Chapter 14 - Part 14

Akhirnya setelah mereka berjalan berkeliling, mereka pun menemukan sebuah celah rahasia untuk bisa masuk ke dalam piramida raksasa itu.

Piramida yang diyakini sebagai makam Firaun dari dinasti keempat Mesir yang memerintah antara tahun 2509 sampai 2438 SM dan di bangun selama lebih dari 20 tahun. Diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM.

Dan setelah berjalan lebih dalam, mereka pun akhirnya menemukan sebuah ruangan yang sangat luas di dalam piramida itu. Disitu juga ada beberapa ruangan yang terbagi-bagi. Yang mungkin di khususkan untuk Raja dan Ratu.

Selain itu mereka juga menemukan beberapa lorong yang panjang.

Maka mereka pun semakin penasaran dengan temuan mereka.

Di sisi lain mereka juga bahagia karena telah berhasil masuk ke piramida dan semakin dekat dengan tujuan.

Lalu salah seorang diantara mereka diam-diam pergi dan terus berjalan mengikuti salah satu lorong itu.

Dan semakin dia berjalan, ruangan itu semakin gelap dan sempit. Maka dia menyalakan senter yang menempel di kepalanya dan terus berjalan, dan tanpa dia sadari, dia sudah terpisah jauh dari kelompoknya.

Sementara itu Sang Dosen dan mahasiswa yang lain sibuk meneliti dan mencari jalan yang tepat menuju harta karun itu.

Sang Dosen pun membolak-balikkan lembaran bukunya berkali-kali untuk memastikan informasi yang dia butuhkan sekarang.

Lalu dia memanggil salah seorang diantara mereka,

"James, cepat kesini dan bantu bapak!"

"Pak, James tidak ada disini pak, entah kemana dia menghilang." ( Ungkap Mariam )

"Apa? Bagaimana bisa? Dan kenapa tidak ada yang melihatnya?"

"Pak! Aku rasa dia sudah pergi diam-diam ke salah satu lorong disini dan mencari harta karun itu sendiri. Bapak ingat kan? Dia bahkan lebih berambisi daripada bapak apalagi dia sudah lebih dekat dengan tujuannya."

Lalu Wanita bernama Anastasya itu pun berbicara padanya,

"Apa kau sudah memikirkan semua perkataan ku? Salah seorang dari mahasiswa mu akan menentangmu dan mengkhianatimu."

"Tidak!

Aku tidak percaya. Sudahlah! Lebih baik kita berjalan ke arah sana.( Jawab Sang Dosen sambil menunjuk ke salah satu lorong )

"Tidak! Jangan ke arah itu. Tapi sebaliknya" ( Balas Anastasya sambil melotot pada Sang Dosen )

Maka mereka pun menuruti perkataan wanita itu dan berjalan menyusuri lorong gelap itu.

Tapi belum jauh mereka berjalan, mereka mendengar suara teriakan seorang pria dari dalam lorong itu.

Maka mereka pun segera berlari mendekati suara itu, dan ternyata itu adalah suara James yang menghilang sejak tadi.

Mereka pun mendadak panik dan takut, karena melihat banyak nya ular berbisa di lorong itu.

Ular-ular itu berkumpul di sekitar peti harta karun itu.

Ular-ular itu juga berusaha menyerang mereka. Tapi James yang sangat berambisi itu rela mempertaruhkan nyawanya dan berlari menerobos ular-ular berbisa itu. Dia mengambil tongkat dan memukul ular-ular itu lalu berlari dengan cepat mengambil peti harta karun itu.

Yang tidak hanya berisi kepingan emas tapi juga berbagai perhiasan dan benda-benda berharga lainnya.

Ular-ular itu pun menjadi marah dan menggigit salah seorang dari mereka yaitu Simon yang dulu pernah hampir mati karena lilitan ular besar saat masih di hutan. Simon pun akhirnya tewas karena gigitan ular itu.

Melihat salah satu teman mereka sudah mati, membuat yang lainnya menjadi semakin takut dan panik. Maka Sang Dosen pun memerintahkan untuk segera lari.

Mereka pun lari dan meninggalkan jasad Simon disana. Ular itu begitu banyak sehingga sulit untuk di hadapi dengan tangan kosong.

Setelah berlari cukup jauh, mereka pun kini tiba di ruangan yang luas di tengah piramida itu.

James yang berhasil mengambil harta karun itu dari sana kemudian berbicara mengancam teman-temannya yang lain bahwa jika mereka berani mendekat dan merampas harta itu dari tangannya, maka dia tidak akan segan-segan untuk menghabisinya.

Harta yang penuh kutukan itu telah berhasil merasuki pikiran James.

Saat mereka berkumpul disana dan saling berdebat, salah seorang diantara mereka menyadari bahwa Anastasya tidak bersama dengan mereka, maka dia berkata,

"Pak kemana wanita itu pergi?"

"Bukankah tadi dia ada bersama kita?"

"Apakah dia terjebak disana?"

"Tidak! Tidak mungkin!"

"Aku melihatnya lari bersama kita, bagaimana bisa dia tidak ada?"

"Baiklah aku akan pergi mencarinya di lorong itu."

(Balas Sang Dosen)

"Jangan pak!"

"Kita sudah menemukan harta itu, biarkan saja wanita itu mati disana."

"Lebih baik kita pikirkan caranya keluar dari sini dengan aman."

(Balas salah seorang mahasiswanya )

Perkataan itu pun tampaknya baik di mata Sang Dosen. Maka dia pun berencana pergi keluar dari piramida itu.

Tapi baru berjalan beberapa langkah, wanita bernama Anastasya itu muncul tepat di hadapannya secara tiba-tiba sambil memandangnya dengan tajam.

Lalu berkata,

"Kalian mau pergi kemana?"

"Tidak akan ada seorang pun yang bisa keluar dari sini setelah memasukinya."

"Kalian akan tinggal disini selamanya."

"Dan harta karun yang berisi kutukan itu, yang kalian curi telah meminta darah kalian."

"Kalian harus mati demi menanggung semua penderitaan orang-orang karena harta itu."

Tak setuju dengan ucapan wanita itu, James yang sudah mendapatkan harta itu pun kemudian bangkit dan melawan wanita itu, diam-diam dia mengeluarkan pisau yang dia sembunyikan dibalik jacketnya dan menghujamkannya tepat di jantung wanita itu.

Wanita itu pun mati bersimbah darah. Dan jatuh di kakinya.

Maka Sang Dosen yang melihat perbuatan buruk mahasiswanya itu pun bangkit melawannya. Mereka berdua bergelut di ruangan itu.

Benar saja, harta karun yang mereka cari-cari itu telah menghilangkan banyak nyawa. Kutukan di dalamnya sudah membuat siapa pun menjadi serakah dan sombong seperti Firaun.

Lalu salah seorang Mahasiswanya mencoba merelai pertengkaran itu tapi tidak berhasil.

Sementara mereka masih bertengkar, tiba-tiba muncullah sebuah gempa yang dahsyat, yang mengguncang piramida itu.

Tak lama setelah itu muncullah sesosok wanita berambut ular di hadapan mereka.

Dia berkata,

"Akulah yang sudah membawa kalian semua kemari. Akulah bayangan hitam itu, dan aku jugalah yang telah mengeluarkan kalian dari hutan. Harta itu sebenarnya tidak ada. Semua itu hanyalah ilusi dan bayangan saja. Untuk orang-orang sombong dan rakus.

Sekarang aku akan menjadikan kalian semua budak ku disini.

Kalian sudah membunuh anak-anak ku. Ular berbisa yang kalian lihat di lorong itu. Kalian juga sudah membunuh seorang wanita yang bersama kalian yang juga adalah anak ku.

Maka sekarang aku akan menjadikan kalian semua santapan mereka."

Maka wanita berambut ular itu kemudian mengeluarkan semua ular yang menempel di kepalanya dan membunuh mereka semua. Kemudian melemparkan jasad mereka ke dalam lubang yang berisi ribuan ekor ular berbisa itu.

Mereka semua pun menjadi santapan empuk ular-ular berbisa itu.

Ketamakan dan kesombongan telah membutakan pikiran mereka, sehingga mereka semua mengabaikan nasihat banyak orang dan tidak berpikiran jernih.

Sudah banyak orang yang pergi meninggalkan kehidupannya yang nyaman demi mencari harta karun itu tapi tidak pernah kembali membawa hasil. Bahkan mereka tidak pernah di temukan lagi dimana pun.

ular berbisa itu sudah memakan habis mereka semua.

Begitulah wanita itu selalu muncul dan menggoda semua orang yang berpikir untuk mencari harta karun Raja Mesir.

Dia akan menuntun mereka ke tujuan mereka dan membunuh mereka semua demi anak-anaknya.

Sehingga sampai sekarang, harta karun itu hanyalah sebuah dongeng belaka.