Apa itu? Su Yu bisa merasakannya, ada ketakutan di mata Li Si An setiap kali mereka berpadangan.
"Aku akan pergi mandi, tinggalkan saja kopernya jika kau tidak berniat membongkarnya sekarang." Su Yu mencoba memaklumi apa yang terjadi pada Li Ji An.
Tentu saja, Li Ji An juga tidak berniat berlama-lama di dalam walk in closet. Dia masih takut. Jadi saat Su Yu keluar untuk ke kamar mandi dia segera mengikutinya keluar.
"Aku akan memanggil pelayan untuk membantuku membongkar koper." Li Ji An berusaha menjelaskan tindakannya yang agak sedikit aneh itu.
Pada akhirnya Li Ji An tidak keluar memanggil pelayan. Dia duduk termenung di depan meja rias sambil sesekali mencuri pandang pada walk in closet yang sekarang menjadi gelap lagi.
Kenapa perasaan takut ini masih tertinggal dalam dirinya? Padahal dunia ini jelas-jelas berbeda dengan dunia dimana Li Ji An menemukan Ye Mufan yang tewas.
Li Ji An memandangi dirinya di cermin, berusaha membangkitkan kembali keberanian dalam dirinya. Dia tidak bisa takut seperti ini, dunia ini jauh lebih kejam dari dunianya yang dulu. Menjadi Li Si An bukanlah pilihan yang mudah. Ibunya sudah tiada sekarang dan ayahnya ada di penjara.
Li Ji An harus bisa menyelesaikan permasalah ini terlebih dahulu sebelum dia bisa melepaskan Su Yu. Li Ji An harus memainkan peranannya sebagai istri yang baik untuk Su Yu. Tapi tunggu, sebenarnya bagaimana sikap Li Si An yang sebenarnya terhadap Su Yu?
Dia sama sekali tidak punya petunjuk kecuali gambaran-gambaran samar yang terkadang muncul memenuhi kepalanya. Itu pun tidak akan cukup, Li Ji An perlu lebih banyak data.
Pertama-tama, dia perlu membiasakan diri menyebut dirinya sebagai Li Si An.
Ya, namanya sekarang Li Si An bukan Li Ji An.
"Kamu pasti bisa, Li Ji An !" Dia menyemangati dirinya sendiri.
"Siapa Li Ji An ?"
Ups, Li Ji An pikir tidak ada yang mendengarkannya. Bukankah Su Yu ada di kamar mandi?
Kenapa dia sudah ada di belakang Li Ji An, apa dia mandi atau hanya main air ?
Sial ! Li Ji An tidak percaya dengan apa yang dilihatnya secepat ini. Dia segera berbalik lagi namun sialnya pantulan Su Yu tampak jelas di kaca di depannya. Kenapa dari semua tempat dia harus duduk di depan meja rias.
"Kamu sudah selesai mandi ?"
"Mmh…" Su Yu menjawab seadanya, masih memperhatikan Li Ji An melalui cermin rias dengan rasa ingin tahu.
Li Ji An terus menatap mata Su Yu dengan gugup. Sepasang mata dingin yang mengerikan bagi Li Ji An.
Perasaan takut itu tertekan dengan baik oleh perasaan aneh yang menggelitik perutnya. Baiklah Li Ji An adalah wanita dewasa, tetapi dia masih tergoda dengan milik Su Yu, pasalnya milik Ye Mufan bahkan tidak terpahat sebaik ini.
Su Yu seperti salah satu model pria yang keluar dari majalah playboy. He is hot as a Hell.
Orang-orang mungkin akan salah paham dengan pemikiran ini. Bahkan meskipun yang menggangu Li Ji Ah adalah bagian perut sampai kepala, bukan perut ke bawah Su Yu. Tetapi dia harus mengakui kalau suami Li Si An yang satu ini memang menggiurkan.
Ps. Mulai bab selanjutkan akan langsung saya gunakan nama Li Si An agar tidak membingungkan para pembaca. Terima kasih.
1 Juli 2021