Chapter 12 - Part 12

Lalu esok hari, bayangan hitam itu muncul kembali di hadapan Sang Dosen.

Dia berkata bahwa salah seorang Mahasiswanya akan mengkhianatinya dan mencoba membunuhnya demi harta karun terkutuk itu.

Seketika itu pun Sang Dosen terbangun dari tidurnya karena suara menakutkan itu.

Tapi dia berusaha untuk tidak menghiraukan suara misterius itu dan tetap percaya pada semua Mahasiswa yang bersamanya saat ini.

Kemudian Sang Dosen bersiap-siap dan pergi ke kamar yang lainnya, dia memerintahkan agar yang lainnya juga bersiap.

Dia berkata pada Mahasiswanya.

"Setelah kita sarapan, kita akan segera berangkat. Kita tidak bisa mengabiskan banyak waktu disini."

"Baiklah pak!" ( Jawab yang lainnya)

Kemudian Sang Dosen pun kembali ke kamarnya. Tapi saat berjalan di lorong dia berpapasan dengan seorang wanita cantik yang mengaku sebagai pelayan di sana.

Dia berkata,

"Maaf apa saya pernah melihat mu? Sepertinya kamu tidak asing bagiku. Dan sepertinya aku sudah sering melihat mu. Tapi dimana? Aku juga tidak tahu.

Tapi bagaimana bisa aku mengenal mu. Aku datang dari negara yang berbeda dengan mu."

Lalu wanita itu menjawab, "Maaf pak mungkin bapak salah. Aku Anastasya. Dan saya pelayan baru disini."

"Ok baiklah!

Kalau begitu, tolong kamu bersihkan kamar ini dengan baik. Karena sebentar lagi kami akan meninggalkannya.

Jadilah pelayan yang rajin agar majikanmu senang padamu."

"Yah pak."

Lalu wanita itu masuk ke kamar Sang Dosen dan mulai membersihkan lantainya sementara Sang Dosen bersiap-siap membawa tasnya dan turun ke lobi.

Tapi saat dia akan turun, tiba-tiba saja wanita itu menarik tangan Sang Dosen dan mencegatnya pergi begitu saja. Dia berkata,

"Maafkan saya pak, saya tidak bermaksud ikut campur, tapi saya melihat bapak sedang menyimpan sebuah beban yang berat. Apakah saya boleh tahu? Mungkin saya bisa membantu."

"Agh, tidak!

Kamu salah. Wajah saya lusuh hanya karena saya kurang tidur. Sudahlah! ( Ucapnya lalu pergi )

"Tunggu sebentar pak! Apa kalian kesini mencari sesuatu? Apa kalian kesini mencari harta karun itu?"

"Mmmm,,,, tahu dari mana kamu?" (Balasnya dengan suara pelan )

"Aku bisa membaca raut wajah seseorang. Dan aku melihat betapa berambisinya kalian dengan harta itu."

"Jika memang demikian, lalu apa yang akan kamu lakukan? Apa kau akan ikut membantu kami pergi kesana?"

"Iyah, aku akan membantu kalian kesana.

Dan aku sendiri yang akan menunjukkan jalan nya pada kalian.

Aku juga akan menuntun kalian pada tujuan kalian.

Tapi aku merasa, pasti ada seseorang yang tidak akan senang dengan kehadiran ku disana."

"Agh,,, tidak! Tidak!

Semua mahasiswa ku pasti senang jika ada yang membantu.

Kamu salah!

Percayalah padaku. Aku sangat mengenal mereka dengan baik."

"Ok! Maaf jika bapak kurang setuju dengan perkataan ku. Tapi buktikanlah sendiri kebenarannya.

Saat bapak memperkenalkan ku pada mereka, salah seorang dari mereka pasti akan menolaknya dengan keras.

Mereka akan melawan bapak karena diriku. Lalu bapak akan memohon di hadapan mereka karena diriku juga."

"Bagaimana kamu bisa mengatakan semua itu?

Apa kau seorang cenayang?"

"Bapak akan tahu dengan sendirinya. Dan sekarang lebih baik bapak segera turun karena mungkin mereka sudah menunggu bapak di lobi."

"Ok baiklah aku akan buktikan ( Lalu dia pergi )

Tapi saat dia menoleh ke belakang, wanita itu sudah tidak berada disana.

Lalu dia cepat-cepat turun, dan begitu dia sampai disana, dia segera menghampiri mahasiswanya yang sudah berkumpul lebih dulu. Dia berkata,

"Kalian sudah lama menunggu?

Ayo sekarang kita pergi ke restoran tempat kita makan dan menitipkan perahu kita. Dan nanti setelah kita selesai sarapan, bapak ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting."

"Ok baiklah pak" ( Balas semua mahasiswanya )

Maka mereka pun memesan makanan sesuai selera mereka masing-masing dan makan dengan lahap.

Lalu sementara mereka makan, wanita yang bernama Anastasya itu sudah berada disana memperhatikan mereka dari jauh.

Kemudian Sang Dosen berkata kepada mereka,

"Kalian dengarkan bapak baik-baik!

Di penginapan saya bertemu dengan seseorang yang akan mengantarkan kita ke tujuan kita. Orang itu tahu dimana lokasi tempat harta karun itu disembunyikan."

"Benarkah, siapa orang itu pak? Baik sekali dia mau membantu kita." ( Jawab Mariam dan Puah )

"Dia seorang gadis, dia berkata bahwa dirinya adalah seorang pelayan di penginapan itu"

"Apa? Pelayan?

Bagaimana seorang pelayan bisa tahu tempat terpenting seperti itu?

Dia bahkan menghabiskan waktunya dengan bekerja sebagai pelayan disana.

Dan bapak percaya begitu saja padanya? ( Ungkap salah seorang mahasiswanya )

"Hei, kamu jangan memandang rendah orang lain. Hanya karena kamu sudah mendapatkan banyak medali dalam berbagai kejuaraan.

Bukan berarti kamu berhak menilai orang sembarangan."

"Maaf pak. Tapi yang saya katakan adalah benar. Atau apa jangan-jangan karena yang mengatakan hal itu adalah seorang wanita, lalu bapak menyetujuinya dengan mudahnya?

Agar bapak bisa selalu berduaan?

Pak. Sadarlah!

Waktu itu bapak sudah menghilangkan nyawa teman kami karena wanita yang bersama bapak.

Entah apa yang terjadi waktu itu, tapi penyebab semua itu adalah bapak.

Lalu sekarang bapak ingin mengulang kejadian buruk itu lagi?

Aku heran secantik apa sih wanita itu?"

Lagi pula jika dia tahu, kenapa dari dulu dia tidak pergi ke sana? Dia kan bisa kaya dan tidak perlu lagi bekerja sebagai pelayan disana?"

"Iya pak. Kami tidak setuju.

Bagaimana pun juga kami tidak setuju.

Jika bapak nekat, maka kami juga akan bertindak nekat." ( Balas yang lainnya )

Maka suasana diantara mereka pun menjadi tegang.

Lalu Sang Dosen pun memohon dihadapan semua mahasiswanya itu agar wanita itu diizinkan untuk bergabung dalam misi itu.

Maka Sang Dosen pun menyadari semua perkataan yang di ucapkan wanita bernama Anastasya itu.

Semua perkataannya tergenap padanya hari itu juga.

Melihat semua itu, Sang Dosen semakin yakin dengan pilihannya. Hingga dia pun akhirnya mengerahkan seluruh kekuatannya untuk meyakinkan Mahasiswanya.

Setelah berembuk dan berdebat sekian lama, akhirnya mereka pun menemukan titik terang. Semua mahasiswanya akhirnya menyetujui wanita bernama Anastasya itu ikut bersama mereka.

Maka Sang Dosen pun pergi ke penginapan untuk memanggil Anastasya, tapi saat dirinya beranjak dan berbalik, Anastasya sudah berdiri tepat di hadapannya.

Sang Dosen pun kaget luar biasa hingga dia terjatuh.

Maka Mariam dan Puah berkata,

"Ada apa pak?

Apa bapak baik-baik saja?"

"Oh iyah, tidak apa-apa.

Ini wanita yang aku sebutkan tadi." ( Ungkapnya sambil bangkit berdiri )

Maka mereka pun berkenalan dengan wanita itu dan berusaha menyambutnya dengan hangat, tapi tidak dengan James yang sejak tadi menentang Dosennya dengan sangat keras.

Setelah semuanya itu, akhirnya mereka semua pun menaiki perahu dan kembali berlayar.

Dan setelah mendayung cukup lama, akhirnya mereka pun mulai dekat dengan tujuan mereka.

Dari kejauhan mereka bisa melihat betapa megahnya piramida berdiri dengan gagahnya dihadapan sungai terpanjang di dunia itu.

Mereka semua pun tidak sabar ingin segera sampai disana.