Chereads / Melody In Jare / Chapter 9 - MIJ - 8

Chapter 9 - MIJ - 8

HAPPY READING ALL

Jangan lupa LIKE and COMMENT

***

"MELODYYYYYY" teriak rania

tubuh melody seketika menegang, ia tak menyangka rahasia nya akan terbongkar secepat ini

"maaf banget ran, gue ngga bermaksut nyembunnyiin ini semua" ucap melody disamping rania yang masih berada diambang pintu kamar

"lo kenapa ngga bilang? kalo lo bilang kan kita bisa main terus dirumah lo" ucap rania langsung masuk kekamar melody dan langsung berlari menuju pintu kamar mandi

melody masih terbengong dengan ucapan rania, kaya ngga nyambung. Melody langsung menyusul masuk, dan ia menemukan ps yang masih hidup tetapi tidak ada yang memainkan

Ia bernapas lega saat reyhan tidak ketahuan oleh rania, lalu pikiran nya kini menuju dimana reyhan bersembunyi. Saat ia tengah mencari-cari reyhan ia tak sengaja mendengar suara

"yang" ucap reyhan pelan

"yaannggg" ucap reyhan kedua kalinya sedikit lebih keras

saat melody memutar badan nya, dapat melody lihat reyhan tengah duduk dilemari baju nya dengan tatapan memelas

"disitu bentar ya, nanti temen-temen aku ajak keluar aja" ucap melody pelan dan berjalan menuju reyhan

"cepetan, kaki aku udah cape nekuk terus" keluh reyhan memukul-mukul kaki nya yang sudah terasa kebas

"iya iya, aku ijin keluar ke mall bentar ya. Nanti aku cepet-cepet balik kok, biar ngga ketauan" ucap melody mengacak rambut reyhan lalu menutup pintu almari nya

ceklekk

"mel, main ps bentar yok. Udah lama gue ngga main ps" ucap rania langsung duduk dishofa depan kasur melody

"eh aku mau ngajak ke mall sekarang, ada yang mau aku beli. Gimana? mau nggak?" ucap melody menarik tangan rania agar berdiri

"yaudah ayok lah, itu ps lo jangan lupa dimatiin" ucap rania langsung menuju pintu kamar melody

"tunggu bentar ya, aku mau ganti baju dulu" ucap melody berteriak

melody langsung berjalan menuju almari dan membuka

"aku keluar dulu ya, kalo mau pulang pulang aja. Kalo mau tetep disini nanti aku bawain makan malem ok?" ucap melody langsung berlari menuju nakas untuk mengambil slingbag nya dan keluar dari kamar untuk menyusul teman nya diruang tv

Setelah mendengar pintu apartemen tertutup reyhan langsung keluar dari almari melody, ia menuju kasur untuk meluruskan kakinya yang sudah kebas. Ia seperti pencuri yang hampir keatuan, padahal ini kan apartemen pacarnya, dan tanpa sadar mata reyhan sudah tertutup tergantikan dengan mimpi-mimpi yang tengah melayang dalam pikiran reyhan

~

Sesampainya dimall, rania, lina, dan melody langsung menuju ke store make up. Melody tengah mencari lipbalm yang berwarna netral, sedangkan rania dan lina tengah mencari-cari barang keluaran terbaru.

"lin, ini cocok nggak dibibirku?" tanya melody memperlihatkan bibirnya yang sudah dipoles dengan lipbalm warna netral

"bagus kok, tapi coba deh cari warna baru mel. Lo dari dulu ngga pernah ganti warna, itu-itu aja, coba yang warna pink deh. Sini gue pakein" ucap Lina mengambil salah satu warna pink yang paling natural dan memakaikan nya dibibir Melody

"sumpah sumpah mel, cocok banget. Kemaren gue beli ngga cocok sama warna bibir gue, lo harus beli ini" ucap rania langsung menarik tangan melody menuju kasir untuk membayar nya

"eh, aku aja yang bayar. Kan ini barang aku ran" ucap melody mencegah rania yang ingin membayar barang yang dibeli melody

"udah sekali-kali gapapa. gue juga beli buat lina kok" ucap rania mengangkat lipbalm yang tadi dicoba oleh lina

"makasih yaaa" ucap lina dan melody bersama

"sering-sering kaya gini ran, biar kantong gue utuh terus" ucap lina saat keluar dari store make up

"pala lo, gue juga baru aja ditransfer sama bokap, kalo engga juga gabakal beliin kalian" ucap rania tanpa sadar mengingatkan melody tentang ayahnya yang berada dicepu.

Ia merindukan ayahnya, tetapi apakah waktunya sudah pas apabila ia pulang sekarang? ia takut untuk bertemu ibu nya

"mel" panggil rania emngguncangkan bahu melody

"eh kenapa?" tanya melody yang sadar dari lamunannya

"lo kenapa? dari tadi bengong" ucap lina menarik tangan melody untuk duduk disalah satu kursi resto

"engga papa kok, cuman lagi banyak pikiran aja" ucap melody berusaha tersenyum untuk meyakinkan teman nya bahwa ia baik-baik saja

"kalo ada masalah cerita aja, lo udah kenal sama kita hampir 5 tahun, dari SMP. Kalo emang belum siap ngga papa, tapi inget kalo kita selalu ada buat lo" ucap rania menggenggam tangan melody memberi kehangatan untuk teman nya

"makasih" ucap melody menatap rania dan lina bergantian

"silahkan mbak, mau pesen apa?" ucap pelayan membuyarkan keheningan

"aku mau pesen ayam goreng aja deh, sama air putih le mineral ya" ucap melody langsung menutup buku menu

"aku samain aja sama melody cuman minum nya jus jeruk" ucap rania

"aku juga mbak, ayam goreng aja, terus minum nya es buah yaa" pesan lina

"oh iya mbk, bungkusin satu ayam goreng sama es buah yaa" ucap melody membuat rania dan lina menoleh ke arah nya

"oke mbak tunggu sebentar yaa" ucap pelayan resto

"lo pesen buat siapa mel? lo kan di apartemen sendirian" tanya lina memandang melody serius

"emmm ituu" haduhh melody gugup, ia lupa mencari alasan

"jangan-jangan lo punya" gantung rania

"pembantu baru yaaa" tuduh rania menunjukk

"bener mel lo punya pembantu? Biasanya lo bersih-bersih rumah sendiri, apa-apa sendiri" ucap Lina yang sudah tau bagaimana kebiasaan melody dari smp

"emm itu, kan sekarang udah SMA. Banyak tugas, aku kadang kualahan jadi itu apa ada pembantu diapartemen ku, baru beberapa hari kerja kok" ucap melody sedikit gugup karena telah berbohong

"semoga pembantu lo nggak aneh-aneh ya mel, sekarang banyak penipuan modus jadi pembantu" cerita rania yang tetangga nya terkena tipu

"iya, udah buruan makan keburu dingin ayam goreng nya" ajak melody agar rania tidak bercerita dan bertanya terlalu jauh

Setelah makan, mereka bertiga memilih untuk mengantarkan melody ke apartemen nya lalu pulang kerumah masing-masing. Sesampainya melody diapartemen, ia segera menaiki lift dan menuju pintu apartemen nya

Saat melody membuka pintu, apartemen nya terasa hening dan sepi, lampu-lampu juga tidak dinyalakan. Mungkin reyhan langsung pulang dan tidak menyalakan lampu pikir melody. Melody segera mencari saklar dan menghidupkan lampu, setelah itu ia meletakkan plastik ayam goreng dan es buah yang ia beli untuk reyhan ehh malah ditinggal pulang dimeja makan lalu menuju kamar nya untuk berganti pakaian rumah.

Saat melody membuka kamar dan menghidupkan lampu

"AAAAAA maling maling" teriak melody yang melihat seorang lelaki tidur dikasurnya menghadap kejendela

"mana maling mana maling?" ucap reyhan langsung berdiri dari posisi tidurnya karena kaget dengan teriakan melody

"kamu ngapain sih disitu? ngagetin aja sih" ucap melody nge gas

"lah kamu sendiri katanya sebentar, jam segini baru pulang" ucap reyhan melihat jam dinding dikamar melody

"biasalahh, rania sama lina ngajak muter-muter dulu. Udah makan belum?" tanya melody langsung menarik tangan reyhan untuk duduk dipinggir kasur agar nyawanya terkumpul penuh

"belum lah, pas kamu tinggal tadi aku langsung rebahan eh malah kebablasan. Mana jam 8 lagi pulang" gerutu reyhan yang tengah bersandar pada kepala ranjang

Melody tak mendengarkan gerutuan reyhan, ia memilih mengalah dan langsung menuju kamar mandi untuk berganti baju dan cuci muka. Saat ia keluar kamar mandi, ia melihat reyhan masih duduk bersila dikasur memainkan ponsel melody.

"ayok makan dulu, jangan main hp terus" ucap melody menggeret tangan reyhan agar mau keluar dari kamarnya

"aku beliin ayam goreng sama es buah, mau nggak?" tanya melody yang tengah menyiapkan piring dan mangkuk untuk reyhan

"mau lah, aku udah nahan laper ini" ucap reyhan tak sabar

"nihh, ati-ati nasinya masih panas" ucap melody memberikan sepiring nasi putih dengan ayam goreng dipinggir

Setelah reyhan menyelesaikan makan malam nya, ia menyuruh reyhan untuk segera pulang karena besok sekolah. Saat melody merebahkan dirinya dikasur ia mendapatkan pesan dari ibu atau lebih tepat bibinya, karena ia menumpang hidup pada keluarga paman nya

"besok pulang kerumah!! paman sakit di IGD" pesan yang pertama kali melody lihat saat ia membuka hp nya

***

Jangan lupa LIKE and COMMENT

NEXT PART?

Yes

or

No