Chereads / Melody In Jare / Chapter 23 - MIJ - 22

Chapter 23 - MIJ - 22

HAPPY READING ALL

Jangan lupa LIKE and COMMENT

***

Matahari mulai menyusup diantara korden kamar melody, melody sedikit membuka mata nya dan duduk bersandar pada kepala ranjang. Melody masih berusaha mengumpulkan nyawa nya karena semalam ia susah tidur karena terus-menerus memikirkan reyhan. Tiba-tiba melody teringat, kenapa ia tak menelpon dinda saja, kenapa ia bisa sebodoh ini.

Melody langsung mengambil hp nya yang berada diatas nakas dan menelpon dinda, panggilan pertama tak di angkat mungkin dinda sedang mandi karena jam sudah menunjuk pada pukul 6. Panggilan kedua langsung diangkat oleh dinda

"halo kak" ucap dinda

"halo din, reyhan dimana ya?" tanya melody langsung to the point dan berdiri dari kasur nya

"bentar aku liat kamar nya" ucap dinda keluar dari kamar nya dan mengetuk pintu reyhan namun tak ada jawaban

"bang reyy, abangggg" panggil dinda sembari mengetuk pintu

"aku coba tanya ke mama dulu ya kak" ucap dinda saat tak mendengar jawaban dari dalam kamar reyhan dan langsung menuruni tangga karena mama nya sudah pasti berada di dapur saat pagi hari

"iyaa" jawab melody lalu menekan tombol loudspeaker sembari menata kasur nya

"kak mel" panggil dinda

"iyaa, gimana?" tanya melody duduk di kasur dengan punggung tersampir handuk

"kata mama bang reyhan udah berangkat pagi tadi, paling nanti jemput kak mel" ucap dinda

"okelahh, makasih yaa" ucap melody

"oke kak mel, aku tutup yaa" ucap dinda menutup telepon nya

Setelah panggilan berakhir, melody langsung bergegas menuju kamar mandi karena takut reyhan menunggu lama. Setelah menghabiskan cukup waktu didalam kamar mandi, melody langsung mengambil hp dan tas nya yang berada diatas meja belajar lalu keluar dari kamar nya menuju ke dapur untuk mengambil susu kotak rasa coklat 2 dan ia masukkan kedalam ransel nya.

Saat di lobi melody melihat jam yang melingkar ditangan kiri nya, sudah jam 7 kurang 15 menit namun tidak ada tanda-tanda reyhan menjemput dirinya. Melody menelpon hp reyhan juga tidak ada jawaban, kini melody mulai gelisah takut telat namun juga takut reyhan kenapa-napa. Melody ingin sekali menelpon dinda tapi dinda pasti sedang perjalanan menuju sekolah nya, apakah ia harus menelpon mama reyhan? tapi melody takut membuat mama reyhan panik.

Jam di tangan melody terus berputar, melody tetap berpikir positif. Mungkin reyhan ada urusan mendadak dan belum sempat menjemput maupun menelpon diri nya, ia memutuskan untuk naik ojol karena ia malas mengambil kunci mobil yang ada didalam apartemen. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya ojol yang ia pesan sampai di lobi apartemen

"mbak melody?" tanya bapak ojol yang melody ketahui nama nya pak sugino setelah melepas helm nya

"iya pak, cepet dikit ya pak, takut telat udah jam segini" ucap melody dijawab anggukan pak sugino dan langsung melajukan motor sesuai dengan tujuan yang tertulis

Setelah sampai didepan sekolah, gerbang sudah ditutup. Tangan melody mulai keluar keringat dingin,

"ini pak helm nya, saya udah bayar lewat aplikasi ya pak" ucap melody memberikan helm nya kemudian berlari menuju gerbang

Saat sampai di depan gerbang, melody melihat sekitar mencari satpam

"pak, tolong bukainn" ucap melody menyatukan kedua tangan nya memohon pada satpam yang baru saja masuk kedalam pos

"maap neng, saya ngga berani" ucap pak satpma merasa bersalah pada melody

Saat melody menunduk, gerbang dibuka oleh satpam sekolah namun dengan guru BK berdiri disamping satpam

"kenapa telat?" tanya Bu Lusi sambil bersedekap dengan wajah garang

"itu bu, saya telat bangun" jawab melody mulai maju selangkah mendekatkan diri ke arah bu Lusi

"saya ngga pernah liat kamu telat, baru pertama kali ya?" tanya bu Lusi sedikit mengingat anak-anak yang sering telat

"iya bu, saya baru pertama kali ini telat" ucap melody yakin

"yasudah, kamu saya kasih toleransi. Jangan di ulang, segera masuk kelas dan jangan mampir-mampir" ucap bu Lusi dengan garang

"baik bu, makasihh. Makasih pak udah dibukain gerbang" ucap melody ramah lalu berjalan menuju kelas nya

Namun, belum saat sampai di parkiran melody melihat pemandangan yang sangat mengejutkan. Ia melihat reyhan yang sedang turun dari motor nya dan juga salsa yang berada di boncengan motor reyhan yang lebih mengejutkan nya lagi Salsa memakai helm yang biasanya hanya dipakai oleh melody.

Melody kira reyhan berangkat pagi karena ingin menjemput diri nya, ternyata hanya melody yang terlalu berharap. Saat melody ingin berjalan, reyhan menatap ke arah nya dan tatapan mereka bertemu. Melody tak tau arti tatapan reyhan apa, yang pasti ia sedang tidak mood untuk berbicara dan bertemu reyhan, melody tau reyhan tak berusaha mengejar diri nya karena ada salsa.

Saat sampai di depan kelas, melody mengusap air mata yang menetes entah sejak kapan. Ia berusaha menenangkan diri nya sebelum masuk kedalam kelas, melody mengambil napas lalu menghembuskan nya sebanyak 3 kali.

tok tok tok,

"permisi, maaf saya telat" ucap melody membuka pintu dengan menunduk

Satu kelas hening tidak ada yang menjawab melody, setelah melody mendongak kelas langsung ramai dengan tawa

"kosong cuy, ngga ada guru ngapain pake permisi" ucap Dindo yang tengah berkumpul dengan cowo-cowo lain nya dipojok kelas

"aku kira ada guru" ucap melody langsung duduk di kursi, saat ia melihat ke belakang ia terkejut

"loh, kamu masuk kelas sini?" tanya melody melihat Gladis yang duduk dibelakang dirinya

(kalian masih ingat kan? Gladis, perempuan yang waktu ujian duduk di bangku nya melody waktu tempat pensil melody tertinggal didalam laci)

"iya, aku ngga nyangka satu kelas sama kamu" ucap gladis tersenyum

"udah perkenalan didepan kelas?" tanya melody

"udah kok" jawab gladis tersenyum dijawab anggukan melody

Saat melody melihat sekeliling, nampak kedua sahabat nya tengah bercanda gurau di kursi pojok bersama gadis lain

"Ran, Lin" panggil melody namun tak dijawab oleh mereka berdua

Melody yang merasa panggilan nya tak dijawab langsung bangkit dari tempat duduk nya untuk menghampiri kedua sahabat nya dan menepuk pundak mereka

"kantin yok" ucap melody namun tak dijawab oleh mereka berdua, Rania dan Lina masih tertawa oleh tingkah Tina yang lucu mengabaikan ajakan melody

"kalian kenapa sih?" ucap melody mulai kesal dengan tingkah mereka berdua

"tanya sama lo sendiri, lo anggep kita apa?" tanya rania berdiri dari duduk nya

"maksud kamu apa sih ran?" tanya melody bingung, sepertinya hari sabtu kemaren baik-baik saja tetapi kenapa hari ini berubah seperti ini

"lo ikut gue" ucap rania menggeret tangan melody menuju taman belakang sekolah, Lina juga mengikuti mereka berdua karena lina takut rania akan lost control

Kini mereka bertiga sampai di taman belakang sekolah, rania langsung menghempaskan tangan Melody dengan sedikit kasar

"aww" ucap melody karena pergelangan tangan nya terkena kuku panjang rania

"lo mau jujur atau kita yang ngomong?" tanya rania mengalihkan pandangan nya ke arah lain

"aku beneran ngga tau apa maksut kalian, kalo aku ada salah aku minta maaf" ucap melody menatap mereka berdua bergantian

"lo ngga salah kok mel, kita aja yang terlalu berharap lo bisa jadi sahabat kita" ucap lina yang sedari tadi diam

"apasih, dari dulu aku kan cuman punya kaliann" ucap melody mulai bergetar

"reyhan?" tanya rania memicingkan mata nya

"kalian tau darimana" ucap melody kaget

"hp lo mana? buka wa hp lo" suruh rania dan dituruti melody

Saat melody membuka wa nya, sepertinya tidak ada apa-apa, yang tersemat hanya reyhan, group mereka bertiga dan juga bapak.

"ngga ada apa-apa ran" ucap melody yakin

"coba search nyariin melody" ucap lina

Melody terkaget, group itu sudah lama terbuat. Tapi kenapa melody tak sadar, poor you mel

"kok bisa?" tanya melody pada rania dan Lina

Lina langsung menjelaskan kenapa group wa tersebut bisa terbentuk

"itu karena lo ngga pernah liat hal-hal kecil yang lain mel, lo cuman fokus sama apa yang lo sematin" ucap rania menatap melody kecewa

"terus selama ini kalian pura-pura nggak tau?" tanya melody balik

"iya, kita nunggu buat lo cerita sama kita. Tapi kayak nya kita ngga penting buat lo mel, hal kaya gini aja lo ngga cerita sama kita apalagi nanti kalo lo ada masalah besar" ucap rania meluapkan semua emosi nya

"aku ngga bermaksut gitu, setauku reyhan ngga bakal senekat ini" ucap melody mulai meneteskan air mata dan menyentuh tangan rania namun langsung dihempas

"gue kecewa sih sama lo, terserah lo mau ngapain lo mau sama siapa aja itu udah bukan urusan gue lagi" ucap rania langsung meninggalkan melody dan lina

"gue ikut rania dulu ya, gue juga kecewa sama lo. Tapi gue tau lo punya alasan dibalik semua ini" ucap lina mengusap pundak melody yang bergetar

Melody menangis, hari ini benar-benar buruk. Sepertinya bertahan hidup memang sesulit ini, kini hidup nya benar-benar sendiri. Apakah bahagia hanya sementara? apakah ia tak pantas untuk bahagia? pertanyaan demi pertanyaan mulai hinggap di kepala nya. Melody tak tau bercerita kepada siapa

Melody harus melampiaskan emosi nya, ia mengusap air matanya dan langsung berjalan ke arah gerbang sekolah. Saat di lorong sekolah melody tak sengaja berpapasan dengan Salsa

"lo kenapa?" tanya salsa peduli dengan melody yang terlihat sembab

"ngga kenapa-kenapa kok, aku duluan yaa" jawab melody tersenyum lalu melepas tangan salsa dari tangan nya

Lorong sangat sepi karena saat ini sedang jam pelajaran

"permisi pak" ucap melody saat sampai di pos satpam

"iya kenapa neng? loh kenapa nangis neng?" tanya pak satpam saat melihat melody meneteskan air mata

"ada acara keluarga mendadak pak, tolong bukain gerbang ya pak" ucap melody memohon

"iya iya bentar neng" ucap pak satpam langsung membukakan gerbang karena tak tega melihat melody menangis

Saat keluar dari gerbang, melody langsung menghentikan taxi yang sedang melintas didepan nya.

***

Kira-kira melody kemana yaaa?

Thankyou for reading my storyy

Jangan lupa LIKE and COMMENT