Chapter 32 - 31

Brayen mengarahkan bangkunya ke meja Micky. Bergabung dengan kelompok tersebut

"Ngapain lu?" Ulfa berucap heran

"Belajarlah, Gak liat gue bawa buku" balas Brayen ketus

"Santai napa sih njing, ngajak ribut bilang!" Ulfa mulai bicara pakai urat

"Kenapa?" Micky bertanya lembut untuk mencairkan suasana Yang mulai memanas itu

"Jelasin, aku gak ngerti" balasnya lembut Yang di tanggapi senyum oleh Micky

"Sampai jelas princess, biar pas langsung masuk entar keotak waktu di jelasin ulang ke kami" pesan Alex

Disebelah Tama, Vernon ikut bergabung

"Sayang. Jelasin juga ke aku juga, aku gak ngerti sama Yang di jelasin sama bapak tadi" ucapan lembut itu mampu merubah raut wajah Micky Yang semula tersenyum menjadi datar

Sumpah Demi Tuhan, telinga Tama serasa berasap saat dengan santainya Vernon memanggil Micky dengan panggilan sayang.  Apa katanya, Sayang?! Ini Sayang loh? SAYANG! Dia Yang suami Micky saja tidak pernah memanggilnya sayang

Au/- Anu, Mon maap ni ya Tama, itukan bukan Salah kami. Kan lu yang gak manggil si Micky pakai sayang. Kok malah protes? Kalau mau panggil sayang mah sok aja

Tama/- Tor bisa diem gak?!

Au/- Ih kok marah-marah atuh. Balik ke topik aja ya autor takut, aa Tama mainnya plototin

Tama/- Bisa serious gak sih tor!

Au/- Iya ini mau serious, astaugfirullah aa sok atuh sok di lanjutin ceritanya

Seolah tak peduli, Tama melanjutkan aktifitasnya. Micky mulai menjelaskan materi Yang sedang dibahas

"Heh, lu bisa diem gak sih" sentak Ulfa kesal membuat Micky menatap Ulfa heran

"Kalu gak bisa diem, mending lu balik ke habitat lu deh" lanjutnya, jengah sendiri pada Vernon Yang rusuh dari tadi di seblah kanannya membuatnya hilang fokus

"Gue gak ngapa-ngapain" balas Vernon malas

"Balik deh lu sana, anjing!"

"Fa udah, sabar, entar di dengar Suryo" Caca menenangkan

"Bisa dilanjutin gak?" Tama ikut buka suara

"Lanjut Mick" Brayen menimpali

"Gue lanjut ni ya" Micky meminta persetujuan Yang di jawab anggukan mantab dari semuanya. Dan Micky menjelaskan semua material itu Dan membantu menyelesaikan soal Yang di beri Suryo itu dengan dua cara, cara pendek Dan cara panjang

"Thanks Mick, aku mau jelasin ke mereka dulu" ucap Brayen dan kembali kebangkunya

"Makasih Princess Micky" Caca ikut berterimakasih

"Makasi sayang" ucapan Vernon itu sanagat mengganggu bagi Tama, Dan Ulfa, bahkan Vernon napas aja slah bagi Ulfa Yang sudah kesal itu

"Balik deh lu sana" usirnya

"Mick, boleh jelasin ulang gak? " Tanya ulfa Yang di angguki Micky

*

*

*

*

*

"Sepi amat ni rumah" Jonathan berkomentar

Micky ikut mrneliti keadaan rumahnya. Ya saat ini Micky Dan ketiga temannya sedang duduk manis di ruang tamu ditemani cemilan Yang mereka beli sebelumnya saat dalam perjalanan pulang tadi. Satu kesimpulan Yang ia dapatkan setelah meneliti keadaan rumahnya. Sepi. Hanya itu. Bahkan Ben tidak terlihat keberadaannya.

Saat asik bercerita, mata keempatnya terarah ke pintu Yang tiba-tiba terbuka Dan memperlihatkan Ben dibaliknya dengan membawa beberapa kantong besar Yang bisa ditebak isinya karna merek Yang tertera pada kantong tersebut

"Anda sudah pulang nona" sapanya setelah memberi hormat Dan dibalas anggukan oleh Micky

"Selamat siang Ben" Alex ikut menyapa

"Selamat siang juga tuan Alex, tuan Brayen, tuan Jonathan. Saya pamit kedapur. Senang bertemu anda semua"

Setelah kepergian Ben, mereka kembali melanjutkan percakapannya hingga kesibukan diluar pagar rumah terdengar

"Itu apaan?" Tanya jonatan

"Gak tau, dari kemaren tiga rumah disini kayaknya ada Yang tempatin. Mungkin gue bakal punya sekaligus tiga tetangga"

"Serious? Ini kebetulan atau apa?" Alex merasa ada Yang janggal

"Emangnya kenapa Prince?" Micky mulai penasaran

"Asal Lo pada tau, mama dari sartu minggu Yang lalu sibuk banget sampai ambil cuti dari rumah sakit, pas gue Tanya kenapa mama pasti bilang 'ini mau pindah, kamu tenang aja gak Lama kok' gitu katanya"

"Lah mama sibuk dari minggu lalu?" Tanya Jonathan yang di jawab anggukan oleh Alex "bunda gue malah nyuekin gue, udah seminggu pas gue Tanya lu tau apa katanya? 'J jangan berisik, ini bunda lagi sibuk' terus gue Tanyakan sibuk ngapain?  Malah di jawab 'besok kamu juga tau, udah sana pergi tambah pusing bunda liat muka kamu' ini bunda gue loh Yang ngomong gitu, menurut Lo pada aneh gak?" Setelah menjelaskan, Jonathan meminta pendapat teman-temannya

Seelah lama diam dan hanya mendengarkan cerita teman-temannya Brayen mulai angkat bicara menanggapi pertanyaan Jonathan

"Menurut gue, lumayan aneh si kalau nyokap lu sampai ngomong gitu apa lagi sampai bilang pusing ngeliat lu"

"Gue stuju sama yang di bilang Brayen, bunda itukan sesayang itu sama Jonathan cukup aneh si kalau bunda sampai ngomong gitu" Alex ikut menyuarakan pendapatnya

"Iya juga ya bisanyakan bunda gak gitu" Micky ikut memikirkan kemungkinan yang terjadi "oh iya yan, gimana sama keadaan rumah?"

"Gak ada Yang berubah, semua masih sama"

"Kami tau, Lo kuat Bray" Jonathon menyemangati

"Lex, gue kangen sama Eca. Gimana keadaan dia sekarang" Jonathon mengubah topik sensitif tersebut

"Kagak tau"

"Abang macam apa Lo, ha? Keadaan adek sendiri kagak tau. Emang fix seharusnya Yang jadi abangnya Eca itu gue. Lu kagak pantas-pantasnya di bilang abang. Masak keaaan adek sendiri lu kagak tau. Parah lu" seperti biasa Jonathon akan selau mengomel pada Alex jika ditanya keadaan sangkembaran Yang berada dinegri orang tersebut

Walaupun sebenarnya mereka tau betapa Alex sangat menyayangi adiknya itu. Karna hanya Alex antara mereka berempat Yang mempunyai saudara selebihnya anak tunggal

"Iya ya, Eca apa kabar disana" Brayen ikut menuarakan "Lex, kalaulu kepengen jadi anak tunggal gue iklas kok angkat Eca jadi adek kandung gue" tambahnya

"Apaan? Kagak bisa orang Micky sama Eca adek gue. No debat" Jonathon tak terima

"Udah deh J, Bray mau Lo berkoar-koar gimanapun si Eca bakal tetap jadi adek gue. Mau Lo bilang no debat, no debit, no debut kagak bakal ngubah kenyataan" Alex menjaeab lempeng

Tanpa mereka sadari dari tadi Micky memperhatikan kearah kamar Tama. Khwatir. Tapi cepat-cepat ia enyahkan pemikiran itu dari otaknya dan kembali mengarahkan pandangannya pada tiga temannya itu Yang masih berdebat mengenai siapa Yang lebih cocok untuk menjadi abang kandaung dari Alexandra Andrea Dirgantara atau gadis Yang kerap disapa Eca tersebut.

"Udah. Berisik Lo pada, sana pulang udah mau magrib gak baik lu pada masi di rumah gue" usir Micky Yang membuat tiga temannya menatapnya malas bahkan Alex Dan Jonathan sampai mencibir gadis Yang duduk dihadapannya itu, teringat sesuatu "oh iya J, bunda tadi ngabarin katanya pas pulang dia nitip beliin cupcake "

"Ini gue yakin lu dipecat jadi anak J" Brayen mulai mengompori, Yang bibalas tatapan sinis dari Pria tersebut Dan kekehan oleh Alex dan Micky

"Kata bunda nomor lu kagak aktif, makanya nelfon gue" Micky memberi klarifikasi "udah sana pulang, mumet gue liat muka lu pada, hus hus" usirnya

"Awas lu y" ucap mereka berbarengan pada Micky Yang dibalas tawa oleh gadis cantik itu dan mengantarkan mereka hingga pintu utama

Setelah mereka pergi, micky kembali ke ruang tamu untuk mengambil tasnya, lau beranjak menuju kamarnya

Baru memasuki kamar, terdengar ketukan pintu "masuk gak dikunci" jawab micky

"Makanan sudah siap nona" Ben memberitahukan

"Baik, sebentar lagi aku akan turun" jawab Micky, sekarang rumah Micky sudah memiliki koki Yang hanya datang saat di panggil

Setelah selesai bersih bersih, Micky kembali turun kelantai bawah untuk mengisi perutnya

Saat menyendok makannan kedalam piring, Micky kembali melihat keaeah pintu kamar Tama

"Ben"

"Iya nona?"

"Kevin udah pulangkan?"

"Sudah nona"

"Dia tadi makan siang?" Yang dijawab gelengan oeleh Ben

"Kau sudah makan?"

"Sudah nona"

"Baiklah" Micky menutup perbincangan mereka dan kembali melaksanakan ritual makannya

Setelah makan Micky kembali bertanya pada Ben Yang sedang membaca buku. Menemaninya makan

"Apa kau tadi tidak memanggil Kevin untuk turun?"

"Saya suah memanggil tuan nona tapi tidak ada tanggapan, mungkin tuan muda tertidur"

Merasa ada yang aneh, setelah makan Micky menyempatkan diri untuk pergi kekamar Tama. Ia sudah mengetuk beberapa kali tapi tidak juga mendapat tanngapan. Merasa semakin janggal tanpa aba-aba ia langsung masuk ke kamar tersebut

"BEN" teriak Micky panik, wajahnya sangat terlihat ketakutan

#TBC

Jangan lupa like and comments guys

Mohon maaf utuk typo Yang bertebaran di mana-mana, maklum kandang gak ngeh salah ketik.