HAPPY READING ALL
***
Tak terasa weekend telah berlalu berganti dengan hari Senin, matahari pagi ini sangat bersemangat. Belum ada jam 7 tetapi panas matahari sudah terasa.
tringg
melody bertanya-tanya, kenapa Reyhan menelpon pagi-pagi
"iya kenapa rey?" jawab melody
"berangkat bareng ya" ajak reyhan
"ku kira ada apa rey, yaudah jemput sekarang. Keburu macet" ucap melody yang masih menunggu roti bakarnya matang
"siap tuan putri. Tunggu dilobi ya, bentar lagi aku nyampe" jawab reyhan
"ati-ati sayang" ucap melody langsung menutup telfon nya
Reyhan yang mendengar kata tersebut terdiam sejenak, untung saja lampu lalu lintas tengah sedang merah. Ia jadi ingin segera melihat wajah pacar nya dan menggoda nya.
Melody malu setengah mati, entah kesambet apa ia pagi-pagi memanggil reyhan 'sayang'. Padahal ia hampir tidak pernah memanggil reyhan 'sayang', tidak seperti reyhan yang mudah sekali mengucapkan kata tersebut
"ayok masuk" panggil Reyhan dari mobil dengan membuka kaca
Melody yang tengah bermain handphone langsung duduk dikursi depan dan diam, ia masih malu tentang ucapan nya ditelfon tadi pagi
Reyhan langsung menghidupkan mesin mobil dan pergi dari lobi apartemen melody
"yang, kesambet apa kamu tadi manggil aku sayang??" tanya reyhan sambil terkekeh
"aku semalem habis baca buku. Katanya, kita harus ngungkapin apa yang kita rasain sekarang, semisal nih kita sedih nangis ngga papa, kalo lagi bahagia ketawa aja. Tapi ngga boleh berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu ngga baik, bener kan?" jelas melody menghadap ke reyhan
"iya, kaya rasa sayang sama cinta ku kekamu yang berlebihan, itu juga ngga baik buat aku" ucap reyhan terkekeh
"cringe banget sih" ucap melody mengalihkan pandangan nya memilih untuk menatap jendela samping
Sebenarnya melody malu Reyhan berkata seperti itu, ia merasa reyhan benar-benar tulus menyayangi nya, tidak seperti mantan-mantan nya dulu yang brengsek
Setelah percakapan tadi hanya terjadi keheningan antara mereka, sampai melody mengagetkan reyhan
"REY" ucap melody mengagetkan reyhan yang tengha fokus pada jalan
"apa sih, ngagetin aja" ucap reyhan kesal
"hehe, aku turun didepan situ aja, dihalte situu kaya biasanya" ucap melody sambil menujuk halte depan
"engga, turun disekolah juga kenapa sih" paksa reyhan tanpa mengalihkan pandangan nya dari jalan
"ihh jangann, nanti kalo ada yang liat gimana?" tanya melody dengan menyentuh tangan reyhan yang memegang stir mobil
"ya nggapapa lah, kita ngga perlu backtreet lagi. Malah enak kann" ucap reyhan yang masih kekeh tak mau menurunkan melody di halte
"pliss rey, aku belum siap" ucap melody, kedua tangan melody sudah keluar keringat dingin.
Melody memang benar-benar tidak ingin menjadi pusat perhatian dari lingkungan sekitarnya, ia merasa terintimidasi.
Reyhan yang mengetahui perubahan raut muka dan melihat melody yang memilin tangan nya lebih memilih untuk mengalah. Reyhan tak ingin memaksakan kehendaknya, ia tak ingin egois.
"aku turunin kamu dihalte depan, tapi aku ngikutin kamu dari belakang, oke?" ucap reyhan memegang tangan melody dengan tangan sebelahnya dan berusaha memberikan ketenangan pada gadis nya
"ngga usah, kamu duluan aja ngga papa" bantah melody berusaha meyakinkan reyhan
Tapi reyhan tetaplah reyhan
"aku ikutin dari belakang ato turun disekolah" ucap reyhan final tak bisa digugat
"oke, tapi jangan deket-deket banget ya. Takut ketauan sama anak-anak" jawab melody
Sebelum turun dari mobil, melody mengecek keadaan sekitar melalui kaca spion, saat keadaan sekitar sepi ia langsung turun dari mobil reyhan.
Tapi, sesaat sebelum melody keluar dari mobil, reyhan menarik punggung tangan melody untuk mencium puncak kepala meoldy dan berkata
"ati-ati ya, nanti kalo ada apa-apa langsung telfon aku aja, aku tetep ngikutin kamu dari belakang. oke?" ucap Reyhan sebelum melody keluar dari mobilnya
"iya, aku keluar ya" ucap melody dan dibalas anggukan reyhan
Melody introvert dan reyhan ektrovert, melody suka privacy dan tempat-tempat yang menenangkan, sedangkan reyhan suka keramaian, itulah perbedaan mencolok kedua nya. Tapi bagi reyhan berbeda bukan berarti tak bisa bersama, justru dari perbdaan itu mereka akan belajar menyelaraskan dan saling menghargai
Sesampainya digerbang sekolah, dapat reyhan lihat melody berpura-pura menengok kebelakang dan tersenyum samar kearah reyhan. Reyhan yang sudah melihat melody baik-baik saja sampai sekolah langsung menuju parkiran yang pasti sudah banyak anak geng reyhan. Reyhan memang memiliki geng yang namanya terkenal dikalangan anak SMA yaitu Hillbillies.
"woy broo" sapa salah satu teman reyhan yang tengah berkumpul diparkiran sekolah
Mereka pun bersalaman ala-ala cowo machoo :)
"kemaren gimana nyokap lo? minta dianterin kemana?" tanya dimas masih diatas motornya
"gue ngga kemana-mana. Gue cuman males aja jalan sama Salsa and the geng" ucap Reyhan dengan menyandarkan dirinya dipintu mobil
"wahh, parah lo" ucap Vano sambil menyesap lintingan putih dan mengeluarkan asap tepat didepan muka dimas
"anjay lo" umpat dimas lalu menendang kaki Vano
"ayok lah masuk kelas, bentar lagi bel" ajak reyhan meninggalkan mereka dibelakang
Diantara mereka semua, reyhan lah yang paling dewasa, setidaknya dalam hal pelajaran ia tidak pernah meninggalkan kelas kecuali kepepet :)
Selama berjalan dikoridor reyhan dan geng nya banyak mendapatkan pujian
"kak reyhan tambah glowing aja"
"itu kak vano juga, hot banget"
Begitulah ucapan mereka yang melihat reyhan dan teman-teman nya saat berjalan dikoridor, satu persatu anggota mereka masuk ke kelas masing-masing. Mulai dari anak IPA yang duluan masuk, lalu Bahasa yang kelas nya berdekatan dengan IPA, kemudian IPS yang kelas nya didepan anak IPA
Bel berbunyi tanda semua siswa harus berlari kearah lapangan untuk Upacara, melody yang keluar dari kelas bersama Rania dan Lina tanpa sengaja melihat Reyhan dikelas yang tengah duduk diatas meja menghadap pintu kelas dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu setelahnya reyhan tersenyum dan mengedipkan sebelah mata nya.
Melody yang melihat hal tersebut tidak bisa menahan tawa nya, Rania dan Lina yang melihat melody tertawa terheran-heran
"mel" panggil Lina dengan menempelkan punggung tangan nya kedahi melody
"kenapa" tanya melody terheran-heran dengan tingkah laku Lina
"lo tadi ketawa-ketawa sendiri. Gue ngeri liatnya" ucap Rania menarik tangan Lina dan melody kearah lapangan
"masa?" tanya Melody
Panas terik matahari tak memudarkan semangat kepala sekolah memberi nasehat, dimulai dari kebersihan, kerapian, hingga prestasi. Sedangkan para siswa sudah tak fokus akan apa pesan dari kepala sekolah, mereka hanya ingin segera selesai upacara dan masuk ke kelas untuk mendinginkan diri dibawah AC.
Melody yang berada dibarisan belakang merasa sedikit lega karena tidak terlalu terkena sinar matahari dan tertutup oleh pohon yang berada dibelakang nya, sedangkan reyhan yang berada di baris sebelahnya merasa kepanasan karena ia berada dilarik kedua. Melody dan Reyhan memang berbeda jurusan, melody IPA sedangkan Reyhan IPS.
Selesai upacara para siswa langsung melarikan diri kedalam kelas dan disusul dengan jam pelajaran.
"pagi anak-anak" sapa sang guru kimia
"pagi bu" jawab anak kelas serempak
"karena hari ini ibu ada urusan mendadak, ibu hanya akan memberikan tugas. Masing-masing membawa handphone kan? kalau tidak bisa memakain leptop ya. Tugas sudah ibu kirimkan di email masing-masing. Selamat mengerjakan, semangat yaa" ucap Bu Lusi lalu meninggalkan kelas
"pantes dikirim ke email, orang soal nya beda-beda" gumam Lando yang duduk dibaris sebelah Melody
"WOY, siapa yang dapet paket A?" tanya Lando teriak
Seketika kelas menjadi ricuh, banyak yang mengelompok sesuai paket soal, mulai dari paket A, B, hingga C
Papan tulis juga sudah dibagi menjadi 3 dengan digaris menggunakan spidol, melody yang mendapatkan paket B langsung menggerombol dan mengerjakan bersama-sama. Melody memang ambis dalam pelajaran, tapi ia juga tidak pelit saat teman nya kesusahan dan meminta jawaban, baginya ambis boleh tapi pelit jangan.
"yok yang udah selesai langsung nulis jawaban di papan tulis yaa" ucap Daris sang ketua kelas
Berbeda dengan kelas Reyhan yang ricuh karena guru yang mengajar tengah sakit, dan tidak sempat memberikan tugas.
"woy, mau jenguk pak Parto nggak?" tanya Galuh yang berdiri didepan kelas
"hayuklah, kasian pak Parto, dia kan baik" ucap Dimas
"mau perwakilan ato semua nih? kalo saran gue mending perwakilan aja, biar ngga berisik di rumah sakit" ucap Galuh
"perwakilan aja, kasian pak parto kalo rame-rame, pati kalian juga brisik" ucap Dito
"kalo gitu gue yang milih siapa aja yang bakal jadi perwakilan ya. Yang cewe Tamara, Fina, Salsa, terus cowo nya gue, Dito, Dimas, Vano, sama Dimas" ucap Galuh
"Gue ngga mau, gue ada urusan" ucap Reyhan
"ini wali kita bro, kita kalo nakal pas pak Parto yang namengin kita" nasehat Galuh
"iya Rey, lo kan deket juga sama pak Parto, masa lo ngga ikut" tambah Tamara
"oke gue ikut, tapi gue ngga bisa lama-lama" ucap Reyhan
Bel tanda istirahat berdering
"ayok ke kantin. Gue laper habis ngerjain tugas dari bu Lusi" keluh Rania dengan mengelus perutnya
"ayok, tapi aku ngga makan ya, kalian aja. Aku masih kenyang sarapan tadi" ucap melody lalu menggandeng tangan teman nya
"weekend kemaren kemana mel?" tanya Lina
"biasa, ngerjain naskah" jawab Melody
"kapan terbit novel nya?" tanya Rania
"bismillah secepatnya, doa in ya" pinta melody mengeratkan pegangan nya ditangan Lina dan Rania
"jangan lupa simpenin gue satu ya" pinta Rania
"siap" jawab melody hormat
"lo cari tempat duduk mel, biar gue sama Lina yang beli makan. Lo kaya biasanya kan? Air putih sama sari roti blueberry?" tanya Rania
"iya" jawab melody lalu mencari tempat duduk paling pojok dari kantin, ia memang suka duduk paling pojok karena ia merasa bebas melihat kearah manapun
Tanpa menunggu lama, Rania dan Lina sudah duduk didepan dan sebelahnya. Tanpa melody sadari, ia diperhatikan oleh seseorang yang tengah duduk dikursi samping mereka.
dddrrtt, melody langsung membuka notif yang ada di handphone nya
from Reyhan : kenapa ngga makan?
to Reyhan : ngga laper :(
from Reyhan : tadi sarapan apa?
to Reyhan : cuman minum susu coklat sih, tapi aku ngga laper :')
Chat nya hanya di read oleh Reyhan, melody takut apakah reyhan marah padanya?
"kak, ini nasi goreng nya" ucap adek kelas cowo dengan menaruh nampan didepan melody
"dari siapa" tanya melody
"dari suami masa depan nya kakak katanya gitu" ucap nya langsung meninggalkan meja melody
"dari siapa mel" selidik Rania
"ngga tau lah, udahlah kalian lanjut makan aja. Aku juga mau makan" ucap melody langsung memakan nasi goreng dan memegang ponselnya untuk mengucapkan terimakasih untuk kekasihnya
to Reyhan : makasihhh :*
from Reyhan : iya, dimakan jgn lupa dihabisin. Oh iya aku mau ngasih tau nanti aku ngga bisa nagnter kamu pulang, aku ada urusan. Maaf yaa :(
to Reyhan : iya ngga papa, nanti kalo udah selesai urusan nya jangan lupa ngabarin
from Reyhan : pasti :*
Jangan kageet dengan bahasa reyhan, ia memakai aku-kamu hanya saat bersama melody saat bersama teman-teman nya ia akan memakai lo-gue
Sedangkan melody dari dulu tidak bisa memakai lo-gue, karena ia sudah terboasa memakai aku-kamu
***
Next part?
Yes
or
No