"Aku mencintaimu, Yu."
Su Yu, "..."
Su Yu baru saja mengeluarkan surat perceraian diatas meja saat Li Ji An setengah berteriak kepadanya.
Apa yang baru saja wanita itu katakan kepadanya?
"Aku mencintaimu, tidak, maksudku aku membutuhkanmu." Li Ji An mengulangi kata-katanya dengan sedikit koreksi.
Li Ji An tidak ingin menipu Su Yu dengan kata cinta. Li Ji An tipe wanita yang selalu menganggap kata-kata cinta sebagai sesuatu yang sakral jadi dia tidak ingin sembarangan mengatakannya kepada pria itu.
"Mari tunda perceraian ini." Li Ji An tidak punya pilihan lain, dia tidak bisa bercerai dengan Su Yu hari ini.
"Dan kenapa kita harus menundanya?" Su Yu balik bertanya.
Haruskah Li Ji An benar-benar mengatakan alasan yang sebenarnya?
"Aku sudah mengatakanya tadi."
"Maksudnya, kamu mencintaiku?"
"Bukan yang satu itu, kamu tahu ucapanku setelahnya. Aku membutuhkanmu, Yu." Dan seharusnya Su Yu mengerti kenapa Li Ji An membutuhkan dia untuk saat ini.
"Kamu membutuhkanku, untuk apa?"
Li Ji An, "..."
Serius, apa pria itu masih perlu bertanya? Bukankah alasanya begitu jelas dan terang seperti siang?
"Aku membutuhkanmu, kau tahu bagaimana kondisi keluarga ku saat ini. Group Li masih membutuhkanmu, jadi aku tidak mungkin becerai denganmu untuk saat ini." Li Ji An mengatakan yang sejujurnya.
Kejujuran yang belakangan agak sulit diterima oleh Su Yu.
Pria itu memang mengerti kondisi Li Si An, tetapi wanita yang dia kenal tidak akan mengakui keadaannya yang menyedihkan begitu.
Li Si An tidak akan dengan mudah mengakui kekalahannya.
Jika pada akhirnya Li Si An memang memutuskan untuk membatalkan perceraian dan bergantung kepada Su Yu, maka dia akan melakukannya dengan cara yang angkuh. Tidak mungkin seperti ini.
Apakah Li Si An benar-benar kehilangan kepercayaan dirinya?
Tetapi karakter seperti itu seharusnya sudah mendarah daging dan sulit untuk diubah atau ditinggalkan.
"Jadi kamu ingin mengambil manfaat dariku terlebih dahulu sebelum kita berpisah, begitukah maksudmu?" Su Yu menekan tepat pada sasaranya.
Gambaran besar hubungan mereka diperjelas. Seolah Li Si An adalah seorang wanita oportunis yang penuh perhitungan.
Apa-apaan itu? Apakah Li Si An tidak tahu kalau Su Yu adalah pria dengan mulut pedas? Bagaimana bisa dia menikahi pria semacam ini?
Karena situasi sudah seperti itu, Li Ji An juga tidak mau mengalah.
"Kamu bisa anggap seperti itu, setelah masalah Group Li selesai baru aku akan melepaskanmu. Kita bisa bercerai saat keadaan sudah lebih tenang. Karena itu aku juga tidak akan mengambil sepeser pun tunjungan setelah kita bercerai nanti."
Nah, kalau seperti ini Li Ji An baru terdengar seperti Li Si An.
Su Yu yang sempat merasa ganjil segera menghilangkan pemikirannya. Li Si An tetaplah Li Si An dalam keadaan apa pun. Wanita itu memang lumayan angkuh seperti yang Nyonya Su katakan. Tidak heran jikalau diam-diam ibunya kewalahan.
"Aku tidak peduli dengan tunjangan setelah perceraian, itu adalah hak mu untuk menerima atau menolaknya. Tapi bagimana jika kamu berubah pikiran setelah masalah Group Li selesai ?"
Su Yu takut Li Si An berubah pikiran?
"Kamu pasti sangat ingin kita bercerai hari ini, Yu. Tidak perlu khawatir aku berubah pikiran, buatkan saja aku sebuah kontrak dan aku akan dengan senang hati menandatanganinya."
"Tidak Si An, maksudku meskipun kita bercerai hari ini. Aku masih tetap akan membantu Group Li."
"Tetap saja, hasilnya tidak sama. Kamu membantu Group Li sebagai menantu ketua Li dan kamu membantu Group Li sebagai Su Yu, sang penerus Su Financial. Hasil akan akan sama sekali berbeda."
"Baiklah, mari tunda perceraian ini. "