Chereads / cinta penawar duka / Chapter 5 - eps 5

Chapter 5 - eps 5

Kini tibalah saat nya dimana armin dan teman sekelasnya akan berangkat tour kebali, armin yang dipilih secara resmi menjadi ketua rombongan berdiri didekat pintu full AC dan bus itu yang akan membawa mereka berangkat tour kebali lalu armin memanggil satu persatu murid yang ikut tour dan murid yang panggil buru-burh naik kedalam bus Semuanya sudah membawa perlengkapannya,wajah -wajah mereka ceria dan gembira.

"Yanti, ninin, rudi, bono naik!"panghil armin dengan suara lantang.

Pak kevin dan bu julia dan guru-guru lainnya cuma tersenyum memperhatikan muridnya yang siap berangkat tour setelah semua murid naik kedalam bus pintunya segera ditutup.

" hati-hati diperjalanan ingat jaga diri baik-baik!"kata pak kevin kepada murid semua.

" beres, paaakk!" Sahut para murid serempak bus itu mulai bergerak maju, semua murid melambaikan tangan dari jendela, pak kevin, bu julia dan guru-guru lainnya membalas lambaian tangan mereka Bus terus meluncur menjauh dan menghilang dari pandangan pak kevin

Kota jakarta telah mereka tinggalkan,dikiri kanan jalan aspal yang dilalui bus yang bertuliskan tour siswa SMA1 pemandangan alam yang begitu indah terlihat gunung yang menjulang tinggi sawah-sawah menguning yang sudah siap panen, bukit-bukit menampakkan kehijauan yang subur, sedangkan mentari pagi mengintip dipuncak gunung.

Didalam bus arnin duduk sebangku dengan lala dan sari sedangkan tamin duduk dengan tifa semua tempat duduk mereka yang mengatur adalah armin sendiri Sepasang remaja yang nampak dianggap serasi namun kocak tak lain satrio dan suzy maka armin sesaat menoleh kearah satrio, satrio yang bertubuh kerempeng itu duduk nerduaan dengan suzy yang bertubuh gembrot, armin jadi tersenyum sendiri melihat mereka berdua yang saling diam.

"Kenapa senyum- senyum, armin" tegur lala.

"Ah.. ngak papa, sebaiknya kita bikin acara ya?"

"Acara apa?" Tanya sari kepada armin.

"Pokoknya yang meriah, supaya perjalanan kita tidak menjemukan dam mebosankan, gimana setuju tidak?"tanya armin kepada teman-temannya.

Armin berdiri, dia berjalan didalam bus yang bergoyang-goyang itu kedepan seluruh teman-temannya.

"Ayo kita bikin acara, supaya perjalanan ini meriah!"ujar armin.

"Acara apa?" Beberapa orang bertanya kepada armin.

"Rudy dan tinu, kaliankan bawa gitar dan rusli bawa gendang, ayo kita ramaikan, acara yang pertama dangdut!"

Tino dan rusli menabuh gendangnya, rudy dan tinu segera mengejrengkan gitarnya disusul suara rudy yang menyanyikan 'cukup sekali'.

Suasana didalam bus itu jadi berubah meriah, sopirnya melirik ke kaca spion sambil senyum-senyum, sementara itu armin menoleh kesuzy maka timbullah ide untuk menambah meriahnya perjalanan, dia mendekati suzy.

"Ayo joget suzy! ayo!" Serh armin sambil menarik pergelangan tangan suzy.

" nggak mau... nggak mau...,"rengek suzy manja, armin terus memaksanya.

"Harus mau, ayo! nanti yang lainnya akan mendapat giliran, sekarang kamu dulu ayolah suz,ayo"

Akhirnya suzy mau berdiri, armin menariknya sampai suzy berdiri didepan teman-temannya.

"Ayo suzy..ayo joget!" Ucap serempak teman-temannya.

"Ngk usah malu-malu tarik aja!"

"Suzy kasih main goyang regenya!"

Hampir semua penumpang didalam bus itu berteriak-teriak memberi semangat kepada suzy, suzy agak malu-malu tapi pinggulnya mulai nampak sedikit mego-megol kenan kekiri seiring mengikuti lagu yang sedang dinyanyikan kedua tangannya menari-nari semua penumpang didalam bus jadi bertepuk tangan meriah ada yang suit-suit dan ada yang cetak-cetak pakai mulut mereka pokoknya seru deh.

Lain halnya dengan satrio yang terkenal kutu buku, sejak bus berangkat dia sudah asyik dengan buku bacaannya namun lama-lama keasyikannya itu jadi terasa terganggu.

Armin melirik satrio yang termangu memandang pinggul suzy yang sedang meleok-leokkan kekanan dan kekiri, armin jadi ingin tertawa melihat ulah satrio itu lalu armin mendekati tamin yang bertepuk tangan sambil bersorak-sorak sedangkan lala dan sari menegur satrio dengan cekikikan.

"Trio penari striptis masih kalah hebatnya kan?" Kata lala.

" boleh pandang tapi pandang jangan lho?" Kata sari

Satrio menoleh ke arah lala dan sari dia nyengir malu sambil menyandarkan punggungnya kekursi langsung pura-pura lanjut membaca bukunya dan menyembunyikan wajahnya yang merah bagaikan tomat busuk.

Lagu dangdut itu selesai semua penumpang didalam bus bertepuk tangan meriah suzy yang berkeringatan dan terengah-engah kembali ketempat duduknya,disebelah satrio yang pura-pura menbaca buku.

"Ayo bikin acara apa lagi?"seru armin keteman-temannya yang lain.

"Yang lebih seru dong!" Kata yang lain.

"Armin.., ayo lanjutkan lagi?"

Teriak anak-anak muda di dalam bus yang terus meluncur itu sedangkan armin mencari ide-ide yang akan ia gunakan nanti.

"Aku punya ide menarik",kata armin kepada temannya.

"Apa?" tanya tamin

Armin segera membisikkan ide itu ketelinga tamin, sedangkan tamin hanya mangguk-mangguk mendengar ide apa yang dibisikan armin kepadanya.

"Cepat kau pinjam kaset itu".

"Oke".

Armin senyum-senyum sambil melirik satrio, sikutu buku itu rupanya sedang bertukar senyum dengan suzy, sama-sama malunya tapi sama-sama maunya.

"Gimana kau sudah dapat?"tanya armin.

"Sudah, kebetulan kenek ini punya, dia juga sama-sama jawa dengan satrio".

Armin dan tamin terkekeh sambil meliril satro yang begitu tekunnya menbaca buku, armin segera tampil didepan teman-temannya.

"Sekarang kita tampilkan sikutu buku satrio!"teriak armin keseluruh temannya yang berada didalam bus itu.

Satrio terperangah bingung kayak orang yang rumahnya kenah gusur, sedangkan kawan-kawannya bertepuk tangan meriah armin mendekati satrio sambil senyum-senyum.

"Ayo trio, kita meriahkan perjalan ini."ajak armin yang membuat satrio bingung.

"Kau jangan macam-macam, min" seru satrio kepada armin.

"Ah pokoknya harus sportif, ayo tampil di hadapan kawan-kawan kita."

"Apa? Apaaa? Gue ngk bisa apa-apa?"

Armin menarik lengan satrio,sedangkan satrio terpaksa mengikuti kemauan armin yang akan tampil didepan teman-temannya dia malu dan tak berani, tapi semua teman-temannya berseruh memberi tepuk tangan kepada satrio.

Gimana kelanjutannya seru tidak, kalau masih penasaran ikutin terus ya dan jangan lupa vote sobat pembaca, terima kasih.