Chereads / cinta penawar duka / Chapter 14 - eps 14

Chapter 14 - eps 14

Setiap jam delapan malam armin dan tamin selalu mengontrol penghuni perkemahan, mereka akan terus berkeliling memastikan semua aman dan tidak ada yang keluar pada malam harinya, dan rmin juga akan mengecek peserta yang sudah kembali dari bepergian lalu masing-masing peserta diminta tanda tangan.

Dan ketika armin melongok kedalam kemah yang ditempati sari dan lala, kedua gadis itu pura-pura tidur armin mengamati kedua gadis itu sambil tersenyum dia mengira kedua gadis itu sangat letih dan tidur pulas, karena tadi siang sampai sore keduanya bepergian keliling ubud jadi tak perlu lagi dibangunkan oleh armin hanya untuk minta tanda tangannya.

Armin kembali duduk disebelah tamin setelah mengontrol semua peserta camping.

"Aku sudah melihat perubahan antara sari dan lala kedua gadis itu sudah mulai rukun kembali,"ujar armin sambil menyulut rokoknya.

"Memang tadi siang aku melihat begitu tapi hati orang siapa yang tahu?"sahut tamin.

"Kau jangan mengada-ngada."

"O, tidak. Aku kan bilang siapa tahu soalnya persaingan dalam percintaan bisa mengakibatkan bencana lho?"

"Asal jangan bencana alam saja,"kata armin disertai tawanya.

Dan tawa armin semayup sampai ketelinga lala gadis itu merangkak mendekati pintu kemah lalu dia mengintip,melihat suasana diluar hanya tinggal beberapa orang yang sedang mengobrol.

"Ayo,kita siap-siap pergi,"ajak lala.

"Tapi armin masih diluar."

"Dia kan memang hansip kita, kalau menunggu dia kita bisa kelamaan perginya."

"Lalu bagaimana kita bisa pergi, kalau armin tetap jadi hansip?"

"Kita harus mengendap-endap keluar dan cepat menyelinap kebalik pohon,baru kita kabur tanpa setahu dia, oke."

Sari menganguk dengan berat hati.

"Aku duluan yang mengendap keluar, kamu ikut dibelakang aku,ayo?"

Sari cuma mengangguk perasaanya jadi deg-degan, Dan ketika lala berjalan mengendap keluar dari kemah sari mengikutinya, lalu kedua gadis itu menyelinap di balik pohon yang berada didekat mereka tapi kaki sari yang gemetar tanpa sengaja terantuk akar pohon dia jatuh dan suaranya sampai terdengar sampai ketelinga armin.

"Tamin, aku mendengar sesuatu,"kata armin sambil berdiri.

"Ya,seperti suara babi hutan."

Armin dan tamin cepat-cepat masuk kemah, diambilnya tombak dan golok rupanya kesempatan itu dimanfaatkan oleh lala menarik lengan tangan sari untuk bergegas kabur dari tempat persembunyiannya,dengan tersaruk-saruk pincang sari terus berjalan digandeng lala, mereka menyusuri jalan setapak menuju jalan aspal.

"Kakimu tidak apa-apa?"tanya lala.

"Agak keseleo,"jawab sari terengah-engah.

"Sakit?"

"Lumayan".

Lala melihat sebiah mobil sedan berhenti tidak jauh dari tempatnya.

"He,itu mobilnya aryan,ayo kita kesana."ajak lala.

Kedua gadis itu buru-buru mendekati mobil sedan yang berhenti dipinggir jalan,seorang pemuda menongolkan kepalanya begitu mendengar langkah-langkah bersepatu mendekat.

"Hai,la,sar. Selamat malam,"sapa aryan.

"Malam." lala langsung membuka mobil dan langsung duduk berdua dengan sari di jok belakang,aryan segera meluncurkan mobilnya.

"Aku tak sabar mengunggu kalian ditempat diskotek, maka kususul kalian kemari," ujar aryan sambil menghela napas lega.

"Lama menungguku?"

"Lumayan."

"Tapi untung kau menjemput kami, kalau tidak sulit mencari kendaraan yang tujuannya ke denpasar malam-malam begini."

"Ya, aku punya inisiatif untuk menjemputmu."

"Kau memang pintar dan baik, aryan." Aryan tersenyum senang dengan pujian dari lala.

"Apa kabar,sar?" tanya aryan sambil memandang sari dari kaca spion.

"Baik-baik."

"Kenapa armin tak ikut serta?"

"Dia sedang jadi hansip,"sahut lala.

"Hansip?"

"Ya.., selalu menjaga peserta rombongan jangan sampai meninggalkan perkemahan diwaktu malam, peraturannya sangat ketat sekali."

"Jadi bagaimana caranya kalian bisa pergi?"

"Kabur tanpa setahu hansip."

Aryan tertawa dia membelokkan mobilnya yang sudah memasuki kota denpasar tidak berapa jauh laginakan sampai ditempat diskotek.

"Kalau akhirnya nanti ketahuan bagaimana?" tanya aryan.

"Resiko ditanggung penumpang," jawab lala sambil tertawa manja.

Mobil berhenti di halaman parkir hotel, banyak orang bule yang berkeliaran di depan hotel itu mungkin mencari-cari pasangan pikir sari lalu lala mengajak sari turun dan mereka masuk kedalam hotel menuju ruang diskotek.

Musik yang hingar-bingar dan lampu disko yang berkedip-kedip terasa menciptakan suasana riang pasangan muda-mudi dan para turis berjingkrak-jingkrak di arena dansa, jantung nirmala berdebar-debar sekilas dihatinya teringat armin,lelaki itu pasti tengah sibuk mencari babi hutan dan sari jadi tersenyum sendiri.

"Ayo kita duduk disini," ajak aryan seraya menggandeng tangan lala,sari cuma mengekor dari belankang.

Aryan, lala dan sari duduk mengitari meja, aryan segera memanggil pelayan sedang lala tak mau menggubris entah apa yang dipesan oleh aryan pada pelayan itu, dia mengedarkan pandangannya mencari-cati steven.

O, itu dia! Girang perasaan lala begitu melihat steven duduk sendiri menghadapi sebotol whisky, gadis itu memang sudah punya niat akan membujuk lelaki bule itu agar memberikan obat perangsang atau pil tidur, sebab waktu pertemuan kedua dengan steven lelaki itu pernah menawari obat-obat semacam itu kepadanya inilah kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh lala untuk membuat sari jatuh kedalam perangkapnya dan dia bisa dekat dengan armin tanpa ada pengganggu yang sering dilakukan sari setiap harinya.

Hai may friend,maaf ya aku updet sedikit karena lagi nggak enak badan,maklum pencari sesuap nasi dikota orang.

Tetap semangat ya baca, aku akan usahain tetap updet cepat kalau nggak ada halangan ya.

See you later gais😌😌😌