Pagi itu semua peserta tour berkumpul didepan kemah mereka masing-masing, semua sudah berpakaian rapi sehabis serapan pagi armin nampak berdiri ditengah-tengah mereka dan mau mengemukakan peraturanbyang harus ditaati oleh mereka nantinya selama tour disana.
"Teman-temanku semua, mulai hari ini kita harus mentaati peraturan yang ada ditempat kita ini dan peraturannya akan aku bacakan dengar dan simak jangan sampai ada yang melanggarnya nanti. yang pertama setiap peserta boleh pergi kemana saja asalkan kembali ketempat perkemahan tidak lebih dari pukul delapan malam. Kedua setiap peserta yang meninggalkan perkemahan harap lapor pada saya atau tamin, karena kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akan mudah dicarinya. ketiga jagalah sopan santun dan ketertiban dimanapun kalian berada,mengingat dipulau bali ini adat dan kepercayaannya masih begitu kuat, hal-hal yang diluar logita kadang-kadang bisa terjadi. keempat hormatilah tempat-tempat keramat san tempat ibadah"kata armin.
"Baik lalu apa rencana kita hari ini"tanya rudy
"Kalian diberi kebebasan untuk membuat rencana sendiri-sendiri, kemana tempat yang kalian sukai bileh pergi dengan bebas asal tetap menaati peraturan yang telah kukatakan tadi".
Semua peserta yang mengelilingi armin bubar masing-masing bergerombol membuat rencana mereka kunjungi nantinya, sedangkan armin tersenyum memperhatikan empat gerombol peserta tour yang sibuk membuat acara kemudian juru bicara keempat gerombol mendekati armin.
Satu persatu meminta ijin kepada armin untuk memperbolehkan mereka pergi ketempat mereka kunjungi nantinya.
"Armin, kami ingin pergi keubud"usul gerombol pertama sedangkan yang kedua.
"Kalau kami ingin pergi kepantai sanur"
"Kami ingin ke kintamani"sahut yang ketiga dan keempat nyusul berkata kemana tujuan mereka nantinya.
"Kami ingin kedenpasar"
Keempat gerombol itu mengemukakan acara mereka yang nantinya mereka kunjungi.
"Baik, keempat kelompok akan saya beri nama kelompok yang pertama kelompok A kedua B dan ketiga C keempat D, sebagai ketua kelompok saya pilih kamu berempat,silakan pergi dan kalian harus sudah kembali ditempat perkemahan sebelum jam delapan malam,oke?"
"Oke" jawab serempak gerombol tang akan pergi kemasing-masing tujuan mereka.
Keempat kelompok itu segera meninggalkan tempat perkemahan,suasa diperkemahan jadi berubah lenggang sekarang yang tinggal hanya armin, tamin, lala, sari dan rudy serta lusi.
"Dari tadi aku tidak melihat satrio dan suzy",kata armin sambil mengedarkan pandangannya kesekeliling perkemahan mereka.
"Ya, sejoli remaja itu bersembunyi dimana?"sahut tamin yang ikut mengedarkan pandangannya.
"Kalau tak salah, mereka tadi berjalan kearah sungai".sari memberi tahu.
"Ayo cari mereka",ajak armin kepada mereka semua.
Mereka bergegas menuju ke sungai, dipagi itu lala tidak seakrab hari-hari kemarin dengan sari sekarang dia lebih banyak bediam diri, sari mulai perang dingin sedangkan dengan armin bersikap biasa-biasa saja.
"Hai, harimau kau lihat mereka didekat batu itu",kata tamin sambil menunjuk ketepi sungai itu.
"Ya, hantu aku melihatnya".armin menyahut.
"Mereka memang sejoli remaja yang ideal"
Tamin menepuk tangannya memangil satrio dan suzy kedua remaja itu menoleh lalu buru-buru bangkit.
"Sini"panggil armin, satrio dan suzy mendekat "kamu berdua mau pergi nggak?" tanya armin.
"Tidak" jawab satrio.
"Nah, kalau kalian tidak pergi sebaiknya kalian tunggu di kemah saja, kami akan pergi ketanah lot",ujar armin.
Satrio cuma mengangguk mereka melangkah meninggalkan tempat itu sedangkan satrio dan suzy menuju perkemahan armin bersama kawan-kawannya melintasi padang rumput yang tumbuh subur dijalan setapak mereka menuju kejalan aspal.
"Bagaimana kalau sewa motor saja?" tanya armin sambil berjalan.
"Itu lebih baik, armin kita bisa bebas kemana saja" sahut rudy.
"Bagaimana dengan yang lain? akur nggak?"
"Akurrr!"
"Lalu dimna tempatnya menyewa motor?" tanya tamin.
"Kita naik mobil angkutan umum ke denpasar saja dulu, baru disana banyak tempat yang menyewakan motor?"
"Oke kalau begitu"
Mereka menghentikan langkah mereka dipinggir jalan, menunggu kendaraan angkutan umum yang menuju kedenpasar sebuah bus menunu kian mendekat kepada mereka keneknya berteriak-teriak armin segera menghentikan bus itu lalu bergegas mereka naik, lala cepat-cepat mengambil sebelah duduk disebelah armin. Sari jadi kecewa namun rasa kecewanya disembunyikan dibalik senyumnya yang manis itu.
Bus itu kembali meluncur membawa mereka ke denpasar, selama diperjalanan antara lala dan sari enggan untuk saling bertemu pandang apalagi untuk bicara, sedang armin sama sekali tak menduga kalau kedua gadis itu sedang perang dingin dia tetap biasa-biasa saja.
"Menurut pengalaman temanku kita bisa menyewa motor sampai bosan, bisa sebulan atau dua bulan yang penting sewa motornya dibayar deluan", ujar armin.
"Kalau begitu kita sewa selama dua minggu",tamin mengusulkan kata-katanya.
"Aku juga keinginan begitu, kita bisa kemana-mana karena dalam perjanjian bus tour yang kita sewa cuma mengantar sampai tempat camping, lalu menjemput kita lagi setela batas waktu camping selesai,"
Bus yang mereka tumpangi mulai memasuki kota denpasar, armin, tamin dan rudy mengawasi sepanjang jalan yang dilalui bus itu.
"Stop, stop pinggir, itu tempat penyewa motor!" Seru armin sambil menunjuk kesebuah tempat dipinggir jalan.
Bus itu berhenti armin membayar kepada kenek bus lalu mereka berdiri sejenak didepan tempat penyewa motor itu, tiba-tiba lala menarik tangan armin.
"Ayo masuk, kita pilih motor yang bagus", ajak lala, sedangkan armin hanya mengikuti kemauan gadis itu sedang sari cuma berdiri mematung.
"Ayo" tamin menepuk bahu sari, sari tersentak kemudian dia lekas-lekas masuk ke tempat penyewa motor itu.
Armin, tamin dan rudy segera menemui pemilik motor setelah berbincang-bincang mengenai persyaratannya, lalu armin membayar uang sewanya barulah mereka diperbolehkan memilih motor yang disukai, tentu dengan jaminan KTP dan kartu pelajar.