Chereads / Korban Bullying / Chapter 11 - Dosa terlupakan.

Chapter 11 - Dosa terlupakan.

"Korban di larikan di Rumah sakit mana ?" Tanyaku lagi.

"Kurang tau saya, saya juga baru datang." Jawab nya yang kini juga tak tahu jelas tentang kecelakaan tersebut.

Aku pulang dengan keadaan dadaku sesak, aku sungguh merasa bersalah padanya.

Ke esokan harinya, di sekolah sudah ramai membicarakan soal kecelakaan itu.

"Mereka pantas mati, hidup mereka memang sudah tidak ada gunanya lagi, Hanya menjadi benalu saja." Kudengar kata-kata itu keluar dari mulut adikku, aku yang sudah lelah menanggapi nya, akupun pergi.

Dan saat itu, aku memutuskan hubungan dengan mereka berempat, akupun tak mau lagi bicara dengan Inna, sekalipun itu di rumah.

__________________

3 tahun kemudian...

3 tahun berlalu, Joo Seok Hoon, kini sudah berusia 22 tahun. dia kuliah mengambil jurusan kedokteran di Universitas ternama. Dia tumbuh menjadi pria yang sangat tampan dan gagah. Dan dia menjadi pria idaman di Campus nya.

Yoon Inna kuliah di jurusan Designer. Dia sekarang berusia 20 tahun. Dia tumbuh semakin cantik dan elegan.

Park Jihoon kuliah di jurusan seni. Usia nya sekarang 22 tahun. Park Jihoon yang memiliki wajah manis, semakin mempesona ketika melukis.

Joo Sarang mengambil jurusan akting, dia sekarang menjadi aktris muda dengan bayaran termahal. Di tambah paras nya yang cantik, dan tubuhnya yang sexy mampu membuat para fans nya tergila-gila. Dia sekarang berusia 22 tahun.

Sung Jae Won kuliah di jurusan Elektronik. Jae Won tumbuh menjadi pria yang tampan. Dia sekarang berusia 20 tahun.

Di suatu malam yang kelam, alumni SMA Serim mengadakan sebuah Reuni di sebuah gedung mewah milik keluarga "Yoon" yaitu keluarga Yoon Seok Hoon dan Yoon Inna.

Mereka berparty besar-besaran. Berbagai makanan mewah dan camilan terhidang di sana. Berbagai macam Wine juga tersedia.

Anak-anak orang kaya disana sangat menikmati nya dengan alunan musik yang sekarang sedang booming-boomingnya, yaitu lagu dari BTS yang berjudul "Butter"

Mereka menyanyi, menari, makan dan minum hingga mabuk.

"Hey, bagaimana kabarmu Inna? Lama tidak bertemu," Joo sarang menyapa.

"Wooow Bintang kita semakin bersinar nih, bagaimana rasanya jadi aktris?" Yoon Inna balas bertanya.

"Tentu menyenangkan!"

"Dimana Yoon Seok Hoon?" Tanya Park Jihoon pada Inna.

Beberapa tahun yang lalu mereka sudah berbaikan. Namun sikap Seok Hoon pada mereka sudah berubah. tidak se akrab dulu lagi. dia lebih banyak diam saat bersama dengan mereka.

"Ah itu dia datang. Kak disini," Yoon Inna melambaikan tangan nya pada Seok Hoon.

"Bagaimana kabarmu?" Sapa Park Jihoon.

"Baik." Jawab nya.

"Apa kau masih marah pada kami? Bersikaplah seperti dulu lagi. Lagian Mina sudah meninggal 3 tahun lalu, jangan di ingat lagi. Mari kita jalin persahabatan kita kembali.! Kata-kata Park Jihoon membuat Seok Hoon tersenyum miring, seperti menahan emosi.

"Hey, Sayang, apa yang kau bicarakan. Seok Hoon_ah jangan di ambil hati, dia hanya asal ngomong saja!" Joo sarang menengahi.

Seok Hoon mengambil soju di depan nya dan meminum nya, dia terus-terusan meminum soju itu, hingga menghabiskan beberapa botol soju. seakan-akan ia menumpahkan semua amarahnya pada minuman ber alkohol tersebut.

_________________

Di sebuah desa pelosok, Busan, desa yang sejuk dengan indahnya pemandangan, ladang dan kebun yang menghijau.

Terlihat seorang gadis cantik sedang memanen buah-buahan dengan seorang Nenek tua yang masih terlihat begitu bugar dan sehat.

"Nenek istirahat saja dulu, biar Mina yang selesain." Gadis itu adalah Song Mina. Ya benar! Song Mina masih hidup, dia selamat dari kecelakaan itu. Lalu siapa disana yang meninggal? Yang meninggal adalah ibunya, supir truk dan putri dari supir truk. Yang kebetulan putri supir truk itu se usia Song Mina.

3 tahun lalu, Song Mina koma beberapa minggu, dan setelah sadar dan pulih, ia di asuh oleh nenek nya di busan. ia melanjutkan sekolahnya disana sampai lulus. Namun karna keterbatasan biaya, apalagi ibunya sudah tiada, dia tak dapat kuliah. Dia membantu nenek nya mengelola kebun buah yang lumayan luas. Dia juga bekerja di sebuah toko novel di dekat sana.

Song Mina yang sekarang berusia 20 tahun, dia tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, wajahnya juga sangat imut seperti gadis berusia 7 tahun. Dia menjadi primadona di desa nya. Semua orang memuji kecantikan nya. Bukan hanya cantik, Mina juga gadis yang jenius. Dia pandai dalam segala macam pelajaran. Semua orang di desa itu bilang, Sayang sekali gadis sepandai Mina tidak melanjutkan kuliah dan hanya tamat SMA. Untuk menambah penghasilan nya Mina juga menulis sebuah Novel, semua Novel yang ia tulis selalu habis terjual. Bahkan Novel-novel nya sebagian ia titipkan pada teman nya yang kuliah di Kota Seoul, dan ternyata Novel nya juga habis terjual di sana.

"Ya sudah kalo gitu nenek pulang dulu ya, punggung nenek sudah terasa sakit,"

"Iya nek, hati-hati di jalan."

Gadis itupun melanjutkan pekerjaan tanpa nenek nya.

"Lagi sibuk nih!" Terdengar suara menyapa nya dari belakang.

"Eh kak Hye Gun, kapan datang?" Sapa gadis itu pada seorang pria tampan yang tak lain adalah teman yang ia kenal sejak 3 tahun lalu.

"Tadi pagi, tadi aku ke rumahmu, tapi kamu tidak ada. Dan barusan ketemu nenek di jalan, katanya kamu ada di kebun, jadi aku kesini!"

"Oh begitu, bagaimana kuliahmu di seoul?"

"Baik! Apa ada novel baru yang ingin kau titipkan padaku lagi? Kau tau, kekasihku sangat menyukai novelmu!"

"Kekasih? Wooo ternyata kalian sudah jadian. Kau sudah janji, jika kamu jadian dengan nya kau akan memberitahu nama dan foto gadis itu!"

"Nama nya Yoon Inna," mendengar nama nya membuat hati Mina kembali sakit, luka yang sudah lama ia kubur dalam-dalam kini tumbuh kembali, tangan nya mulai gemetaran.

"Dan ini foto nya!" Mina semakin gemetaran ketika melihat foto di ponsel Hye Gun. Gadis yang jelas ia kenal itu terlihat tersenyum cantik sambil memeluk sahabatnya Hye Gun.

"Dia cantik kan! Aku sangat menyukainya." Mina terdiam mematung, dan hanya tersenyum tipis menanggapi sahabatnya. wajah nya memucat, tangan nya mulai berkeringat. Mengingat masa lalu yang sangat begitu menyakitkan itu membuat nya seakan-akan mati rasa.

"Gun_ah, maaf. Aku pamit dulu, nenek sendirian di rumah!"

"Iya tidak papa, besok aku akan main ke rumahmu!"

"Iya, sampai jumpa!"

Semalaman Mina terus memikirkan hal itu. Ia takut kalau sampai berhubungan lagi dengan mereka yang merundungnya dulu. Untung saja dia membuat nama pena palsu di novel nya.

Semua karya-karya nya ia tulis atas nama "Min Young Hwa".

To Be Continued...