Saat mendengar semua yang dikatakan Jack, teman-temannya pun mulai takut. Lalu Mariam berkata,
"Benarkan apa yang aku katakan sebelumnya? Saat kita hampir saja kecelakaan waktu itu, firasat ku sudah tidak enak. Dan aku sering sekali merasakan hal yang aneh, kemarin pun aku merasa seperti melihat sesuatu. Tapi aku tak tahu itu apa. Sekarang bagaimana ini. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Entahlah aku juga sangat bingung. Bagaimana kalau kita kesana ramai - ramai? Jika ada sesuatu yang buruk terjadi, kita bisa saling menolong. Benarkan? ( Jawab James )
"Iyah, itu benar sekali. Yah sudah ayo kita kesana!" ( Balas yang lainnya )
Mereka pun akhirnya pergi bersama-sama menuju kamar Sang Dosen. Dan sampai di depan pintu. Lalu ketika Jack membuka pintu itu pelan-pelan. Sang Dosen sudah berdiri tepat di hadapannya. Entah apa yang membuatnya sadar begitu cepat. Dia pun memandangnya dengan tenang.
Maka mereka semua pun sangat kaget. Dan Sang Dosen berkata,
"Hei! Apa yang kalian lakukan disini? Aku menyuruh kalian menunggu di lobi. Bukan di kamarku. Kenapa kalian semua datang kemari? Sudah! Semuanya ayo turun!" ( Teriak Sang Dosen )
Maka mereka semua pun turun sambil berbisik-bisik.
"Hei, kalian lihat itu! Dosen kita baik-baik saja. Tidak terjadi apapun padanya. Dan lihat sekarang dia marah-marah. Kalian tahu. Dia bisa terus marah tanpa merasa lelah hingga malam tiba." ( Ucap Zyn )
"Mana aku tahu. Kamu pikir aku berbohong?" ( Tanya Jack )
"Hei! Hei! Kenapa kalian berisik sekali di belakang bapak? Apa mulut kalian tidak bisa berhenti sebentar saja? Kenapa kalian menjadi cerewet sekali sejak tiba di Mesir? ( Ucap Sang Dosen sambil mengeraskan nada suaranya )
**********
Setelah sampai di lobi. Sang Dosen dan yang lainnya segera Check out dari hotel itu.
Lalu di lobi itu mereka merembukkan sesuatu hal dengan sangat serius. Sang Dosen berkata,
"Kalian dengar dan perhatikan perkataan Bapak dengan baik. Perjalanan kita sangatlah rumit, susah dan berbahaya. Maka aku ingin kalian semua bisa tetap bersatu, kompak, dan bekerja sama sebagai satu tim. Ingatlah satu hal! Misi kita ini, adalah misi kita bersama. Semua akan di untungkan dari Misi ini. Jadi jangan ada yang mementingkan diri disini. Paham!
Ok baiklah. Tanpa banyak basa-basi. Bapak akan langsung ke intinya saja. Dari tempat ini, kita akan menyewa sebuah bus untuk pergi ke daerah hutan di sepanjang sungai Nil. Bapak sudah minta tolong kepada pegawai hotel agar memesan sebuah mini bus untuk kita lengkap dengan supirnya. Dia akan mengantar kita kesana, Lalu dia bisa pergi. Jadi selama dalam perjalanan, kalian harus memastikan kondisi fisik kalin tetap baik. Perjalanan kesana menempuh waktu 4 jam. Kalian semua paham?"
"Iya pak." ( Jawab yang lainnya)
Setelah beberapa waktu, minibus itupun akhirnya tiba. Maka mereka bersiap-siap dan mengangkut semua tas mereka ke dalam bus. Lalu pergi.
Dalam perjalanan, Sang Supir bertanya pada Sang Dosen yang duduk di sampingnya. Dia berkata,
"Pak boleh saya tahu tujuan bapak pergi ke hutan itu? Karena hutan itu sangat angker dan mencekam. Aku tidak berani mengantar kalian sampai dekat kesana. Aku hanya akan mengantar kalian dengan jarak yang cukup jauh sekitar 200 meter dari hutan itu. Dan kalian bisa berjalan kaki kesana."
"Kenapa begitu pak? Kami sudah membayar bapak kan? Setidaknya turunkan kami tepat di hutan itu, atau dengan jarak yang cukup dekat."
"Maaf pak tidak bisa. Dan bukan hanya saya saja yang akan bertindak seperti itu. Semua supir di kota ini pun akan seperti itu. Sekali lagi maafkan saya pak."
"Aduh,,, aduh,,, dasar penakut. Yah sudah!" ( Balas Sang Dosen )
Akhirnya, mereka pun sampai. Jauh dari lokasi yang mereka tuju. Mereka pun menurunkan semua barang dan tas mereka. Dan masuk ke dalam hutan. Sementara sang Supir bus segera meninggalkan mereka setelah menerima upah.
Mereka pun berjalan sambil berpegangan tangan satu sama lain. Karena suasana hutan itu cukup gelap. Dipenuhi dengan pepohonan yang tinggi yang menjulang ke langit. Suara-suara burung, jangkrik dan serangga lainnya memenuhi rimbun dan gelapnya hutan.
Hutan yang dikenal angker dan banyak binatang buas. Tak hanya itu, di hutan ini juga terdapat makhluk misterius yang dapat berubah wujud menjadi makhluk yang mengerikan dan ganas saat bulan purnama.
Mereka berjalan sambil terus memperhatikan ke sekelilingnya. Semakin masuk ke dalam hutan, maka keadaannya menjadi semakin gelap. Cahaya bahkan hanya masuk sedikit, sehingga tanah disekitar hutan sangat lembab.
Maka Jack ketua kelompok bertanya pada Sang Dosen. Dia berkata,
"Setelah ini apa yang harus kita lakukan pak? Sampai kapan kita akan menyusuri hutan ini? Ini sangat gelap dan lembab"
"Kita akan terus berjalan menyusuri hutan ini sampai kita mencapai sungai Nil. Setelah itu kita akan buat perahu kecil lalu berlayar hingga kita sampai di desa yang kita tuju."
"Tapi pak! Kita tidak punya keahlian apapun dalam membuat perahu. Dan kita tidak punya peralatan yang lengkap. Bagaimana bisa semua itu di lakukan pak?"
"Hei, bapak tidak mau mendengarkan apapun. Dan bapak tidak ingin berdebat. Paham! Jika kita tetap kompak, tugas yang berat dan besar seperti gunung pun bisa kita lalui bersama. Jadi kalian jangan khawatir. Dan fokuslah. Jangan mencemaskan yang lain.
Aku ingin bertanya, apakah dengan menjadi khawatir, kalian bisa menghindari masalah dan mendapatkan solusi? Tidak kan? Jadi kita lihat saja nanti apa yang terjadi."
"Baiklah pak!" ( Jawab yang lainnya )
Mereka pun terus berjalan dan semakin dalam ke tengah hutan. Kaki mereka pun mulai letih dan hari semakin gelap. Maka dua anggota wanita dari kelompok itu memohon kepada Sang Dosen, "Pak, kami sudah sangat lelah. Kaki ku sangat lelah dan sakit. Kita sudah berjalan cukup jauh. Lebih baik kita dirikan tenda dan bermalam disini pak. Lagi pula hari juga sudah mulai gelap. Tidak mungkin kita terus berjalan kan pak di tengah kegelapan seperti ini?
"Tunggulah sebentar lagi. Kita akan sampai. Hari masih terang begini kalian bilang gelap? Mata kalian di taruh dimana?" ( Jawab Sang Dosen tegas )
"Tapi pak. Kami mohon pak!"
"Aku bilang tidak, yah tidak. Kita lanjut terus." ( Teriak Sang Dosen )
Mereka pun tak berani lagi memohon pada Sang Dosen setelah dia berteriak dengan mata yang melotot lebar seperti singa yang siap menerkam mangsanya.
Dengan kaki yang gemetar karena lelah, mereka memaksakan diri tetap berjalan. Hingga salah satu diantaranya tergelincir dan jatuh karena lembabnya tanah dan banyaknya tumpukan dedaunan. Sehingga kaki mereka tidak kuat lagi untuk menahan licinnya jalan. Maka kejadian itu pun menyulut amarah dari Sang ketua kelompok Jack, yang sejak tadi diam dan bersabar dengan ambisi gila Dosennya. Dia berkata,
"Pak! Apa bapak akan membuat kami mati konyol dengan cara seperti ini? Apa bapak tidak berpikir sedikit saja tentang keadaan kami? Apa bapak tidak memiliki belas kasihan lagi karena harta karun dan nama besar itu?"