengerutkan keningnya, ia seketika memeluk pinggang gadis itu dan tidak ingin melepaskannya. Sepasang matanya hanya menatap Lin Qianyi dan tidak mengatakan apapun.
Hanya masalah kecil…. Mungkin bisa saja melupakannya?
Lin Qianyi merasa agak aneh karena dipelototi oleh seorang pria. Andai orang ini berniat jahat padanya, tentu sudah dari awal akan ditendangnya.
Tetapi pria ini telah menolongnya, jadi Lin Qianyi juga tidak mungkin memukulnya. Selain itu, tatapan pria itu sama sekali tidak membuatnya merasa jijik. Walau begitu, Lin Qianyi tetap tidak mengerti maksud dari tatapan itu.
"Kak?"
Karena ditatap terlalu lama, Lin Qianyi pun menegurnya lagi. Ia baru ingin bertanya kepada pria itu, mungkin saja pria ini mengenalnya. Anehnya, pria itu langsung menarik tatapannya.
Hal ini membuat Lin Qianyi tidak berkata apapun dan pertanyaan yang barusan ingin disampaikannya itu tidak jadi dikatakannya. .
Perhatian mereka pun tertuju pada tubuh yang tadi masih tergeletak di lantai itu. Ya, saat ini Song Yancheng yang tadi ditendang dengan kuat itu mulai berdiri perlahan-lahan. Walau amarahnya sudah meninggi, namun ia tidak berani langsung membalas.
Song Yancheng menahan sikap balas dendamnya karena menyadari bahwa Di Yanmo yang tubuhnya besar dan kekar itu bukan orang sembarangan. Ia pun hanya menatap kesal kepada Lin Qianyi.
"Dasar gadis liar! Baru saja putus hubungan dengan seorang pria, sekarang sudah berada dipelukan pria lain. Dasar gadis rendahan!"
Song Yancheng menunjuk Lin Qianyi dengan marah. Ia sama sekali tidak menyadari wajah Di Yanmo yang menjadi semakin dingin karena mendengarkan ancamannya.
"Bos."
Ketika Song Yancheng sedang marah dengan angkuh, ada seseorang yang berjalan ke arah Di Yanmo dan menyapanya dengan hormat.
Orang itu awalnya sangat terkejut melihat hal yang terjadi di depan matanya ini. Ya, apalagi kalau bukan karena perilaku Di Yanmo yang tidak biasa. Bosnya ini tidak pernah memperbolehkan siapapun mendekatinya, termasuk perempuan secantik apapun.
Akan tetapi kali ini, pemandangan yang jarang terjadi ini sungguh terlihat di depan orang yang baru datang itu. Ia melihat bahwa bosnya sedang memeluk seorang perempuan dan sikapnya tampak begitu hangat?!
Orang yang baru datang ini bernama Yan Yi. Ia pun tiba-tiba merasa curiga, apakah dirinya sekarang sedang bermimpi?
Yan Yi pun tidak tahan untuk melihat rupa perempuan yang dipeluk oleh bosnya.
Hmmm… Wajah kecil perempuan ini memang cantik, tetapi tidak termasuk perempuan yang sangat cantik. Walau demikian, wajah perempuan ini masih terawat, bersih dan manis.
Anehnya, perempuan yang di depan ini sepertinya juga masih terlalu muda? Paling perempuan ini masih 21 atau 22 tahun, ya? Padahal bos mereka sekarang sudah berusia 28 tahun, apakah dia masih tertarik dengan gadis muda?
"Masukkan ke dalam daftar hitam bar Di Ming."
Ketika Yan Yi sedang memikirkan hubungan gadis itu dan selera bosnya, sepasang mata Di Yanmo menatapnya dengan tatapan yang dingin. Tatapan itu terlihat sangat bahaya.
"Oh, iya."
Yan Yi menarik tatapannya dengan hormat, tetapi dalam hati merasa cemburu, 'Ah, Bos... kamu ini memiliki keinginan untuk menang yang terlalu kuat, ya?' Yan Yi hanya menatap tatapannya sekilas, tetapi sudah dibalas dengan tatapan yang begitu dingin. Padahal, Yan Yi bukanlah orang asing yang baru bekerja bersamanya. Ia sudah menjadi asistennya selama bertahun-tahun.
Yan Yi langsung merasa bosnya ini adalah orang yang begitu tertarik dengan seorang gadis, maka akan langsung dengan mudah melupakan teman!
Setelah Song Yuancheng mendengar perkataan Di Yanmo, Ia langsung merasa ketakutan dalam hatinya.
Walau demikian, seketika Song Yuancheng menyadari sesuatu. Ia pun menatap Di Yanmo dengan lekat. Dalam pikirannya, Song Yancheng menyadari bahwa pengaruh keluarganya masih sangat kuat di kota ini. Ia tidak seharusnya takut kepada orang seperti Di Yanmo.
Song Yancheng yakin, belum pernah ada orang yang berani melawan keluarga Song.