Anastasya Dan Harta Raja Mesir [END]

Kily_Kiky
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 33k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Part 1

Sekelompok Mahasiswa dari Universitas ternama di Negeri itu tengah berjuang keras untuk mendapatkan gelar MBA mereka.

Tak hanya itu, Sang Dosen yang keras kepala itu juga memberi mereka tantangan diluar nalar yaitu pergi mencari harta karun Raja Mesir.

Tampaknya Sang Dosen telah terbius dengan catatan sejarah yang belum terpecahkan sejak lama. Dia ingin menantang dunia untuk mendapatkan kepastian tentang harta Raja Mesir yang di kabarkan hilang ribuan tahun yang lalu.

Sang Dosen sudah melakukan banyak penelitian untuk misinya itu, tapi tak kunjung mendapatkan hasil. Berbagai buku sejarah, penemuan arkeolog dan banyak Museum sudah dia kunjungi. Tapi dia belum juga puas dengan hasil yang dia dapatkan.

Maka demi memuaskan rasa ingin tahunya yang besar, dia bahkan mengajak sekelompok Mahasiswanya. Dia mengajak tujuh Mahasiswa dibawah bimbingannya untuk pergi bersamanya demi penelitian itu. Dia berjanji bahwa jika mereka menemukan itu, maka mereka akan diberi gelar seorang " Penemu " oleh Pemerintah dan juga akan diberi penghargaan. Namanya akan tercatat di buku sejarah.

Tujuh Mahasiswa itu pun sangat tertarik dan berminat dengan apa yang di katakan Sang Dosen.

Maka mereka pun mengatur waktu dan tempat untuk membahas perjalanan mereka dengan baik.

Berbagai tugas dan tanggung jawab, serta perlengkapan pun sudah Sang Dosen bagikan ke setiap Mahasiswa yang akan berangkat. Dan tak lupa Sang Dosen juga membekali mereka dengan motivasi dan semangat yang besar.

Sekelompok Mahasiswa itu terdiri dari 5 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Mereka adalah Mahasiswa teladan di kampusnya dan sudah banyak mendapatkan penghargaan. Mereka juga sudah mengharumkan nama kampusnya di Negara mereka sendiri.

JACK adalah Mahasiswa yang berasal dari Jerman. Dia sangat tinggi dan juga tampan. Dia juga dikenal sangat cerdas di timnya. Dia diangkat sebagai ketua dari kelompok tersebut.

Sementara JAMES adalah Atlet renang yang sudah memenangkan banyak medali untuk Negaranya. Dia diangkat sebagai wakil ketua di kelompok itu.

ZYN adalah seorang yang telah memenangkan kompetisi bernyanyi Antar Negara dan di angkat menjadi pengawas diantara mereka dan bertanggung jawab mengurus kebutuhan makanan di dalam tim nya.

ROBERT yang juga Mahasiswa teladan di kampusnya dia di angkat untuk menjadi partner Zyn

SIMON, seorang Mahasiswa yang pendiam tidak diberikan tugas apa pun selain membantu rekan-rekannya jika mengalami kesulitan.

Sedangkan dua anggota lainnya yaitu MARIAM dan PUAH Mahasiswa yang berasal dari Israel itu hanya diminta untuk menjaga segala perlengkapan mereka dan timnya saat perjalanan nanti.

**********

Lalu ke esokan harinya pada pagi hari sekitar jam 10, Sang Dosen menghubungi ke-7 Mahasiswa itu agar berkumpul di ruang pribadinya sebelum malamnya akan berangkat.

Mereka sudah memesan tiket perjalanan mereka ke Mesir dan akan terbang pada jam 9 malam.

Maka mereka pun berdoa di ruangan itu sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Kemudian sebelum mereka berangkat ke bandara, mereka membuat perayaan kecil di ruangan itu untuk saling menyemangati petualangan mereka yang tidak tahu kepastiannya itu.

Mariam dan Puah hanya saling menatap satu sama lain, dan tak tahu harus berbuat apa ditengah-tengah pria yang asyik berpesta itu. Lalu tiba-tiba jam dinding yang cukup besar yang ada di ruangan itu berbunyi mengagetkan mereka semua.

Dan waktu menandakan pukul 5 sore. Lalu salah seorang diantaranya berkata,

"PAK! Sekarang sudah jam 5 sore, apa kita tidak sebaiknya pergi saja? Karena menurutku lebih cepat lebih baik. Kita tidak tahu apa yang bisa saja terjadi di jalan. ( Ungkap Jack Sang Ketua kelompok )

"Ah iya, kamu benar nak. Bapak ga salah memilih mu sebagai ketua. Yah sudah mari kita pergi! Dan kalian semua cepat bersiaplah! Dan kau Puah, Sembari kita bersiap cepat telepon taksi!"

"Baik pak!" ( Balasnya lalu dengan cepat mengambil ponselnya )

Akhirnya Mereka pun berangkat dari rumah Sang Dosen. Dan benar saja. Ditengah perjalanan, taksi yang mereka tumpangi hampir saja mengalami kecelakaan karena sebuah mobil yang ugal-ugalan. Hingga mereka semua sangat syok dan panik.

Lalu salah seorang dari mereka berkata,

"Bagaimana ini pak. Perasaan ku jadi tidak tenang. Aku sangat khawatir. Sejak semalam aku sangat takut dengan misi ini." ( Ungkap Mariam )

"Hei nak ! Ada apa dengan mu. Itu hal yang biasa terjadi. Sudah lah jangan khawatir! Bukankah tadi kita sudah berdoa? Yakinlah perjalanan kita akan aman." ( Balas Sang Dosen yang berupaya untuk menyemangati )

"Iyah benar Mariam. Kamu ini penakut sekali." ( Balas James si atlet renang )

Lalu mereka pun melanjutkan perjalanannya dan setelah beberapa waktu akhirnya mereka tiba di bandara. Tapi Sebelum mereka check in, tiba-tiba saja Mariam merasakan hal yang aneh pada dirinya. Mendadak keringatnya mengalir deras Sehingga membuat dirinya sangat takut dan terlihat pucat.

Maka Jack sang ketua bertanya, "Hei! Kamu kenapa? Kamu baik-baik saja kan? Apa kamu mendadak sakit setelah kejadian tadi? Ayolah teman santai saja! Ini demi mimpi kita semua kan. Kalau kita berhasil melakukan misi ini, kita akan dapat penghargaan dari pemerintah. Jadi semangatlah! Aku sebagai ketua kelompok tidak senang jika tim ku bermalas-malasan dan tidak semangat seperti ini."

"Iya benar itu Mariam. Semangatlah! Aku akan selalu bersamamu." ( Balas Puah sambil memegang kedua pundak Mariam )

"Hei! Hei! Hei! Kenapa kalian masih disana? Ayo cepat! Kita harus check in. Sekarang giliran kalian. Kalau mau berdiskusi nanti saja. Atau ,,, apa kalian masih kurang motivasi? Nanti akan saya berikan motivasi yang sebesar gunung." ( Teriak Sang Dosen )

Maka Mereka pun berbaris di urutannya masing - masing menunggu gilirannya. Setelah selesai check in. Kini mereka menunggu saat-saat mereka harus memasuki pesawat dan terbang ke Negeri yang jauh. Meski waktu masih lama, tapi mereka semua terlihat sangat gugup dan tegang. Selain Sang Dosen yang sibuk sendiri dengan buku Sejarahnya.

Ke lima pria di kelompok itu hanya bisa duduk diam sambil menunggu aba-aba keberangkatan.

Sedangkan ke dua gadis yang lainnya, mereka hanya duduk sambil berpelukan, dan sesekali memanjatkan doa dalam hati.