Chereads / fierce girl / Chapter 17 - 17.perdebatan

Chapter 17 - 17.perdebatan

Meja makan yang seharusnya di penuhi keluarga yang sedang makan sambil becanda gurau dan tertawa riang.tapi tidak dengan Seorang gadis yang sedang menopang dagunya sambil mengetuk ngetukan jarinya.entah apa yang ditunggu dan di lakukan gadis itu.Tiara melirik jam dinding rumahnya pukul 07.45 tanda bahwa upacara sedang di mulai.dirinya bangun kesiangan karna lupa memasang alarm membuat dirinya kesal.Tiara menghela nafasnya pelan sambil menyembunyikan wajah dilipatan tangannya.

Gadis itu tersentak kaget kala suara cowok yang dikenalinya terdengar dikedua telinganya.

"Kenapa belum mandi?"ucap laki laki itu.

Tiara mengangkat wajahnya dan menatap laki laki itu sambil melebarkan mulutnya.

"Ko..ko lo bisa disini"ucap tiara sambil menujuk ke arah laki laki yang memakai seragam putih abu.

"Bisalah,raka gituloh"ucap raka mengangkat sebelah alisnya bangga.

" lo ga sekolah"ucap tiara masih tak percaya apa yang dilihatnya sekarang.

"Bisalah..raka gitu lo"ucap raka sambil mengambil apel di meja itu.

"Lo ngomong gitu lagi gue tabok ni"

Ucap tiara.

Raka terkekeh sambil memakan apel dengan kesal.tiara menatap raka yang memakan apel seperti psikopat yang sedang kesal.

"Lo bolos yah?"ucap tiara

"Gue kabur.."ucap raka membuat tiara memutar bola matanya malas.

"Ko bisa?

"Jadi gini....

Flashbackon..

Laki laki itu mengangkat tangannya karna tak setuju oleh ucapan gurunya yang tak masuk akal baginya.

semua murid di kelas itu menatap agam,mereka penasaran apa yang agam akan katakan.

"Ada apa agam?"ucap guru itu melirik agam sambil mengangkat tangannya.

"Ibu ga bisa gitu dong bu.."ucap agam

"Apanya agam?"ucap guru itu sambil memutar bolanya malas karna kelakuan muridnya yang slalu komen.

"Ibu mengadakan ulangan dadakan..sedangkan kita belum belajar bu"bukan agam yang berbicara tapi gilang yang berbicara sambil berdiri dari duduknya.

"Iya bu..ini kan bukan tahu bulat"ucap gilang.

"Ibu kan sudah bilang dua hari yang lalu akan ada ulangan dadakan...apa ibu salah?"ucap guru berkacamata yang bernama yuli itu sambil berkacak pinggang.

"Ya..ya harusnya ibu bilangnya satu hari yang lalu dong"ucap agam.

Semua murid menyaksikan perdebatan guru dan muridnya.hal itu sudah biasa di kelas mereka mendengar agam dan gilang yang selalu berkomentar terhadap gurunya.ada yang gurunya mengalah dan ada juga mereka yang berakhir dengan hukuman.semua murid hanya menyaksikan saja karna tidak mau berakhir dihukum.

sedangkan disisilain seorang laki laki sedang melamun dengan menopang dagunya dan mengetuk ngetukan jarinnya di meja sambil menatap bangku tiara yang kosong karna tidak masuk sekolah.

Kenapa gadis itu tidak sekolah?apa dia sakit?apa terlambat?hanya itu yang di pikiran laki laki yang bernama raka.menghiraukan perdebatan dikelasnya.

"Ibu satu hari yang lalu mengatakannya,apa kalian tidak mendengarkan?"ucap guru itu sambil menaikan sebelah alisnya.

"Emang iya bu?kita ga denger sama sekali bu?iya kan gam..rak"ucap gilang sambil bertanya ke arah raka dan agam. dan di angguki oleh keduanya.akan tapi raka tidak menyadari bahwa dirinya mengiyakan

ucapan gilang.

"Begini saja kita akhiri perdebatan ini dengan..siapa yang menyetujui ibu untuk ulangan kalian angkat tangan"ucap guru yuli. tapi tidak ada yang mengangkat tangannya sama sekali?.membuat gilang dan agam tersenyum kemenangan.

"Baiklah yang tidak mengangkat tangan..ibu hukum"ucap guru yuli sambil melipat tangannya di dada.

ucapannya barusan membuat semua murid mengangkat tangannya cepat.tapi tidak dengan tiga murid yang bernama agam dan gilang menatap tak percaya kearah gurunya sambil menatap satu sama lain, tapi tidak dengan raka yang sedang melamun menatap bangku kosong.

"Silahkan kalian hormat di tiang bendera sampai pelajaran selesai..agam gilang silahkan"ucap guru yuli.

"Yaudah udah bu saya ikut ulangan deh bu"ucap agam sambil duduk dibangkunya.tapi dengan cepat guru yuli berucap dan menghentikan aktivitas agam yang akan duduk dibangkunya.

"Kalian akan ulangan susulan..

sekarang ibu minta kalian kelapangan hormat di tiang bendera sampai pelajaran selesai..mengerti"ucap guru yuli.

Gilang melirik raka yang sedang terdiam.kenapa raka dari tadi diam saja?.pasti raka sedang melamun,pikirnya.gilang tersenyum sambil menaik naikan sebelah alisnya.gilang akan menyelamatkan

raka dengan ulangan yang bu yuli adakan.itu yang dipikirkan gilang.

"Bu.."ucap gilang sambil mengangkat tangannya.lantas semua murid menatap ke arah gilang.termasuk bu yuli.

"Ada apa agam?"ucap guru yuli mencoba bersabar.

"Itu bu.. raka ga mau ulangan"ucap gilang.ucapannya membuat semua murid menatap raka yang masih terdiam.

"Benar begitu raka"ucap guru yuli sambil menatap raka yang masih terdiam.agam menyenggol tangan raka, membuat raka tersentak dan menatap agam kesal.agam mengintruksi raka supaya menatap bu yuli menghadap depan.raka dengan sigap melirik depan dan menatap bu yuli.

"Ada apa bu?"ucap raka menatap bu yuli sambil berdiri dari kursinya.

dirinya juga menyadari ternyata sedari tadi semua murid sedang menatapnya.

"Benar raka?"ulang guru yuli

Ucapan bu yuli membuat raka bingung setengah mati.sekarang dia tidak tahu apa apa dan tak tahu harus apa?.raka melirik agam dan gilang yang sedang menganggukkan kepalanya.mereka berdua mengintruksi raka supaya mengiyakan Ucapan bu yuli.

raka menatap kembali bu yuli dengan sigap raka mengangguk pelan walaupun dirinya ragu.

"Benar bu"ucap raka ragu.

Bu yuli menganggukan kepalanya.

Agam dan gilang menahan tawanya karna epreksi wajah raka yang sulit diartikan dan berjalan kelapangan.

Raka ingin duduk tapi dihentikan oleh ucapan bu yuli.

"Ngapain kamu duduk?"ucap bu yuli.

Raka menatap kembali bu yuli ddngan ekpresi bingung.apa yang di ucapan gurunya ini tidak masuk akal sama sekali,pikirnya.

"Silahkan berdiri dilapangan"lanjut bu yuli.ucapan bu yuli membuat raka bingung berkali kali lipat.

"Hah?..salah saya apa bu"ucap raka menunjuk dirinya sendiri.

"Tidak ada siaran ulang..silahkan pergi kelapangan,kamu ibu hukum bersama agam dan gilang"ucap bu yuli.

Raka melirik bangku agam dan gilang yang sudah kosong.baru ia sadar bahwa keduanya sudah tidak ada tempat.

"Masalnya bu.. salah saya apa?"ucap

raka.

"Ibu bilang cepat..nanti kamu akan ulangan susulan "ucap bu yuli

"Sungguh terlalu"batin raka

"Ta..ta"

"Cepat raka"ucap bu yuli memotong ucapan raka sambil melotot.

Raka dengan sigap berjalan kesal sambil menghentakan kakinya.

Ia masih berpikir kenapa ia bisa di hukum.dirinya hanya menjawab "benar bu" hanya itu saja.apa yang salah?jadi benar adanya kalimat itu?

"Laki laki selalu salah dan wanita selalu benar"pikirnya.

"Apa jangan jangan kelakuan 2 sipanse itu"batin raka

Ia memicingkan matanya sambil menujuk arah mencari dua sipanse itu.

Raka memicingkan matanya menatap dua sejoli sedang menghormati tiang bendera.tapi..tapi..sambil duduk.

Lah ko duduk??

Laki laki itu berjalan ke arah dua sejoli yang sedang menghormati tiang bendera sambil duduk.

"Lo ngerjain gue kan?"kesal raka

"Gue ga maksa lo buat ngangguk..gue cuma me-ngin-truk-si aja supaya lo ngangguk"ucap agam

"Salah lo juga banyak ngelamun"timpal gilang

Raka menghiraukan ucapan mereka dan duduk di sebelah agam sambil menghormati tiang di depannya.

"Ck..nanas"ucap gilang

"Apaan lo nanas..nanas semangka bego"ucap agam

"Dih..dih apel...so tau lo"ucap gilang

"A..

"Ribet amat hidup kalian sih...panass

kalo punya otak tu pake"ucap raka meotong ucapan agam

"Wahhh.. so bijak banget teman gue"ucap agam bertepuk tangan.

"Daripada gue sama dua sipanse ini mending gue ke rumah tiara"batin raka

"Gue minta tolong..bawain tas gue yah anter kerumah gue"ucap raka sambil betdiri dari duduknya.

"Mau kemana lo?"ucap gilang.

"Bentar lagi juga lo tau"teriak raka

"Ikutin yu"ucap agam sambil berdiri

Dan di ikuti gilang.

Langkah mereka terhenti karna suara bu yuli  berada dibelakang tubuh mereka.

"Hey kalian mau kemana?"ucap bu yuli.

"Raka kampret"batin agam dan gilang

Agam dan gilang membalikan tubuhnya dan menatap bu yuli sambil cengengesan.

"Eh ibu..anu bu mau duduk"ucap gilang sambil duduk kembali ketempatnya semula dan diikuti agam.

"Siapa bilang nyuruh kalian duduk...berdiri"ucap bu yuli

Agam dan gilang sigap berdiri dan menghadap bu yuli.

"Ibu nyuruh kita buat menghormati tiang bendera daripada orang tua..dan ibu tidak menyuruh untuk berdiri tadi..jadi kita duduk. jadi salah kita apa bu?"ucap agam sambil memasang wajah bingung sedangkan gilang mengangguk merespon ucapan agam.

"Terserah kalian"ucap bu yuli sambil memijat pangkal hidungnnya dan berjalan ke arah kelas.

Agam dan gilang menatap punggung bu yuli dengan bingung.kenapa guru itu?itulah yang dipikirannya.

Mereka berdua mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan hukumannya sambil duduk bersila dan hormat pada tiang bendera.

Flasbackoff...

"Haha..haha.."tawa tiara sambil memegang perutnya karna merasa lucu apa yang diceritakan raka barusan.raka menatap tiara tersenyum karna baru pertama kali dirinya melihat tiara tertawa lepas.

"Makanya kalo belajar itu jangan ngelamun"ucap tiara menghentikan tawanya.

"Makanya sekolah..jadi gue ga ngelamun"ucap raka.

"Ck...gue lupa pasang alarm"ucap tiara.sebenarnya tiara menahan senyumnya karna ucapan raka barusan.

"Udah gue duga..mandi sana gue bakal ajak lo jalan jalan"ucap raka

"Ck..iya"kesal tiara dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Raka menduduki kursi yang ada di dekatnya dan mengambil hp yang ada di sakunya.setelah mengetik sesuatu diponselnya raka menatap kamar tiara beberapa detik dan berjalan keluar rumah.