HAPPY READING ALL
Jangan lupa Like and Comment
***
Sebelum berangkat kesekolah mama reyhan sempat video call dengan mereka untuk memastikan melody menghabiskan makanan yang dibawakan mama reyhan. Kini reyhan dan melody sudah berada di sekolah tepatnya di tempat parkir mobil siswa, reyhan dan melody langsung berjalan menuju tribun karena Rania dan Lina sudah berada ditribun.
"kamu jadi ikut volly putri?" tanya reyhan dengan tangan kanan merangkul bahu melody
"jadii, aku udah bawa baju ganti juga. Rania juga ikut kok, gatau kalo Lina, dia paling susah dibujuk" jawab melody yang membawa totebag berisi baju ganti
"kamu beneran bisa volly?" tanya reyhan meragukan pacarnya yang mengaku bisa bermain volly
"kamu ngga percaya?" ucap melody menatap tajam reyhan
"ya bukan gitu, kan nanya ajaa" ucap reyhan menyengir karena mendapat tatapan tajam dari melody
"kamu ke tribun duluan aja, aku mau ke kamar mandi ganti baju" suruh melody
"aku temenin ajaa" ucap reyhan
"ngga usah, kamu ke tribun aja gabung temen kelas kamu. Aku ngga enak sama anak kelas kamu, tiapa habis classmeet pasti kamu pergi sama aku jarang kumpul temen kelas" jelas melody
"yaudah, kamu kalo ada apa-apa langsung telfon aku ya" ucap reyhan
"kaya mau pergi kemana aja" ucap melody memutar bola matanya membuat reyhan terkekeh
"aku duluan" ucap reyhan lalu mengacak acak rambut melody yang tergerai membuat melody menggeram kesal
Setelah reyhan tak terlihat, melody langsung masuk kedalam bilik kamar mandi untuk berganti kaos olahraga. Saat melody tengah berganti kaos, ia mendengar ada beberapa siswa yang juga masuk
"hari ini volly putri kelas apa aja yang main?" tanya cewe tersebut, melody tak mengenali suaranya karena sepertinya mereka bukan anak kelas melody
"kalo nggak salah sih kelas Ipa sama Bahasa" jawab siswi yang lain
"Ipa berapa nih?" tanya siswi yang tadi bertanya
"gue gatau sih Ipa berapa kayaknya kelas Ipa yang pacarnya reyhan, tau nggak lo?" tanya siswi lain
Melody yang sebenarnya sudah selesai berganti baju memilih diam untuk tidak keluar lebih dahulu karena nama reyhan disebut, ia ingin mendengar apa saja yang mereka bicarakan. Melody pikir mereka ada sekitar 4 anak karena mereka berbicara bersautan dengan suara yang sedikit berbeda.
"taulahh, siapa yang ngga tau reyhan, udah tajir ganteng pula. Gue heran aja sih, kenapa tiba-tiba bisa pacaran gitu sama anak Ipa, padahal kelas Reyhan banyak yang cantik, kaya Salsa terus Manda" ucap siswi tersebut
"gatau juga sih, yang gue tau pacar reyhan juga ngga kalah cantik kok. Tapi gue gatau asal usul keluarga nya, kayak nya anak orang miskin deh" ucap siswi tersebut
"paling juga mau morotin harta nya reyhan, secara reyhan tajir melintir. Paling juga 2 bulan reyhan bakal mutusin dia" ucap siswi yang lain
Melody yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka hanya memilih diam.
drrttt drrttt
Melody kaget karena hp nya berdering, saat ia melihat nama nya ternyata Lina yang menelfon dirinya.
"ayok keluar guys, udah mau mulai kayaknya" ajak siswi yang bersuara cempreng
"ayok, gue mau liat pacarnya reyhan, secakep apa dia" membuat siswi yang lain tertawa
Karena melody terlalu fokus mendengarkan pembicaraan siswi yang entah dari jurusan apa itu membuat melody lupa untuk emngangkat telfon dari Lina.
Melody memilih untuk keluar dari kamar mandi dan mengaca didepan westafel. Ia merasa sedikit sakit hati dengan ucapan mereka, tetapi apa yang dibicarakan mereka ada beberapa yang benar. Melody memilih untuk membasuh wajah nya agar tak terlihat lesu dan keluar dari kamar mandi untuk menuju ke tribun.
Tribun sangat ramai, melody tak bisa melihat Rania dan Lina, ia memilih untuk menelfon lina agar menjemput dirinya.
"lin, jemput dong, aku di pintu tribun. Aku ngga bisa liat kalian" ucap melody
"daritadi gue telfon kemana aja lo?" tanya Lina ketus
"entar aku jelasin, jemput duluu. Aku bener-bener ngga bisa liat kalian" ucap melody mulai menggigiti kukunya karena takut
"bentar gue baru jalan, tunggu disitu jangan pergi-pergi" ucap lina dan langsung mematikan sambungan telfon nya
Setelah melody menunggu sekitar 2 menit akhirnya lina berada didepan dirinya dan menggandeng dirinya menuju tempat duduk yang dijaga rania untuk bertiga.
"lo kemana aja? ditelofon ngga diangkat. Bikin khawatir aja" gerutu rania
"sorry, tadi habis ganti kaos olahraga, nanti pergi bareng bertiga yok. Kangen kaliann" ucap melody yang tiba-tiba memeluk mereka bertiga dengan suara sedikit bergetar
"lo gapapa kan?" tanya rania khawatir
"ngga papa kok, nanti aku bakal cerita sama girls time" ucap rania dengan mengusap air matanya yang mulai keluar
"utututuuu, sayang banget sih sama melody" ucap rania berusaha menenangkan melody
"mikir volly dulu, jangan mikir yang lain" ucap lina dijawab anggukan melody
Melody dapat melihat Reyhan yang duduk di tribun sebrang, ia juga melihat reyhan tengah bercanda gurau dengan teman-teman nya, disana juga ada salsa and the geng.
Namun saat pandangan mereka bertemu melody langsung memutuskan kontak mata terlebih dahulu.
ting
Melody melihat notif yang ada di hp, ternyata reyhan mengirim sebuah pesan
"semangatt" tulis reyhan ditambahin emoticon hearts setelahnya
"makasihh" jawab melody singkat lalu memasukkan hp nya kedalam totebag
"mel, udah dipanggil. Ayok turun" ucap rania membuyarkan lamunan melody
"eh iya" ucap melody kaget lalu berdiri menyusul lina yang sudah berjalan didepan untuk menuruni tribun
Kini mereka sampai di pinggiran tribun dan duduk melingkar dengan anak kelas, sedangkan anak Bahasa ada disebrang. Kini anak kelas mendengarkan anak cowo yang menjelaskan strategi.
"ran, gue takutt" ucap melody mengenggam tangan rania kuat
"sumpah mel, tangan lo keringat dingin, sampe basah gini. Mau mundur aja? masih ada cadangan" ucap rania kaget merasakan tangan melody yang mengeluarkan keringat hingga basah
"ngga usah" jawab melody lalu memeluk rania agar tenang
"lo kenapa mel?" tanya Bagas yang melihat melody memeluk rania
"doi lagi deg-deg an" jawab rania
"iyaa, udah lama ngga main" ucap melody tersenyum berusaha menenangkan teman-teman nya
"kalo lo ngga kuat jangan dipaksa ya mel" ucap Santi
"ngga papa, nanti habis minum juga baikan" ucap melody
"intinya kalo ngga kuat jangan dipaksa, kita kerja sama buat nama kelas, ngga ada yang namanya salah-salah an. Menang kalah yang penting main, okee" ucap Lando
"okee" "siapp" jawab teman kelas melody
Melody merasa beruntung memiliki teman kelas yang perhatian dan baik.
"yok semangattt" teriak rania membuat mereka semua tertawa termasuk melody
Seketika melody lupa akan omongan orang tentang dirinya yang ia dengar dengan telinganya sendiri, kini ia harus fokus pada pertandingan agar kelasnya bisa menang.
***
Thankyou for reading my storyyy
Jangan lupa Like and Comment