RAKA EMILANO TAMARA dengan kacamata hitam itu menatap jendela kaca mobilnya sambil bersandar kearah kaca.Kendaraan berlalulalang melewati mobil lelaki itu,dia masih menatap kearah jendela hingga rasa ngantuk menghampirinya.
"Pak,kapan kita sampai"ucap raka sambil menguap
"2 jam lagi kita sampai den"ucap supir paruh baya itu.
"Raka tidur dulu yh pak,bapak bangunin raka kalo udah sampe rumah nenek"ucap raka sambil melepaskan kacamatanya dan menyalipkan nya disela sela kerah bajunya.
"Baik den"ucap laki laki paruh baya _yang bernama dirman itu.
Raka menutup matanya sambil bersandar ke arah kaca mobil.
2 jam kemudian...
"Kita sudah sampai den" ucap pak dirman sambil melirik ke arah raka yang sedang tertidur lelap.
"Hm... iya pak"ucap raka mengucek matanya dan memakai kacamata hitamnya.Raka membuka pintu mobil dan berjalan ke arah rumah bernuansa putih mewah itu.raka berjalan ke arah pintu dan mengetuknya 3 kali.
Tok tok tok..
raka melirik rumah neneknya yang sangat besar itu,hingga mata raka menatap halaman yang dusukainya sejak dulu.halaman itu terdapat bunga mawar dan pohon apel,serta kursi putih yang disukainya sejak waktu kecil.
"Gak ada yang beda"ucap raka dalam hati sambil tersenyum melamun.
Keluarlah wanita paruh baya yang sudah berkeriput,leher dan tangannya dibaluti emas dan berlian.
"Siapa kau?"ucap nenek itu melirik pria yang membelakangi dirinya.
Pria itu tersenyum hingga ide jahil berada di otaknya.
"Saya ingin menyita rumah anda"ucap raka masih membelakangi neneknya itu sambil menahan tawanya.si nenek itu mengerutkan dahinya karna semenjak dia hidup dia tidak pernah berhutang kepada orang lain,ada juga orang lain berhutang kepadanya.
"Saya tidak punya hutang"ucap nenek itu."sepertinya kau tidak sopan membelakangi orang tua seperti ku"lanjut nenek itu.
"Ternyata nenek ku sadar dirinya tua"ucap raka sambil memutar badanya dan melepaskan kacamatnya.
"Hey kau....RAMI!!!!!"ucap nenek itu kaget dengan kedatangan cucunya.
Raka memeluk neneknya erat dan neneknya pun sama memeluk cucunya tak kalah erat.si nenek itu mulai bingung bukan kah tadi aku marah?.
"Rasakan...kau.. rasakan..."ucap nenek itu sambil memukul pantat cucunya.
"Ah ah ampun nek"ucap raka sambil mengaduh kesakitan dan meloncat sana sini."becanda elah"lanjut raka.
"Maaf nyonya,den saya harus pergi dan ini kopernya"ucap pak dirman sambil memegang koper milik raka.
Nenek itu tersenyum ke arah pak dirman dan memberhentikan aktifitas memukulnya.raka merangkul neneknya yang sedang mengobrol ke arah pak dirman dan tersenyum.
"Baiklah pak,silahkan"ucap nenek itu.pak dirman mengangguk dan berjalan ke arah mobil.
"Rami bawa koper mu,dan istirahat di kamar atas".lanjut nenek.
"Baik,nek darsih yang cantik raka ke atas dulu"ucap raka sambil mengedipkan matanya dan membawa kopernya ke dalam rumah.nenek itu mengelengkan kepalanya melihat kelakuan cucunya yng hobi mengedipkan matanya.
"Cucuku dan anakku sama sama tidak waras ternyata"ucap nenek itu menatap punggung cucunya.nek darsih menutup pintu rumahnya dan berjalan ke arah ke kamarnya.
2 hari kemudian...
Laki laki dengan seram putih abu abu itu melihat pantulan dirinya di depan kaca.begitu kagumnya melihat dirinya sendiri yang begitu terlalu tampan.setelah dengan aktifitas mengagumi dirinya raka menuruni tangga dan berjalan ke arah ruang makan,dimana terlihat neneknya sedang memakan sarapanya.
"Pagi nek?"ucap raka sambil berjalan dan menduduki kursinya.
"hm..pagi"ucap nek darsih,sambil melahap makanannya.
Tak lama raka selesai dengan acara sarapan paginya,dan menatap nenek yang sedang mengetik dengan laptop nya.
"Nek,raka berangkat"ucapraka sambil berjalan ke arah neneknya dan mencium punggung tangan neneknya.
"Yaudah hati hati,jangan genit!!!"ucap nek darsih sambil menatap raka yang terkekeh mendengar ucapan neneknya.
"Yaelah nek,cuma kedipan doang,merekanya aja yang terlalu baper"ucap raka dengan santainya.dan mendapat sentilan dahi dari neneknya.
"Lama lama nenek mencabut mata kau,dan makan dengan sup"ucap nek darsih hingga raka yang mendengar itu bergidik ngeri.
"Kenapa nenek baru mengingat rencana ini,ah kenapa tidak melakukanya sejak dulu"ucap nek darsih sambil memasang muka menyesal.
"Iiii..anjir ngeriii"ucap raka sambil berlari terbirit keluar rumah,raka menuju garasi rumahnya dan menaiki motor hitamnya.