HAPPY READING ALL
***
Disinilah Melody, di apartemen yang melody beli beberapa tahun lalu hasil keringatnya sendiri. Hari ini hari minggu, biasanya Reyhan akan merengek mengajak pergi keluar, entah ketaman, kebioskop, atau ke mall, apapun itu yang penting mereka menghabiskan waktu bersama.
Jam menunjukkan pukul setengah enam, berarti sebentar lagi Reyhan akan datang. Melody sudah menyiapkan nasi goreng untuk sarapan mereka, tinggal menunggu Reyhan datang.
Tttiiitt, suara pintu yang terbuka, ya Reyham memang tau sandi apartemen Melody.
"sayangg" panggil Reyhan yang menggunakan celana jeans dengan atasan kaos hitam yang mencetak bentuk badan atletisnya, jangan lupakan kacamata hitam yang bertengger dimata nya.
"didapur Rey" teriak Melody yang sedang mengetik naskah cerita dilaptop
"aku udah masak sarapan buat kita, kamu udah sarapan belum?" tanya Melody lalu menutup leptop yang semula terbuka
"belum, tadi disuruh sarapan sama mamah tapi aku nolak. Aku tau kamu pasti masak buat aku" jawab Reyhan yang langsung duduk disamping Melody dan memeluk pinggang gadis tersebut dari samping
"yaudah, ayok makan. Tapi aku cuman masak nasgor sama telor ceplok" ucap melody lalu berdiri untuk mengambil air putih dan sendok untuk mereka
"iya nggapapa. Nasgor juga enak kalo makan nya sama kamu" gombal Reyhan
"hilih, gombal terusss. Jangan sampe gombal ke cewe lain yaa" peringat Melody lalu duduk disamping Reyhan
"ya enggak lah. Cewe secantik dan sebaik kamu masa aku tinggalin" ucap Reyhan mencubit pipi melody
"udah ayok makan" ajak Melody dengan meletakkan kuning telur ke piring Reyhan
Melody memang tidak suka kuning telur, alasannya simpel katanya kuning telur bau amis :)
"suapin dong yang" rengek Reyhan menusuk-nusuk pipi Melody
Melody yang mendengar rengekan Reyhan pun hanya terdiam, ia memang suka kalau Reyhan merengek tapi kalo berlebihan Melody bisa kehabisan stok sabar
"makan sendiri dong Rey, aku juga laper" keluh Melody yang duduk disamping reyhan
"jahat banget sih, ketemu seminggu sekali juga masa ngga mau" ucap Reyhan dengan nada lesu
"seminggu sekali gimana, sekolah aja berangkat bareng" batin melody dalam hati
"aaa" ucap Melody yang akhirnya luluh dengan rengekan reyhan dan mengarahkan sendok ke mulut Reyhan
Reyhan yang melihat itu pun tersenyum senang, seperti anak kecil mendapat mainan baru.
~
Tak terasa, jam sudah menunjuk pukul 9, hampir siang hari. Setelah makan mereka memang memilih untuk duduk diruang tv, menonton drakor. Sebenarnya bukan mereka berdua yang menonton hanya Melody, tapi Melody hanya suka drakor yang happy ending kalo sad ending Melody pilih untuk tidak menonton.
"yang" panggil Reyhan yang tengah berbaring dipaha Melody
"hhmm" gumam Melody yang tetap fokus pada drakor didepan nya sambil memakan camilan yang berada dipangkuan nya
Reyhan yang melihat Melody dari bawah hanya bisa memandang dagu gadis tersebut, Reyhan pikir dulu saat ia menyatakan cinta nya pada Melody ia akan ditolak. Ternyata dugaannya salah
#flashback#
"nanti aku jemput ya, jam7 malem" ketik Reyhan di hp logo apel nya
"iya, mau kemana emang nya?" balas Melody sambil rebahan
"ada dehh, pake baju yang simpel aja" balas Reyhan
"eh tapi pake dress juga gapapa" sambung Reyhan yang langsung centang biru
"iya" balas Melody singkat
Jam 7 tepat Reyhan sudah sampai di lobi apartemen Melodi
"aku udah didepan, buruan turun" ucap Reyhan dalam telepon
"iya bentar, ini lagi keluar lift" ucap Melody dengan telefon yang masih tersambung pada Reyhan
Sesampainya dimobil,
"mau kemana sih? Ini malem minggu pasti jalanan macet" keluh Melody yang sudah melihat tanda-tanda kemacetan dijalan
"diapartemen terus ngga pernah keluar emang kamu ngga bosen apa?" tanya Reyhan yang paham bahwa Melody memang jarang sekali keluar apartemen kecuali sekolah dan ada sesuatu yang mendesak
"aku cuman males keramaian, bukan ngga suka tapi gimana ya, susah jelasin nya" balas Melody tidak mau kalah
Setelah itu terjadi keheningan diantara kedua nya, sebenarnya melody pendiam tapi semenjak kenal reyhan melody menjadi banyak ngomong. Kalau reyhan menjadi diam seperti ini, melody malah merasa aneh
"ini mau kemana?" tanya Melody basa basi
"nanti juga tau" ucap Reyhan dengan seringai kecil dimulutnya
Sesampainya di café yang sudah didekor Reyhan dengan secantik mungkin, Reyhan mengarahkan Melody ke kursi yang berada ditengah – tengah. Café tersebut memiliki tema outdoor dan kebetulan café tersebut juga milik orang tua Reyhan, jadi ia bebas menggunakan nya.
"kamu yang nyiapin ini semua?" tanya Melody yang kaget dengan keadaan sekeliling
"iya, bagus nggk?" tanya Reyhan balik
"bagus kok, aku suka tema nya, outdoor, jadi kena angin sepoy-sepoy" jawab Melody dengan menutup mata untuk merasakan angin yang tengah menerpa wajah nya, jangan lupakan senyum yang terus terukir diwajah mulus gadis tersebut.
Tanpa melody sadari, Reyhan tengah berlutut disamping nnya dengan menekuk satu kaki nya.
"Melody" panggil Reyhan lirih
"hmm" jawab Melody,
Saat Melody membuka mata, ia kaget melihat Reyhan yang berlutuh disamping nya
"kamu ngapain" tanya Melody tergagap. Tiba-tiba ia merasakan debaran jantung yang tak beraturan dan juga tangan yang keluar keringat dingin.
Tak hanya Melody, Reyhan pun sama. Reyhan juga takut kalau Melody menolak pernyataan cinta nya
melody, dengerin aku ucap Reyhan dengan mengambil tangan Melody untuk digenggam
Reyhan dapat merasakan tangan Melody keluar keringat dingin, sebaliknya Melody malah merasa hangat ketika Reyhan menggenggam tangan nya
"aku mau bilang kalo aku suka sama kamu, mungkin pernyataan cinta ku kecepetan, tapi aku bener-bener tulus sama kamu. Aku gatau mau ngomong apalagi, aku deg deg an ini" ucap Reyhan dengan tertawa
Melody yang melihat Reyhan tertawa dibuat bingung, ia juga deg-deg an, tapi ia juga ingin tertawa karena pernyataan yang keluar dari mulut Reyhan bahwa ia deg-deg an.
"emm gimana ya, bukan nya aku mau nolak. Kalau seumpama aku nerima kamu, tapi aku minta backstreet gmn?" tanya Melody sungguh-sungguh
"alasan kamu minta backstreet apa?" ucap Reyhan dengan kembali bertanya
"aku cuman ngga nyaman jadi perhatian orang lain, kamu kan tau kalo kamu terkenal disekolah. Sedangkan aku ngga ada apa-apa nya dibandingin sama kamu" ucap Melody yang berusaha melepaskan genggaman Reyhan.
Melody sadar kalau ia meminta backstreet pasti Reyhan akan langsung menolak dan memilih untuk mencari cewe lain.
"kenapa emang nya? Aku manusia kamu juga manusia, ngga ada yang beda-beda. Bedanya aku cowo kamu cewe" bantah Reyhan menguatkan genggaman tangan nya pada Melody
"kamu mikir gitu, tapi engga sama pikiran orang lain" bantah Melody sedikit nge gas dan langsung berdiri, matanya juga sudah berkaca-kaca.
Munafik bila ia tidak baper akan perhatian yang Reyhan berikan selama ini, tapi ia juga perempuan biasa yang takut akan komentar orang lain.
Reyhan berdiri dan langsung memeluk Melody
"ok kita backstreet, tapi jangan main dibelakang" ucap Reyhan final
"yang harusnya ngomong gitu aku, kan kamu yang punya banyak fans disekolah" balas Melody memukul punggung lelaki tersebut
"berarti kita jadian nih?" goda Reyhan
"hmm" gumam Melody yang masih berada didekapan reyhan
Sungguh Melody malu saat ini, untung saja ini outdoor dengan penerangan yang sedikit. Kalau tidak, tambah malu Melody karena keliatan merah semu di pipinya.
#flashback end#
"yang" panggil Reyhan lagi setelah mengingat kenangan mereka saat Reyhan menyatakan cinta nya pada Melody
"apa sih? Itu true beuty lagi seru-seru nya mending kamu diem" gas Melody
"kok kamu yang marah, kita bisa ketemu bebas cuman hari minggu lho, bukan nya jalan malah aku ditinggal nonton" balas Reyhan tak kalah nge gas
Reyhan langsung berdiri dan berjalan kekamar cewe tersebut, tentu Reyhan merasa kesal karena waktu bersama mereka hanya hari Minggu tapi Melody malah nonton drakor, kali ini Reyhan memilih rebahan dikasur Melody daripada ia terus melihat Melody yang mengabaikan nya membuat ia tambah emosi.
Melody yang sadar akan apa yang ia katakan pun langsug berdiri dan mematikan tv, ia menuju dapur terlebih dahulu untuk minum air dingin. Setelahnya ia langsung ke kamar untuk merayu Reyhan agar tak marah lagi.
"Rey" panggil Melody pelan saat melihat Reyhan terlentang dan menutup matanya dengan tangan sebelah nya
"Rey, maaf" ucap Melody lirih dengan memegang lengan Reyhan
Melody sadar kalau ia memang egois, tapi ia juga tak bisa bermarahan dengan Reyhan. Dia sangat senang saat lelaki itu terus bermanja dengan dirinya walaupun kadang ia juga kesal dengan rengekan Reyhan.
Reyhan tak bergerak sama sekali,
"masa iya Reyhan" tidur gumam Melody,
"aduhh" kaget Melody karena jidatnya tertabrak dada bidang Reyhan
"jangan di ulangi lagi, kita punya me time cuman hari Minggu. Kamu yang minta kita buat backstreet, masa cuman waktu buat berdua di hari minggu kamu juga tetap gamau sih?" ucap Reyhan dengan menghadap kesamping, menjadikan tangan kanan nya sebagai bantal kepala melody dan tangan kirinya mengusap kepala melody
"maaf, kan semalem aku tidur jam 9. Jadi baru bisa ndrakor pagi tadi" gumam Melody dalam dekapan reyhan
"kalo dikasih tau jangan bantah terus" peringat reyhan
Dapat Reyhan rasakan kalau kaos yang dipakai nya sudah basah, ia tau kalau Melody menangis.
"ngga usah nangis, aku ngga marah. Aku cuman ngasih tau kamu dimana salah kamu" ucap Reyhan lembut tanpa melepaskan tangan kirinya dari kepala sang pacar
"ttapi.. kamu tadi bentak aku" jawab melody dengan sesenggukan
"siapa yang bentak astaga sayangg" ucap Reyhan dengan tawa yang menggema dikamar melody
"jangan ketawa" ucap Melody dengan memukul punggung Reyhan
Reyhan malah menambah volume tawa nya merasa kalau Melody sangat lucu, Melody yang mendengar tawa Reyhan hanya bisa menggerutu
"mau jalan nggk?" tanya Reyhan melepas pelukan mereka dan menghapus sisa air mata melody
"MAU" jawab melody semangat
"ke dufan ya. Aku lama ngga kesana" imbuh Melody semangat
"as you wish. yaudah sana siap-siap" ucap Reyhan berdiri dan keluar dari Melody
***
NEXT PART?
Yes
Or
No