Didalam bus satrio hanya bisa dapat melihat kelakuan temannya kepadanya, jangan tanyakan malu jelas dia malu tapi namanya permainan semuanya harus dijalanin dan temannya sudah bahkan suzy super gerambot itu saja sudah dapat giliran sedangkan dia saja yang belum, dengan pasrah dia hanya mengikuti permainan teman-temannya itu.
"Pokoknya gue punya ide bagus dan menarik, ayo" ajak armin, sedangkan satrio yang bertubuh kerempeng itu hanya pasrah mengikuti armin.
"Tamin, putar lagunya"seru armin kepada tamin yang sedang menunggu titah armin saja.
"Siap ar"
Tamin segera memasukkan kaset kedalam tape mobil maka terdengarlah irama gamelang wayang orang semua penumpang didalam bus jadi tertawa.
"Gue tahu kalau lu hobinya menari wayang orang, jadi ayo menarilah"bisik armin ditelingah satrio.
"Ah,lu sengaja mau ngerjain gue, ar"satrio mengrutu.
"Sudalah jangan menggerutu aja, ayo joget"seru armin.
"Ayo trio joget"
"Iya, jangan mau kalah sama suzy"seru anak lainnya.
"Masa biasanya jadi kutu buku aja sih, tarik dong trio jangan diam aja ayo biar seru"banyak temannya beri semangat kepada satrio dan sekali kali mereka tertawa dengan wajah satrio yang kusut itu.
Teriakkan itu begitu menggebu-gebu memberi semangat satrio, dan dengan terpaksanya satrio menampilkan kebolehannya, dia menari sebagai butu gakil gerakan tubuhnya begitu luwes, mulutnya dimonyong-monyongkan sebagai pertanda kalau giginya monyong kedepan sehingga semua penumpang yang berada didalam bus tertawa terpingkal-pingkal, bersorak-sorak meriah sekali.
Sopir bus itu ikut menoleh kearah satrio yang sedang menari dalam bus itu dan beberapa saat supir itu termangu geli lalu diapun ikut tertawa seperti teman satrio yang lainnya, tetapi semua penumpang tiba-tiba memekik karena bus yang mereka tumpangi nyaris menabrak pohon dipinggir jalan itu, supir itu kanget dan buru-buru membanting stir sehingga satrio terlempar kesamping tubuhnya membentur dinding bus.
Bus kembali meluncur dengan stabil dijalan yang berbelok-belok itu, semua penumpang yang berada didalam bus itu menghelah napas lega karena nyaris terjadi kecelakaan, untungnya sopir pengemudi bus itu cepat membanting stir, cuma kepala satrio yang benjol karena terantuk dengan dinding kaca bus mereka dia bangun sambil memijit-mijit kepalanya sedangkan teman-teman lainnya menertawakannya.
Matahari pagi terbit dibalik gunung, kerjap-kerjap sinarnya menimpah permukaan air laut yang menyilaukan mata lebih-lebih bagi lala yang baru saja terbangun dari tidurnya gadis itu langsung mengusap-usap kelopak matanya untuk menghindari pantulan sinar matahari.
Semua penumpang didalam bus itu berdiri, mereka ingin melihat keindahan alam disekitar selat bali, kapal penyeberang mengangkut bus tour itu menuju kepulau bali lala baru sadar jika bus yang sedang ditumpanginya sudah berada diatas kapal.
"Sebentar lagi kita akan sampai dipulau bali,"teriak armin girang.
"Lalu apa rencana kita?" Tanya tamin pada armin.
"Kita tentukan dimana tempat untuk kemping."
"Bagaima, kita pilih didekat dengan sungai saja"usul lala.
"Ya,supaya tidak banyak menemui kesulitan,karena kita sangat membutuhkan air".
"Tamin kau ambil peta"
"Oke,boss".
Sementara tamin mengambil peta didalam ranselnya, kapal sudah menepi didermaga bus tour smu I jakarta meluncur turun dari geladak kapal terus meninggalkan pelabuhan, semua penumpangnya terpana melihat alam disekelilingnya seolah-olah mereka berada disuatu tempat yang begitu asing, bangunan rumah dan pura memberi kesan adanya kekuatan mistik.
" sekarang siapapun boleh usul mengenai tempat camping," ujar armin setelah menunjukkan peta pulau bali yang berukuran besar kepada swmua teman-temannya.
"Gimana di ubud saja,"usul bono
"Di denpasar,"
"Tampak siring".
Suasana didalam bus itu jadi ribut, semuanya penumpang mengemukakan pendapat mereka, armin hanya menepuk tangannya keras-keras supaya mereka tenang.
"Tenang, tenang, supaya adil pilihan yang terbanyak itulah pemenangnya, jadi siapa saja yang setuju kita kemping di ubud?" Tanya armin.
Cuma empat orang ikut angkat tangan sedangkan ang lain hanya saling lirik aja.
"Denpasar"armin berujar lagi, sedangkan yang angkat tangan cuma lima orang saja.
"Tampak siring"kata armin lagi sedangkan kalau tempat itu hanya dua orang saja yang angkat tangan satrio dan suzy saja, armin jadi tertawa.
" kalian memang kompak, rukun, bagaimana kalau kalian berdua saja yang berkemping disana? sekalian berbulan madu," kata armin semua penumpang didalam bus itu tertawa.
"Bagaimana kalau kita lanjutkan lagi?"tanya armin kepada seluruh penumpang.
"Setujuuuu!"
"Siapa yang setuju kalau kita camping di menguwi?" ternya lala, sari dan sepuluh orang lainnya unjuk jari tinggi-tingi.
"Iya, apa sih enaknya di menguwi?" Tifa kurang nampak setuju.
"dengar dulu penjelasanku, menurut pengamatanku tempat itu emang enak tempat kemping karena setahun yang lalu aku perna berlibur dibali selama dua minggu, tempatnya indah diantara bukit-bukit dan pegunung dekat dengan sungai dan letaknya tidak jauh dari ubud dan denpasar," tutur armin panjang lebar kepada teman-temannya yang lain supaya mereka tidak pada sakit hati karena tidak pergi ketempat yang diinginkan mereka.
"Pokoknya resiko tanggung jawab ketua,"kata suzy.
"Iya, apa gunanya dijadikan ketua" tifa menimpali perkataaan dari suzy yang diucapnya tadi.
"Oke, oke pokoknya indah mengesankan, setujuuu?" Ulang armin dengan lantang.
Akhirnya semua peserta tour besorak-sorak gembira sebagai unjuk rasa perasaan setuju dengan keputusan armin, semua hanya mengikuti perintah dari sang ketua yang memegang kendali kemping itu