Chereads / Without you (Azzurra and Kevin) / Chapter 19 - 18. perjodohan

Chapter 19 - 18. perjodohan

"Eh, ngapain lo kesekolah hari ini" tanya Alex pada Jonathan tak habis fikir

"Bosan gua dirumah, gak ada yang bisa di liat" jawabnya

Tiba-tiba Micky masuk kedalam kelas dengan wajah datar, tidak lama setelah itu Tama datang bersama Ilham. Tama menatap Micky tajam

"Hy Micky cantik" sapa Ilham 

"Mic, lo suka sama Kak Adrian?" tanya caca yang baru datang, "enggak"

"Micky" panggil ilham lagi dengan memasang wajah sok gantengnya

"Apa?" ilham tersenyum "gua-" Ilham menggantung ucapannya

Micky menaikkan sebelah alisnya tak mengerti "boleh nyontek pr lo gak?" lanjutnya sambil cengengesan

Micky mengeluarkan buku dari tas dan menaruhnya di meja, sontak Alex dan Ilham berebut mengambil buku tersebut

"lo belum buat?" tanya Micky pada Alex. Alex cengengesan "bukan cuma gua princess tapi satu kelas gak ada yang buat,  kagak ngerti" Micky melihat ke arah Tama dan Vernon, menggeleng

"Vin, lo gak buat?" tanya Micky, tapi di abaykan Tama. Heran tapi tidak mau ambil pusing

Di roftop sma sky dream

Tama mengingat kata-kata sang ayah pagi tadi

Tama keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tamu

"Morning ma, morning pa" sapanya pada kedua orang tuanya Lidiya-Firdan

"Morning sayang"

"Morning vin" jawab mama dan papanya berbarengan

Sang ayah entah kenapa terlihat ingin menyatakan sesuatu pada Tama tapi sulit untuk mengatakannya

"kenapa pa?" tanyanya

"Papa mau ngomong serius sama kamu"

"ngomong aja"

"Kamu akan papa jodohkan" Tama tersedak dan Lidia segera memberikan air pada sang putra

"Di jodohkan?  Jangan becanda deh pa"

"Papa serius, dan kita akan bertemu mereka besok"

"Tapi kenapa harus di jodohin si pa?"

"Ini semua demi perusahaan kita Vin"

"Siapa orangnya?" tanyanya setelah beberapa lama diam

"Kamu kenal dia, dia satu sekolah sama kamu"

"Siapa?"

"Cucu Adam, presdir perusahaan AD ngara rekan bisnis papa kita ketemu dia di kantor kemaren, gadis yang di sebelah kamu kemaren itu adalah cucu satu-satunya" jelasnya panjang lebar

"Maksut papa Micky?" tanyanya tidak percaya pada Firdan

"Miki? Bukan Miki namanya. Kalau gak Salah namanya azzura grention oliver, cucu satu-satunya Adam kusuma diningrat gadis yang mempunyai keturunan darah biru" Tama mengusap wajahnya frustasi

Kenapa Micky, kenapa harus dia. Ucapnya dalam hati tapi apa kata papanya tadi 'azzura grention olover?

"apa ini rencana dia" gumamnya

"Rencana dia?  Rencana dia siapa?" tanya Gery pada Tama

Tama mengalihkan tatapannya pada Gery sekilas dan kembali melihat kebawah "bukan apa-apa"

"Woy. gua cari dari tadi, eh  malah disini" ujar Ilham tiba-tiba datang dengan ngosngosan

Ilham berjalan mendekat "kenape.lo? ada masalah?" tanyanya saat telah berdiri di tengah-tengah gery dan tama

Tama tetap diam "lo udah kenal kita dari kapan si Tam?"  Ilham  kesal

"Gua dijodohin" ucap tama tiba-tiba

"What?"

"Serius lo?"

Tama diam, tapi Gery malah tersenyum "Sama siapa? Cantik gak. Kalau lo gak mau kasi gua aja" Ilham memukul kepala Gery "diem"

"Sama siapa?" Ilham serious

"Micky"

"What?" ucap Ilham dan Gery serentak

"Kalau lo gak mau kasi gua aja, sumpah gua pasti nerima dengan lapang dada" ujar Gery

"Terus masalahnya apa?" tanya Ilham pada tama

"Gua rasa itu rencana dia"

Ilham malah terkekeh mendengar ucapan tama tersebut, " nyet  kok malah ketawa?" tanya Gery heran

"Menerut gua, Kalau itu rencana Micky, dari awal pasti udah deketin lo malah mungkin mepet lo bukan malah di diamin, didinginin dan di ketusin"

"Lo pikir kulkas apa? di dinginin" ucal Gery "tapi kalau di pikir-pikir benar juga, kalau dia yang mau pasti dia dekatin lo" lanjutnya membenarkan kata-kata ilham

©©©

Micky, Alex, Brayen dan Jonathan. Mereka  sedang duduk di taman sekolah. Disaat bersamaan Tama, Ilham dan Gery sedang lewat. Gery menarik tangan mereka supaya berhenti

Hus, gery menyuruh Tama diam dan menunjuk ke atah Micky beserta teman- temannya sontak mereka mngarahkan tatapannya pada objek yang di tujuk Gery. Gery menyeret mereka berdua mendekat agar bisa menguping pembicaraan mereka berempat

Micky menyenderkan kepalanya pada Alex "kepala gua sakit" keluhnya

Brayen langsung mengangkat tangannya dan memijat kepala Micky. Tidak ada raut ceria dari wajah Micky yang ada hanya wajah frustasi di wajahnya

"Lo kenapa? Cerita" solusi Jonathan

"Gua dikasi tiga pilihan sama kakek" ujarnya tanpa basa-basi

"Gara-gara yang kemaren?" tebak Brayen dan Micky mengangguk

"Apa pilihannya?" tanya alex

"Pertama, gua tinggal selamanya dirumah dia dikawal kemana-mana. Lo tau sendirikan gua gak suka tinggal disana, gua merasa terkekang kalau tinggal disana. Kedua, gua kembali ke kanada dan kakek akan kasitau gerandpa, mamy, daddy kalau gua terluka disini. Dan lo tau sendiri, gua juga gak akan pilih itu karna gua yakin 100% kalau grendpa akan ngelukain kalian bertiga, dia akan menyalahin kalian atas  yang terjadi, gua gak mau itu, kalau cuma urusan sama mamy dan daddy itu bukan masalah besar tapi beda cerita kalau grandpa Yang turut campur Lex, semua pasti hancur. Dan yang ketiga gua dibolehin tinggal dirumah tanpa pelayan dan pengawal, gue di bebasin, tapi-" ia menggantung kata-katanya terlihat jelas ia sedang frustasi. Membuat Brayen cs maupun Tama cs penasaran

"Tapi apa?" tanya Alex

"Tapi gua harus rela buat di jodohkan" ucapnya

"Tu denger, dia juga gak mau" bisik Gery

"Jodohin?  Sama siapa?" Brayen bersuara

"I don't know" ucapnya "tapi gua begok juga si"

"Maksut lo?" Tanya Jonathan

"Gue langsung mutusin pilihan gua hari itu juga tanpa meminta waktu untuk berfikir, dan sekarang gua gak bisa bilang enggak"

"Jadi kalau lo di kasi waktu buat berfikit, lo bisa lari?" tanya Jonathan

"Mungkin"

"Caranya?" tanya Alex

"Gua nelfon mom, terus bilang sama mom dan gua yakin gua bisa tinggal dirumah gua tampa harus ada pengawal"

"Kok bisa?"

"Gua gak pernah cerita sama kalian?"  dijawab gelengan oleh ketiganya "jadi gini  waktu di inggris paman gua kakak sepupu daddy mau jodohin gua sama Malfoi anaknya, tiap hari dia kerumah cuma buat pertemuin gua sama Malfoi dan itu membuat mom kesal dan ngajak pindah ke kanada" jelasnya

"Princess, Malfoi itu ganteng?" tanya Alex penasaran

"Ganteng" jawab Micky

"Terus-" ucapan Jonathan terhenti saat mendengar bel masuk berbunyi

Melihat Micky akan beranjak dari situ Tama cs cepat-cepat pegri agar tidak ketahuan

Sesampai di kelas, Micky langsung duduk di bangkunya menyenderkan kepalanya di sandaran bangku dan memejamkan matanya

Setiap murit yang masuk, mereka melihat kearahnya dan memuji salah satu ciptaan tuhan yang mereka lihat ini begitu cantik

"Subahanallah micky kok cantik banget si" puji caca 

"Gak usah lebay, cantikan gua juga" ucap sesil sok cantik

"Mata lo rabun atau katarak Sil. Liat tu" ucap dayat pada sesil

Brayen, Alex dan Jonathan memperhatikan Micky kasihan

Tidak berselang lama tama dan ilham masuk. Mereka terdiam melihat wajah micky yang terpejam itu adalah karunia "lo liatkan, micky itu cantik dan gak salah waktu pertamakali gua liat, gua bilang dia bidadari yang turun kebumi" Tama tidak menanggapi ia terus memperhatikan wajah Micky seolah itu adalah candu

Tiba-tiba Vernon datang dan duduk di atas meja micky membuat muka Micky tertutup badannya. Vernon mengangkat tangannya dan mencoba menyentuh wajah itu tapi sayang tangannya di tahan Brayen dan di hempaskan, merasa terganggu Micky membuka mayanya dan mendapati Vernon duduk di mejanya

"Ngapain lo?  Get out! " usirnya, Vernon diam dan mencoba menyentuh wajah Micky lagi, tapi sayang tangannya kembali di hempaskan bukan Brayen melainkan Tama

Micky melihat kearah Tama sekilas dan kembali melihat Vernon "lo punya telinga gak! gua bilang pergi ya pergi!" bentaknya. Membuat vernon mau tidak mau berdiri dari duduknya

"Gua mau ngomong sama lo mic-"

"Tapi gua enggak" potong Micky

"Vernon kamu ngapain disitu" sapa buk Siska

"Cuma lewat buk" jawabnya singkat, buk Siska mengangguk

Tidak terasa sekarang saatnya pulang sekolah "princess, lo pulang sama siapa?" tanya Brayen

"Belum tau, kalau gak di jemput mungkin sama Alex" jawabnya

"Mic, gua mau ngomong serius" ujar Jonathan serius

"Apa alasan lo gak bilang sama mamy kalau lo di jodohin?"

"Gua gak mau hubungan kakek sama mom jadi merenggang dan itu karna gua. Gua gak mau liat mom maupun kakek sedih karna itu gua gak bilang sama dia, dia akan kecewa sama kakek" Jonathan mengangguk

"Lo beneran beleum tau siapa di jodohin sama lo itu?" tanyanya sekali lagi dan mendapat gelengan dari Micky "gimana kalau lo minta kakek jodohin lo sama gue aja" lanjutnya

"Atau sama gue aja princess" timpa Alex

"Sama aku aja, dan aku yakin kamu gak akan kenak labrak mantan-mantan mereka" timpa Brayen, Alex dan Jonathan melongo mendengar kata yang gak bermanfaat dari Brayen sedangkan micky terkekeh

"Iya juga ya, mending gua request sama kakek buat di jodohinnya sama kalian, Kan gua bisa merasa sedikit aman gitu" menurut Micky ucapan gak bermanfaat temannya itu bisa ia pakai "akan gua coba"

"Rally?" ucap ketiganya kompak

Mereka tidak tau tama dan ilham terus menguping pembicaraannya

Ilham tersenyum "lo dengarkan" Tama mengabaikannya dan berjalan menuju parkirannya "Tam tunggu" panggilnya karna tama sudah mulai jauh

#TBC

Jangan lupa like and comments guys

Mohon maaf utuk typo Yang bertebaran di mana-mana, maklum kandang gak ngeh salah ketik.