Disinilah mereka dipasar malam yang dipenuhi pengunjung dan para pedagang.Tiara tak henti henti nya tersenyum melihat permainan yang ada di sana,raka yang melihat tiara tersenyum ia ikut tersenyum melihat itu,mungkin baru pertama kali ia melihat tiara tersenyum manis seperti itu walau senyuman itu bukan untuknya melainkan ke arah permainnan yang disana.
sadboy-for raka
"Gue udah lama ga kesini"ucap tiara melirik ke arah raka yang mentapnya.
"lo sering kesini"ucap raka.
"Dulu"ucap tiara sambil memalingkan wajahnya.
"Yaudah sekarang kita mau main apa dulu nih ?"ucap raka.
"Hmm..rumah hantu"ucap tiara sambil menujukkan rumahrumahan kecil yang bernuansa gelap serta gambar gambar seram.
Sedangkan raka terlihat gugup kala mendengar kata "hantu" dari mulut tiara.
"Raka bodoh..harusnya ga nanya"batin raka
"Emm..e..emang lo..lo ga mau coba permainan yang lain"ucap raka mencoba tidak gugup didepan ara.
"Udah pernah...kenapa?...lo takut?"ucap tiara mnyipitkan matanya menatap curiga ke arah raka.
Raka yang di tatap tiara seperti itu pura pura merapikan kerah bajunya.
"Takut..?gue..?"ucap raka menujuk dirinya sendiri.
"Yak kagaklah ngapain takut"ucap raka sambil tertawa tidak jelas.
Tiara tidak ambil pusing dengan ucapan raka karna ara tau bahwa raka sedang menahan rasa takut,ingin rasanya tiara tertawa melihat raka yang ketakutan.
Raka masih diam ditempatnya karna ragu untuk melangkah karna kakinya terasa berat dan bergetar menhan takut.
"RA..LO GA MAU COBA BIANGLALA DULU.."teriak raka masih diam ditempatnya.
"RA...BIANGLALA LEBIH SERU LEBIH ROMANTIS..RA"teriak raka.sontak semua mentap raka aneh dan kagum karna kegantengan raka.
Raka mengkrutuki kebodohannya karna semua orang menatap aneh kepadanya ada juga mentap kagum melihat ketampanan raka.
"Ehmm..ck..nyesel gue nanya"ucap raka sambil berlari ke arah tiara yang menutupi telingannya sambil memasang wajah kesal.
"Malu malu in"ucap tiara kesal.
"Gue kira lagi dikuburan hehhe"ucap raka sambil terkekeh.
"Sinting"ucap tiara.
Setelah memesan tiket kini mereka berdiri di depan pintu yang membuat bulu kuduk raka merinding.
"Sebagai cowok lo harus di depan"ucap tiara sambil melipatkan tangannya di dada.
"Lah ko gitu?kan ga ada perjanjiannya ra"ucap raka.
"Kan lo cowok gimana sih.."kesal tiara
"Dimana mana cowok itu ter_depan"lanjut tiara.
"Gue bukan yamaha yang selalu didepan"ucap raka.
"Tapi kan cowok itu imam..imam itu di depan bukan dibelakang"ucap tiara
"Oh kode di imammin sama gue gitu,tenang ra tenang lo yang sabr yh nanti setelah lulus gue lamar lo ko "goda raka.sedangkan tiara tak habis pikir dengan ucapan raka brusan yang terlalu pede baginnya,tapi membuat jatungnnya berdetak cepat.
Tiara menghiraukan raka dan berjalan ke arah pintu itu yang di ikuti raka yang mencoba mensejajarkan langkahnya dengan tiara.
"Ra gelap yah"ucap raka
"Ra..kalo tau gelap gini,gue bawa obor tadi"
"Ra lo ga takut,kalo lo takut tenang ra..ada gue disini"
Raka terus mengoceh tapi tidak di tanggapi oleh tiara yang sedang berjalan santai.
Sebenarnya ini pertama kali raka memasuki rumah laknat ini,ia mengoceh karna untuk menghilangkan rasa gugup dan takut.
Raka melirik kesamping ada perempuan berambut panjang memakai jubah putih sambil melambaikan tangan ke arah raka dan tiara.
"Tenang ka..itu semua cuma boongan"ucap raka sambil menutup matanya sedikit dengan telapak tangannya.
Tiba tiba raka tersentak kaget kala ada yang memegang bahunya,sontak membuat raka lari terbirit birit meninggalkan tiara yang sedang terkekeh melihat raka dilanda ketakutan.
Raka terus berlari menghiraukan teriakan teriakan tiara disana.
Raka berhenti kala mendengar suara yang mengerikan yang masuk ke telingannya
"Hi..hi..hi...
Raka memegang lehernya sembari celingak celinguk mencari sumber suara yang mengerikan.
"Gausah nyanyi suara lo ga enak"ucap raka kembali berlari.
sedangkan disisilain tiara sedang berteriak memanggil nama raka yang terus berlari meninggalkannya sendirian.
Tiara tersentak kaget kala ada yang menepuk bahunya pelan.refleks tiara membalikan badannya dan menampar orang yang seenaknya memegang bahunya.
Orang itu tersentak kaget dan memegang pipinya terasa panas akibat tamparan tiara barusan.orang itu memakai jubah putih dan rambut palsu panjang yang menutupi wajahnya sebelah.
"Maaf mba saya ga sengaja...mbaknya juga sih pegang pegang jadinya kan saya kaget"ucap tiara sedikit panik.
"Yaudah mba saya duluan"ucap tiara.
Orang itu masih menatap tiara bingung baru pertama kali ia bekerja untuk mengagetkan orang dan di tampar oleh seorang cewe.
Jika orang itu bertugas mengagetkan para pengunjjung pasti mereka lari atau berteriak dan ini berbeda dari yang lain ini ditampar dan pertamakalinya.
"Anak jaman sekarang..kasar kasar"gumam pria itu.
_________________________________
kini raka berda di pintu keluar rumah hantu itu.mengatur nafasnya perlahan sambil memegang lututnya karna lelah berlari.
"Lah..tiara mana?"ucap raka sambil celingak celinguk mencari keberadaan tiara.apa jangan jangan tiara tertinggal di dalam?batin raka
"Sebagai pria sejati gue harus susul dia..yah harus"ucap raka mantap.
Raka tersentak kaget kala ada perempuan yang keluar dari pintu itu.
"AAA...
"AAA..
Teriak raka dan cewe itu.raka kaget melihat wanita itu dan wanita itu kaget kala teriakan raka.
"Apaansih lo ngagetin aja"ucap tiara sambil memukul bahu raka.
"Gue juga kaget ra"ucap raka sambil menggaruk lehernya yang tak gatal karna malu.
"Lo tadi kenpa lari?"ucap tiara
"Ouh i..itu gue udah lama ga olahrga jadi lari"ucap raka gugup sambil melihatkan gigi putihnya.
"Ngeles mulu lo..tadi aja ada yang bilang"tining ra kili li tikit idi gue"ucap tiara sambil berbicara di menyemenye.
(Tenang ra kalo lo takut ada gue)
"Bukan gitu ra...gue bukan takut gue cuma kaget"ucap raka memperlihatkan gigi putihnya.
Tiara memutar bola matanya malas karna ucapan raka barusan.
"Yaudah kita kesitu yuk"ucap raka menunjuk penjual boneka sambil memegang tangan tiara.
Tiara ingin melepaskan tautan tangannya tapi raka memerkan senyum manisnya kode untuk tiara tidak boleh melepaskan tautan tangannya dan membuat tiara mendengus pelan.
Raka kini sedang memilih boneka untuk tiara bawa pulang sambil mengetuk ngetuk dagu dengan jarinya.
Sedangkan tiara menatap tangan yang di genggam raka,ada rasa nyaman dan getaran aneh di hatinya.
Tiara tersadar dari lamunannya karna suara dering ponselnya.
"Bentar"ucap tiara sambil melepaskan tangan raka tapi raka enggan berbalik dan tidak mau melepaskan tautan tangannya.tiara mendengus karna sikap raka yang menyebalkan.tiara mengambil ponselnya dengan tangan kanannya,terlihat diponsel itu nomor asing yang tidak dikenalnya. rasa penasaran menyelimuti hatinya dan memencet tombol hijau.
Tiara mulai menempelkan benda pipih itu di sebelah telingannya.
"Hallo"ucap tiara dan suara itu mengalihkan pandangan raka mentap tiara yang sedang menelpon.
Dan pandangan mereka bertemu hanya beberapa detik karna raka mengalihkan pandangannya sebab suara penjual boneka itu.
"Ini mas"ucap penjual itu
"Maksih"ucap raka
Sipenjual itu hanya menganguk merespon.
"Ra siapa?"ucap raka.
Tiara mnempelkan jari telujuknya supaya raka tetap diam.
"Hallo"ucap tiara tapi tidak ada jawaban di sebrang sana.
Tiara ingin mematikan telponnya tapi ia mengurungkan niatnya karna suara dari ponselnya dan membuat tubuhnya menegang.
"Hallo tiara sayang..."ucap disebrang sana.langsung mematikan sepihak
Tubuh tiara menegang dan celingak celinguk mencari seseorang.karna tiara tau betul suara yang di ponselnya itu.raka yang melihat tingkah aneh tiara mengerutkan dahi bingung.ada apa dengan gadis ini?.
"Kita pulang"ucap tiara mengerat pegangannya.
Raka menatap tiara yang sepertinya sedang dilanda ketakutan.apakah sebab kerumah hantu tadi?.
Banyak pertanyaan yang ingin di lontarkan raka tapi gadis itu malah menariknya menjauh meninggalkan tempat itu dan berjalan ke arah taman yang di dekat sana.
Raka berhenti berjalan dan menarik pergelangan tiara.sontak tubuh tiara hampir menubruk dada bidang raka.
"Ra kenapa sih??"ucap raka sambil memegang pundak tiara.
"ayo kita pulang"ucap tiara sambil menarik tangan raka dan menatapnya.
Raka melihat mata tiara yang sudah mengeluarkan air matanya sontak membuat raka panik.
kenapa gadis ini?hanya itulah yang ada di pikiran raka sekarang.
"Hantu hantu itu ga akan ngejar ra..kenapa lo lari?"ucap raka
"Gue lagi panik..ko lo becanda sih!!!"ucap tiara.
"Ouh..salah ternyata"batin raka.
"Lo tenang oke...tarik nafas buang"intruksi raka dan dilakukan oleh tiara.
"Sekarang kita duduk..oke"ucap raka sambil berjalan kearah kursi panjang itu.
Tiara menuruti raka dan duduk disebelah raka.
Raka menggenggam tangan tiara yang masih dengan wajah paniknya.
"Kenapa ra"ucap raka lembut.
"Lo jauh jauh dari gue yah.....
Deg..