sinar matahari menerobos masuk di celah-celah gorden dan berusaha masuk kedalam kamar yang ditempati sepasang manusia yang sedang tidur nyenyak ditempat tidur, sinar matahari yang masuk lewat gorden itu menyilaukan mata aryan.
sehingga lelaki itu mengusap-usap kelopak matanya dan segera sadar kalau di sisinya terbaring sesosok tubuh seorang wanita,aryan berusah melihat dengan jelas siapa gerangan manusia itu.
setelah diperhatikan aryan cukup lama nampaklah bahwa lala yang tubuhnya tanpa dilapisi sehelai benang pun buru-buru aryan menutupi tubuh gadis itu dengan selimut hotel yang sudah terpencar kemana saja tadi malam akibat ulah mereka.
apa yang telah kulakukan ini? aryan jadi heran kenapa dia sudah berada didalam kamar hotel bersama lala? lalu dia memperhatikan dirinya sendiri ternyata sama seperti lala tanpa busana, dan aryan segera meraih selimut untuk menutupi tubuhnya juga.
ohh.. ada bercak merah. darah! aryan terbelalak melihat bercak darah diselimut putih itu berarti aku telah menodai gadis ini? menodai gadis ini? aryan menarik napas berat, dan gadis yang sejak tadi tertidur mulai menggeliat merintih kesakitan.
"ouhhh..!" keluh lala membuka matanya memandang aryan yang detik itu memandangnya mereka sesaat saling berpandangan memperhatikan ekspresi masing-masing sebelum lala sadar dengan kejadian yang menimpah mereka
lalu gadis itu terperangah melihat dirinya yang tanpa busana dan melihat aryan begitu deterusnya sampai dia tidak percaya dengan apa yang menimpa dirinya,tanpa bisa dikendalikan lagi lala menangis meraung sangat kencang yang buat aryan kepanikan melihat lala menangis karena ulahnya.
" la.." panggil aryan lunak sambil membelai rambut gadis itu.
"apa yang telah kau lakukan aryan?" suara lala terdengar menyayat ditelinga aryan.
"lala.." aryan tak mampu menjelaskan.
"kau kejam, kejam aryan!" rintih gadis itu dia menangis terseduh-seduh,
"lala, hentikan tangismu! sungguh aku tidak tau apa yang terjadi diantara kita berdua semalam" kata aryan lembut terus membelai rambut gadis itu dengan penuh kasih sayang.
lala membalikkan badan dan membenamkan tangisnya dipermukaan batal, sementara ingatannya melayang ke tempat terjadinya hal yang harusnya bukan dia yang sekarang berada dikamar hotel itu.
setelah diingatnya apa yang telah dia perbuatnya semalam, oh.. tuhan keluhnya! ternyata senjata makan tuan minuman yang telah dicampuri obat perangsang dan obat tidur itu telah kuminum sendiri dan akibatnya begini, kesucianku telah hilang dan tidak bisa kembali lagi sejuta penyeselan tak mampu lagi memulikan keadaanku sekarang ini, tak mampu mengahapus noda yang kini telah melekat dalam dirinya.
inilah kesalahanku! kesalahanku tak perlu dibebankan kepada aryan dan harus kutanggung sendiri, itu tekat lala.
dia segera beranjak bangun dan mengenakan pakaian aryan yang melihat lala langsung temangu memandang lala dengan sejuta kekaguman, juga sejuta keheranan sebab apa yang dialaminya hanya seperti dalam mimipi saja.
lala berbalik memandang aryan dan berkata yang cukup mengejutkan bagi aryan "kuharap lupakan saja kejadian ini aryan" ujar lala sambil mengahpu air matanya.
aryan yang baru sadar dari kekagumannya memandang gadis itu dia buru-buru turun dari tempat tidur dan mengenakan pakaiannya, didekatinya lalayang sedang menyisir rambutnya didepan kaca.
"tidak la, aku tidak akan membiarkan hidupmu yang sudah ternoda karena aku, harus begini" ucap aryan
lala tak menampakkan reaksi dia sudah menganggap apa yang terjadi adalah kesalahannya sendiri lalu dia melangkah hendak meninggalkan kamar sebelum aryan mengatakan yang tidak-tidak lagi,tapi sebelum dia melangkah jauh aryan sudah lebih dulu mencegahnya tangan gadis itu dipegang kuat-kuat.
"tunggu la.. kita bisa bicarakan ini baik-baik" pinta aryan.
lala menghentikan langkahnya dan memandang aryan, dikedua mata gadis itu bergelinang air bening berkilau-kilau lantas bibirnya yang indah itu bergemetar mengucap kata-kata. "tak ada masalah yang perlu kita biarakan lagi aryan, aku rela! aku tidak menuntut apa-apa"
"tapi.."ucapan aryan terhenti.
"sudalah, kupinta kau lupakan saja" ujar lala meneruskan langkahnya dan aryan tetap mengikuti lala.
"kau jangan pulang sendiri, mari kuantar"
lala tetap tak menyahut dan tetap terus berjalan melangkah di koridor hotel, perasaannya bagai tersayat sembilu perih sekali seperti perihnya gadis yang baru kehilangan mahkotanya, langkahnya pun agak gontai dan tersaruk-saruk sehingga aryan merasaa kasihan pada gadis itu, dibimbingnya lala sampai ketempat parkir.
aryan segera membukapintu mobil untuk lala, gadis itu kemudian dududk disebelah aryan dan sudah siap meluncur mobilnya tak ada lagi yang diucapkan lala selama perjalanan, selain sejuta penyesalan di hatinya mahkotanya hilang direnggut lelaki yang tidak dicintai, namun apa yang hendak dikatakan lagi semuanya itu sudah terjadi.
"aku akan menemui armin" ujar aryan.
lala terkejut dengan penuturan aryan barusan, bagaimana jika aryan berkata apa yang mereka alami dan armin bilang kepada orang tuanya mampus sudah hidup lala.
"tidak usah"
"kenapa?"
"pokoknya tidak usah!"
"aku mau mengatakan kejadian yang sebenarnya pada armin" kata aryan bersikeras membuat lala jadi jengkel dan melototkan matanya.
"kalau kau mau tetap mengatakan kejadian yang sebenarnya kepada armin sebaiknya kau turunkan aku disini, dan aku tak akan kembali lagi ke perkemahan itu" kata lala marah.
"ahhh... kau ini membingungkan aku lala" keluh aryan tak mengerti.
"akukan sudah bilang, lupakan saja kejadian ini" kata lala lagi dengan kesal.
"oke, kalau maumu begitu"
aaryan menghentikan mobilnya dipinggir jalan, lala bergegas turun sambil menghempaskan pintu mobil dengan keras dan dia berjalan masuk ke rindangan pohonan menyusuri jalan setapak menuju perkemahan, sedangkan dengan aryan cuma bisa memandangi berlalunya lala dengan menggelengkan kepala disertai dengan helaan napas panjang, setelah gadis itu semakin menjauh dan hilang dibalik pepohonan aryan segera meluncurkan mobilnya meninggalkan tempat itu, memang gadis itu yang keras kepala rutuk aryan dalam hati.
tempat perkemahan nampak sepi motor-motor sewaan yang biasanya berjejer di dekat kemah-kemah tidak nampak satupun, berarti semua peserta camping sudah pergi entah kemana perginya, buat lala itu tak peduli yang penting dia pulang tidak ada satu orang punyang tahu.
maka dengan mudahnya lala menyelip masuk kedalam kemahnya, satrio dan suzy yang asik berduaan sambil membaca buku tak tahu kalau lala sudah berbaring di atas matras dan diam dlam kesendiriannyaitu, lala jadi menangisi dirinya! menangisi kesuciannya yang telah hilang.
dan itu semua membuat dia kehilangan kepercayaan pada diri dia sendiri, sehingga ia mulai merasakan kalau hidupnya yang akan diambang keputusasaan yang mendalam.
dia terus menangis dibalik kain yang menutupi badannya dan tidak mempedulikan suaranya akan terdengar oleh sepasang manusia yang sedang asik membaca diluar dan bagi dia buat apa lagi menampakan wajah yang ceria sedangkan harapan untuk kembali menjadi manusia yang ada mahkotanya sudah sangat susah baginya.
hingga sampai menuju siang lala tetap diam dalam kain yang menutupi samapai dia benar-benar tertidur untuk melupakan sejenak kehancuran dirinya dan sewaktu bangun nanti dia akan menyusun hidup barunya seperti apa nantinya.