Chereads / Melody In Jare / Chapter 22 - MIJ - 21

Chapter 22 - MIJ - 21

HAPPY READING ALL

Jangan lupa LIKE and COMMENT

***

Setelah menghabiskan waktu hingga sore hari di kawah putih, kini melody dan reyhan perjalanan pulang. Namun melody teringat bahwa ia sudah berjanji akan membelikan oleh-oleh untuk Dinda.

"rey, mampir pusat oleh-oleh yaa" ucap melody

"dinda yang minta?" tebak reyhan

"engga kok, aku yang janji" ucap melody tersenyum

"ngga usah dibeliin, dinda sekali di turutin malah nglunjak" ucap reyhan

"adik kamu lhoo" peringat melody yang kurang suka dengan ucapan reyhan

"iya adik aku emang nya kenapa?" tanya reyhan yang belum melihat perubahan raut wajah melody

"ish, gatau lah gimana ngingetin kamu. Pokok nya mampir aja" paksa melody malas menjawab ucapan reyhan

Dalam perjalanan hanya putaran musik yang meramaikan suasana dalam mobil mereka. Saat reyhan menghentikan mobil nya di pusat oleh-oleh, melody langsung turun tanpa menunggu reyhan membukakan pintu untuk diri nya. Reyhan hanya menghela napas lalu berlari menyusul melody yang sudah masuk ke dalam toko.

Saat melody masuk ke dalam toko, terdapat berbagai macam makanan, aksesoris, souvenir, hingga kaos-kaos bertuliskan Bandung. Melody langsung mengambil keranjang dan ada satu hal yang menarik perhatian dirinya, yaitu peuyeum. Melody langsung menuju ke tempat peuyeum

"ngapain banyak-banyak?" tanya reyhan yang tiba-tiba berdiri disamping melody

"ngga papa" jawab melody langsung mengambil 3 tali peuyeum dimasukkan ke dalam keranjang belanja nya

Melody kembali berjalan melihat-lihat apa yang akan ia beli untuk dinda dan orang tua reyhan. Saat melody melihat-lihat, melody tertarik dengan daster yang tergantung di dinding.

"rey, mama kamu pake daster nggak?" tanya melody

"ya pake lah, kalo nggak pake daster mau pake apa?" tanya reyhan balik

"ya siapa tau" ucap melody lalu mengambil 3 daster

"ambil 3 lagi?" tanya reyhan yang heran melihat melody mengambil banyak sekali barang dan jajanan

"iya lah, kan aku, mama kamu, sama dinda" ucap melody menatap reyhan

"dinda ngga usah" ucap reyhan mencegah melody yang ingin menaruh 3 daster dalam keranjang nya

"ish, boleh yaaa" ucap melody menarik tangan reyhan yang semula dimasukkan kedalam saku hodie nya dan menatap reyhan dengan pupye eyes

Reyhan yang ditatap seperti itu hanya diam dan menuruti melody, setelah melody menaruh beberapa barang ke dalam keranjang kini mereka langsung menuju ke kasir.

"bayar pake kartu bisa kan mbak?" tanya melody pada penjaga kasir yang tengah men scan barkot harga daster

"bisa mbak" jawab penjaga kasir dengan ramah

"total nya 455 ribu mbak" ucap penjaga kasir

Saat melody ingin menyerahkan kartu nya, reyhan menarik tangan melody.

"aku aja" ucap reyhan tak ingin dibantah dan langsung memberikan kartu nya pada penjaga kasir

"terima kasih" ucap penjaga kasir mengembalikan kartu dan memberikan beberapa kantong plastik berisi oleh-oleh

Reyhan langsung membawa kantong plastik tersebut

"gandengan yaa" ucap melody tersenyum lalu menarik tangan kanan reyhan yang tidak dipakai untuk

Sesampainya di parkiran mobil, reyhan langsung menjalankan mobil nya untuk kembali ke Jakarta

"langsung aku anter ke apartemen ya" ucap reyhan dengan mata tetap melihat ke depan

"iyaa, nanti aku nitip oleh-oleh nya dinda sama mama kamu yaa" pesan melody hanya dijawab anggukan reyhan

"kamu marah?" tanya melody saat mobil berhenti sejenak karena lampu merah jalan lalu menyentuh tangan reyhan

"jangan boros" ucap reyhan singkat menarik tangan nya yang berada dalam genggaman melody

Melody hanya menghela napas, selama ini tidak ada orang yang dekat dan perhatian seperti mama reyhan. Melody tak mampu menyampaikan bahwa melody menyayangi reyhan, dinda, dan kedua orang tua reyhan dalam bentuk kata-kata. Melody hanya mampu mengungkapkan rasa sayang nya dalam bentuk barang, dan mungkin hal itu membuat reyhan salah paham.

Saat sampai di lobi apartemen, melody langsung turun dan menunggu reyhan membuka bagasi untuk emngambil paperbag nya yang berisi baju. Setelah mengambil paperbag nya melody berdiri disamping pintu dan mengetuk jendela mobil.

"makasihh dan maaf, masalah tadi aku ngga maksud apa-apa kok, aku cuman mau ngungkapin rasa sayang aku aja. Aku masuk dulu, kamu ati-ati dijalan" ucap melody tersenyum lalu masuk ke dalam lobi apartemen nya

Saat ditengah jalan, pikiran reyhan kacau. Ia berpikir apakah yang ia ucapkan salah?, reyhan hanya tak ingin uang yang selama ini dikumpulkan melody habis hanya untuk hal-hal yang tak terlalu penting. Akhirnya reyhan memutar kembali stir mobil nya untuk berkumpul dengan teman-teman nya di basecamp.

Sesampai nya reyhan di basecamp, ia langsung membuka pintu dengan kasar

"sante santeee" ucap dimas yang duduk di sofa tunggal

"minggir lo" ucap reyhan membuat dimas langsung berdiri untuk berpindah tempat

"kenapa bro?" tanya Galuh yang datang dari belakang sofa reyhan setelah ke kamar mandi

"pusing gue punya cewek" ucap reyhan membuat mereka semua yang berada dalam ruangan menengok ke arah reyhan

"melody? kenapa melody?" tanya Vano mulai tertarik dengan topik yang dibahas reyhan

Reyhan semakin geram dengan pertanyaan Vano, entah kenapa reyhan merasa bahwa Vano tertarik dengan melody. Dimas, galuh, dan anak-anak yang lain mulai merasa bahwa suasana mulai tegang membuat mereka harus mencari topik.

"rey, lo mau ikut balapan nggak?" tanya Alan salah satu anggota geng reyhan yang beda sekolah

"jam berapa?" tanya reyhan dengan mata terpejam

"nanti jam 11, nunggu jalanan sepi" jawab Dimas

"nanti bangunin gue, gue mau tidur" ucap reyhan langsung berdiri dan berjalan menuju lantai 2 yang terdapat beberapa kamar untuk anak-anak tidur.

Namun, ada 1 kamar yang khusus untuk reyhan karena pemilik rumah ini reyhan. Reyhan langsung merebahkan diri dan mengambil ponsel dari saku celana jins nya, biasa nya reyhan akan ijin pada melody sebelum balapan motor namun hari ini ia sedang malas berdebat yang ujung-ujung nya melody pasti meanngis.

Reyhan langsung menaruh hp nya kedalam laci dan menutup mata nya untuk menyambut mimpi.

"bangun woyy" ucap Dimas menggedor pintu kamar reyhan

Reyhan yang tengah bermimpi merasa terganggu dengan gedoran dari luar dan langsung membuka mata nya. Reyhan duduk bersandar kepala ranjang dengan setengah sadar dan masih berusaha mengumpulkan nyawa nya

"woyy cepetan, udah mau mulai anjirr" teriak dimas membuat telinga reyhan risih

"bangsat" gumam reyhan merasa kepala nya sedikit pusing

"iya bentar, gue mandi dulu" teriak reyhan dari dalam kamar lalu menuju kamar mandi tanpa mendengar umpatan dimas

Setelah semua anak geng reyhan siap, mereka langsung melajukan motor nya dengan cepat ke arena balapan. Jangan lupa reyhan dengan motor kesayangan nya yang ia tinggal di garasi basecamp, sedangkan mobil nya ia tinggalkan begitu saja di latar basecamp.

"lo mau maju beneran rey?" tanya Dito yang melihat reyhan sedikit pucat

"santai, gini dang mah kecil" ucap reyhan langsung menaiki motor nya yang sudah siap di arena

Lawan reyhan kali ini adalah Geng Buldox. Perlu kalian tau, nama geng reyhan adalah Geng Hillbris.

"mau taruhan apa?" tanya Aditya yang diketahui reyhan ketua geng Buldox

"mau lo apa? motor? atau uang?" ucap reyhan yang berhasil memancing emosi aditya

"kalo lo menang lo dapet uang 50 juta, tapi kalo gue menang motor lo buat gue, gimana?" ucap aditya tersenyum miring

"okee" ucap reyhan langsung memakai helm nya

Malam ini arena balapan sangat ramai, berita bahwa pertandingan antara ketua geng Buldox dan ketua geng Hilbris cepat tersebar. Ini memang pertama kali nya mereka bertanding, karena sebelum nya ketua geng Buldox tak pernah muncul dan ini pertandingan perdana bagi kedua ketua geng tersebut.

Gadis dengan rok ketat dan juga baju sexy mulai berjalan mondar-mandir dengan tangan kanan memegang kain berbentuk persegi. Setelah dirasa mereka berdua siap, gadus tersebut berdiri ditengah-tengah mereka dan mulai mengangkat kain dalam hitungan detika dihempaskan nya kain tersebut ke udara, membuat reyhan dan aditya menancap gas motor mereka membuat debu jalan beterbangan. Pertandingan kali ini disepakati 3 kali putaran, karena jalan yang digunakan jarak nya sangat pendek.

Dapat aditya lihat dari spion motor nya reyhan tertinggal cukup jauh, namun ini baru putaran pertama. Aditya harus berusaha lagi agar ronde kedua ia memimpin. Namun, tanpa aditya sadari, reyhan hanya mempermainkan aditya. Reyhan hanya mengalah di putaran pertama, pada saat putaran kedua reyhan mulai menunjukkan kemampuan nya pada aditya. Reyhan terus menambah kecepatan motor nya dan menyamai kecepatan aditya yang sekarang berada di samping nya.

Reyhan menaikkan kaca helm nya dan berkata

"pengecut" ucap reyhan langsung menambah kecepatan motor nya dan mendahului aditya

Reyhan memimpin di ronde kedua, kini penentuan siapa yang akan menang. Ucapan reyhan tadi membuat aditya terpancing emosi dan membuat ia kesetanan, aditya terus menambah kecepatan motor nya, namun tak sesuai harapan. Tak lama kemudian sorak penonton terdengar di telinga aditya, yang artinya ia kalah dengan reyhan.

Saat sampai di garis finish reyhan sudah menunggu aditya untuk menerima uang

"uang uang" ucap reyhan tersenyum puas, aditya yang sedang melepas helm nya langsung turun dari motor nya dan mengambil uang dari dalam tas yang dibawa geng nya

Saat memberikan uang tersebut, aditya berbisik

"gue bakal bales" bisik aditya tepat di telinga reyhan lalu berjalan meninggalkan area balapan

"gue tunggu" teriak reyhan melempar tas berisi uang tersebut pada dimas

"buat kalian, gue mau pulang" ucap reyhan langsung menancap gas motor untuk kembali ke basecamp mengambil mobil nya lalu pulang ke rumah

Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi, reyhan masuk garasi rumah dan menurunkan barang-barang dengan bantuan penjaga rumah nya

"pelan-pelan pak, jangan sampe orang rumah bangun" ucap reyhan berbisik yang dijawab anggukan penjaga rumah nya

Penjaga rumah reyhan hanya membantu reyhan sampai pintu garasi yang terhubung dengan dapur

"sampe sini aja ya den, mamang ngga berani" ucap penjaga rumah reyhan yang sudah berkepala 5 itu

"iya pak, makasih yaa" ucap reyhan langsung mengambil alih barang nya

Reyhan masuk dengan perlahan dan menaruh semua barang nya diatas meja makan lalu berjalan menuju tangga untuk masuk ke dalam kamar nya. Malam ini reyhan selamat, mama dan papa nya mungkin sudah tidur, dinda juga sudah dapat dipastikan tidur karena dinda paling tidak bisa begadang.

Reyhan langsung masuk kedalam kamar nya untuk berganti baju, saat ia merogoh saku celana nya ia teringat bahwa hp nya ia masukkan ke dalam laci kamar basecamp. Besok pagi sebelum berangkat sekolah ia akan mampir ke basecamp terlebih dahulu untuk mengambil hp nya.

Reyhan tak berpikir bahwa dilain tempat, seorang gadis tengah menunggu kabar dari nya.

***

Thankyou for reading my storyy

Jangan lupa LIKE and COMMENT