Chereads / Melody In Jare / Chapter 19 - MIJ - 18

Chapter 19 - MIJ - 18

HAPPY READING ALL

Jangan lupa LIKE and COMMENT

***

Saat reyhan tidur, melody memasak untuk makan malam mereka dan selesai memasak melody membersihkan diri dan menata baju yang baru saja mereka beli.

Saat melody keluar kamar dan selesai mandi, ia melihat reyhan masih tertidur pulas padahal jam sudah menunjuk pada pukul 7 malam.

"rey" panggil melody duduk disamping reyhan dengan mengusap kepala reyhan

"hemm" gumam reyhan dengan mata masih terpejam

"mandi gih, aku udah masak juga. Keburu dingin makanan nya" ucap melody masih mengusap kepala reyhan yang berpindah dipangkuan melody

"bentar" ucap reyhan melingkarkan tangan nya di pinggang melody

Melody memilih untuk menonton film di tv, setelah menunggu lama reyhan belum juga bangun dari tidur nya

"rey bangunn, ayok makan" ucap melody

"iya ini bangun" ucap reyhan bangun dari pangkuan melody dengan setengah sadar

Melody tertawa melihat muka bantal reyhan,

"kenapa?" tanya reyhan duduk menyandarkan dirinya

"lucu banget sih kalo algi bangun tidur" ucap melody mencubit pipi reyhan

"aduhh, sakitt" gerutu reyhan mengusap pipi nya

"mau mandi nggak?" tanya melody duduk menghadap reyhan

"engga lah, cuci muka aja. Udah malem, magerr" ucap reyhan

"jorok banget" ucap melody berdiri dari duduk nya untuk menyiapkan piring untuk mereka makan

"rey, jangan lupa cuci muka sikat gigi yaa" teriak melody dari meja makan namun tak dijawab oleh reyhan

Setelah selesai menyiapkan makanan, melody duduk terlebih dahulu dan menunggu reyhan yang mungkin masih ganti baju.

"udah lama nunggu?" tanya reyhan langsung duduk didepan melody

"iyaa, lama bangett" jawab melody langsung menyendok nasi untuk reyhan

Kali ini melody memasak beef teriyaki dan gorengan mendoan

"wihhh, kayak nya enak banget" ucap reyhan saat melihat beef teriyaki dalam mangkuk

"cobain dulu aja

"habis makan mau kemana? nongkrong di cafe depan mau nggak?" tanya reyhan sambil makan

"bolehh, masa kesini cuman numpang tidur" ucap melody

Setelah mereka menyelesaikan makan malam, mereka bersiap-siap untuk keluar jalan-jalan ke cafe depan

"ngga pake jaket?" tanya reyhan yang melihat melody hanya memakai kaos lengan panjang

"ngga usah, paling disana panas" jawab melody langsung menggandeng reyhan keluar

Saat mereka keluar villa, udara malam langsung menusuk tubuh melody. Mungkin melody lupa bahwa mereka ada di puncak

"dingin nggak?" tanya reyhan melihat melody menggoso-gosok kan kedua tangan nya

"engga kok" ucap melody berbohong

Mereka langsung berjalan bergandengan keluar dari villa menyusuri jalan menuju cafe, jalanan sepi dan sedikit gelap. Melody menguatkan gandengan nya pada reyhan

"takut yaa?" tanya reyhan yang tangan nya dipegang kuat melody

"hehe iyaa" ucap melody

Tak terasa, mereka sudah sampai di depan cafe. Mereka memilih untuk duduk di outdor cafe di lantai 2 dan dapat melihat pemandangan bandung pada malam hari.

"aku pesen dulu ya, kamu mau apa?" tanya melody berdiri dari duduk nya

"aku kopi kaya biasa nya terus sama kalo ada mendoa beliin sekalian" jawab reyhan

Melody langsung berdiri dari duduk nya untuk memesan ke place order

Setelah menunggu beberapa menit, melody kembali membawa nampan berisi 2 gelas dan sepiring mendoan.

"kamu beneran abis mendoan sepiring?" tanya melody

"habiss, kalo nggak abis kamu yang makan lah" ucap reyhan mengambil mendoan dari piring

"engga ya, aku kenyang" ucap melody

Mereka hanya diam menikmati udara malam dengan pemandangan lampu kota yang terlihat indah dari atas

"sayang" ucap reyhan memegang tangan melody

"dalemm" jawab melody mengalihkan pandangan nya dari pemandangan lampu kota

"kamu aneh ngga sih?" tanya reyhan

"aneh apa?" tanya melody balik

"marga kamu kan zachery, nah kemaren aku sempet liat proposal papa ada perusahaan yang nama nya itu sama kaya marga kamu zachery" ucap reyhan berusaha mengingat nama perusahaan yang ada di proposal

"masa? kebetulan mungkin. Ngga mungkin kan aku punya perusahaan" ucap melody tertawa

"ya aku tau, mungkin aja orang tua kamu" ucap reyhan membuat raut wajah melody berubah

Melody teringat kalau hingga kini ia belum mengetahui siapa orang tua nya, karena yang ia tahu hanya paman dan bibi yang melody panggil bapak dan ibu. Apakah benar yang reyhan bilang kalau perusahaan tersebut milik orangtua nya?

"perusahaan mana rey?" tanya melody

"aku belum tau sih, kenapa?" ucap reyhan melihat raut wajah melody yang berubah

"engga papa sih, kepo aja" jawab melody tersenyum

Reyhan tak mudah percaya dengan senyuman melody, entah apa yang terjadi dengan orang tua melody reyhan pun tak tau karena melody hingga kini tak pernah bercerita tentang orang tua nya

"kamu ngga mau cerita?" ucap reyhan memancing melody agar mau bercerita

"aku ngga tau mulai darimana, yang pasti sampe sekarang aku ngga tau orang tua aku dimana" ucap melody langsung memalingkan wajah nya dari tatapan reyhan

Melody tak ingin belas kasihan dari orang sekitar nya, belas kasih hanya membuat diri nya lebih terpuruk. Reyhan juga bingung dengan situasi seperti ini, jujur saja ia ingin tahu bagaimana keadaan keluarga melody namun melody terus menutupi semua nya

"mau sampe kapan kamu tertutup sama aku?" tanya reyhan berusaha meyakinkan melody

"kamu minta backstreet aku mau, tapi kamu ngga pernah berusaha terbuka sama aku" tambah reyhan dengan tatapan kecewa

"ngga gitu maksutku, aku cuman ngga pingin orang lain tau kalo aku sebenarnya lemah. Gimana pun juga itu masalah aku bukan masalah kamu" ucap melody berusaha melepaskan genggaman tangan reyhan diatas meja

"ngga gitu caranya mel" ucap reyhan menguatkan genggaman nya pada melody

Melody mulai gelisah ketika reyhan memanggila namanya, itu berarti reyhan mulai kecewa dan terpancing emosi

"kalo emang itu maslaah kamu, setidak nya kamu bisa cerita ke aku. Minta solusi, minta pendapat, kita hidup ngga cuman sendiri kita berdampingan dan saling butuh. Kalo kamu nganggep masalah itu cuman masalah kamu dan kamu pendem sendiri, kamu bakal stress" nasehat reyhan

"aku mau pulang" ucap melody melepas genggaman reyhan

Reyhan yang sudah lelah dan tak ingin menambah masalah akhirnya menuruti permintaan melody untuk kembali ke villa

Selama perjalanan mereka hanya diam, baik reyhan maupun melody tak ada yang ingin membuka suara. Saat ditengah perjalanan, melody melihat seorang anak lelaki memakai kaos yang bisa dibilang tak layak pakai tengah menggendong karung berisi botol-botol bekas.

Melody langsung berlari menghampirinya, reyhan juga langsung berlari menyusul melody

"adek, kamu ngga pulang" tanya melody berjongkok didepan anak tersebut

"nanti kak, nunggu penuh baru boleh pulang" ucap anak laki-laki tersebut yang tengah duduk di trotoar jalan sambil memijat kaki nya

"udah makan?" tanya melody pada anak tersebut

Interkasi mereka membuat reyhan tersenyum, ia tak menyangka bahwa melody sepeduli ini dengan orang lain karena selama ini melody hanya menangis ketika melihat mereka (pemulung)

"belum, ini ada nasi bungkus tadi di tong sebelah nanti buat adek di rumah" ucap anak tersebut memperlihatkan sebungkus nasi yang mungkin sudah basi

Mata melody mulai berkaca-kaca, ia langsung berdiri dan mencari sesuatu disekitar nya lalu kembali menatap anak tersebut

"kamu tunggu disini sebentar ya, nanti kakak bakal balik ok" ucap melody berjalan menuju grobag nasi goreng sebrang jalan namun ketika melody melangkah tangan nya ditarik oleh reyhan

"kamu disini aja, biar aku yang beli" ucap reyhan

"ngga usah, aku aja. Kan cuman disebrang situ" tunjuk melody pada grobak nasi goreng

"mel" geram reyhan

"udah aku sama adek nya ikut aja, ayokk" ucap melody menggandeng tangan anak tersebut dan juga menggandeng tangan reyhan

"nama kamu siapa?" tanya melody saat berjalan di pinggir trotoar dengan tangan kanan nya masih menggandeng anak tersebut

"Dani kak, maaf kak aku ngga mau ngrepotin" ucap Dani tak enak hati

"udah ngga papa ayokk. Keburu kak reyhan marah" ucap melody tertawa, berusaha mencairkan suasana

Mereka sampai di grobak nasi goreng dan melody langsung memesan nasi goreng. Awal nya melody tak ingin memesan untuk diri nya, namun mencium aroma nasi goreng perut nya kembali berdemo

"rey kamu makan bareng sama aku yaa" ucap melody tersenyum

"hemm" gumam reyhan lalu mengajak Dani untuk duduk di karpet yang sudah disediakan

Setelah memesan 2 porsi nasi goreng dimakan disini, 3 dibungkus dan 3 teh anget, melody langsung mengahampiri mereka dan duduk disamping reyhan.

"kamu dirumah sama siapa aja?" tanya melody, reyhan sedari tadi hanya diam karena ia sedang malas berbicara

"ada adek aku sih kak, sama ibu juga" jawab dani

Melody tak ingin bertanya lebih spesifik tentang keluarga dani, ia takut menganggu privasi orang

"silahkan neng" ucap penjual nasi goreng membawa 2 piring nasi goreng dibantu dengan sang istri yang membawa 3 teh anget

"makasih pak bu" ucap melody tersenyum

"ini dimakan" ucap melody memberi sepiring nasi goreng

"dibungkus boleh nggak kak?" tanya doni pelan dan menunduk

"kenapa? kamu ngga suka ya" tanya melody

"engga engga kak" ucap dani cepat

"buat adek aja. Aku nanti makan nasi bungkus yang tadi" tambah dani

"udah dimakan aja, nanti adek ada porsi nya sendiri okee" bujuk melody tersenyum

"beneran?" tanya dani

"iya, siniin tangan kamu. Dibersihin dulu sebelum makan, biar ngga ada kuman yang masuk" ucap melody mengeluarkan tisu basah dari sling bag nya dan membersihkan tangan dani dengan telaten

Reyhan melihat ketulusan dalam mata melody, ia tak pernah menyesal bertemu dan berpacaran dengan melody.

"aaa" ucap melody mengarahkan sendok pada mulut reyhan, namun reyhan tak segera membuka mulut nya

"ini enak beneran, aku yang tadi udah makan aja pingin makan lagi" ucap melody berusaha meyakinkan reyhan

"kenyang tadi habis makan mendoan" ucap reyhan

"coba duluu" paksa melody membuat dani tertawa karena melihat interaksi mereka

Reyhan terpaksa menerima suapan dari melody, saat mengunyahhh benra kata melody, nasi goreng nya memang enak.

"enak kan?" tanya melody menggoda reyhan

"b aja tuh" ketus reyhan

"yaudah, aku abisin aja" ucap melody mulai menghabiskan nasi goreng nya namun ditengah-tengah ia makan reyhan menggerutu

"ngga dirayu, apa ditawarin gitu kek" gerutu reyhan seperti anak kecil

"makanyaa, ngga usah gengsi" ucap melody mulai menyuapkan nasi goreng untuk reyhan

Setelah selesai makan, melody membayar dan memberikan plastik pada dani yang berisi 3 bungkus nasi goreng karena bisa saja dani masih lapar dan 3 teh anget

"ini buat kamu, ibu sama adek. Dimakan diabisin yaa" ucap melody

"makasih kak, maaf ngrepotin" ucap dani tersenyum

"ngga ngrepotin, udah seharus nya kita tolong-menolong. Ini ada uang sedikit buat ditabung, buat jajan kamu sama adek" ucap melody memberi uang berwarna pink 2 lembar

"ngga usah kak, aku tambah ngga enak" ucap dani berusaha mengembaikan uang tersebut

"udah diterima aja, anggap rezeki dari allah" ucap reyhan menambah uang yang diberikan oleh melody

"makasihh banget kak, aku ngga tau mau bilang apalagi" ucap dani menangis

Melody yang memang mudah menangis juga ikut menangis

"ngga papa, semua ada saat nya. Kamu harus berusaha lebih keras, siapa tau kamu bisa sukses di masa depan, kita ngga ada yang tau" ucap melody menasehati dani

"rumah kamu dimana? perlu dianter nggak?" tanya reyhan

"ngga usah kak, deket kok dari sini" jawab dani

"ati-ati ya pulang nya, uang nya dijaga baik-baik. Kakak pulang dulu" ucap melody mengusap kepala dani lalu berjalan meninggalkan dani yang masih melambaikan tangan nya pada mereka berdua

Setelah berjalan bergandengan, kini melody dan reyhan sampai di villa mereka

"aku langsung tidur ya" ucap reyhan langsung meninggalkan melody, namun baru beberapa langkah tangan nya sudah ditarik oleh melody

"aku mau cerita, tapi aku ganti baju tidur dulu. Kamu juga ganti baju dulu gih, nanti tunggu di ruang tv" ucap melody langsung menaiki tangga

Setelah selesai membersihkan diri dan berganti baju tidur, reyhan langsung menuju ke ruang tv dan rebahan di shofa yang berbentuk seperti kasur. Saat reyhan mengganti channel tv, melody menuruni tangga dan langsung duduk di sebelah reyhan.

"sofa ada yang gini ya?" tanya melody saat melihat shofa tersebut bisa diperpanjang seperti kasur

"iyaa, enak kalo dibuat rebahan. Kalo pagi bisa ditekuk lagi, jadi ngga ribet" ucap reyhan menjelaskan

Melody yang awal nya duduk langsung ikut merebahkan dirinya,

"aku bingung mau mulai dari mana" ucap melody memiringkan diri nya menghadap reyhan

"cerita semua yang selama ini aku ngga tau" ucap reyhan

***

Thanks for reading my storyy

Jangan lupa LIKE and COMMENT