Hari ini adalah hari kebahagiaanku. Kenapa? Hari ini aku menikah dengan pacarku, Michael. Michael orangnya baik, perhatian, dan kalo dimintain apa aja dia kasih. Aku sayang banget sama Michael. Dia selalu di sisiku sejak orang tuaku meninggal karena kecelakaan.Michael janji akan membuatku menjadi wanita terbahagia.
Itu, Michael, dia datang menjemputku bersama sopir pribadinya. Aku pun turun menemuinya. "Michel..."panggilku.
"Kalya."Michael memelukku dengan erat."Aku gak sabar lihat kamu pakai gaun pengantin."katanya masih memelukku.
"Hi, Kakak Kalya."sapa perempuan cantik padaku. Ia muncul dari balik punggung Michael.
"Siapa kamu?"tanyaku. Cewek itu jauh lebih cantik dariku. Ia memakai gaun merah menyala.
"Itu adikku, Kalya."jawab Michael."Namanya Aeera."lanjut Michael sambil melepas pelukan.
"Tuan muda, nona, waktunya kita berangkat ke butik."kata sopir sambil membungkuk hormat. Bajunya formal. Kami berjalan beriringan menuju mobil.
"Aeera mau di samping kakak."Adik Aeera menempel pacarku. Aku memaklumi, adik biasanya caper sama kakaknya.
"Ya sudah. Aeera di samping kanan. Kalya di samping kiri kakak."putus Michael menegahi keadaan. Michael tahu aku mudah cemburu.
Kami tiba di butik mengambil gaun pernikahan, dan ke salon untuk meriasku. Setelah selesai, kami ke kapal pesiar.
"Paman Achiel. Lebih cepat lagi. Waktunya tersisa beberapa menit lagi."kata Michael pada sopirnya.
"Baik tuan muda."kata sopir patuh.
Michael melirikku, aku gugup menghadapi situasi nanti. "Kalya, genggam tanganku."bisik Michael lirih. Aku menuruti saran Michael. Aku genggam tangan Michael sehingga rasa gugupku berkurang.
"Sudah baikan."kataku. Aku masih menggenggam tangan Michael tapi tidak seerat tadi.
Kami tiba di pelabuhan. Di sana ada sebuah kapal pesiar yang keluarga Michael sewa untuk pernikahan kami.
"Ayo Kalya."kata Michael sambil mengulurkan tangan. Aku menyambut uluran tangannya. Kami bergandengan tangan menuju kapal pesiar. Aeera menguntit di belakang kami.
Tempat acara pernikahan berada di restoran kapal. Di sana kami disambut dengan hangat oleh keluarga Michael. Maka, acara pernikahan pun dilaksanakan dengan lancar.
Setelah sah, kami berjalan beriringan menghampiri para tamu dan menyalami mereka. Mereka mengucapkan selamat pada kami.
Kemudian, Michael mengajakku ke suatu tempat. Tempat yang selalu kuingat di memoriku. Tempat yang menyebabkan hancurnya mimpiku. Geladak kapal.
"Kalya."Michael tampak ragu. Aku diam mendengarkan. "Sudah berapa tahun kita pacaran?"tanyanya dengan nada berat
"Sudah lima tahun sayang."Aku merangkul Michael. "Apa kamu lupa atau pura-pura tidak ingat?"tanyaku lebih lanjut.
"Kalya, sebenarnya. Aku ingin bicara sesuatu sama kamu. Suatu kejutan."kata Michael misterius.
"Bicaralah."kataku tak keberatan. Michael sudah lama kukenal. Wataknya lembut, perhatian, dan peduli sama aku. Aku yakin, dia baik sama aku.
"Aku tidak mencintaimu."kata Michael. Kata-kata yang menusuk. "Aku menikahimu karena perintah orang tuaku."lanjutnya.
Apa? Michael bilang tak mencintaiku? Lelucon apa ini? Lalu perhatiannya padaku selama ini apa?
"Sayang, kamu hanya bercanda khan?"tanyaku.
"Aku serius."kata Michael tegas.
"Sayang, selama ini kamu anggap aku apa? Kamu yang menyatakan perasaanmu padaku duluan khan? Kenapa malah berbalik begini?"tanyaku lagi. Mataku memerah.
"Aku beneran gak mencintaimu. Perasaanku padamu selama ini bohong. Aku baik padamu karena permintaan orang tuaku."kata Michael sedih. Ia tak berbohong.
Kenapa? Kenapa baru bilang sekarang kalau kamu tak mencintaiku? Kenapa?
"Sayang, meski begitu. Kita pernah tidur bersama. Apa itu belum dianggap cinta?"tanyaku lagi.
"Memang kita pernah tidur bersama. Tapi, aku melakukannya karena kamu mau."jawab Michael tanpa berdosa. Dia sama seperti pria lainnya. Sama-sama brengsek.
"Laki-laki brengsek!" Aku kalap dan mau meninjunya. Namun, dihalangi oleh adiknya, Aeera.
"Tenang, kakak Kalya. Nanti orang sekitar akan mencurigaimu, barang bekas."kata Aeera dengan kalimat menusuk.
"Kau siapa? Beraninya mencampuri urusan orang lain?"bentakku pada Aeera. Aku tersulut emosi.
"Aku sebenarnya adalah kekasih Kakak Michael."jawab Aeera yang membuatku terkulai lemas. "Aku tidak sepertimu, kamu menyerahkan kehormatanmu pada laki-laki yang tidak mencintaimu."lanjutnya sambil mencekikku sehingga aku kesulitan bernapas.
Aeera, beraninya kamu mempermalukanku!!!
"Hentikan Aeera."perintah Michael setelah berdiam diri menonton penderitaanku. Aeera melepas cekikannya. Ia dengan manja merangkul suamiku, tidak... pria brengsek.
"Kakak Michael, bukannya kakak gak menyukainya? Kakak hanya suka Aeera khan? Iya khan kakak? Iya khan?"kata Aeera manja.
Menjijikkan. Pria brengsek dan wanita selingkuhan hadir di pesta pernikahan. Kalian pasangan yang serasi.
Michael yang dulu kusangka pria yang baik hati mendekatiku, aku melangkah mundur menjauhinya. Aku tak ingin disentuh pria brengsek ini, meski dia telah memakaiku.
"Kalya. Kejutannya sudah. Sekarang kita temui Mama dan Papa untuk makan malam bersama."kata Michael dengan lembut.
Berhenti memperlakukanku dengan sikapmu, pria brengsek!
"Tidak!"tegasku. "Aku mana sudi ikut pria brengsek sepertimu."lanjutku.
Aeera menahan Michael dengan manja. "Lihat kakak Michael. Kakak Kalya tidak menyukaimu lagi. Kakak Kalya tidak tahu terima kasih. Habis manis sepah dibuang."kata Aeera.
Michael mengelus rambut Aeera. "Aeera, apa yang harus kakak lakukan untuk menyenangkan hatimu?"
Aeera tertawa licik. "Mumpung tidak ada yang melihat, kita dorong dia ke laut. Nanti kalau ada yang bertanya bilang saja bunuh diri karena ingin menyusul orang tuanya."
Michael menoleh ke arahku. Ia tampak iba melihat keadaanku. Aku melangkah seribu meninggalkan mereka. Setidaknya aku bisa lolos dari mereka dan memutuskan cerai dan memulai kehidupan baru.
Rencanaku hancur, karena aku menginjak gaunku, aku pun jatuh. Kesempatan itu tidak disia-siakan Aeera. Ia mendorongku ke lautan luas. Lautan yang menenggelamkanku.
Michael memanggil-manggil namaku. Sementara Aeera tertawa penuh kemenangan. Percuma saja kau mengkhawatirkanku Michael. Tanpa cintamu, aku tak bisa hidup.
Kalya🥀🥀🥀