Chapter 25 - 24

Setelah pesta, micky kembali kekediaman Adam dengan wajah dinginnya. Martina dan Harry melihat perubahan raut wajah itu

"Oliv" panggil Harry lembut

"Oliv ngantuk, good night" potongnya dan meninggalkan Martina dan Harry yang menatapnya sendu menuju kamar

"Honey, apa kamu ingat saat Micky tiba-tiba bersifat dingin Dan kita krhilangan dia Yang ceria Dan selalu senyum itu?"

"Ya, itu sangat menyakitkan" jawabnya sedih

©©©

6 tahun yang lalu

"Kamu tahu betul pekerjaan saya itu banyak, tapi kengapa kamu suruh saya pulang hanya karena masalahnya tidak penting seperti ini!" bentak Harry

"Apa? tidak penting?! Oliv juga putrimu, tidak bisakah kamu menjemputnya sebentar, saya juga punya pekerjaan penting" jawab Martina tidak santai

Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihatlah Micky kecil yang menayap mereka tanpa senyum sedikitpun

"Ben keluarkan mobil, aku ingin cari angin. disini panas" ucap Micky dingin dan mlangkah menuju kamarnya untuk mengganti pakayan, tidak membutuhkan waktu lama Micky keluar dari kamarnya dengan pakayan kesualnya

"Oliv, kamu mau kemana sayang" tanya Harry yang di abaikan oleh Micky, Martina juga ikut memperhatikan putrinya 'mungkin dia sedang capek' pikirnya

Hari Sudah menunjukkan pukul 8 malam tapi Micky dan Ben belum juga terlihat, Harry mulai panik dan menelfon sang putri tapi sayang telfonnya tidak di jawab yang membuatnya makin hawatir

Lama diam, Martina tiba-tiba mengingat sesuatu "coba hubungi Ben" suruhnya yang mengapat anggukan dari Harry

Tidak membutuhkan waktu lama telfonpun terhubung dan langsung diangkat oleh si empu

"Dimana kalain?"

"..."

"Baik, saya akan menunggu kalian sampai" panggilanpun terputus

"Apa katanya? Mereka sekarang dimana? Apa Oliv baik-baik saja" tanya Martina cemas

"Mereka sdang di jalan untuk pulang" jawab Harry

"Sukurlah" ucap Martina lega

Micky sampai di kediaman Harry tepat pada jam 9 malam, ia memasuki rumah dengan raut wajah lebih dingin dari sebelumnya. Martina melihat sang putri memasuki rumah dan langsung menghampirinya

"Sayang kamu-"

"Aku capek, good night" Micky memotong ucapan Martina dan berjalan menuju kamarnya, begitu juga dengan Ben

Tiga bulan berlalu, tapi micky tetap sama, dia menjawab semua pertanyaan yang diberi Harry dan Martina secara singkat tanpa berniat melanjutkannya, ia terlihat seperti tak tersentuh dan begitu jauh

Martina begitu terluka akan sifat sang putri yang tidak ia tau kenapa

"Harry, kenapa putri kita begitu sangat dingin? bahkan dia tidak memperdulikan kita. dia mengabaikanku " ungkap Martina sambil menitihkan airmata

Harry yang melihat itu menghampirinya dan memeluknya hangat "entahlah itu juga melukaiku" ungkap Harry

Mereka tetep mempertahankan posisi mereka hingga Ben lewat, Harry melepaskan pelukannya pada Martina dan memanggil Ben, Ben yang merasa namanya di panghilpun berhenti dan menghampiri Martina dan Harry

"Ya pak, apa anda membutuhkan sesuatu?"

"where is oliv?"

"Oliv masih di sekolah" jawabnya sopan

"Ben, duduk lah" ucap Martina yang terdengar seperti perintah itu, Ben mengangguk dan duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan Martina dan Harry

"Ada apa nyonya"

"Apa yang terjadi pada Oliv hari itu" tanaya Martina to the point

Ben terdiam dan menghembuskan nafas beratnya "karna anda" jawab Ben singkat padat dan jelas

"Apa maksutmu" bentak Harry

"Apa anda tidak mendengar? semua karna anda!" bentak Ben tidak dapat mengendalikan emosinya "sudah berapa lama kalian melihat dia seperti itu?  Hah, dan kalian baru bertanya kenapa dia seperti itu sekarang!" lanjutnya

Martina menatapnya dengan mata berkaca-kaca "Ben, tolong katakan padaku Oliv kenapa?" tanyanya sendu

"Kalian tau dengan baik, Oliv itu gadis yang cerdas peka akan keadaan" Ben menghela nafas panjang "kalian bertengkar untuk masalah spele dan melibatkannya dan mengatakan pekerjaan kalian penting seolah itu lebih penting darinya" lanjutnya sambil mengusap air mata yang menetes di pipinya "Oliv nangis hari itu dia sangat terluka, aku tidak pernah melihat dia seterluka itu sebelumnya. Dia terluka apa kalian mengerti?  Dia menangis terisak, bahkan saat ia pulang kalian tidak menanyakannya"

Ucapan itu mampu membuat baik Harry maupun Martina terdiam. Bagaimana mereka sampai tidak tau bahwa Micky begitu terluka dan merasa tertekan

"Baiklah tuan nyonya, saya pamit dulu saya harus menjemput nona muda kesekolahnya" pamit Ben pada mereka

"Sayang" ucap Martina sambil menangis di pelukan Harry, Harry mencoba menenangkan Martina walau dia juga ikut menitihkan airmata

Sekitar 45 menit, mobil yang menjemput Micky memasuki gerbang rumah Harry, Micky keluar dari mobil dengan pintu yang di bukakan oleh para pelayan begitu juga dengan pintu rumah

"Micky sayang, kamu udah pulang nak?  Gimana sekolah kamu tadi? " tanya Martina antusias dari ruang tamu, Micky menatapnya sebentar dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti menuju kamarnya. Baru dua langkah tangannya di cekal yang membuat langkahnya kembali terhenti. Micky melihat tangan dan orang yang memegang tangannya secara bergantian

"Gak usah sok perhatian" ucapnya dan menghempaskan tangan Harry sehingga tautan itu terputus, Micky menatapnya dingin dan kembali melanjutkan langkahnya

Harry memegang kembali tangan putri kecilnya itu dan berlutut sambil menangis, sungguh ia sangat terluka akan tingkah Micky saat ini

"Oliv, Oliv menyakiti daddy sayang. Daddy mohon jangan seperti ini, sayang ini terasa sangat sakit, maafin mom and daddy, jika oliv marah marah aja sayang, tapi daddy mohon jangan hukum kami dengan diam gini"

"Sakit? Daddy Sakit? Tapi Oliv juga sakit. Sangat Sakit" Micky mencoba mengontrol emosinya "yang lebih menyakitkan, Oliv harus menerima kenyataan bahwa daddy and mom lebih milih kerja dari Oliv. Oliv juga perlu ... Oliv juga perlu perhatian jika kalian lupa, Oliv bukan benda mati Yang tidak dapat merasakan apapun" pada akhirnya air mata yang telah ia tahan menetes menggambarkan luka di hatinya. Ben yang melihat itu ikut menitihkan air mata,  sungguh Ben sangat menyayangi Micky, ia menganggap Micky seperti adik kandungnya

Martina menghampiri mereka dan ikut berlutut seperti Harry, ia memegang tangan kanan Micky dan menunduk "Oliv mom mohon, maafin mom sama daddy, mom janji gak akan kayak gitu lagi. Oliv harus tau, Oliv itu prioritas mom sama daddy" ucap Martina sambil teri terisak

Micky merasakan kepalanya sakit, ia memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit itu, ia tidak memegang kepalanya karna kedua tangannya di pegang oleh Martina dan Harry. Micky melepaskan tangannya "Oliv ngantuk, mau mandi dulu" ucapnya yang di angguki oleh martina dan Harry

Ketika ia menaiki anak tangga ke empat ia pingsan dan jatuh sampai kelantai. Semua orang ada disitu terkejut

"OLIV"

"SAYANG"

"MICKY"

"NONA"

begitulah teriak orang-orang yang ada disana, dengan sigap Harry memapa tubuh putri kecilnya menuju rumahsakit. Ia mengendarakan mobilnya seperti orang kesenan saking takutnya

Sampai dirumah sakit micky langsung mendapatkan pertolongan pertama, sekitar 15 menit dokter keluar dari ruangan Micky

"Bagai mana keadaan princess?" tanya Harry

"Nona muda demam, karna merasa tertekan dan ia tidak boleh lagi menahan emosinya dan kepalanya yang terbentur sudah kami obati, nona muda sebentar lagi akan di pindahkan ke kamar VVIP " ucap dokter tersebut

"Apa saya bisa masuk?" tanya Harry yang mendapat anggukan dari dokter tersebut, tidak butuh waktu lama Harry langsung masuk keruangan inap sang putri dan memeluknya bahkan ia sampai lupa ia meninggalkan istrinya dirumah

"Maafin daddy princess" ucapnya dan mengecup kening sang putri

Setelah Micky dipindahkan keruang VVIP Martina datang bersama Ben, ia mengetahui ruangan Micky setelah bertanya pada resepsionis rumahsakit

"Gimana keadaan Oliv" tanya Martina cemas

"Oliv, pingsan karna demam" ucapnya menenangkan Martina

Ben melihat Micky dengan mata teduhnya

©©©

Ketika kenangan itu kembali terlintas di ingatan Martina, membuatnya kembali merasa sakit

"Aku akan menemuinya" ucap Harry yang di angguki oleh Martina

"Pergilah, buat dia kembali tersenyum" ucapnya lembut yang di balas senyum manis oleh Harry

Ketika ingin mengetuk pintu kamar Micky Harry mendenagr Micky sedang berbincang dengan seseorang

Didalam kamar

"Apa?" tanyanya malas

"Gua mau ketemu sama lo"

"Gua sibuk"

"Gua mohon, Mic"

"Sorry gua sibuk"

"Tapi Mic gua- Tut" Micky memutuskan panggilan itu sambil gleng-geleng

Harry masuk kekamar Micky sambil tersenyum dan menghampiri Micky yang sedang duduk disofa kamarnya "siapa sayang, kok jutek banget" tanya Harry sambil tersenyum

Micky membalas senyumnya "biasa, penggemar" jawabnya enteng

"Siapa calon mantu daddy" Harry sedikit ragu akan pertanyaannya ini ia takut Micky kembali dingin

Tapi micky malah terkekeh "enggak daddy itu Brian, bukan Kevin" terangnya pada Harry

"Kalu Kevin juga gak papa" godanya yang di balas kekehan oleh Micky

"Yah sayang daddy,  yang nelfon ternyata brian bukan kevin atau pun tiga cutut" jawab Micky dan keduanya tertawa bersama

"Kenapa kamu pilih dia?" tanya Harry to the point pada Micky "daddy kenal kamu dengan baik  Azzura grantion Oliver apa yang kamu inginkan pasti kamu dapatkan, daddy yakin pasti ada sesuatu" Micky malah tertawa mendengar pertanyaan sang ayah

"Daddy setuju gak kalau Oliv sama dia?" Micky malah menjawab pertanyaan sang ayah dengan sebuah pertanyaan

"Daddy setuju kalau kamu bahagia"

"Terus kenapa daddy jutekin dia?" Harry menatap Micky  malas

"Uda ah,  daddy mau keluar" ucapnya dan memuat Micky makin tertawa

"Oliv pilih dia karna dia baik, tapi tidak dengan ayahnya" jawab Micky yang membuat Harry kembali menatapnya

"Kenapa dengan ayahnya?"

"Oliv ngerasa dia mempunyai tujuan tertentu. Dan Oliv yakin Kevin tidak tau menau tentang ini"

"Daddy ngerti" jawab Harry yang di angguki Micky

"Teus kamu kenapa ikut cuek sama dia" tanya Martina tiba-tiba. Micky dan Harry memegang jantungnya karna terkejut

"Kaget mom" ucap Micky, Martina cengengesan sambil mengangkat tangannya yang beerbentuk V pada Micky dan Harry

"Jawab pertanyaan mom tadi" ucap Martina antusias

"This is my style" ucap Micky percaya diri. Harry dan Martina menatap Micky kesal "yaudah kami keluar dulu" pamitnya

"Good night my princess" ucap Harry dan mengecup kening sang putri

"Good night to my hero" jawab Micky

#TBC

Jangan lupa like and comments guys

Mohon maaf utuk typo Yang bertebaran di mana-mana, maklum kandang gak ngeh salah ketik.