Setelah pertemuan keluarga itu, baik Micky maupun Tama tidak ada yang berniat untuk berbicara satu sama lain
"Princess" panggil Alex, Micky menoleh menunggu Alex melanjutkan ucapannya
"Kenapa lo kemaren sampai masuk rumah sakit?" sontak Brayen dan Jonathan terkejut
"Micky masuk rumah sakit?" Brayen memastikan
"Gua kemaren dengar percakapan mama -papa, katanya Micky masuk rumah sakit. Tapi pas gua disana, dia udah gak ada" jelasnya
"Kamu beneran masuk rumah sakit?" pertanyaan Brayen itu hanya di jawab dengan anggukan "kok bisa?"
"Keracunan" jawabnya singkat
"Keracynan? Serious? Terus?"
"Seperti biasa, semua pelayan di pecat"
"Menurut lo, orang itu saat sengaja?"
"Mungkin, karna semua orang dirumah tau kalau gue gak boleh makan itu"
"Grandpa gimana?"
"Grandpa, sekarang ada di rumah kakek dan mungkin dia juga akan jemput gua nanti" jelasnya "oh iya, kalian mau gua kenalin sama cowok ganteng gak? " tawar Micky pada ketiga sahabatnya
"Mau dong, iyakan Tam?" bukan ketiga teman Micky melainkan Ilham yang menjawab dengan antusias
Micky tidak menanggapi dia melihat kearah Alex
"tu orang pasti ganteng banget, secarakan selera ganteng lo itu tinggi" Vernon ikut menimpali
"Heran, kok sekarang banyak orang Yang suka ikut campur urusan orang? Padahal gak ada yang ngajak bicara, di pikir angkot apa main masuk aja" sindir Jonathan
Micky tidak menanggapi, d lain sisi Tama terus melihat Micky dari samping. Ia sangat merasakan aura dingin dari Micky, entah kenapa itu membuatnya begitu penasaran
"Princess, lo gak niat buat kita cemburukan? Kita aja yang ganteng banget ini gak pernah lo puji" Alex mengatakannya serious tapi malah di sambut kekehan ringan dari Micky
"Kalau gua bialng lo pada ganteng, berarti Ben ganteng banget dong?"
"Ben? Gua gak pernah ketemu sama Ben Princess" Brayen kembali bersuara
"Kalian mau ketemu gak? Selagi dia di indo" tawar Micky
"Jangan bilang dia mantan pacar lo, yang lo jadiin mainan abistu lo jadiin simpanan" OK guys Micky mulai jengah dengan tiga sahabatnya itu
"Au ah"
"Namanya siapa?" tanya Brayen
"Clart" Jonathan menoleh karna mendengar nama yang menurutnya gak asing itu "Clart? Jorian Clart" ualangnya dan Micky mengangguk. membenarkan
"Ok gua ikut" Jonathan dengan semangat 45, Brayen melihat ke Jonathan "Ok gua sama Alex juga ikut" putusnya sendiri tanpa meminta perstujun Alex, Micky tersenyum dan memperlihatkan jarinya berbentuk 'OK' pada mereka, dikarnakan giru Yang mengajar telah tiba di kelas
©©©
Tama POV
Beberapa hari ini gua rasa sikap Micky itu dingin ke gua juga Ilham. Dan Entah kenapa gua malah jadi penasaran dengan sifat Micky yang asli, saat dia bersama tiga curut itu
Dia bisa tersenyum hangat dan tulus. Dan bodohnya Entah sejak kapan setiap ngeliat dia, jantung gua dua kali lebih cepat. Gua gak berani mengambil kesimpulan secepat itu kalau gua mulai menyukainya. Ya menykai Micky
"Tam lo gak penasaran dengan clart clart yang di bilang Micky itu?" tanya Ilham ke gua. Ya gua sebelumnya udah cerita ke dia kalau Micky itu cewek yang di jodohin sama gua
"Bukan urusan gua" tapi dalam hati, gua penasaran sama dua nama yang dari tadi terus mereka bicarin itu 'siapa Ben dan Clart' gua terus berfikir sampai gua dengar kembali percakapan mereka. Ya gue lagi nguping
"Tama" Lara memanggil gua, tapi entah m
Kengapa ucapan Gery sama Ilham tempo hari terasa nyata, Lara cuma jadiin gua sebagai pelampiasan
Gua ngabaiin panggilan Lara dan kembali memfokuskan telinga gua buat nguping
"Oh iya, kalau nanti kalian kerumah jangan pernah pakai lo gue, grandpa benci orang yang bicara gak sopan. Dan satu lagi kalian harus panggil gua dengan panggilan oliver bukan Micky, lu pada lancar bahasa inggriskan?"
"Loh kok gitu?" sebenarnya pertanyaan gua sama Alex itu sama, bedanya dia ngomong langsung dan gua ngomong dalam hati
"Lo gak tau?" Jonathan juga bertanya yang membuat gua mekin penasaran. Tapi Alex menggeleng
"Nama asli Micky itu Azzura grention oliver, pas dia masih kecil karna dia suka banget sama boneka Micky makanya dia ngerubah nama dia seenak jidat aja jadi Micky azzura grention oliver dan karna kata dia nama itu terlalu panjang jadi dipotong lagi jadi Micky Azzura. Ya walaupun daddy tetap manggil dia dengan panggilan Oliver atau Oliv" jelas jonatan panjang lebar
Gua ingat pas lagi di rumah Micky, papanya manggil dia dengan panggilan Oliv
"Lo tau dari mana?" tanya Alex
"Gua itu udah kenal Micky dari umur 3 tahun, dia ama Clart nolongin gua pas gua lagi dibully sama anak-anak yang badannya lebih tinggi. Setelahnya dia ngantar gua pulang dengan pengawal yang banyak. Sebelum pulang Clart nyuruh gua sama dia foto" jelasnya panjang lebar.
Dan dari situ gua tau udah berapa lama mereka berteman tapi gua juga ingat kata kakek, Micky itu sd di inggris, dan smp-sma dikanada sampai sebelum pindah kesini terus gimana mereka terus berteman
"Terus dua tahun setelah itu gua ketemu dia di Tk lagi bareng lo juga Brayen" lanjutnya
"Terus lo kontakkan sama dia gimana?"
"Ya kayak kita kontakan sama dia. Dia ngasi no.telpon rumah dia dan karna dia itu teman pertama gua, gua antusias dan langsung menelfon dia. Eh pas gua telfon yang jawab bukan dia tapi mamy" Micky terkekeh mendengar penuturan Jonathan
"sebenarnya gua ada disitu, tapi lagi mager. and allhasil mom yang angkat" ungkap Micky
Sejauh gua mendengar percakapan mereka, nama Clart kembali merka sebut, tapi siapa sebenarnya Clart itu sebenarnya
Tanpa gua sadari tetnyata Micky dan ketiga temannya berhenti dan begoknya karrna gua gak fokus ke jalan gua malah nabrak badan Micky. Gua malu woy, malu banget. eh si Ilham mala ngetawain gua di belakang. Memang kurang ajar, tapi gue gak liat Lara ada disitu. Bukannya tadi dia sama ilham?
"Kalau jalan tu jangan cuma pakai kaki tapi gunain juga mata lo" ucapnya ketus, ya mau gimana, yang salah jelas gua mau bela diri nanti gua juga kenak sama omongan pedasnya mending diam "jauh-jauh lo dari gua" lanjutnya, entah mengapa mendengar itu membuat gue kesal
Tama pov and
Bel pulang sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu tapi sekarang Tama, Ilham dan anggota basket yang lain masi di sekolah dan baru siap-siap untuk pulang
Wkwkwk
Tawa Ilham terus berlanjut sampai latihan selesai, entah kenapa selera humor Ilham itu begitu receh. Tamapun tak mengerti
"Kualat lo kan, siapa suruh pas gua ngomong tadi gak lo dengerin"
"Berisik lo" tama mulai jengah karna Ilham terus membicarakan hal sama sepanjang hari ini
"Ok ok, tapi Micky kok bisa seketus itu ya sama lo. Diakan tau kalau lo itu casunya" ilham mulai serious dan mulai mengeluarkan pertanyaan yang dari tadi ia pendam
"Gua mau pulang" Ilham menggeleng karna sikapnya, Tama meninggalkan Ilham dan anggota basketlainnya
"Dia kenapa?" tanya Gery saat berada di samping Ilham dan melihat punggung Tama yang menjauh
"PMS kali" jawab Ilham asal
"Pulang" ajak Ilham pada Gery
"Tumben"
"Mau nebeng atau lo pulang jalan kaki " tawar Ilham
"Anter la" jawab Gery sambil nyengir
Dan mereka beranjak pergi meninggalkan anggota basket yang masih betah di halaman sekolah ini
#TBC
Jangan lupa like and comments guys
Mohon maaf utuk typo Yang bertebaran di mana-mana, maklum kandang gak ngeh salah ketik.