"Nah...udah nyampe yu turun"ucap raka sambil membuka pintu mobilnya.
Dua remaja itu turun disebuah tempat seperti puncak yang tidak terlalu tinggi tetapi pemandangan kota masih tetlihat di atas sana.tiara masih menatap raka yang kesal sambil bersandar ke mobil.
"Sebenarnya lo mau apa ke sini sih"
Ucap tiara berjalan ke arah raka.
"Kitanya kecepetan ra"ucap raka sambil memasang wajah kesal.
"Yang ngatur perjanjiannya siapa"ucap tiara walaupun ucapan raka barusan tidak mengerti olehnya.
"Iya iya ra maaf"ucap raka sambil menatap tiara.
"Bentar..bentar"ucap raka sambil berjalan menuju bagasi mobil.
"Cowok aneh"ucap tiara.
Raka sudah kembali dengan membawa tikar yang berukuran sedang.mau tau apa ekpresi tiara sekarang.tidak percaya itulah ekpresinya sekarang.
"Lo kira kita mau camping"ucap tiara sambil melipatkan tangannya didada.
"Ck..gue ga mau pacar gue kena kuman"ucap raka sambil mengampar tikar itu dan dibantu oleh tiara.
"Sini duduk"ucap raka sambil menepuk tempat disampingnya.
Tiara mengikuti arahan raka dan duduk di sampingnya.
"Sebenarnya tujuan lo kesini tu apa sih"ucap tiara melirik raka
"Bikin lo tersenyum"ucap raka
Sambil berbaring di atas tikar dan merentangkan tangannya.
"Ah jantung gue lemah banget sih"batin tiara.
"Sini ra tiduran"ucap raka membuyarkan lamunan tiara.
Tiara melirik kebelakang terlihat raka yang sedang berbaring sambil merentakan tangannya tak lupa senyuman raka yang tiara benci.
"Tangan lo awas"ucap tiara sambil menepis pelan tangan raka.
"Anggap aja tangan ini bantal"ucap raka
"Ck..serah"ucap tiara sambil membaringkan tubuhnya dan lengan raka yang menjadi bantalan tidurnya.
"Lo kenapasih jantung.."
Batin tiara sambil memegan dadanya.
"Tutup mata lo"ucap raka sambil menutup matanya.
"Ck..buat apa gue ga mau"ucap tiara menolak.
"Cuma dua menitan,lo jangan buka mata sebelum gue suruh"ucap raka.
Tiara tidak membalas ucapan raka ia langsung menutup matanya menuruti ucapan raka.raka menatap kesamping terlihat tiara yang sedang menutup matanya dan itu membuatnya tersenyum senang.
Malam yang gelapa gulita dengan suara jangkrik dan bintang mulai muncul diatas langitnya malam dengan sangat indah,apalagi bulan yang sangat terang menerangi seluruh alam semesta.
"Akhirnya doa gue terkabul..makasih ya allah"batin raka.
"Sekarang lo buka mata"ucap raka
Dan di ikuti tiara sambil menatap langit malam yang dipenuhi bintang kesukaannya lantas pemandangan itu membuat tiara tersenyum manis menatap langit.
"Sebenarnya ini yang gue mau tunjuk ke lo..bukannya lo suka bintang,jadi gue ajak lo kesini..apa gue salah tempat?"ucap raka sambil menatap tiara yang menatap langit malam.
"Makasih ka..coba lo liat di sana"ucap tiara sambil menunjuk salas satu bintang dan diikuti raka.
Tiara mengubah posisinya menjadi duduk dan diikuti raka
"Bintangnya berkelip..coba lo liat di sana bintangnya lebih geude dari pada itu..gue seneng banget ka
Gue ga pernah ngeliat bintang sebanyak ini dan seindah ini"ucap tiara sambil berka kaca.raka menatap tiara yang berkaca kaca pun menangkup pipinya dan mengelusnya lembut.
"Sekarang gue minta sama lo..malam ini aja lo ga boleh keluarin satupun seteteh air mata..ngerti?"ucap raka dan diangguki oleh tiara sambil mengusap pipinya yang basah dan mengalihkan pandangannya kelangit karna jantungnya berdebar.
"Setelah gue pikir pikir...gue mau buka hati gue perlahan buat lo..dan cerita banyak tentang gue"ucap tiara menatap raka sambil tersenyum.
"gue seneng dengernya..gue bakal jaga terus senyum lo itu"ucap raka sambil menarik hidung tiara.
"Seneng banget kayaknya narik narik hidung gue"ucap tiara mengusap hidungnnya pelan.
"Hahahah..
"Gue mau minta permintaan boleh?"
Ucap raka.
"Ck..gue curiga lo aladin"ucap tiara memutar bolanya malas.
Raka yang mendengar ucapan tiara terkekeh karna ia baru tau bahwa pacarnya ini pandai melawak.
"Iya lo jin nya"ucap raka membuat tiara melotot tak percaya.
"Ck..serah"ucap tiara mengalihkan pandangannya ke arah langit malam.
"Udah jangan ngambek..bentar gue ambil dulu"ucap raka berjalan ke arah mobil.
Tiara mengerutkan dahinya bingung sesuatu apalagi yang raka maksud.
Beberapa menit kemudian raka membawa gitar ditangan kirinya dan di tangan kananya dengan sebuah tupperwere berwarna biru.
"Nih makan..ini coklat khusus buat pacar gue"ucap raka sambil menyodorkan tupperwere ke arah tiara yang di terima langsung oleh tiara.
Tiara membuka tupperwere itu dan melihat isi di dalamnya sedangkan raka memetik gitar dengan suara pelan.
"Cake coklat..gue makan yah"ucap tiara berbinar ke arah cake itu dan langsung melahapnya.raka yang melihat itu tersenyum karna pilihannya tak salah lagi.
"Enak banget..pembantu lo pake resep apa?"ucap tiara
"Enak aja..itu gue yang buat"ucap raka tidak terima.
Tiara memicingkan matanya tak percaya ke arah raka,apakah ucapan raka bisa di percaya kali ini?
"Gue emang suka bikin kue ra..nyokap gue yang ajarin..agam aja yang suka masak ga bisa bikin kue se enak ini"ucap raka dengan bangganya sambil mengelap kotoran di pipi tiara sedangkan tiara sudah terbiasa dengan kebiasan raka yang selalu mengelap pipinya karna kotor.
Karna dasarnya raka itu peka dengan keadaan.
Tiara hanya mengangguk mengiyakan ucapan raka yang tidak masuk akal di pikirannya.
"Dengerin...
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu...
Raka memulai memainkan gitarnya sambil mentap tiara sedangkan tiara menatap raka sambil memakan kuenya.
Cantik
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan
Dirimu
Oo cantik
Bukan 'ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu
Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu..
Lantunan musik terdengar dari suara merdu raka dan itu membuat tiara tepercaya apalagi lagu yang dinyanyikan raka sudah membuat jantungnnya berdebar kecang.
Cantik
Bukan 'ku ingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu
Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja 'kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu
"Can.."nyanyian raka terpotong kala tiara memasukan kue itu kedalam mulutnya yang membuat dirinya tersedak.tiara langsung menyodorkan
air putih ke arah raka dan diterima langsung oleh raka.
"Belum juga selesai"ucap raka setelah meminum air putih ditangannya.
"Suara lo ga enak"ucap tiara.
Sebenarnya suara raka merdu ditelinganya, tapi lagu yang dinyanyikan raka membuat jantungnya berdebar dan tiara tidak mau itu,takut takut ia terlihat gugup.
"Dasar pinokio"cibir raka.
"Suapin lagi ra"ucap raka sambil membuka mulutnya.
"Lo punya tangan"ucap tiara.
"Tangan gue lagi males ra"ucap raka sambil memasang wajah lemas dan itu membuat tiara memutar bolanya malas.
"Males selamanya mampus tu tangan"
ucap tiara
Raka langsung memakan kue itu dan langsung melahapnya karna takut dengan ucapan tiara.karna prinsipnya adalah ucapan adalah doa.
"Katanya lo punya pemintaan?"ucap tiara.
"Oh iya..gue mau lo tersenyum di mana pun itu?"ucap raka.
"Nanti gue disangka orang gila"ucap tiara.
"Nga tiara..gue tau lo pasti ngerti ucapan gue"ucap raka sambil mengusap rambut tiara.
"Gue usahain..ga adil kalo gue minta ga permintaan"ucap tiara.
"Jadi apa permintaan lo"ucap raka
"Gue mau lo ubah sikap playboy itu"ucap tiara.
"Cemburu yah gue genitin orang"ucap raka
"Nga lah"elak tiara.
"Pacar gue emang pinter ngeles"ucap raka sambil menarik pipi tiara.
"iya gue bakal turuti permintaan pacar gue"ucap raka dan itu membuat tiara tersenyum
Raka menyelipkan rambut tiara ketelinganya sambil tersenyum
"Sekarang lo udah siap cerita?"
Tiara menatap raka yang juga menatapnya.apa ia harus cerita sekarang?pikirnya.
"Gu..gue ngantuk pengen pulang"elak
Tiara sambil berdiri dan berjalan ke arah mobil meninggalkan raka.
Raka mengerti mengapa tiara mengalihkan pembicaraan.tiara pasti belum siap menceritakan tentang ke hidupannya.mungkin tiara perlu waktu..yah dia perlu waktu