Perdebatan mengenai perceraian resmi dimenangkan oleh Li Ji An.
Su Yu setuju untuk menunda perceraian mereka sampai batas waktu dimana Group Li pulih dan Li Ji An bisa berdiri di atas kakinya sendiri.
Entah karena Su Yu begitu pengertian dan begitu baik atau apa. Pria itu bahkan tak mempersulit Li Ji An dengan kontrak omong kosong tentang kesepakatan mereka malam ini. Li Ji An bisa melakukan apa saja yang dia inginkan.
"Kamu sudah makan malam?" Su Yu bertanya setelah dia menyimpan surat perceraian mereka ke dalam brangkas.
"Huh?" Li Ji An mendongak bingung.
Dia tidak menangkap pertanyaan Su Yu dengan baik.
"Aku bertanya padamu, apakah kamu sudah makan malam?" tanya Su Yu lagi.
Li Ji An belum makan malam. Dia baru ingat perutnya belum terisi apa pun sepanjang sore ini. Memikirkan semua hal yang datang padanya, Li Ji An hampir tidak merasakan rasa lapar di perutnya.
Apakah Su Yu ingin dilayani untuk makan malam?
Li Ji An seharusnya ingat dia seorang istri sekarang. Bukankah hal semacam ini adalah kewajiban seorang istri?
"Kau ingin aku memasak untuk makan malam?"
"Aku tidak memintamu memasak untuk makan malam, aku hanya bertanya apakah kau sudah makan. Aku bahkan tidak yakin kau pernah menginjakan kaki di dapur."
Apa itu? Apa Li Si An tidak pernah masuk ke dapur?
Apakah dia perempuan?
"Aku akan minta Kepala Dapur Tao untuk menyiapkan makan malam."
"Oh? Ya, aku juga butuh makan malam."
Sial! Mereka bahkan sudah punya kepala dapur jadi untuk apa semua kekhawatiran ini?
...
"Apa ini? Kamu sudah berkemas?" Su Yu menggeser koper besar di depan kamar utama. Itu koper milik Li Si An.
"Ah, tidak. Ini pakaian yang Junxu bawa ke rumah sakit. Aku belum sempat membongkarnya."
Li Ji An menyeret kopernya masuk ke kamar utama. Masih dengan perasaan aneh yang tidak nyata. Dia duduk dipinggir kasur, memperhatikan Su Yu yang baru saja melangkahkan kaki masuk ke dalam walk in closet.
Tempat itu menjadi terang sekarang. Tetapi Li Ji An masih belum berani melangkah ke dalam.
"Bawalah ke dalam, apakah kamu perlu bantuan untuk membongkarnya?" Su Yu melongok dari walk in closet.
"Ah, iya," Entah kenapa Li Jin An menjadi begitu penurut. Dia mengikuti semua kata-kata Su Yu tanpa perdebatan.
Li Ji An berada di dalam walk in closet bersama Su Yu. Yang sialnya, pria itu berdiri dilokasi tepat dimana Li Ji An melihat Mufan.
Ada lemari kaca di depan Su Yu dan dia bisa melihat Li Ji An dari cermin yang terus memperhatikan dirinya bukannya membongkar koper.
Tatapan Su Yu dan Li Ji An kembali bertemu melalui cermin. Tatapan yang membuat Li Ji An kembali gemetar dan segera berpaling. Dia pura-pura berkutat dengan kopernya.
Apa itu? Su Yu bisa merasakannya, ada ketakutan di mata Li Si An setiap kali mereka berpadangan.
Edt 27 Juni 2021