Jika bukan karena perasaan takut, Li Si An mungkin akan berceloteh ria memuji bentuk tubuh Su Yu dan bahkan menggodanya. Sayang sekali, dia begitu takut.
Apalagi saat Su Yu berjalan mendekati Li Si An dan berhenti di belakang wanita itu. Tatapan Su Yu berpindah pada bahu mulus Li Si An yang terkespos. Tangannya bergerak tanpa aba-aba, menelusuri lekukan itu berhenti dengan sopan di lengan Li Si An.
Bicara soal siapa yang lebih menggiurkan, Li Si An juga tak kalah menggiurkan. Istri Su Yu itu adalah wanita paling menjanjikan di angkatan mereka. Dia adalah Dewi angkatan.
Su Yu harus secara ketat mempehatikan Li Si An karena banyak sekali lelaki yang mencoba mendekatinya dan lawannya seringkali bukanlah orang yang terbilang mudah.
"Aku sudah menyiapkan air untuk berendam."
Apa katanya? Berendam?
Siapa yang Su Yu ajak untuk berendam?
Mata Li Si An hampir keluar dari tempatnya, lupakan ketakutannya pada pria itu. Dia sekarang lebih takut dengan ide berendam atau mandi berdua.
"Kau tidak ingin berendam air hangat ?" tanya Su Yu.
Apakah Su Yu sedang mengajaknya mandi berdua?
Jadi selama beberapa waktu tadi Su Yu tidak mandi tetapi menyiapkan segala sesuatu untuk mandi bersama dengan Li Si An.
Astaga bagaimana menolak sesuatu seperti ini ? Apakah Li Si An akan dikutuk jika menolak permintaan Su Yu?
"Ah, ya, sepertinya aku butuh berendam," Li Si An menegakan tubuhnya dengan berani dan melangkah ke arah kamar mandi. Hal buruk semacam apa yang mungkin terjadi ?
Li Si An tidak akan mati karena berendam berdua dengan Su Yu, kan ?
Li Si An sudah mendorong pintu kamar mandi dan menglangkahkan kaki ke dalam, tetapi tak ada Su Yu di belakangnya.
"Eh, kau tidak ikut ke dalam ?" Li Si An melongok ke luar kamar mandi dan melihat Su Yu masih berdiri di depan meja rias.
"Kau ingin mandi berdua denganku ?"
"Apa ? Tidak !" Li Si An segera menyadari dirinya berpikiran begitu kotor terharap Su Yu. Jadi Su Yu juga tidak ikut berendam ?
"Aku sudah selesai mandi, aku tidak akan mandi dua kali. Kecuali kau benar-benar menginginkan aku di dalam sana !" Su Yu tersenyum dengan picik. Mengapa Li Si An menjadi aneh seperti itu?
Di masa lalu mereka tidak pernah mandi atau berendam bersama. Dari mana ide itu berasal sebenarnya?
Li Si An tidak memberikan jawaban lainnya, tetapi dia menutup pintu kamar mandi dengan karena dia terlalu malu. Sial! Seharusnya dia tidak pernah membuka mulutnya untuk bertanya sesuatu yang kotor seperti itu.
…
Li Si An menikmati waktu berendamnya. Air hangat benar-benar membuat tubuhnya lebih rileks. Li Si An tidak tahu sudah berapa lama dia berendam tetapi dia segera keluar karena buku-buku jarinya mulai mengkerut dan tampak jelek.
Ketika keluar dari bak mandi dia baru ingat kalau dia tidak menyiapkan kimono mandi atau pakaian ganti. Dia terlalu lalai karena pakaian lamanya diletakan sembarang dan semuanya basah. Li Ji An menelusuri kamar mandi, mustahil tak ada handuk cadangan di kamar mandi besar itu.
Setelah membuka kabinet dibawah tempat sabut Li Si An hany menemukan beberapa helai handuk kecil di dalam. Handuk-handuk tidak bisa menutupi bagian tubuhnya dengan baik.
Bagaimana ini ? Apakah dia harus meminta bantuan Su Yu untuk handuk yang lebih besar ?
Kenapa Li Si An begitu memalukan malam ini?
Li Si An membuka pintu kamar mandi sedikit demi sedikit dan mengintip keluar. "Su Yu, apakah kamu di luar sana ?" Li Si An berseru memanggil nama Su Yu tetapi tidak ada yang menyahutnya.
Mungkinkah Su Yu sudah keluar dari kamar ?
"Su Yu ?" Li Si An memanggil lagi untuk memastikan keberadaan mahkluk itu.
Yes ! Bagus sekali, sepertinya Su Yu sudah tidak ada di dalam kamar. Segera saja Li Si An membuka pintu dan berlari menuju ruang pakaian. Setidaknya Tuhan masihnya memberinya belas kasihan dan menendang Su Yu dari kamar.
Tidak tahu bagaimana jadinya jika Su Yu masih ada di ruangan itu.
Li Si An segera mengganti pakaiannya dengan cepat.
…
"Jadi apakah kecelakaan itu di sengaja ?"
"Tidak, Tuan. Ini murni kecelakaan tunggal karena kelalaian Nonya Muda. Kami telah memeriksa mobil nyonya dan tidak ada tanda-tanda mobil itu telah sabotase. Rekaman di jalan juga tidak menampilkan kendaraan lain atau sesuatu yang mungkin menyebabkan kecelakaan. Panggilan terakhir di ponselnya berasal dari mendiang Nyonya Li, tidak ada panggilan lain yang mencurgikan."
Su Yu merasa tenang setelah menerima laporannya. Mungkin Li Si An benar-benar tertekan karena kejadian yang menimpa Tuan Li hari itu atau sesuatu dalam percakapannya dengan Nyonya Li membuatnya kehilangan kendali.
Jika kecelakaan Li Si An minggu lalu terjadi karena sabotase atau semacamnya maka Su Yu tidak akan melepaskan siapa pun dalang di balik hal itu.
Su Yu sempat khawatir jika kecelakaan itu berhubungan dengan ibunya. Melihat bagaimana rekasi Nyonya Su yang bertolak belakang setelah Li Si An mengalami kecelakaan, Su Yu mau tidak mau mencurigai ibunya.
"Lalu bagaimana dengan penyelidikan para peneliti di laboratorium?"
"Kami masih harus melakukan peninjauan lebih lanjut mengenai hal ini. Beberapa professor mau tidak mengkui kalau mereka melakukan uji coba pada obat itu. Sementara dua dari professor utama Li Farma juga tidak diketahui keberadaannya saat ini.
"Pasti ada sesuatu dengan mereka. Bagaimana dengan Professor Tan , bukankah dia yang telah menandatangi sertifikat lulus uji dan mengatakan bahwa obat itu aman?"
Ditulis : 18 Juli 2021