Akhirnya setelah menunggu beberapa menit, taksi pun tiba. Maka mereka segera masuk dan berangkat menuju tempat misterius itu.
Sang Dosen berkata, "Petugas tadi berkata pada bapak, kalau perjalanan kita untuk sampai ke pelabuhan sekitar 4 jam. Jadi bagi siapapun yang tadi tidak bisa tidur di dalam pesawat, lebih baik tidurlah sekarang. Karena perjalanan kita sangatlah sulit."
Lalu Jack dan Zyn berkata pada Sang Dosen, "Lho kenapa kita ke pelabuhan pak? Bukankah taksi ini bisa mengantar kita langsung kesana?"
Tak tinggal diam, Mariam dan Puah pun berkata pada Sang Dosen, "Pak, bapak ini bagaimana sih? Di pesawat saja, tempat yang lebih baik, kami tidak bisa tidur. Apalagi di dalam taksi yang sempit dan sesak seperti ini. Bapak lihatlah barang-barang yang kami pangku. Semuanya membuat menjadi semakin sempit. Pak lebih baik kita cari penginapan dulu untuk beristirahat dan cari restoran juga. Kami sangat lapar pak. Bapak mau kami tiada disini?"
Lalu sang ketua kelompok itu juga berkata, "Itu benar pak. Tidak baik kalau kita pergi tanpa istirahat dulu. Kami tahu bapak sangat berambisi. Tapi bapak juga harus memperhatikan kami Mahasiswa bapak."
"Ok baiklah. Dasar kalian semua ini cerewet sekali" ( Balas Sang Dosen )
Lalu Jack dan Zyn berkata, "Pak, bapak belum jawab pertanyaan kami. Kenapa kita harus ke pelabuhan? Kenapa kita tidak langsung saja ke tempatnya dengan taksi ini?"
"Aduh,,, aduh,,, kalian ini. Yah sudah bapak akan jelaskan! Jadi petugas bandara itu tadi berkata kalau tidak ada akses masuk ke desa itu. Desa tempat harta Raja Mesir itu terkubur. Satu-satunya jalan adalah ini. Kita harus ke pelabuhan dan mencari kapal ke desa itu. Jika kapal tidak ada menuju kesana, maka kita harus memasuki hutan yang ada di sekitar sungai Nil.
Yah aku tahu, ada banyak sekali binatang buas di hutan itu. Dan di sepanjang sungai Nil juga terdapat banyak bahaya. Dan bisa saja nanti kita harus menghadapi Buaya ganas, ikan Piranha, atau Anaconda atau bahkan Kuda Nil. Tapi kita tidak boleh menyerah. Meski itu sangat menakutkan. Kalian paham!"
"Apa? Bapak mau kita semua mati? Pak sebaiknya kita lupakan saja semua ini. Sebaiknya kita pulang saja. Harta itu tidak ada pak. Itu hanyalah mitos saja. Kami sebagai orang Israel yang pernah menjadi budak di Mesir tidak pernah tahu tentang harta itu. Bahkan leluhur kami pun tidak pernah menemukannya." ( Ucap Mariam )
Mendengar itu, Sang Dosen pun mulai marah dan berkata,
"Hei! Hei! Hei! Sikap macam apa ini. Sejak kapan bapak mengajarkan pada kalian sikap penakut dan gampang menyerah seperti ini. Kalian tidak ingat kalau kita sudah menghabiskan banyak uang untuk perjalanan ini? Kalian tidak ingat apa yang pernah bapak katakan jika kita berhasil? Nama kita akan terukir dalam catatan sejarah. Kalian tidak tahu betapa pentingnya sebuah nama dalam hidup? Orang bekerja keras dan berjuang demi mendapatkan nama yang baik. Dan kita sudah pergi sampai sejauh ini. Dan kalian bilang harus pulang? Apa kalian gila?"
"Maaf kan kami pak! Kami hanya takut saja. Apa yang aku dengar membuat kami sangat takut. Dan kecil hati." ( Balas Mariam dan Puah )
Mendengar keributan yang terjadi di dalam taksi, Sang Supir pun berkata, "Maafkan saya pak. Bukan nya saya bermaksud lancang dan ikut campur. Tapi saya hanya ingin tahu kenapa kalian bertengkar di mobil saya? Kalian membuat saya jadi tidak fokus menyetir."
"Hei, pak! Bapak bisa bahasa kami. Wah ini sungguh luar biasa. Baiklah akan ku jelaskan. Pertama, apakah bapak tahu tentang sejarah harta Raja Firaun yang terkubur ribuan tahun yang lalu?" ( Tanya Sang Dosen )
"Oh jadi kalian datang dari jauh hanya untuk mencarinya? Aku pernah mendengar cerita itu dari kakek dan nenek ku dulu. Tapi aku tidak tahu banyak. Karena aku berpikir itu hanyalah mitos belaka. Tapi meski begitu, dahulu banyak sekali orang yang terus mencarinya hingga menghabiskan seluruh tahun-tahun kehidupannya hanya untuk mencarinya. Banyak dari antara mereka bahkan nekat memasuki hutan terlarang disepanjang sungai Nil. Tapi mereka tak pernah ditemukan lagi. Bahkan pemerintah setempat pun tidak berani masuk ke hutan itu untuk mencari keberadaanya. Dan aku juga mendengar bahwa beberapa ahli nujum dan ahli ilmu gaib yang tidak mematuhi titah sang raja pada waktu itu, dibuang dan dilemparkan ke dalam hutan itu dan tidak pernah ditemukan. Yah hanya itu yang aku tahu. Tempat itu sangat menakutkan."
"Jadi perjalanan kita sampai sesulit ini pak? Kenapa bapak tidak bilang dari kemarin. Jika aku sebelumnya tahu, aku pasti tidak akan ikut." (Balas James si atlet renang)
"Iya itu benar. Kami setuju." (Sambung yang lainnya)
"Tapi pak, apa benar tidak ada jalan lain menuju kesana selain memasuki hutan?" (Tanya sang Ketua kelompok)
"Seperti yang aku katakan, tidak ada. Kalian harus masuk ke hutan. Bahkan penduduk disana sudah banyak yang pindah dan keluar dari sana. Dan nanti kalian mungkin hanya akan menemukan para lansia saja. Penduduk terdahulu." (Balas si supir taksi)
"Perjalanan macam apa ini? Tidak ada wanita cantik? Membosankan sekali." (Balas James)
"Sudah! Sudah! Sudah! Begitu kita sampai di pelabuhan, kita akan cari penginapan dulu. Bapak juga butuh istirahat dan berpikir." (Ujar Sang Dosen)
"Nah gitu dong pak. Kenapa tidak dari tadi. Pak supir kita ke penginapan yah! " (Balas Puah)
"Mau penginapan seperti apa? Yang sedang atau yang mahal? Yang ada wanita-wanita cantiknya? Kalian tahu, di penginapan itu kalian bisa melihat wanita-wanita cantik menari perut. Mereka menari dengan indah dan berpakaian seksi. Jika kalian mau, saya akan antar kesana." ( Balas si Supir Taksi )
"Mmmmm, ternyata pak supir genit juga yah. Kami pasti mau lah. Kami sudah datang dari jauh, masa tidak mendapatkan hiburan?" (Balas James si atlet renang yang genit)
Sementara yang lainnya tidak berkata apapun, termasuk Sang Dosen. Karena dirinya hanya berfokus pada harta Raja Mesir itu.
"Ok. Sipp baiklah. Let's go!" (Balas si supir taksi sambil mempercepat laju mobilnya)
**********
Akhirnya, mereka sampai di penginapan tak jauh dari pelabuhan. Penginapan itu terlihat remang-remang.
Lalu James berkata, "Apa ini penginapan yang bapak maksud? Kenapa tempatnya gelap dan menakutkan begini?
"Hei, jangan khawatir. Memang dari luar terlihat menakutkan begini. Tapi saat kamu masuk ke dalamnya, kamu akan lupa diri. Ruangan itu dipenuhi lampu-lampu warna-warni yang indah. Juga berbagai perhiasan-perhiasan khas Mesir. Kalian pasti akan lupa diri diri saat melihatnya." ( Balas Si supir Taksi )
"Yah sudah, sebaiknya kita turun saja. Aku sudah tidak sabar. Ayo kita keluarkan barang-barang kita." (Ucap Sang Dosen )
Mereka pun keluar dari dalam taksi, masing-masing lengkap dengan tas ranselnya. Dan berjalan perlahan memasuki penginapan misterius itu.
Dan benar saja, saat mereka memasukinya, mata mereka terpukau dengan keindahan lampu-lampu dan perhiasan-perhiasan khas Mesir yang terpajang di ruangan itu.
Mereka pun memesan kamar. Masing-masing dua orang.
Jack & James, Zyn & Robert, Mariam & Puah, Sang Dosen & Simon Mahasiswa yang pendiam.