HAPPY READING ALL
Jangan lupa LIKE and COMMENT
***
Kini melody dan reyhan berada di dalam mobil menuju ke sekolah mereka
"ishhh kenapa malah deg deg an sihh" gumam melody mulai menggigiti kuku nya tanda ia gugup
"kuku nya jangan di gituinn, kotorr" peringat reyhan menarik tangan melody untuk digenggam
Tangan melody dingin
"takut apa?" tanya reyhan dengan mata fokus pada jalan
"takut rania marah, terus takut juga sama temen-temen sekolah. Kan aku sama kamu beda jauh, kamu terkenal sedangkan aku ngga ada apa-apa nyaa" jawab melody mengeratkan genggaman nya pada reyhan
Reyhan langsung meminggirkan mobil nya untuk berhenti sebentar. Lalu mengubah arah duduk nya yang semula ke depan menjadi kesamping menghadap melody
"dengerin aku, ngga semua yang kita jalanin harus sesuai sama keinginan orang. Ini hidup kita, yang ngatur kita bukan mereka. Mereka mau ngasih kritik itu bebas, tapi kita juga harus pinter milih, mana kritik yang berguna mana yang engga" nasehat reyhan
"kalaupun mereka suka sama aku, mereka harus nya dukung aku ngga nge judge sana sini. Kadang kita juga harus nyadarin mereka tentang batasan, mana yang harus dicampuri dan mana yang engga. Dan, masalah kamu sama sahabat kamu itu udah jadi kamu yang milih buat backstreet"
"kamu nyalahin aku?" sela melody karena mendengar reyhan menyalahkan diri nya
"diem dulu" ucap reyhan menutup mulut melody karena menyela omongan nya
"dengerin aku, jangan nyela dulu. Aku ngga pernah nyalahin kamu, tapi dari awal backstreet emang jadi pilihan yang kamu dan aku juga setuju. Kalo seumpama rania marah, wajar ajaa. Itu berarti dia masih peduli sama kamu, kamu tadi kan juga udah telfon lina buat minta bantuin minta maaf" ucap reyhan lalu menurunkan telapak tangan nya dari mulut melody dan kembali menggenggam tangan melody dengan lembut
"makasihh" ucap melody langsung memeluk reyhan
"urwell, apapun itu kamu harus hadepin. Jangan kabur-kabur an" ucap reyhan sembari membelai rambut panjang melody yang terurai
"hemm" jawab melody mengangguk dalam dekapan reyhan
"rambut ku jangan di usap-usap gitu, nanti ngantukk" peringat melody yang masih betah memeluk reyhan
"samaa, rambut ku kalo kamu usap kaya tadi pagi juga bikin ngantuk" jawab reyhan tertawa
"kita kan sama-sama kebo kalo tidur" ucap melody tertawa
"aku engga ya, tadi pagi aja kamu yang kesiangan. Aku mah anak rajin, pagi bangun sarapan terus jemput kamu" jawab reyhan
Melody langsung melepas pelukan nya pada reyhan dan menatap reyhan dengan puppy eyes, membuat reyhan tertawa.
"ngakak banget sih, ututuuuu pacar nya siapa sihh bisa lucu kaya gini" ucap reyhan mengapit wajah melody dan menarik kedua pipi nya
"pacar nya orang ganteng lah, kalo jelek aku ngga bakal mau" jawab melody tersenyum dibalas senyuman tulus reyhan
"udah ayok berangkat, keburu dimulai pertandingan nya. Aku juga harus minta maaf dulu ke rania" ucap melody mendorong reyhan agar kembali menghadap kedepan
"cium dulu" pinta reyhan menunjuk pipi nya dengan jari telunjuk nya
Saat reyhan memejamkan mata, melody mencium jari nya lalu menempelkan nya pada pipi reyhan
"lah kok gitu?" tanya reyhan bingung
"indirect kiss, dah ayok jalan lagiii keburu jam 11" ucap melody sembari tertawa karena melihat wajah kusut reyhan
Sesampai nya mereka di sekolah, reyhan langsung memarkirkan mobil nya. Namun parkiran dan sekolah bagian depan sangat sepi, mungkin siswa-siswi sudah berkumpul di lapangan.
Reyhan dan melody langsung keluar dari mobil, namun sebelum mereka berjalan semaik jauh reyhan menghentikan langkah mereka.
"kenapa?" tanya melody karena reyhan yang tiba-tiba berhenti berjalan
Tanpa menjawab pertanyaan melody, reyhan langsung mengambil tas yang berada di punggung melody dan menggendong nya kemudian menggandeng kembali tangan melody untuk kembali berjalan ke arah kelas mereka.
Saat ini lorong kelas sangat sepi, hanya satu dua murid yang berada di kelas. Saat mereka sampai di depan pintu kelas
"huffft" hembus melody berusaha mengurangi gugup nya
Saat melody menelfon lina, ia memang meminta tolong lina agar mencegah rania untuk tidak keluar dari kelas terlebih dahulu karena melody ingin meminta maaf secara pribadi dan tidak untuk tontonan semua orang
"udah gapapa, nih tas nya" ucap reyhan menenangkan melody dengan mengusap puncak kepala melody dibalas anggukan melody
"aku masuk dulu yaa, aku nanti ke tribun nonton kamu" ucap melody menatap reyhan dengan mendongak lalu melepaskan genggaman mereka
"okee, sana masuk" ucap reyhan lalu membuka pintu kelas melody
Dapat reyhan lihat didalam kelas melody masih ada beberapa anak yang belum keluar menuju lapangan termasuk rania dan lina yang duduk dibangku mereka masing-masing, saat reyhan membuka pintu mereka langsung menjadi pusat perhatian membuat melody salah tingkah dan mendorong reyhan agar tidak masuk kedalam kelas.
Melody langsung berjalan ke arah rania dan lina, melody langsung duduk disamping rania yang sedang bermain hp nya.
"rania maaf" ucap melody memegang tangan rania
"hem" gumam rania dengan fokus masih pada hp nya
Melody menatap lina sendu,
"ran, melody lagi ngomong sama lo" ucap lina dingin membuat melody merinding
"apa sih, lo minta maaf dan gue udah maafin. Selesai kan" ucap rania membanting hp nya ke atas meja
"ran, aku beneran minta maaf. Sekarang terserah kamu mau maafin aku atau engga" ucap melody final
Setelah melody selesai berucap, kini mereka bertiga tidak ada yang berbicara hanya hening.
"gue minta maaf, mungkin gue egois. Gue cuman pingin lo terbuka sama kita" ucap rania menunduk
Tanpa menjawab, melody langsung memeluk rania. Lina yang melihat hal tersebut juga langsung menyusul mereka untuk berpelukan.
"udah gausah nangis, kemaren aja marah-marah kaya nenek lampir" ucap Lina yang melihat rania mulai menangis
"anjayy" ucap rania mengumpati lina membuat mereka bertiga tertawa
"ayo ke tribun, reyhan tandingg" ucap melody membuat rania dan lina menatap melody aneh
"bucin banget lo" ucap rania berdiri dari duduk nya menarik lina dan melody untuk berjalan keluar kelas menuju tribun basket
Sesampai nya mereka bertiga di lapangan indor basket, tribun sudah sangat ramai. Namun, bukan rania nama nya kalau tidak pintar mencari celah. Rania menarik tangan melody dan lina untuk duduk di baris paling depan kursi tengah, sedangkan dibawah nya ada teman-teman reyhan dan juga reyhan yang sedang bersiap-siap. Saat kelompok reyhan selesai berdiskusi, mata reyhan mencari keberadaan gadis nya yang ternyata berada tepat diatas nya.
Reyhan yang melihat melody berada tepat di atas nya langsung semangat untuk bertanding, saat reyhan menatap gadis nya, melody mengucapkan kata semangat dengan pelan membuat reyhan ingin menang dalam pertandingan ini.
***
Thankyou for reading my storyy
Jangan lupa LIKE and COMMENT