Chereads / Melody In Jare / Chapter 10 - MIJ - 9

Chapter 10 - MIJ - 9

HAPPY READING ALL

Jangan lupa LIKE and COMMENT

***

Hari ini reyhan kelimpungan karena tadi pagi ia mendapatkan chat dari melody bahwa ia akan pergi beberapa minggu. Reyhan mengira melody akan tetap mengaktifkan hp nya, ternyata ia salah, reyhan sedari tadi menelpon melody tidak diangkat, chat pun hanya centang satu.

Reyhan tak tau harus menanyakan melody kepada siapa, karena ia tidak mengenal sama sekali keluarga melody. Reyhan hanya mengetahui teman melody karena melody kalau pergi hanya dengan 2 orang itu yaitu Lina Rania.

Reyhan turun dari kamar menuju meja makan dengan langkah lesu, rambut acak-acak an, seragam yang keluar, tak mencerminkan seorang siswa

"kenapa bang?" tanya Rahma yang sedang menyiapkan piring untuk suami dan anak-anak nya

"melody ngilang mah" jawab reyhan menarik kursi untuk duduk

"ngilang gimana maksutnya?" tanya aditya yang sedang membaca koran

"ngga tau lah, nanti kalo butuh bantuan aku bilang ke papa" ucap reyhan setelah meminum segelas susu

"emangnya melody ngga ada keluarga ya?" tanya Rahma yang sudah duduk didepan reyhan

"itu masalah nya, aku ngga tau sama sekali tentang keluarga nya. Melody bener-bener tertutup kalo tentang keluarga nya mah, temen yang bener-bener deket sama dia aja cuman 2" jelas reyhan sambil mengoles roti nya dengan selai coklat

"coba tanya ke temen deket nya bang" usul dinda yang tiba-tiba duduk disamping reyhan

"ngga segampang itu, kita kan backstreet" ucap reyhan putus asa

"makanya, ngga usah backstreet backstreet an, kamu harus bisa ngeyakinin melody kalo kamu sanggup jaga dia" nasehat rahma

"iya ma, nanti aku coba cari-cari info dulu dari temen nya. Aku berangkat dulu ya mah, pah" ucap reyhan mencium punggung tangan rahma dan aditya

"ati-ati, fokus nyetir nya" ucap rahma

"iya ma" jawab reyhan langsung keluar dari rumah dan langusng menuju mobil nya untuk segera berangkat ke sekolah

Selama perjalanan, reyhan masih berusaha menghubungi melody, tetapi tetap saja melody tidak menjawab bahkan chat nya masih centang satu.

Ditempat yang berbeda, melody tengah menyuapi paman yang sudah dianggap melody sebagai ayah nya dengan telaten

"ayah jangan sakit yaa, melody jadi ikut sedihh" ucap melody mengarahkan sendok kemulut ayah nya

"ayah ngga papa, cuman nge drop aja kemaren gara-gara kerjaan numpuk" jelas ayah nya sambil mengelus rambut melody dengan sayang

"ibu kemana? belum keliatan" tanya sang ayah yang belum melihat istrinya sedari tadi

"ibu tadi pamit pulang mau ambil baju, nanti kesini lagi kok. Ayah tenang aja" ucap melody tersenyum

"kamu gimana di jakarta? ngga pernah pulang ya sekarang, lupa sama ayah sama ibu" ucap ayah nya berpura-pura sedih

"engga gitu, kan disana melody belajar. Biar jadi orang sukses, kalo melody pulang terus nanti uang nya habis di ongkos dong yah" ucap melody menaruh mangkuk bubur yang sudah habis diatas nakas

"ya ngga papa, kamu tinggal minta aja sama ayah kamu butuh uang berapa nanti ditransfer sama ayah" ucap ayah langsung membuka hp nya ingin mentransfer uang, namun ditahan melody

"ngga usah yah, melody masih punya tabungan kok, nanti kalo melody bener-bener butuh melody bakal minta" ucap melody meyakinkan ayah nya agar tidak khawatir masalah keuangan

ceklek

"itu ibu dateng" ucap melody yang melihat ibu nya menenteng tas yang ia yakini berisi baju

"kamu pulang dulu gih, nanti kalo udah selesai beres-beres nya baru balik kesini lagi" ucap Rita yang berdiri disamping melody dan mengelus puncak kepala melody

"iya bu, melody pulang dulu ya yah" ucap melody langsung mencium tangan ayah dan ibu nya

Saat melody mencium tangan ibu nya, ibu nya berbisik agar menunggu diluar sebentar, saat melody menunggu dikursi depan ruang inap ayah nya, ibu nya keluar berdiri didepan melody.

plakk

"saya tadi dengar omongan kamu yang masih minta uang ke suami saya. Belum puas kamu bikin suami saya sakit? kamu saya asuh dari kecil, tapi ini balasan kamu?" ucap Rita dengan wajah memerah karena emosi

"maaf bu, tapi aku ngga minta uang ke ayah. Aku juga udah bilang kalo uang tabungan ku masih cukup, ayah yang nawarin, tapi aku tolak kok" ucap melody yang masih memegang pipinya karena terasa panas-panas perih, ia ingin menangis tapi ia takkan melihat kan air matanya didepan Rita

"sekali lagi saya denger kamu minta uang kepada suami saya, lihat saja" ucap Rita menunjuk wajah melody lalu masuk keruang inap Joko

Melody langsung berlari keluar rumah sakit dan langsung memesan ojek online untuk pulang kerumah, rumah yang tak sebenarnya rumah, ia hanya singgah untuk menumpang makan dan istirahat saja

Sesampainya didepan rumah, ia melihat pagar yang tidak tinggi dan juga tidak bisa dikatakan rendah, ia mengingat kenangan apa saja yang ada didalam rumah tersebut. Tawa, canda, dan bahagia menjadi satu sebelum emosi mendominasi. Melody mulai mendapatkan kekerasan saat ia masuk SD dan sampai sekarang Joko belum tahu bahwa Rita itu sering melakukan kekerasan hanya sekedar menampar pipinya .

Rita memang pandai bermain peran, hingga tanpa sadar apa yang ia lakukan membuat melody tak bisa bertahan lebih lama, Rita juga memiliki seorang putra yang bernama Kevin, ia satu tahun lebih muda dari melody.

Melody langsung membuka pagar dan memasuki rumah yang sudah lama tak ia tempati, kini melody harus menginjakkan kembali kakinya dirumah ini demi ayah.

"permisi" ucap melody mengetuk pintu

Melody tak langsung masuk, karena ia merasa ini bukan rumah nya dan harus menjaga sopan-santun

"iya sebentar" jawab seseorang dari dalam

Saat pintu terbuka, melody kaget karena yang membuka pintu adalah Kevin. Seingat nya Kevin berada diluar negeri karena pertukaran pelajar

"hai" sapa kevin tersenyum canggung

"hai, kamu udah pulang? pertukaran pelajar mu udah selesai?" tanya melody memasuki rumah menuju ruang tamu

"udah selesai, lo aja yang ngga pernah pulang kerumah" ucap kevin duduk disalah satu kursi ruang tamu dan melody didepan nya

"males pulang aku. Kamu kan tau gimana ibu sama aku" ucap melody lesu

Kevin memang tau gimana sikap ibu nya pada melody, tapi kevin tak berani bercerita kepada ayah karena dialarang melody

Melody tak ingin masalah nya menimbulkan pertengkaran antara ayah dan ibu, melody lebih pilih mengalah dan pergi dari rumah. Hingga saat ini melody tak tau kenapa Rita membenci dirinya. Dulu melody mengira kasih sayang Rati kepada dirinya berbeda dari ibu-ibu lain nya, yaitu dengan main tangan, bentakan.

"pipi lo kenapa? Ibu nampar lo lagi?" tanya Kevin yang fokus pada luka ujung bibirnya dan merah pada pipinya

Kevin mendekat ingin menyentuh luka yang ada diujung bibir melody, namun melody menghindar dan menjauh

"ngga papa, nanti juga sembuh sendiri. Aku langsung masuk kamar yaa, capek mau istirahat" jawab melody langsung berdiri tanpa menunggu jawaban Kevin

Kevin dan melody memang dekat, tapi tak sedekat dulu sebelum ibu nya melakukan kekerasan pada melody. Kevin juga masih berusaha untuk mencari alasan mengapa ibu nya sangat marah dan emosi ketika bertemu melody, kevin akan berusaha dan mencari cara agar melody dan dirinya bisa sedekat dulu lagi.

***

Jangan lupa LIKE and COMMENTT

Next part

Yes

or

No