Sehari sebelum Hari pernikahan
Akhirnya hari ini datang, semua persiapan dilakukan secara total
Dengan dekorasi super mewah
Dan disinilah Dia, gadis Yang hanya memasang wajah datar di Hari Yang seharusnya penuh suka cita untuknya.
"Sayang, ini ada teman-teman kamu" Martina mengetuk kamar sang putri
Entah apa Yang sedang dipirkan oleh gadis ini hingga tidak menghiraukan panggilan dari sang ibu
"Oliv" panggilan kedua itu, membuat Micky beranjak Dan membuka pintu kamarnya
"Kenapa?" Itulah kata pertama Yang kelur dari mulut gadis itu, aura dingin menyelimuti suranya
"Mommy kami mau bicara sama Micky" izin Alex Yang di balas anggukan disertai senyuman oleh Martina
"Nanti kalian turun buat makan, jangan lama-lama ngobrolnya"
"Siap mom" jawab Jonathan semangat
"Ya udah mommy kebawah dulu"
"Mau pacaran ya mom" Tanya Brayen
"Ih kamu tau aja" Jawab Matrtina Yang membuat Micky menggeleng karnanya
Setelah kepergian Martina, Micky menatap para sahabat tanpa minat, Alex maju Dan langsung merangkulnya mengajak kembali masuk kedalam kamarnya
Setelah mereka berempat didalam kamar Micky, Brayen mengunci pintunya
"To the point" itulah kata pertama Yang keluar dari mulut Micky setelah hampir 10 menit hanya di isi dengan kesunyian
"Mick, Lo yakin?" Tanya Alex. Lagi
"Cari pertanyaan lain" sahut Micky
"Lo masih bisa batalin ini semua Princess" tambah Jonathan
"Apa menurut Lo semudah itu?" Micky menghela nafas berat "Semua udah selesai J, kalau gue batalin, semua orang Yang akan kena imbasnya"
"Jangan bilang-?" Kaget Alex
"Grandpa udah tau Lex, dia akan datang hari ini, entah siapa Yang akan dia jadiin tumbal sekarang"
"Semuanya udah kacau sejak perjodohan ini di putuskan" Micky berbaring di kasur empuknya taklupa menutup matanya menggunakan lengannya "Tau ah pushing gue"
Alex, Jonathan, Brayen memandang iba sang sahabat
"Setelah ini Lo bakal tinggal dimana?"
"Dirumah gue"
"Gue tau, Princess gue itu kuat" Jonatan menyemangati
"Gue harap juga gitu" gumam Micky
****
The day
Para tamu undangan sudah hadir di kediaman Adam, walau tak banyak tapi juga tidak sedikit. Apalagi melihat Hendrix Grantion, ayah dari Harry Grantion, Dan kakek dari Azzura Grention Oliver a.k Micky Azzura telah tiba bersama pengawal Yang sanagat banyak
Harry dan Martina sekarang bersama sang putri Dan tiga sahabatnya di Kamar Micky
"Grandpa kamu sudah tiba" Harry membuka pembicaraan dengan Dan menghembuskan nafas berat
"Apa besan Mom udah datang?" Tanya Micky datar
"Sebentar lagi mereka sampai" jawab Harry "apa kamu udah siap princess? "
"Siap gak siap"
Martina mendekatinya Dan memeluknya erat "Princess mommy kuat, mommy tau itu" Menguatkan
"Semoga saja"
"Kayaknya mereka udah sampai, kami turun dulu" pamit Harry tak lupa dengan mencium kening Micky Lama "Alex, Jonathan, Brayen ayo turun"
"Mommy sayang kamu" pamit Martina sebelum ikut meninggalkan Micky
Setelah semua keluar tinggalah Micky sediri, "Over" gumamnya Dan melihat pantulannya di depan cermin
Di lantai satu terlihat Martina, Harry Dan Adam menyambut keluarga besar Tama Dan mengiring mereka menuju tempat Yang sudah disediakan
Tak lupa Alex, Brayen Dan Jonathan mengiring Tama menuju altar pernikahan
Dibelakang Tama terlihat Ilham Dan Gery ikut serta menjadi pengiringnya
"Kok lu disini?" Gery kepo
"Masalah but Lo" Yang di balas Brayen ketus
"Lia, kamu cantik sekali" puji Martina basa basi
"Kamu bisa aja, Kamu lebih cantik Mar" pujinya "oh iya kenalin, omanya Kevin, kalau ini tantenya Kevin kalau itu omnya" Lidia memperkenalkan Dan di sambut baik oleh Martina Dan Harry
"Salam kenal" Harry berujar ramah
"Ini menantu kami dimana?" tanya Firdan Yang berada di sebelah Lidia Yang di balas senyum manis oleh Martina
"Oliv lagi di kamarnya"
"Nanti, pas akan mulai baru dibawa keluar"
"Masi di pingit ternyata"
Sekitar 15 menit setelahnya acarapun dimulai
Martina mengiring Micky turun dari lantai dua menuju tempat Yang sudah diduduki oleh Tama sebelumnya
Semua mata menatapnya terpesona, decak kagum bahkan terdengar nyaring Yang berisi pujian-pujian akan kecantikannya
"Sumpah itu Micky, buset cantik banget" puji Gery pada Ilham tapi tidak dapat tanggapan karna Ilham tidak dapat berkata-kata
"Pengantinana anggun tenan"
"Geluis pisan atuh mempelinya"
Semua orang memujinya tapi tatapan Micky malah terarah pada Hendrix Grention Yang menatapnya dengan pandangan Yang tak terbaca Dan Disebelahnya ada Clark Yang menatapnya dengan senyum tulus
Micky mengedipkan keduanya pada sang Grandpa, tanda semua baik Dan dia bahagia
Setelah di anak tangga terakhir, Micky di ambil alih oleh Harry Dan mengantarnya menuju Tama Yang kini berdiri tegak menanti kedatangan Micky
Setelah mengucapkan ikrar pernikahan, Tama di arahkan untuk memasangkan cicin kejari Micky tak lupa mencium keningnya
Setelah selesai kini giliran Micky Yang diarahkan untuk menyematkan cincin kejari Tama juga taklupa mencim tangan tama. Salim
Saat akan meminta restu(sungkeman) Micky membawa Tama menuju Hendrix Yang seharusnya menuju Adam terlebih dahulu
Tepat dua langkah akan sampai, Micky melepaskan tautan tangannya dari tama Dan maju satu langkah Dan berlutut di hadapan Hendrix, seakan mengerti Tama ikut bersimpu dihadapan pria Yang tidak dikenalnya tersebut
"Saya, Azzura Grantion Oliver datang menghadap kepada Mr. Hendrix Grention bersama suamiku, belahan jiwaku, kekasi hatiku Kevin Gitar Pratama, untuk meminta Dan merustui pernikahan kami, Yang baru saja di langsungkan" ujar Micky berlutut membuat para tamu cukup terkejut tak terkecuali Hendrix sendiri. Gadis Yang ia dijunjung tingi, Yang sangat ia sayangi kini sedang bersimpu di hadapannya meminta restu kepadanya, membuatnya ikut bersimpu Yang diikuti semua pengawal bahkan keluarga Micky juga ikut bersimpu, membuat keluarga dari Tama cukup terkejut bahkan ada beberapa Yang juga ikut bersimpu
"Kesayanganku, kesayanganku, kesayanganku. Berdiri sayang jangan seperti ini, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika kamu berlutut di hadapan ku" Hendrix menuntun Micky berdiri Dan Clark membantu Tama agar berdiri juga
Setelah berdiri Micky memeluk Hendrix erat Dan menangis di pelukan sang grandpa Yang dibalas dengan usapan lembut pada kepalanya
"Papa, Oliv sayang dia" ucap micky setengah berbisik pada Hendrix
"Dia Yang bantu Oliv agar tidak terluka, dia lindungin Oliv. Oliv sayang Alex, dia mendengarkan cerita Oliv. Oliv sayang Jonathan dia jaga Oliv lebih dari dirinya, Oliv sayang Brayen, dia semangatin Oliv. Oliv sayang Ben, Satu satunya orang Yang tidak akan pernah biarkan Oliv sendirian Yang akan tetap disisi Oliv" Micky menggantung ucapannya sambil menatap datar lantai "Tapi Oliv Cinta Kevin" akhir dari ucapanya
'Drama apa ini' Gumam Firdan sambil menguap
Di belakang mereka Harry menatap Micky teduh, tidak ada raut bahagia di wajah putrinya itu, membuatnya ikut menitihkan air mata 'jangan menyiksa dirimu sayang'
"Baik Grandpa mengerti" bisiknya, Hendrix mengurai pelukannya dengan Micky Dan beralih menatap Tama dalam
"Saya Hendrix Grention, Ayah Dari Harry Grention Dan Grandpa dari Azzura Grention Oliver. Menerahkan mutiara keluarga Grention kepada kamu Kevin Gitar Pratama untuk kamu jaga melebihi nyawamu, mencintainya melebihi hidupmu, Dan melindunginya melebihi dari semua hal Yang paling berharga" menarik nafas panjang "apa kamu mampu menjaganya Dan memberinya, membiarkanya masuk dalam hidup mu Dan tidak membuatnya menangis"
"Saya Kevin Gitar Pratama, suami Dari Azzura Grention Oliver berjanji Dan akan berusaha membuat istri saya selalu bahagia. Jika airmata menetes dari matanya saya berjanji jika itu adalah airmata kebahagiaan" jawab Tama lantang Dan mendapat tepuk tangan dari semua undangan Yang hadir
Martina tidak lagi dapat membendung tangisnya, saat Micky berhasil dengan mudah mendapat restu dari sangmertua
Tangis haru juga tidak dapat di bendung oleh Brayen cs
#TBC
Jangan lupa like and comments guys
Mohon maaf utuk typo Yang bertebaran di mana-mana, maklum kandang gak ngeh salah ketik.