Chapter 8 - Part 8

Tak lama setelah itu, sebuah bayangan muncul dan melintas di hadapan Sang Dosen. Bayangan hitam yang pernah menuntunnya menuju jalan kematiannya di laut. Bayangan itu membuat dirinya yang termenung menjadi semakin larut dalam lamunannya dan membuatnya hilang fokus.

Sang dosen pun larut dan dan pergi mengikuti bayangan itu. Tak ada yang melihatnya karena semuanya sibuk mencari kayu bakar, merawat Simon dan mendirikan tenda.

Maka Sang Dosen pun mengikuti kemana bayangan membawanya.

Saat dirinya berada dibawah pohon besar jauh dari kelompoknya. Bayangan itu kemudian menampakkan dirinya menjadi sosok wanita yang sangat cantik seperti yang pernah muncul di hadapannya saat di masih di hotel.

Wanita itu mendekapnya dengan sangat erat dan mencium leher pria itu dengan lembut.

Setiap detik sangat dia manfaatkan dengan baik. Dalam ketidaksadarannya itu, wanita itu membaringkan Sang Dosen di bawah pohon besar itu. Lalu dia berbaring di dadanya.

Wanita itu memperlakukan Sang Dosen dengan sesuka hatinya sesuai dengan posisi yang dia inginkan. Dan dirinya sangat di mabuk cinta. Dan Sang Dosen yang tidak sadar itu, tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya.

Lalu saat beberapa Mahasiswa kembali dari hutan mencari kayu bakar, mereka melihat Sang dosen tidak berada di dalam tenda. Mereka pun mencari-cari Sang Dosen di sekitar kemah tapi tak menemukannya. Mereka terus berteriak-teriak memanggil Sang Dosen tapi tak ada yang menyahut. Maka mereka pun panik dan tak tahu harus mencari kemana. Mereka tak bisa pergi jauh untuk mencari Sang Dosen karena teman mereka yang sakit. Tapi mereka juga tidak bisa membiarkan Sang Dosen menghilang secara tiba-tiba.

Mereka sudah menunggu selama berjam-jam tapi Sang Dosen tak kunjung kembali.

Maka Jack si ketua kelompok memutuskan untuk pergi mencari Sang Dosen bersama Zyn.

Mereka pun menyusuri ke setiap bagian di hutan itu.

Saat Zyn terus berterik memanggil Sang Dosen, Jack tiba-tiba menyuruhnya untuk diam. Dia berkata,

"Hei Zyn. Apa kamu mendengarkan sesuatu. Aku mendengar seperti suara seseorang mendesah. Coba kamu dengarkan dengan fokus."

"Tidak, kamu salah. Aku mendengar seperti suara ular yang mendesis. Kita harus hati-hati. Aku tidak mau kalau ular besar menyerang kita lagi."

"Tidak. Kamu yang salah. Itu suara orang yang tengah mendesah. Dan suara itu berasal dari balik pohon itu. Ayo kita periksa sama-sama!"

Maka mereka pun berjalan mengendap-endap mendekati pohon besar itu. Dan suara desahan itu semakin kuat terdengar. Seperti suara seorang pria yang dimabuk oleh nikmatnya cinta dunia. Maka Jack berbisik,

"Suara itu terdengar menjijikkan dan menggelikan sekali. Siapa orang bodoh yang berbuat seperti itu di tengah hutan seperti ini."

"Sistttt! Jangan berisik. Nanti kita ketahuan."

Mereka pun semakin dekat dengan pohon besar itu. Dan saat mereka melihat Sang Dosen tengah berbaring di bawah pohon itu dengan seorang wanita. Maka wanita itu pun mengubah dirinya dengan sangat cepat menjadi se ekor ular berkepala manusia.

Makhluk itu dengan cepat mencengkram Jack dan berusaha membunuhnya. Sedangkan Zyn berlari ketakutan meninggalkan Sang Dosen dan Jack.

Ketika dirinya sampai di kemah, dia menceritakan semua hal mengerikan yang baru saja terjadi padanya. Maka semua teman-temannya pun takut dan panik. Dan tak tahu harus berbuat apa. Zyn mengatakan kalau Jack mungkin sudah mati di bunuh oleh makhluk yang mengerikan itu. Sedangkan Sang Dosen masih tak sadarkan diri. Pengaruh sihir dari wanita itu sangat kuat terhadapnya.

Maka mereka pun hampir putus asa dan menyerah pada keadaan. Tapi Mariam dan Puah mendesak Zyn agar kembali ke tempat mengerikan itu dan menyelamatkan Jack dan juga Sang Dosen. Dan setelah membujuk cukup lama, Zyn pun akhirnya mau kembali kesana dan menyelamatkan Jack.

Tapi saat mereka tiba disana, mereka melihat bahwa Jack sudah mati dengan mengerikan. Terdapat luka gigitan yang besar di leher nya. Jack pun terbujur kaku dengan jasad yang membiru.

Sedangkan wanita misterius itu sudah tidak berada disana. Hanya Sang Dosen yang masih berbaring di bawah pohon besar.

Mariam dan Puah  menangis melihat Jack yang mati secara mengerikan. Sembari menangisi Jack, Mariam berkata,

"Kenapa ini harus terjadi pada kita? Sejak awal aku sudah tidak setuju dengan misi ini. Dan hari ini teman kita sudah tiada. Sedangkan Simon masih terbaring sakit. Besok mungkin kita yang akan tiada karena misi gila ini. Kenapa ini harus terjadi? Bagaimana kita harus menjelaskan hal ini pada kedua orangtuanya dan seluruh keluarganya?" ( Ungkapnya sambil menangis histeris )

Sedangkan Zyn, dia segera menghampiri Sang Dosen dan menamparnya agar dia sadar. Dia berkata,

"Pak! Pak! Bangunlah! Lihat keadaan kita sekarang! Karena bapak, kami harus kehilangan salah satu teman kami. Semua karena bapak. Karena ambisi bapak yang tidak masuk akal ini. Sudah banyak orang yang mengingatkan bapak. Tapi apa? Bapak tetap keras kepala.

Sekarang bangun dan sadarlah pak! ( Teriaknya sambil mencengkram leher baju Sang Dosen dan sesekali memukulnya )

Akhirnya Sang Dosen pun tersadar dan melihat keadaan di sekitarnya yang gaduh dengan suara tangisan.

Dia pun berusaha bangkit, sambil memegang pipinya yang berdarah karena luka pukulan dari Zyn. Dia berkata,

"Apa yang sedang terjadi? Dan kenapa kalian menangis?

Lalu matanya pun melihat ke arah Jack yang sudah terbujur kaku. Lalu berteriak,

"Jack bangunlah!!!!! Buka mata mu! Kamu tidak boleh mati Jack. Bangunlah!" ( Ungkapnya sambil menangis disamping Jack)

Sedangkan Mariam dan Puah hanya bisa diam dan merenungkan semua hal buruk yang terjadi pada mereka.

Zyn yang sejak tadi melihat Sang dosen menangisi Jack, kemudian berkata,

"Sekarang bapak tahu kan? Inilah yang kami takutkan pak. Dan misi ini sudah menghilangkan nyawa teman kami. Dan mungkin besok adalah kami yang akan tiada di tempat ini."

"Apa maksud mu? Bapak sungguh tidak tahu"

"Pak. Jack mati karena wanita yang bersama bapak. Dia dibunuh oleh wanita mengerikan jadi-jadian itu."

"Wanita apa maksudmu bapak tidak tahu."

Bapak sungguh tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Baiklah biar aku jelaskan. Bapak diam-diam pergi menjauh dari kemah hanya untuk bisa berduaan dan bermesaraan bersama wanita itu kan? Entah dari mana dia datang. Dan dia sudah menyebabkan Jack tiada seperti ini.

Sang Dosen pun terdiam sambil berusaha mengingat sesuatu. Dia berkata,

"Wanita? Agh,,, iya benar. Beberapa jam yang lalu bapak duduk termenung di bawah pohon di sekitar tenda. Dan seketika, bapak melihat sebuah bayang melintas di hadapan bapak seperti yang waktu itu bapak lihat di hotel. Kamu ingat kan? Bayangan itu juga hampir mencelakakan dan membunuh bapak di lautan ditengah malam. Dan secara tidak sadar bapak mengikuti bayangan itu sampai kesini. Lalu bapak tidak tahu lagi apa yang terjadi. Dan saat kalian kemari dan menyadarkan bapak. Bapak sudah terbaring disini di bawah pohon besar ini. Entah apa yang saya lakukan. Dan saat bapak sadar, bapak melihat bahwa Jack sudah tiada. Jika itu adalah kesalahan bapak. Bapak sungguh minta maaf."