"Kenapa ra"ucap raka.
"lo jauh jauh dari gue yah"ucap tiara sambil mentap raka.
Deg..
"Pergi...ka pergi.."ucap tiara sambil menggenggam kuat tangan raka.
raka masih menatap tiara yang mengeluarkan air matanya dan menyuruh dirinya pergi.
Raka mengalihkan pandangannya ke arah genggaman tangan tiara yang sangat kuat,terlihat jelas bahwa tiara sedang ketakutan.
Raka langsung memeluk tiara dan membuat tiara menangis tersedu sedu.
Raka masih diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun.tiara mengalungkan sebelah tangannya di leher raka dan tangannya masih mengengam tangan raka dan raka pun sebaliknya.
"dari lo gengam tangan gue erat dan bibir lo nyuruh gue pergi pasti hati lo..nyuruh gue tetap disini ra"batin raka.
"Tenang ra gue bakal jadi sayap buat lo,gue juga bakal bawa lo terbang ketempat tempat yang buat lo nyaman"ucap raka lembut.
"Jangan pergi.."batin tiara.
"Gue ga akan pergi ra"ucap raka.
________________________________
"Nih sekarang lo minum"ucap raka sambil menyodorkan botol ke arah tiara.
"Makasih"ucap tiara mengambil botol yang disodorkan raka.
Tiara mulai meminum dan itu tak luput dari pandangan raka.tiara yang meresa di tatap oleh raka mengalihkan pandangan ke arah raka yang mentap matanya intens.
"Lo haus"ucap raka sambil menatap botol yang sudah habis di tangan tiara.
"Hm..eh lo ga kebagian..sorry"ucap tiara
"Udah abis juga..makanya jangan banyak nangis lo juga yang cape"ucap raka sambil mengusap kepala tiara hanya beberapa detik dan itu ditepis oleh tiara.
"Jantung gue.."bantin tiara
"Gue bukan kucing"ucap tiara
raka terkekeh kala mendengar suara tiara yang menurutnya mengemaskan.
"Sekarang udah siapa cerita"ucap raka menatap tiara serius.
Apakah dia harus cerita?
Apa ini saatnya?
Apa gue harus cerita yah?
Tiara berpikir keras apakah ia harus cerita kepada raka apa tidak?apa raka bisa di percaya?tapi hatinya ingin tiara bercerita.
"Tadi yang nelpon ayah gue"ucap tiara sambil menuduk.
"Ouh..ayah lo,jadi lo takut ayah lo marah"ucap raka sotau.
"Tenang ra gue yang hadap ayah lo nanti"ucap raka.
ucapan raka barusan membuat tiara mengalihkan pandangannya ke arah raka.tiara mentap tak percaya karna ucapan raka barusan.
"Wah gue harus siap mental nih ketemu camer"batin raka.
raka mengepalkan tangannya mantap
Karna dirinya harus bertemu ayah tiara.
"Lo gila yah"ucap tiara
"Gue belum selesai cerita juga"lanjut tiara.
"Ohh sorry..kirainn hehe"ucap raka sambil terkekeh.
"Kalo gue minta lo pergi dari hidup gue lo bakal turutin?"ucap tiara sambil mentap raka dan respon
Raka menggeleng cepat dan tiara sudah menduga itu.
"Karna?"ucap tiara.
"Karna lo ga punya alasan"ucap raka menatap tiara.
"Setelah gue sebutin alasannya lo bakal pergi?"ucap tiara
Tapi raka masih terdiam ditempatnya sambil menatap tiara.
"Gue ga mau masa lalu terulang lagi di masa ini"ucap tiara sambil menatap jalan
"Gu bner bener ga paham maksud lo"ucap raka.
"Gue juga ga mau lo kena imbasnya"ucap tiara yang langsung menatap raka.
Raka yang melihat mata tiara berkaca kaca langsung memegang bahu tiara.
"Udah jangan nagis lagi"ucap raka sambil mengusap pipi tiara yang basah.
tiara mecekal pergelangan raka dan menuruninya perlahan.
"Sekarang gue udah punya alasan,sekarang lo boleh pergi"ucap tiara.
"Tapi gue belum iyain kan ?"ucap raka tak mau kalah.
Tiara mendengus pelan dengan respon raka yang menyebalkan tapi juga membuat hati nya sedikit merasa senang.
"Kenap lo takut sama bokap lo sendiri?"ucap raka.
"Bokap gue....
_______________________________
Setelah mengantarkan tiara pulang kini
Raka menidurkan dirinya di atas kasur miliknya.raka masih bingung dengan ucapan tiara dan itu membuat nya dilanda kebingungan.
Flasback_on
"Kenap lo takut sama bokap lo sendiri?"ucap raka.
"Bokap gue...psikopat ka"ucap tiara pelan
Dan itu masih terdengar oleh raka.
"P..si..sikopat"beo raka
"Bokap lo jualan ketupat?"ucap raka.
Ucapan raka membuat tiara tak jadi mengeluarkan air matanya dan memuat tiara terkekeh.
"Ternyata lo ga bisa di ajak serius"ucap tiara.
"Entar gue seriusin"ucap raka dan membuat tiara melongo tak percaya dengan ucapan raka.
"Sekarang kita pulang udah malam"ucap raka sambil menarik pergelangan tiara.
Sebenarnya raka sudah mengetahui arti kata "psikopat" itu tapi raka mengalihkan pembicaraannya karna perubahan wajah tiara yang ketakutan.
Tiara juga sudah tau bahwa raka hanya mengalihkan pembicaraannya bukan karna tidak tau apa arti "psikopat" itu.
Flasback_of
"Gue bingung ra?"ucap raka.
"Apa gue harus nikahin lo supaya lo ga takut lagi?"
"Tapi gue tau..lo pasti nolak"
Ucapnya pada diri sendiri sambil mentap langit langit kamarnya.
"Gue harus apa ra?"ucap raka sambil menutup matanya perlahan.
_____________________________
Raka menuruni tangga perlahan sambil menenteng tasnya.raka berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursi yang didekatnya.
Raka memakan roti yang sudah disiapkan bi inah tadi dan roti itu rasa coklat kesukaannya.
"Raka"ucap oma darsih.
Panggilan itu membuat raka tersedak roti yang dimakannya.
"Uhuk..uhk..uhuk..mi..minum minum"ucap raka sambil menunjuk kearah minum supaya omanya mengambilkan untuknya.
"Kamu tu yah pelan pelan kalo makan"ucap oma
"Oma yang ngagetin"ucap raka menatap kesal kearah omanya.
"Jawab mulu"ketus omanya sambil melotot.
Bukannya merasa takut tapi raka terkekeh di buatnya.
"oma kapan pulang?"ucap raka.
"Jam 2 pagi..gmna sekolahnya?"ucap oma.
"seru makin banyak fans fans raka oma"ucap raka sambil memakan rotinya.
"Ada ada aja kamu..kamu kapan tobat sih?"ucap oma
"Kapan kapan deh oma"ucap raka sambil beranjak dari kursi mendekat ke arah omanya.
"Sekalian aja oma bungkusin sama kain kapan"ucap oma sambil menyentil dahi raka.
"Etss oma jangan gitu..omongan adalah doa"ucap raka sambil mengusap keningnya.
"Iya pak ustadz..udah sana berangkat"ucap oma.
"Assalamualaikum..
"Waalaikumsalam..
Raka berjalan keluar pintu sambil terkekeh karna ucapan omanya.