Chereads / Melody In Jare / Chapter 13 - MIJ - 12

Chapter 13 - MIJ - 12

HAPPY READING ALL

Jangan lupa LIKE and COMMENT

***

Tak terasa sebentar lagi akan UTS dan setelah uts sekolah akan mengadakan tour, melody harus pintar-pintar mengatur keuangan nya agar ia bisa ikut study tour tanpa meminta uang pada ayah. Selain mengatur keuangan, melody juga harus giat belajar agar grafik nilai nya terus naik.

Saat ini melody dan reyhan menuju cafe yang deket dengan pantai, karena melody suka belajar disuasana yang hening dan tenang. Sesampainya diparkiran mereka keluar dari mobil dengan membawa tas mereka

"sini aku bawain" ucap reyhan merebut tas melody

"ngga usah, kamu juga bawa tas sendiri kann" ucap melody berusaha merebut tas nya namun dibalas tatapan reyhan yang berarti tak bisa dibantah

tangan kanan reyhan membawa tas reyhan, dan tangan kiri menggandeng pergelangan tangan melody. Reyhan mengajak melody untuk menuju tempat duduk paling pojok yang langsung menghadap ke arah pantai

"mau pesen apa?" tanya reyhan menatap melody yang tengah melihat-lihat menu

"emm, aku red velvet sama ayam geprek mozarella aja. Kamu apa?" tanya melody

"makan nya samain aja sama kamu, tapi aku level 2 aja minum nya americano" jawab reyhan

melody langsung melihat sekeliling dan saat menemukan salah satu pelayan ia langsung melambaikan tangan nya

"mau pesen apa kak?" tanya pelayan cowo yang bisa dibilang atletis dengan tersenyum

"pesen nasi ayam geprek mozarella level 2 satu level 5 nya satu," belum selesai melody berbicara reyhan sudah menyela terlebih dahulu

"kok level 5 sih, kepedesan itu" bantah reyhan yang tak setuju karena melody memesan level 5

"ssttt, udah diem bae" menutup mulut reyhan dengan telapak tangan kanan nya

"minum nya red velvet satu, es americano satu, sama le minerale satu ya mas" ucap melody dengan tangan kanan yang masih menutup mulut reyhan

"baik, ditunggu sebentar ya kak" ucap pelayan tersebut langsung pergi

Reyhan yang melihat tangan melody masih di menutup mulutnya terlintas ide jahil, ia langsung menjilat telapak tangan melody

"astaga, jorok banget sih" ucap melody hampir berteriak tetapi ia ingat bahwa ini tempat umum

"maka nyaa, kalo dibilang jangan pedes nurut aja kenapa sih" ucap reyhan

"udah udah, udah terlanjur dipesen ok. Sekali-kali aja kok, ngga sering juga yaaa" ucap melody dengan puppy eyes

Reyhan hanya menghela napas, sedangkan melody tertawa lalu mengambil buku kimia dari tas nya

"rey, ajarin" pinta melody

"yang mana?" ucap reyhan melihat buku paket yang tengah dibuka oleh melody

"aku tadi dapet soal. Terus bingung caranya, bentar aku cari di note. Nih

Soal :

Dalam reaksi 5Br–(aq) + BrO3– + 6H+(aq) → 3Br2(aq) + 2H2O(l)

Tentukan ungkapan laju hilangnya ion Br– terhadap laju pembentukan Br2" tanya melody menunjukkan note nya dihadapan reyhan

"bentar aku oret-oret dulu" setelah hening beberapa menit, akhirnya reyhan selesai mengerjakan dan memperlihatkan jawaban nya pada melody

"jadi gini r = 1/5 laju hilangnya Br– = 1/3 × laju pembentukan Br2

laju hilangnya Br– = 5/3 × laju pembentukan Br2

laju hilangnya Br– = 5/3 × Δ[Br2] per Δt. Paham nggak?" tanya reyhan

"paham sih, cuman takut kalo nanti soal uts nya susah" keluh melody menaruh kepala nya pada meja

"ngga papa, belum juga dicoba. Kamu pasti bisa" ucap reyhan mengacak rambut melody berusaha untuk menyemangati nya

"permisi kak, ini pesanan nya. Nasi ayam geprek mozarella 2 porsi, ini yang level 2 ini yang level 5. Minum nya red velvet satu, es americano 1, dan le minerale 1. Mari kak" ucap nelayan lalu meninggalkan meja mereka

"makan dulu aja, belajar nya diterusin nanti lagi" ucap reyhan yang melihat melody masih berusaha menemukan jawaban dari kumpulan rumus-rumus yang ada di buku

"bentar, ini nanggung" ucap melody masih fokus pada buku coretan nya

"terserah" ucap reyhan yang membuat melody berhenti menghitung lalu mengambil piring makanan nya

"iya ini aku makan" reyhan yang melihat melody nurut membuat dirinya tersenyum

Tak terasa mereka menghabiskan waktu hingga malam, hari ini mereka benar-benar belajar. Walaupun sebenarnya yang banyak belajar melody dan reyhan yang membimbing melody

"pulang rey, udah capek belajar" lirih melody menyandarkan kepala nya pada pundak reyhan

"siapa suruh belajar terus, santai aja. Nilai ngga penentu kesuksesan kok" ucap reyhan enteng

"iya sih, tapi kan kalo buat daftar univ nilai juga berpengaruh" jawab melody

"eh iya, akhir-akhir ini aku sering dapet tawaran endorse sih. Menurutmu gimana? cuman posting foto aja, jadinya wajah ku nggak keliatan" jelas melody menghadap ke arah reyhan

"ya terserah kamu sih, yang penting jangan sampe kecapean, jangan lupa makan sama minum vitamin, badan mu jangan ke forsir buat kerja" nasehat reyhan karena ia paham betul bahwa melody kalau sudah menulis cerita atau bekerja ia akan lupa makan dan istirahat

"ya nanti kalo lupa makan kamu yang beliin, kalo lupa istirahat kamu yang ngingetin ok" ucap melody dengan tawa nya

"iyain, apa sih yang engga buat kamu" rayu reyhan menjawil dagu gadis nya

"ih, ganjen banget. Ayok pulang" ucap melody memasukkan buku nya kedalam tas yang ia bawa tadi

"jam berapa sih?" tanya reyhan

"itu ditangan kamu ada jam, kenapa nanya ke aku?" bingung dengan reyhan yang lebih memilih bertanya daripada melihat jam tangan nya sendiri

"hehe lupa aku" cengir reyhan

Setelah membereskan buku dan memasukkan buku mereka ke masing-masing tas mereka, kini mereka masuk kedalam mobil untuk mengantar melody ke apartemen nya

"nanti tour kira-kira dimana ya" tanya melody membayangkan acara tour sekolah setelah uts

"ngga tau sih aku, paling juga ke bali. Pilihan wisata nya kan cuman itu-itu aja" keluh reyhan

"ngga papa juga sih, aku belum pernah ke bali juga. Kalo kamu pasti sering ya kesana?" tanya melody menyipitkan matanya

"iya, soal nya papa punya kantor kan disana. Jadi kadang sekalian liburan" jawab reyhan tetap fokus pada jalanan

"aku udah lama ngga liat dinda, dia sehat kan?" tanya melody yang tiba-tiba teringat pada dinda

"sehat kok, mulut nya aja yang rada ngga sehat" ucap reyhan membuat melody tertawa hinggga ujung mata nya sedikit berair

"gitu-gitu juga adek kamu tau, harus dijaga. Udah punya pacar belom sih?" ucap melody setelah tawa nya reda

"ngga tau, kayak nya sih belom. PP masih bareng sama papa gitu, kalo pun punya pasti juga ngga dibolehin sama papa mama kan dia amsih smp" jawab reyhan

"iya juga sih, masih bocil. Rey, mampir ke supermarket depan bentar ya, snack di apartemen habis" ucap melody lalu mengambil dompet nya dari tas

"okee, kamu tiap malem makan tapi badan tetep kecil gini" ucap reyhan memegang pergelangan tangan melody yang kecil setelah memakirkan mobil nya didepan supermarket tersebut

"ngga tau nih. Mau ikut nggak?" tanya melody

"ikut deh" ucap reyhan lalu keluar dari mobil lalu merangkul bahu kecil melody untuk masuk ke pintu kaca supermarket

Setelah mengambil trolly, kini melody dan reyhan berhenti di tempat snack. Melody mengambil banyak sekali snack untuk dirinya dan dinda yang akan ia titipkan pada reyhan

Setelah mengambil snack banyak, kini melody berjalan ke arah sabun - sabun, ia ingat bahwa sabun mandi, sabun cuci baju dan piring habis semua. Ia lalu mengambil tanpa ragu dan memasukkan nya kedalam keranjang yang didorong oleh reyhan.

"udah kan ya" monolog melody berusaha mengingat-ingat kembali apa saja yang habis.

"rey" panggil melody

"apa?" tanya reyhan

"kamu udah baikan sama Dimas?" tanya melody hati-hati, takut reyhan emosi

"udah, dia tadi pagi minta maaf. Sebenarnya dia juga mau ketemu sama kamu tadi, cuman aku ngga boleh, takutnya nanti temen-temen kamu tau aku yang kamu salahin" ucap reyhan sambil mendorong trolly

"kamu masih betah backstreet kan?" tanya melody diam ditempat sedangkan reyhan sudah berjalan didepannya dan sedang memilih snack untuk memasukkan nya kedalam trolly

Setelah mendengar ucapan melody, reyhan berhenti mendorong trolly nya lalu berbalik menghadap melody yang tertinggal dibelakang nya, ia langsung meninggalkan trolly dan berjalan ke arah melody yang sedang menunduk

"kalo aku emang udah gabetah, aku bakal umumin status kita didepan umum bukan mutusin kamu. Aku tau apa yang ada dipikiran kamu" ucap reyhan menyentil dahi melody sambil tersenyum

"aduhh, sakit tau" ucap melody cemberut membuat reyhan gemas dan mencubit pipi melody

"udah ayok, keburu malem" ajak reyhan menggandeng tangan melody

Namun melody tiba-tiba teringat sesuatu yang sedikit privacy, pembalut. Ia bingung gimana cara ngomong agar reyhan keluar dan menunggunya didepan kasir saja

"emm, rey" panggil melody kemudian membalikkan badan nya menghadap reyhan yang berada dibelakang nya tengah mendorong trolli

"apa?" tanya reyhan

"aku mau beli sesuatu, mending kamu nunggu aku didepan kasir aja, yaya" bujuk melody

"mau beli apa sih? Shampo? atau apa?" tanya reyhan bingung

"ish, ini rahasia cewe tau" gumam melody yang masih dapat didengar reyhan

"ohh, i know. Udah ayok nggapapa" ucap reyhan mendorong trolli dan menggandeng tangan melody

"kamu ngga papa, aku yang malu" ucap melody dengan pipi yang memerah karena reyhan benar-benar menarik nya ke arah pembalut.

Reyhan malah tertawa, ia melihat sekeliling nya. Ternyata bentuk dan merek barang seperti ini bermacam-macam, ia kira hanya satu model dan satu merek.

"udah ayok" ucap melody setelah memasukkan 3 bungkus pembalut kedalam trolli lalu menuju ke kasir

***

Thankyou for reading my story

Jangan lupa LIKE and COMMENT